dan kecemasan. Oleh karena itu kriteria pemilihan bahan pelajaran atau masalah adalah: 1 masalah yang mengandung isu-isu dan konflik, 2 bahan bersifat
familier dengan peserta didik, 3 bahan yang berhubungan dengan kepentingan
orang banyak universal, 4 bahan yang mendukung tujuan atau kompetensi dengan kurikulum yang berlaku, dan 5 sesuai dengan minat peserta didik
2.1.2.2 Karakteristik Model Pembelajaran PBL
MenurutArends 2009: 42 , model pembelajaran PBL memiliki lima karakteristik. Kelima karakteristik tersebut adalah pengajuan pertanyaan atau
masalah, berfokus pada interdisipliner, investigasi autentik, menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya, dan kolaborasi.
1. Pengajuan pertanyaan atau masalah
Model pembelajaran PBL berpusat pada pertanyaan atau masalah yang secara pribadi bermakna untuk siswa. Siswa mengajukan situasi kehidupan nyata yang
autentik. 2. Berfokus pada interdisipliner
Pemusatan model pembelajaran PBL dilakukan pada subjek tertentu atau mata pelajaran tertentu, tetapi masalah yang dipilih benar-benar nyata agar dalam
pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran. 3. Investigasi autentik
PBL mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Siswa harus menganalisis dan
mendefinisikan masalah, mengembangkan hipotesis dan membuat ramalan,
mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen, membuat inferensi dan merumuskan kesimpulan.
4. Menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya PBL menuntut siswa untuk menghasilkan produk dalam bentuk karya nyata
yang menjelaskan penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk yang dihasilkan siswa dapat berupa laporan, model fisik, video maupun program
komputer. 5. Kolaborasi
PBL dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan
motivasi dalam tugas-tugas kompleks dan inkuiri untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.
PBL sebagai suatu model pembelajaran memiliki beberapa aspek yang diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran, meliputi aspek psikologi belajar,
filosofis, dan perbaikan kualitas pendidikan. Aspek-aspek tersebut menurut Sanjaya 2007: 213 dijelaskan sebagai berikut:
1. Ditinjau dari aspek psikologi belajar, PBL berlandaskan pada psikologi kognitif yang berawal dari asumsi bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku
akibat adanya pengalaman. Dalam hal ini perkembangan siswa tidak hanya terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik melalui
penghayatan secara internal akan masalah yang dihadapi. 2. Ditinjau dari aspek filosofis tentang fungsi sekolah sebagai tempat untuk
mempersiapkan anak didik agar dapat hidup di masyarakat, maka PBL
merupakan strategi pembelajaran yang penting untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan pada
masalah. PBL diharapkan dapat memberikan latihan dan kemampuan setiap individu untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
3. Ditinjau dari aspek perbaikan kualitas pendidikan, PBL merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat digunakan untuk memperbaiki sistem
pembelajaran. Selama ini kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah kurang diperhatikan oleh setiap guru. Akibatnya, ketika siswa menghadapi
suatu masalah, banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikannya dengan baik.
2.1.2.3 Pelaksanaan Model Pembelajaran PBL