Sedangkan materi dakwah menurut Abu Zahrah ada lima hal yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Aqidah Islamiyah, yaitu akidah wahdaniyah mengesakan Allah 2. Percaya kepada al-Qur’an bahwa al-Quran itu diturunkan dari Allah dan dapat
melumpuhkan bangsa Arab untuk membuat yang serupa 3. Memiliki hadits-hadits yang dapat membangkitkan semangat taqwa ke dalam
lubuk hati dan menyentuh jiwa, serta perjalanan hidup nabi Muhammad SAW 4. Mengesahkan perjalanan hidup nabi Muhammad SAW
5. Menjelaskan tujuan Islam begi individu dan masyarakat dengan prinsip menghormati manusia, keadilan hukum diantara manusia, keadilan dalam
bermasyarakat dan bernegara, persamaan dan kemerdekaan, gotong royong dalam kebaikan dan taqwa, serta melarang gotong royong dalam berbuat dosa
seperti mewujudkan diskriminasi dan saling kenal antara sesama manusia.
42
e. Metode dakwah
Metode dakwah ialah ilmu yang mempelajari bagaimana cara berkomunikasi secara langsung dan mengatasi kendala-kendalanya. Sumber-
sumber pokok metode dakwah yang dijadikan pegangan antara lain Al-Quran, Hadits, Sirah sejarah, salafus shalih dari hal sahabat, tabi’in dan Atbaat
Tabi’in .
43
Pada prinsipnya metode dakwah berpijak pada dua aktivitas yaitu aktivitas bahasa lisan atau tulisan dan aktivitas badan. Aktivitas lisan dalam men
42
Abu Zahrah, Ibid, h. 159
43
Said bin Ali Al-Kohtani, Dakwah Islam Dakwah Bijak, Jakarta: Gema Insani Press, 1994, cet ke-1, h. 9
yampaikan pesan dapat berupa metode ceramah, diskusi, dialog, petuah, nasehat, wasiat, ta’lim, peringatan, dan lain-lain. Aktivitas tulisan berupa penyampaian
pesan dakwah melalui berbagai media massa cetak buku, majalah, koran, pamflet, dan lain-lain. Aktivitas badan dalam menyampaikan pesan dakwah dapat
berupa berbagai aksi amal sholeh contohnya tolong-menolong melalui materi, lingkungan, penataan organisasi atau lembaga-lembaga keislaman.
Quraiys Shihab menjelaskan tentang pembagian metode dakwah yang terdapat dalam surat An-Nahl 125 adalah sebagai berikut:
1. Metode hikmah Metode ini sasarannya adalah orang-orang yang berpendidikan. Terhadap
mereka harus dengan ucapan yang tepat, logis, diiringi dengan dalil-dalil yang sifatnya memperjelas bagi kebenaran yang disampaikan, sehingga
menghilangkan keraguan mereka. Untuk itu diharapkan bahwa ucapan dihadapan mereka itu benar-benar sesuai dengan daya piker mereka, yakni
jelas, tepat, tegas, dan ringkas. 2. Metode mau’idzah hasanah
Sasaran metode ini adalah orang-orang awam, materi yang akan dismapaikan kepada mereka harus sesuai dengan daya tangkap mereka. Dihadapan mereka
penyesuaian kata-kata harus logis dan mudah difahami. 3. Metode mujadalah
Bentuk metode ini adalah golongan menengah. Sebaiknya mereka diajak dialog atau bertukar fikiran. Seorang da’i dituntut untuk menghargai pendapat
mereka, berdialog tersebut harus memberikan kepuasan terhadap lawan dialog.
44
Dapat difahami bahwa metode dakwah adalah cara bagaimana seorang da’i bisa menempatkan posisi ketika menyampaikan pesan-pesan dakwah sesuia
dengan pendengarmad’u yang sedang dan akan dihadapi. Oleh karena itu, seorang da’i diharapkan dapat mengetahui latar belakang mad’u sebelum
menampaikan materinya.
f. Tujuan Dakwah