Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

21 mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah. Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen, kemampuan, jenis kelamin, sukuras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua siwa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar. Jadi, dalam pembelajaran kooperatif sangat menanamkan kerja sama dan gotong royong dalam memecahkan atau menyelesaikan masalah untuk mencapai sebuah tujuan bersama.

2.1.10 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Teknik pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together NHT pertama kali dikembangkan oleh Spencer Kagan 1992. Menurut Spencer Kagan dalam Anita Lie 2010: 59 Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik. Langkah-langkah pembelajaran NHT sebagai berikut: 1 Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor. 2 Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 22 3 Kelompok memutuskan jawaban yang di anggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini. 4 Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka. 5 Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain. 6 Kesimpulan. Trianto 2007: 62 menyebutkan bahwa dalam mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru menggunakan struktur empat fase sebagai sintaks NHT: 1 Fase 1 : Penomoran Dalam fase ini guru membagi siswa ke dalam kelompok 3-5 orang dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5 2 Fase 2 : Mengajukan pertanyaan Guru mengajukan pertanyaan sebuah kepada siswa. Pertanyaan dapat bervariasi. Pertanyaan dapat amat spesifik dan dalam bentuk kalimat Tanya. Misalnya, “Berapakah jumlah gigi orang dewasa?” atau berbentuk arahan, misalnya “Pastikan setiap orang mengetahui 5 ibu kota provinsi yang terletak di pulau Sumatra.” 3 Fase 3 : Berfikir bersama Siswa menyatukan pendapatnya terhadap jawaban pertanyaan itu dan meyakinkan tiap anggota dalam timnya mengetahui jawaban tim. 4 Fase 4 : Menjawab Guru memanggil suatu nomor tertentu, kemudian siswa yang nomornya sesuai mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas. 23 Berikut ini contoh penerapan model pebelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran PKn di sekolah dasar kelas IV dengan materi globalisasi: 1 Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 siswa. Setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor antara 1-6. 2 Guru memberikan tugas atau materi mengenai globalisasi dan masing-masing kelompok mengerjakan atau mempelajarinya. 3 Guru mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa. Misalnya “Sebutkan 3 bagaimana sikap kita terhadap pengaruh globalisasi?” 4 Kelompok berdiskusi memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahu jawaban ini. 5 Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil mengacungkan tangannya dan mencoba menjawab pertanyaan dari guru. 6 Tanggapan dari teman yang lain yang berasal dari kelompok lain. 7 Kesimpulan. Melalui penerapan model kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran PKn dengan materi globalisasi dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkan sikap saling gotong royong atau kerjasama bagi siswa Kelas IV SD Negeri 03 Pegiringan kabupaten Pemalang.

2.2 Kajian Empiris

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI CINYAWANG 03 KABUPATEN CILACAP

1 30 285

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN MATERI GLOBALISASI MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 WARUNGPRING PEMALANG

0 10 278

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SD NEGERI 04 PEGUNDAN PEMALANG

0 2 232

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI POKOK GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 KARANGSENTUL PURBALINGGA

1 29 221

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KARTU ARISAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Kartu Arisan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sd Negeri 03 Munggur Tahun 2011/2012.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS

0 0 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI SISWA KELAS IV SDN 4 PLOSO JATI KUDUS

0 1 25

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 161 Pekanbaru

0 0 13

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru

0 0 15

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 97 Pekanbaru

0 0 15