Perkembangan Televisi Kepemilikan Televisi

2.4. Televisi

2.4.1. Perkembangan Televisi

Televisi secara harfiah artinya “melihat dari jauh”. Namun demikian, dalam pengertian sederhana ini sebenarnya meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambar view bersama-sama dengan sinyal suara sehingga sinyal-sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada jarak yang cukup jauh. Bagian kedua televisi penerima yaitu bagian yang menangkap sinyal-sinyal tersebut dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi tadi dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang dapat digunakan untuk melihat dan mendengarkan dari tempat jauh. Perkembangan pesat pertelevisian dunia terjadi antara tahun 1951 dan 1954 di mana saluran channel Ultra High Frequency UHF mulai dibuka serta diketemukannya televisi berwarna. Daratan Eropa merupakan cikal bakal siaran televisi pertama di dunia, yakni di Negara Jerman 1928, kemudian di Perancis 1935, selanjutnya di Inggris Raya 1936, sedangkan di negara Amerika siaran televisi baru populer tahun 1939. Sementara itu di negara Indonesia siaran televisi secara resmi dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan siaran langsung Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-17, tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1962, meskipun siaran tersebut dikategorikan sebagai siaran percobaan.

2.4.2. Kepemilikan

Berdasarkan aspek kepemilikan, perusahaan televisi yang ada di Indonesia ini dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu televisi pemerintah dan televisi swasta. Televisi pemerintah adalah televisi yang didanai oleh pemerintah di mana fokus kegiatannya dilakukan untuk memberikan informasi sesuai kepentingan masyarakat. Tugas utama televisi pemerintah adalah pelayanan masyarakat public service, dan karena statusnya sebagai televisi pemerintah maka perusahaan ini didukung oleh regulasi atau undang-undang khusus. Sementara pada TV-TV swasta yang ada, status kepemilikannya dimiliki oleh kelompok-kelompok tertentu dan sebagian masyarakat.

2.4.3. Kegiatan Promosi Stasiun Televisi