Televisi Sebagai Media Dakwah

33 Ritualized viewers yaitu para pemirsa yang sepenuhnya tertarik dengan apa saja yang bercorak Islam. Dakwah di televisi merupakan bagian dari sumber rujukan mereka dalam memahami Islam. Dakwah di televisi merupakan bagian dari sumber rujukan mereka dalam memahami Islam. Selain diperoleh dari pengajian-pengajian atau buku-buku keagamaan. Para pemirsa jenis ini biasa disebut the true believer pemeluk teguh atau termasuk dalam kategori „santri’, hal ini meminjam istilah Clifford Geeterz. Bagi mereka, dakwah di televisi dapat memperteguh sekaligus mencerahkan visi keislaman. Dakwah di telivisi juga bisa menjadi sumber agenda dalam wacana interpersonal dengan keluarga atau kawan sejawat. 34 Kedua, instrument viewers yaitu komunitas dakwah “cair” yang sedikit tertarik dengan apa saja yang bercorak Islam. Dakwah di televisi bagi mereka bukanlah kebutuhan utama. Mereka tidak punya kepentingan pada upaya penguatan nilai dan identitas kultural Islam. Menonton dakwah di televisi hanya sekedar mengisi waktu atau paling tidak sekedar memperoleh informasi dari “dunia lain” karena mereka sendiri merasa bukan bagian dari komunitas itu. Merujuk kategori Geertz, kelompok pemirsa ini termasuk yang dikategorikan “Islam abangan”. Ukuran mereka adalah melaksanakan rukun Islam, betapapun kadang-kadang, sudah cukup dikatakan sebagai Islam. Urusan di luar itu seperti sosial, ekonomi, politik dan budaya, menurut mereka tidak harus bercorak Islam, setidaknya secara simbolis. 35 34 Dedy Jamaluddin malik, Dakwah Kontemporer : Pola Alternatif Dakwah melalui Televisi, Bandung: Pusdai Press, 2000, Cet. Ke-1, h. 87 35 Dedy Jamaluddin malik, Dakwah Kontemporer : Pola Alternatif Dakwah melalui Televisi, h. 91 34 Ketiga, reactionary viewers yaitu komunitas dakwah yang didalamnya bukan saja Islam, tapi juga termasuk agama lain. Mereka menonton televisi, bukan lantaran panggilan „ibadah‟, tetapi lebih didasarkan pada kebutuhan personal mereka akan pentingnya moralitas, informasi dan sajian hiburan yang sehat. Kaum free thinkers misalnya, tidak memandang perlu „beragama‟, karena kebenaran dan moralitas bisa dicapai tidak lewat agama. Kalaupun mereka Islam, hanya nominal saja. 36 Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki televisi, dapat dimanfaatkan media ini untuk saran dakwah, karena dakwah adalah kewajiban setiap manusia untuk saling mengingatkan dan mengajak sesama manusia dalam rangka menegakkan kebenaran, mengajak orang kepada amar ma‟ruf nahi munkar, sehingga kita mendaoat keridhaan Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam surat Ali-Imran ayat 104 yang berbunyi:                 Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang maruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung ”. 36 Dedy Jamaluddin malik, Dakwah Kontemporer : Pola Alternatif Dakwah melalui Televisi, h. 92 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam menganalisis data, yaitu dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menganalisis data yang berwujud angka. Sedangkan desain penelitian ini adalah menggunakan penelitian deskriptif analisis. Penelitian deskriptif merupakan suatu prosedur penelitian untuk menggambarkan tentang karakteristik ciri-ciri individu, situasi, atau kelompok tertentu. 1

B. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, angkatan 20122013. Sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah respon mahasiswa terhadap program acara religi Hikayat di Indosiar, episode Kisah Orang Ragu-Ragu. Hal ini dikarenakan pada episode Kisah Orang ragu-ragu memiliki tingkat share yang paling tinggi, dan biasanya sifat keragu-raguan itu sering kita hampiri pada jiwa muda seperti mahasiswa dalam mengambil keputusan. 1 Nanang Martono, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Aanalisis Data Sekunder, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010, h. 137 36

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian, setidaknya peneliti membutuhkan waktu lima bulan agar mendapatkan data yang akurat dan jelas. Dalam penelitian ini, peneliti melakukannya mulai bulan Mei sampai bulan September 2013. Dan lokasi atau tempat yang penelitian ini berlokasi di Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun alasan pemilihan lokasi ini didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut: 1. Lokasi penelitian sangat mudah dijangkau oleh peneliti. 2. Peneliti adalah mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sehingga data dapat diakses dengan mudah. 3. Adanya keterbatasan biaya, waktu, tenaga yang dimiliki oleh peneliti.

D. Populasi dan Sampling

Populasi adalah sekumpulan elemen dan unsur yang menjadi objek penelitian. Populasi bisa berbentuk lembaga, individu, kelompok, dokumen atau konsep. Sehingga objek-objek ini bisa menjadi sumber penelitian. 2 Sedangkan sample adalah sebagian dari populasi. Dalam penelitian ini populasinya adalah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 20122013 yang berjumlah 165 orang. 3 2 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitaif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, cet. Ke-3, hal.99 3 Berdasarkan Academic Information System AIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 37 No Kelas Banyaknya Populasi Mahasiswa 1 Komunikasi dan Penyiaran Islam kelas 2 A 32 2 Komunikasi dan Penyiaran Islam kelas 2 B 32 3 Komunikasi dan Penyiaran Islam kelas 2 C 31 4 Komunikasi dan Penyiaran Islam kelas 2 D 33 5 Komunikasi dan Penyiaran Islam kelas 2 E 37 TOTAL 165

E. Teknik Pengambilan Sample

Adapun metode pengambilan sample dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik sampling ini digunakan pada penelitian-penelitian yang lebih mengutamakan tujuan penelitian dari pada sifat populasi dalam menentukan sample penelitian. Karena dalam penelitian ini akan meneliti respon mahasiswa mengenai program acara Hikayat, maka peneliti akan menjadikan mahasiswa KPI angkatan 20122013 sebagai sample penelitian. Untuk mengetahui jumlah sample yang digunakan, maka peneliti mengunakan rumus slovin dengan sampling error 10. Karena dalam rumus slovin menjelaskan bahwa untuk mencapai keakuratan data, maka pengambilan sample dari populasi dalam sebuah penelitian batas sampling errornya antara 1-10. Jadi dari jumlah 165 mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 20122013, peneliti mengambil sample mahasiswa dengan sampling error 10, sehingga di dapat 63 sample. Untuk lebih jelasnya sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Respon Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Produk Tabungan Wadi’ah Bank Syariah Respon Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah Uin Syarif Hidayatullah Jakarta Terhadap Produk Tabungan Wadi’ah Bank Syariah

0 15 77

Respons mahasiswa komunikasi dan penyiaran Islam angkatan 2009 fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap film sang pencerah

1 16 79

Respon mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program Indonesia mencari bakat di Trans TV

1 9 101

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Respon mahasiswi fakultas ilmu dakwah dan ilmu komunikasi terhadap komunitas hijaber di uin Syarif Hidayatullah Jakarta

0 3 112

Respon mahasiswa terhadap sensifitas gender pada materi kuliah di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 14 98

Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB I PENDAHULUAN - Ilmu Dakwah Makalah 'Kompetensi Da'i'

0 0 11