sub materi yang sama, untuk di kerjakan oleh masing-masing kelompok diskusi.
c. Selanjutnya guru berkeliling, mengamati, memotivasi, dan membimbing
siswa dalam pembelajaran, terutama kelompok yang masih membutuhkan bantuan sambil mengecek lembar pengamatan kegiatan siswa dalam
kelompok. d.
Setelah selesai diskusi kelompok, guru memanggil salah satu wakil dari setiap kelompok untuk membacakan hasil kerjanya di depan kelas secara
bergantian, siswakelompok yang lain memperhatikan. e.
Setelah selesai mempresentasikan guru membagikan kartu kepada masing- masing kelompok dengan menutupnya terlebih dahulu,disini siswa diminta
untuk menemukan pasangan kartu dari kelompok lain yang cocok dengan pertanyaan atau jawaban dari masing-masing kartu yang di pegang oleh
kelompok lain, . f.
Lalu guru akan memulai permainan pada hitungan kesatu perwakilan kelompok diminta untuk berdiri dan pada hitungan ketiga baru mereka
mulai membuka kartu mereka disini peran kelompok sangat penting karena dari masing-masing kelompok dituntut untuk mendiskusikan dan mencari
pasangan kartu yang cocok dari jawaban dan pertanyaan dari konsep yang ada dari tiap-tiap kartu yang mereka pegang dari kelompok yang lainnya.
g. Guru mengulang pengocokan yang kedua, hal ini untuk memberikan
kesempatan yang lain untuk mencoba sekaligus agar dapat dipahami oleh semua siswa.
h. Guru memberikan penghargaan rewards kepada siswakelompok yang
mengerjakanmenjawab soal dengan tepat, baik dari segi waktu maupun ketepatan dalam menemukan pasangan masing-masing.
i. Guru memberikan tanggapan dan penegasan atau penguatan serta
menyimpulkan materi. Selanjutnya guru mengakhiri pembelajaran dan menyampaikan materi yang akan di pelajari pada pertemuan berikutnya
masih dalam materi yang sama, lalu guru memberi tugas pekerjaan rumah.
Dengan metode ini diharapkan siswa dapat mengingat materi dengan lebih mudah dapat termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Gambar 4.1 Pelaksanaan pretest pada saat siklus I
Gambar 4.2 Pelaksanaan diskusi kelompok dengan bimbingan guru pada siklus I
Pertemuan Kedua Sebagaimana pada pertemuan sebelumnya, pada pertemuan kedua ini di
laksanakan pada tanggal 15 Mei 2014, waktunya adalah 1 x 35 menit 1 jam pelajaran, dilanjutkan dengan kegiatan awal adalah ice breaking dengan
menyayikan lagu sorak-sorak bergembira, hal ini dilakukan untuk membangkitkan rasa semangat mereka dan memotivasi mereka bahwa perjuangan bangsa
Indonesia pada masa penjajahan begitu gigih sampai pada akhirnya mendapatkan kemerdekaan yang seutuhnya. Guru mengingatkan kembali materi pada
pertemuan yang lalu dengan mengadakan tanya jawab sebagai apersepsi. Pertemuan kedua hanya 1 jam pelajaran, karena waktunya yang sempit pada
pertemuan kedua ini guru hanya memberi Tindak lanjut kegiatan pembelajaran dari materi pada pertemuan pertama sebagai penguatan, di awali langsung dengan
mengadakan kuis, sekitar perundingan Roem-Royen dan KMB serta tokoh-tokoh yang ikut andil didalamnya. Siswa yang dapat menjawab kuis dengan benar
mendapatkan sebuah permen sebagai hadiah. kegiatan ini dilakukan dengan penerapan teknik siswa mencari pasangan make a match secara individu sambil
belajar mengenal suatu konsep dalam suasana menyenangkan, sebelumnya guru telah membuat dan menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau
pertanyaan dan jawaban dari masing-masing kartu tersebut adapun langkah- langkahnya sebagai berikut:
a. Sebelumnya guru memberi penguatan dari materi sebelumnya dan membagi
kelompok kelompok tidak berubah seperti kelompok sebelumnya b.
Guru membagikan kartu-kartu tersebut sambil menutup membalik agar isi kartu tidak terbaca oleh siswa dan setiap siswa mendapat satu buah kartu
c. Guru memberi aba-aba pertama, pada hitungan ketiga siswa mulai membuka
kartu yang dipegangnya masing-masing dan diberi waktu untuk memikirkan jawabanpertanyaan yang berhubungan dengan kartu yang di pegangnya,
dengan batas waktu sampai hitungan kesepuluh. d.
Lalu guru memberi aba-aba kedua pada siswa guru kembali memulai dari hitungan kesatu untuk mulai bergerak untuk mencari pasangan dari kartu yang
mereka pegang masing-masing sampai pada hitungan kesepuluh mereka harus sudah mendapatkan pasangan masing-masing.
e. Guru mencocokan setiap kartu dengan pasanganya, siswa yang salah dalam
menemukan pasangannya akan mendapatkan sanksi yaitu berjoget bebas dengan pasangannya, sedangkan siswa yang mendapat kartu yang cocok
mendapatkan reward. f.
Demikian dan seterusnya kemudian di ulang dengan menukar mengocok kembali kartu-kartu tersebut dan membagikan kembali hingga 3 putaran
sampai siswa benar-benar paham dan dapat mengingat pertanyaan serta jawaban yang diberikan oleh guru.
g. Diakhir pembelajaran guru memberikan penegasan dan kesimpulan dari materi
yang telah di ajarkan. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dan pemberian posttest
Gambar 4.3 Suasana pembelajaran dengan tehnik Make A Match
Tabel 4.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus I
No Siklus I
1 Guru memberitahukan tujuan pembelajaran dan memberikan apersepsi
kepada siswa. 2
Guru memberikan soal pretest sebagai awal pembelajaran 3
Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari yaitu pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda
4a Pembagian kelompok di laksanakan pada saat pembelajaran dengan cara melihat kemampuan akademik sebelumnya.
4b Guru memberikan LKS pada pertemuan pertama .Masing-masing
perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya
5 Pemberian Kuis dan tanya jawab dengan menggunaan tehnik Make A
Match. 6
Pada akhir pembelajaran pada pertemuan kedua guru mengadakan postest
7 Guru memberi penguatan dan bersama siswa membuat kesimpulan dari
hasil pembelajaran.
c. Hasil Pengamatan
1 Hasil Pretest dan Posttest
Data peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dapat di ketahui dengan tes kemampuan siswa.Adapun hasil tes kemampuan siswa dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.3 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama
Pretest I Postest I N-Gain I
Kategori 1
Andrian 40
60 0,33
Sedang 2
Angelina M Qur’ania 20
40 0,25
Rendah 3
Annisa Maulidina 40
60 0,67
Sedang
4 Burhanudin
40 60
0,67 Sedang
5 Dahtria Destiani
70 50
0,33 Sedang
6 Delpitasari
40 50
0,50 Sedang
7 Kukuh Nurprabowo
50 70
0,40 Sedang
8 May Kurniawati
50 50
0,60 Sedang
9 Mutiara Ramadhani
40 70
0,50 Sedang
10 Nurkholik 40
60 0,66
Sedang 11
Pajrin Soleh 40
60 0,67
Sedang 12 Pitridiana
60 70
0,50 Sedang
13 Ranita Dewi 20
40 0,63
Sedang 14
Sahrul Ramadhan 20
70 0,75
Tinggi 15 Sawaludin
30 50
0,57 Sedang
16 Syawal Saputra
30 50
0,28 Rendah
17 Tari Apriyanti 30
50 0.28
Rendah 18 Yudhi
50 60
0,20 Rendah
Jumlah 710
1250 8,51
Rata-rata 39,44
69.44 0,47
Nilai Tertinggi 70
80 0,75
Nilai Terendah 20
40 0.20
Rata-rata skor pretest siklus 1 hanya mencapai 39,44, nilai terendah 20 sedangkan nilai tertinggi mencapai nilai 70, Setelah mengalami pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan Koopertaif type make a match, hasil belajar siswa meningkat, dengan nilai hasil belajar postest rata-rata 69,44 nilai terendah 40
sedangkan nilai tertinggi mencapai nilai 90, Persentase keberhasilan siklus I sebesar 22,22, dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak.4 siswa.
2. Data perhitungan N-Gain
Grafik 4.1 Kategori N-gain siklus I
Berdasarkan persentase tabel 4.3 jumlah siswa yang mendapat kriteria nilai N-Gain tinggi adalah sebanyak 1 orang, 13 orang berkriteria sedang, dan 4 orang
berkriteria rendah, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I masih tergolong rendah. Nilai rata-rata dari jumlah keseluruhan N-
Gain kelas mencapai angka 0,47 dengan demikian nilai N-Gain kelas masih tergolong kedalam kategori sedang.
3. Hasil Observasi aktivitas Siswa Dari hasil observasi yang dilakukan selama dilaksanakannya tindakan
pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran dengan pendekatan Kooperatif, diperoleh hasil kegiatan siswa selama proses pembelajaran pada siklus I adalah
sebagai berikut:
Rendah Sedang
Tinggi 20
40 60
Siklus II 5.55
55.55 38.88
Rendah Sedang
Tinggi
Tabel .4.5 Lembar observasi aktifitas siswa siklus I
No Aspek yang diobservasi
Pertemuan ke I Pertemuan ke II
4 3
2 1
4 3
2 1
1 Menjawab
salam dan
berdoa
√ √
2 Menunjukkan rasa senang
dalam pembelajaran.
√
3 Menunjukkan
antusias dalam pembelajaran.
√ √
4 Membentuk
kelompok sesuai pilihan guru
√ √
5 Menunjukkan peran aktif
dalam kelompok
√ √
6 Tanggung jawab dalam
tugas
√ √
7 Menunjukkan
kekompakan
√ √
8 partisipasi siswa dalam
tahap permainan
√ √
9 Dapat mencocokan kartu
yang sesuai
√ √
10 Dapat menemukan
pasangan kartu dengan cepat
√ √
11 Mempresentasikan dan
Menuliskan jawaban yang benar
√ √
12 Menunjukkan rasa senang
dalam pembelajaran.
√ √
Total 26
30 Presentasi
54,16 62,5
Kualifikasi Cukup
Cukup
Skor Maksimal :48
SkorMinima : 0
Keterangan Skala Penelitian: Kategori PenilaianTotal:
Tidak Baik : 1
Kurang Baik : 9-18
Kurang Baik : 2
Cukup : 19-28
Cukup Baik : 3
Baik : 29-38
Baik : 4
Baik sekaki : 39-48
Berdasarkan tabel di atas, aktivitas siswa siklus 1 diatas dapat di ketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran pada siklus I masih tergolong
rendah atau dikategorikan cukup, dengan perolehan nilai 2654,16 dan 30 62,5, sedangkan nilai idealnya adalah 48. Pada pembelajaran kali ini penilaian
aktivitas yang diberikan oleh observer dengan kualifikasi cukup, sehingga masih perlu di tingkatkan lagi untuk terus memperbaiki dalam kegiatan proses
pembelajaran, karena penilaian yang di dapatkan belum sesuai dengan harapan peneliti dan observer
3.Lembar Aktivitas Guru
Tabel 4.6 Aktivitas Guru siklus I
No Aspek yang diobservasi
Pertemuan ke I
Pertemuan ke II 4
3 2
1 4
3 2
1 a.
Pendahuluan
1 Mengkondisikan situasi
pembelajarandan kesiapan
siswa untuk
mengikuti proses
pembelajaran
√ √
2 Apersepsi
√ √
3 Membangkitkan
minat atau rasaingin tahu siswa
motivasi
√ √
b.
Kegiatan Inti
4 Menyampaikan
tujuanindikator yang
ingin dicapai
√ √
5 Penggunaan
media pembelajaran
yang disesuaikan
dengan
√ √
materi 6
Menjelaskan metode
make a match sebelum materi dimulai
√ √
7 Pemusatan
perhatian terhadap
proses pembelajaran
√ √
8 Tehnik
menjelaskan
materi √
√
9 Pengelolaan
pembelajaran Dengan
tehnik make a match
√ √
Fase Penugasan 10
Membagi kelompok
berdasarkan prestasi
siswa sebelumnya
√ √
11 Membagi
LKS pada
setiap siswa
√ √
Fase PelaksanaanTugas 12
Membimbingmengarahk an siswa
√ √
13 Memberikan kesempatan
siswa untuk berpikir
√ √
14 Mengamatikesulitan
dankemajuan siswa
√ √
15 Menilai
siswa dalammempertanggung
jawabkan tugasnya
√ √
16 Memberikan evaluasi
√ √
c.
Penutup
17 Memberikan kesimpulan
materi
√ √
Total 40
51 Presentasi
62,30 75
Kualifikasi Cukup
Cukup
Skor Maksimal :68
SkorMinima : 0
Keterangan Skala Penelitian: Kategori PenilaianTotal:
Tidak Baik : 1
Kurang Baik : 23-38
Kurang Baik : 2 Cukup Baik
: 39-53 Cukup Baik
: 3 Baik
: 54-68 Baik
: 4 Berdasarkan tabel di atas, aktivitas guru siklus 1 diatas dapat di ketahui
bahwa aktivitas guru pada proses pembelajaran pada siklus 1 masih tergolong rendah atau dikategorikan cukup, dengan perolehan nilai 41 cukup dan51
cukup atau 62,30 dan75 sedangkan nilai idealnya adalah 68. Pada siklus 1 ini hasil lembar aktivitas yang diperoleh peneliti dari kolaborasi dengan observer
dijadikan bahan rujukan untuk memperbaiki kualitas pengajaran pada siklus II, secara garis besar kekurangan terhadap nilai pembelajaran kali ini penilaian
aktivitas yang diberikan oleh observer dengan kualifikasi cukup, sehingga masih perlu di tingkatkan lagi untuk terus memperbaiki dalam kegiatan proses
pembelajaran berikutnya. Penelitimenyadari bahwa kekurangan terhadap pengelolaan kelas disebabkan fokus perhatian peneliti kurang terbagi kepada
seluruh siswa, peneliti lebih terfokus oleh siswayang aktif saja, oleh karenaitu peneliti mencobauntu memperbaiki kualitas pengajaran yang di anggap kurang
memenuhi kriteria yang baik.
4. penilaian lembar kerja siswa Pada tahap ini, masing-masing kelompok diberi LKS yang telah di siapkan
oleh guru sebagai latihan, LKS. Pemberian evaluasi ini bertujuan untuk memberi latihan dan bimbingan pada siswa agar mereka dapat menemukan konsep dan
sekaligus siswa dapat memberikan kesimpulan secara umum mengenai materi yang telah di pelajari.
Tabel 4.7 Data nilai Lembar Kerja Siswa siklus I
No Kelompok
PerolehanNilai Pertemuan 1
1 1
65 2
2
40
3 3
75 4
4 55
5 5
70 6
6 55
Jumlah 360
Rata-rata 60
Berdasarkan hasil penilaian Lembar Kerja Siswa yang telah di dikerjakan masing-masing kelompok yang disajikan pada tabel 4.3 di atas, menjelaskan
bahwa nilai LKS pada pertemuan pertama belum mencapai nilai maksimal, hanya 2 kelompok saja yang memperoleh ni
lai ≥ 70 dengan nilai tertinggi hanya mencapai 75, dan nilai terendah 40. Dan rata-rata nilai kelompok adalah 60,00.
d. Refleksi Tindakan Pembelajaran
Pada tahap ini peneliti guru melakukan refleksi terhadap hasil analisis dan data dari seluruh pelaksanaan pembelajaran siklus 1,sebagai berikut:
1. Tingkat ketuntasanPresentase ketuntasan belajar pretest siswa pada siklus I
sebanyak 5,55 2.
Presentase ketuntasan belajar postestt siswa pada siklus I sebanyak 22,22 3.
Nilai N-Gain kelas pada siklus 1 adalah 0,47 dengan kategori sedang, 4.
Pada tahap observasi kegiatan aktivitas siswa, siswa masih kurang optimal dalam memahami metode pembelajaran cara mencari pasangan make a
match, siswa agaknya masih kurang mengerti, masih banyak siswa yang belum paham benar tentang permainan ini, mereka masih bingung untuk
mencari pasangan masing-masing. Agak gaduh sedikit,tapi mereka suka dan sampai pada akhirnya mereka meminta untuk di ulang kembali sampai
akhirnya mereka paham benar. Sehingga untuk menambah semangat dan membangkitkan gairah siswa, guru menyiapkan reward bagi siapa pasangan
yang dengan tepat dan cepat bisa menemukan pasangan masing-masing akan diberi hadiah dapat berupa permen ataupun pulpen. Dan bagi yang tidak
bisa menemukan pasangannya akan mendapatkan hukumansangsi bisa berupa menyanyi di depan kelas atau joget, Tahap akhir yaitu guru
memberikan lembar soal post test dan menyimpulkan seputar materi yang sudah dibahas bersama kepada siswa untuk mengetahui sejauh apa
pemahaman mereka setelah mereka mencoba memakai model pembelajaran Kooperatif. Ada beberapa hal juga yang masih harus di perbaiki antara lain:
a. Perlu adanya peningkatan bimbingan dan arahan pada siswa dalam pelaksanaan diskusi dalam pembelajaran Kooperatif.
b. Perlu adanya motivasi dan dorongan dari guru kepada siswa untuk lebih berperan aktif dalam proses pembelajaran dalam penerapan metode
Kooperatif tipe make a match. c. tampak pada awal diskusi, mereka lebih banyak diam dengan pikiran
masing-masing hanya siswa yang pintar yang terlihat mulai membaca materi bahkan ada siswa pintar yang enggan berbagi berinteraksi
dengan teman sekelompoknya dan memilih mengerjakan LKS sendiri. d. Perlu adanya pengaturan waktu yang optimal dan merata di dalam
menjelaskan materi pelajaran, penerapan metode, dan menyimpulkan hasil belajar.
e. Perlu adanya penekanan dalam setiap materi dengan memberikan kata kunci, agar siswa lebih memahami konsep materi yang diajarkan.
f. Kurangnya keberhasilan Pencapaian Indikator pada siklus ke I masih banyak yang harus perbaikan nilai..
e. Keputusan
Pada siklus 1 berdasarkan tes kemampuan siswa yang telah dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus 1 ,pada standar kompetensi menghargai peran
tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, dengan materi pokok pengakuan kedaulatan republik indonesia oleh Belanda.
Bahwa hasil belajar siswa pada siklus 1 ini kurang memenuhi indikator yang diharapkan dengan standar nilai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang
diharapkan yaitu 68, Maka dengan itu untuk memperbaiki nilai tersebut, guru memutuskan untuk mengadakan siklus Ke-II
3. Tahap PelaksanaanTindakan Siklus II
a. Perencanaan
Pertemuan ke-3 Pelaksanaan siklus kedua rancangan yang di buat untuk penelitian
pada siklus
II berupa
rpp, LKS,
dan lembar
pengamatanobservasi,angket dan lembar wawancara serta alat pendukung pengajaran.
b. Pelaksanaan
Diadakan pada tanggal 19 Mei 2014. Pada tahap ini guru menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Lembar Kerja Siswa. Dan Lembar
Observasi. Setelah membuka pembelajaran dengan salam dan do’a, guru membagikan soal pretest kepada siswa dan mengawasi siswa selama proses
penyelesaian soal tersebut. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.Selanjutnya guru mengadakan ice breaking, apersepsi, dan
menanyakan seputar hal yang berkaitan dengan materi pembelajaran, guru mengajukan pertanyaan seputar peristiwa kemerdekaan,lalu menyampaikan
indikator yang kompetensi yang diharapkan. Pada pertemuan ketiga ini materi yang disampaikan adalah peranan beberapa tokoh yang berjasa dalam
mempertahankan kemerdekaan, pada pertemuan ketiga ini guru menjelaskan tehnik yang akan digunakan, yaitu menggabungkan dua tehnik antara make a
match dengan NHT Number Head Together, dan selain itu juga guru memberi kata kunci key word agar dapat mempermudah siswa dalam mengingat materi
yang diajarkan. Adapun langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: a.
Setelah materi dijelaskan dan menyampaikan indikator serta kompetensi yang diharapkan,, guru mengelompokan siswa menjadi kelompok-kelompok kecil
yang terdiri dari 3 orang anggota kelompok tidak sama seperti kelompok yang lalu hal ini dilakukan karena untuk memberikan rasa kebersamaan dan
ketidak jenuhan mereka dan agar dapat lebih mendekatkan mereka satu dengan yang lainnya, dengan cara siswa berhitung sampai hitungan ketiga.
siswa bergabung dengan nomor kelompok masing-masing. b.
Setelah keadaan kelas mulai kondusif guru membagikan topi bernomor 1,2 dan 3 pada masing-masing siswa. .Lalu guru memberi bahan materi ajar
berupa buku paket IPS dalam kelompok masing-masing dan siswa diminta untuk membaca materi.
c. Guru memberikan pertanyaan kepada setiap kelompok dengan pertanyaan
yang sama pada lembar LKS, untuk siswa yang bernomor 1 dan 2. Dan untuk yang bernomor kepala 3 bertugas mempresentasikan hasil jawaban didepan
kelas. d.
Guru membimbing dan memantau selama proses pembelajaran berlangsung. e.
Guru menjelaskan dan meminta siswa untuk menyebutkan tokoh kemerdekaan serta peranannya.
f. Setelah selesai masing-masing kelompok mempresentasikan jawaban dari
masing-masing kelompoknya. g.
Bersama siswa guru melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum di mengerti siswa.
h. Selanjutnya guru memberi umpan balik dengan cara bermain kartu dengan
tehnik mencari pasangan, dalam tahap ini guru menyediakan gambar para tokoh pahlawan, lalu guru menyediakan kartu yang bertuliskan nama-nama
dan peranannya yang cocok dengan masing-masing gambar tersebut i.
Lalu guru membagikan kartu dan gambar dengan cara menutupnya kepada masing-masing siswa. dari kartu yang mereka dapat.Selanjutnya siswa
diminta untuk mencari dan berkeliling dalam waktu hitungan ke sepuluh untuk menemukan dan memasangmenempel kartu dengan gambar
tokohpahlawan kemerdekaan. j.
Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mengocok kembali kartu tersebut lalu dibagikan kembali kepada siswa yanglain dengan langkah-langkah yang
sama. k.
guru memberikan penghargaan rewards kepada siswa yang mendapatkanmenemukan pasangan kartu,dan memberi sangsi kepada siswa
yang gagal dalam menemukan kartu pasangannya. l.
Guru memberikan tanggapan dan penegasan atau penguatan serta menyimpulkan materi, guru mengakhiri pembelajaran dan menyampaikan
materi yang akan di pelajari pada pertemuan berikutnya.
Gambar 4.4 Suasana Pelaksanaan pembelajaran dengan diskusi kelompok siklus II
Pertemuan kedua Pertemuan ke-4 dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2014, dengan kegiatan
awal apersepsi. Selanjutnya guru mengingatkan kembali materi pada pertemuan yang lalu dengan mengadakan tanya jawab sebagai apersepsi, mengingat alokasi
waktu pada pertemuan keempat ini yang hanya satu jam pelajaran 35 menit karena alokasi waktu untuk mata pelajaran IPS hanya tiga jam pelajaran dalam
seminggu, guru memberikan materi dengan tehnik make a match, dengan begitu guru berusaha untuk memberikan kesempatan kepada semua siswa melatih
pengetahuan dan keterampilan mereka, sehingga akan merasa lebih terdorong untuk belajar, adapun langkah pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. guru mengkondisikan siswa untuk membentuk kelompok pada pertemuan
keempat siswa di bagi kelompok berempat, dan setiap kelompok membuat yel-yel sebagai ciri kelompok.
b. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisikan beberapa konsep topik
materi pembelajaran, satu sisi pertanyaan dan sisi ke dua berupa jawaban
c. Setiap kelompok mendapatkan satu buah kartu yang berisi dua buah
pentanyaan dan jawaban pertanyaan di kartu lain d.
Guru membagikan secara acak lembaran yang telah dikocok tadi kepada setiap kelompok.
e. Dalam satu kelompok siswa mencari jawaban atau pertanyaan yang ada di
kartunya f.
Guru memberi aba-aba hitungan kepada siswa untuk mulai mencari pasangan dari kartu yang mereka pegang masing-masing.
g. Setelah menemukan jawaban atau pertanyaan siswa mencatat pada lembar
kerja, kemudian menempelkan pertanyaan dan jawaban yang sudah ketemu di kertas karton kelompok yang sudah disiapkan di papan tulis
h. Siswa yang sudah menempelkan jawaban di berikan point
i. Guru memberi aba-aba bahwa waktu yang diberikan sudah berakhir.
j. Setelah menemukan pasangannya, siswa mempresentasikannya didepan
kelas untuk mengetahui cocok atau tidaknya soal serta jawaban k.
Setelah semua kelompok presentasi hasil kerja kelompok diberi nilai, kelompok yang mendapat nilai paling tinggi diberi bintang
l. Setelah dilaksanakan pembetulan pekerjaan salah satu anggota kelompok
menjelaskan kembali kepada kelompoknya masing-masing m.
Pemberian soal posttes
Gambar 4.5 Suasana Pembelajaran dengan tehnik Make A Match siklus II
Gambar 4.6 Salah satusiswa sedang mempresentasekan hasil diskusi
Tabel 4.8 Pelaksanaan Tindakan Siklus II
No Siklus II
1 Guru memberikan soal pretest sebagai awal pembelajaran
2 Guru memberitahukan tujuan-tujuan pembelajaran dan memberikan
apersepsi kepada siswa. 3
Guru menjelaskan materi Peranan beberapa tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
4 Pembagian kelompok dilaksanakan pada saat pembelajaran dengan cara
melihat dari sisi akademisnya. 5
Dengan menggunakan metode Make A Match di gabung dengan metode NHTNumber Head Together.
6 Guru memberikan materi kepada siswa dengan membagikan buku paket
pelajaran IPS lalu siswa diminta untuk berdiskusi dan membuat soal untuk diberikan kepada anggota kelompok lain .dengan bimbingan guru
siswa membuat jawaban dari masing-masing pertanyaan tersebut. 7
Pada akhir pertemuan dan akhir pembelajaran guru mengadakan posttest 8
Guru dan siswa membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran. 9
Pemberian posttest
c . Hasil Pengamatan
1. Data Hasil Pretest dan Posttest
Data peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dapat diketahui dengan tes kemampuan siswa yaitu pretest dan postest . Adapun hasil belajar
siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.9 Hasil Nilai Belajar
Pretest dan posttest Siklus II No
Nama Pretest II
Postest II N-Gain
Kategori 1
Andrian 70
90 0,67
Sedang 2
Angelina M Qur’ania 60
80 0,50
Sedang 3
Annisa Maulidina 70
90 0,67
Sedang 4
Burhanudin 60
90 0,75
Tinggi 5
Dahtria Destiani 90
100 1
Tinggi 6
Delpitasari 70
80 0,33
Sedang 7
Kukuh Nurprabowo 80
90 0,5
Rendah 8
May Kurniawati 80
100 1
Tinggi 9
Mutiara Ramadhani 90
100 1
Tinggi 10
Nurkholik 70
90 0,67
Tinggi 11
Pajrin Soleh 80
100 1
Tinggi 12
Pitridiana 80
100 1,00
Tinggi 13
Ranita Dewi 70
80 0,33
Sedang 14
Sahrul Ramadhan 70
80 0,33
Sedang 15
Sawaludin 80
90 0,50
Sedang 16
Syawal Saputra 70
90 0,67
Sedang 17
Tari Apriyanti 60
80 0,50
Sedang 18
Yudhi 60
80 0,50
Sedang
Jumlah
1310 1610
12,95
Rata-rata
72,77 89,44
0,68
Nilai Tertinggi
90 100
1
Nilai Terendah
60 80
0,5 Rata-rata skor pretest siklus II mencapai 72,77, nilai terendah 60 sedangkan
nilai tertinggi mencapai nilai 100, Setelah mengalami pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Koopertaif type make a match, hasil belajar siswa
meningkat, dengan nilai ketuntasa hasil belajar sebesar 1OO atau sebanyak 18 siswa mendapat nilaidi atas KKM
2. Data perhitungan N-Gain
Grafik 4.2 Kategori N-gain siklus I
Berdasarkan tabel 4.8 jumlah siswa yang mendapat kriteria nilai N-Gain tinggi adalah sebanyak 7 orang, 10 orang berkriteria sedang, dan siswa yang
berkriteria rendah 1 orang, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II cukup tinggi. Nilai rata-rata dari jumlah
keseluruhan N-Gain kelas mencapai angka 0,68 meskipun N-Gain kelas siklus II mengalami peningkatan dibanding dengan siklus I, akan tetapi nilai N-Gain
kelas masih tergolong kedalam kategori sedang.
3. Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 4.11 Lembar observasi Aktivitas Siswa Siklus II
No Aspek yang diobservasi
Pertemuan ke I Pertemuan ke II
4 3
2 1
4 3
2 1
1 Menjawab
salam dan
berdoa
√ √
2 Menunjukkan rasa senang
dalam pembelajaran.
√ √
3 Menunjukkan
antusias dalam pembelajaran.
√ √
4 Membentuk
kelompok sesuai pilihan guru
√ √
5 Menunjukkan peran aktif
√
Rendah Sedang
Tinggi 20
40 60
Siklus II 5.55
55.55 38.88
Rendah Sedang
Tinggi
dalam kelompok
√
6 Tanggung jawab dalam
tugas
√ √
7 Menunjukkan
kekompakan
√ √
8 partisipasi siswa dalam
tahap permainan
√ √
9 Dapat mencocokan kartu
yang sesuai
√ √
10 Dapat menemukan
pasangan kartu dengan cepat
√ √
11 Mempresentasikan dan
Menuliskan jawaban yang benar
√ √
12 Menunjukkan rasa senang
dalam pembelajaran.
√ √
Total 39
45 Presentasi
81,25 93,75
Kualifikasi Baik sekali
Baik sekali
Skor Maksimal :48
Skor Minimal : 0
Keterangan Skala Penelitian: Kategori PenilaianTotal:
Tidak Baik : 1
Kurang Baik : 9-18
Kurang Baik : 2
Cukup : 19-28
Cukup Baik : 3
Baik : 29-38
Baik : 4
Baik sekali : 39-48
Berdasarkan tabel di atas, aktivitas siswa siklus 1I mengalami peningkatan dari siklus I, dapat di ketahui bahwa aktivitas siswa pada proses pembelajaran
pada siklus II dikategorikan baik sekali, dengan perolehan nilai 39 81,25 dan 45 93,75, sedangkan nilai idealnya adalah 48. Hal ini karenapada proses
pembelajaran pada siklus II keseriusan siswa sudah terlihat baik dalam kerjasama, mengerjakan soal, dalam mempresentasekan, kekompakan dan keaktifan. Pada
pembelajaran kali ini penilaian aktivitas yang diberikan oleh observer dengan kualifikasi baik sekali.Dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel. 4.12 Nilai peningkatan aktivitas siswa
Keterangan Siklus I
Siklus II P.1
P.2 P.1
P.2 Total nilai
26 30
39 45
Presentase 54,16
62,5 81,25
93,75
Kualifikasi
Cukup Cukup
Baik sekali Baik sekali
4. Lembar Aktivitas Guru
Tabel 4.13 Aktivitas Guru siklus II
No Aspek yang diobservasi
Pertemuan ke I Pertemuan ke II
4 3
2 1
4 3
2 1
I. Pendahuluan
1 Mengkondisikan situasi
pembelajarandan kesiapan
siswa untuk
mengikuti proses
pembelajaran
√ √
2 Apersepsi
√ √
3 Membangkitkan
minat atau rasaingin tahu siswa
motivasi
√ √
II. Kegiatan Inti
4 Menyampaikan
tujuanindikator yang
ingin dicapai
√ √
5 Penggunaan
media pembelajaran
yang disesuaikan
dengan materi
√ √
6 Menjelaskan
metode make a match sebelum
materi dimulai
√ √
7 Pemusatan
perhatian √
terhadap proses
pembelajaran
√
8 Tehnik
menjelaskan
materi √
√
9 Pengelolaan
pembelajaran Dengan
tehnik make a match
√ √
Fase Penugasan 10
Membagi kelompok
berdasarkan prestasi
siswa sebelumnya
√ √
11 Membagi
LKS pada
setiap siswa
√ √
Fase PelaksanaanTugas 12
Membimbingmengarahk an siswa
√ √
13 Memberikan kesempatan
siswa untuk berpikir
√ √
14 Mengamatikesulitan
dankemajuan siswa
√ √
15 Menilai
siswa dalam
mempertanggung jawabkan tugasnya
√ √
16 Memberikan evaluasi
√ √
III. Penutup
17 Memberikan kesimpulan
materi
√ √
Total 55
66 Presentasi
80,88 97,05
Kualifikasi Cukup
Cukup
Skor Maksimal :68
SkorMinima : 0
Keterangan Skala Penelitian: Kategori PenilaianTotal:
Tidak Baik : 1
Kurang Baik : 23-38
Kurang Baik : 2 Cukup Baik
: 39-53 Cukup Baik
: 3 Baik
: 54-68 Baik
: 4
Berdasarkan tabel di atas, dapat di ketahui bahwa aktivitas guru pada proses pembelajaran pada siklus I1 dapat dikategorikan baik, dengan
perolehan nilai 55 baik dan 66 baik atau 80,88 dan 97,05 sedangkan nilai idealnya adalah 68. Peningkatan hasil aktivitas guru pada proses
pembelajaran pada siklus ini dikarenakan perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus II, di siklus II ini guru lebih mampu
membagi pusat perhatiannya kepada seluruh siswa, pendekatan dan bimbingan yang diberikan serta pembagian kelompok dengan melihat prestasi
siswa sebelumnya sehingga memberikan nilai maksimal kepada peneliti terhadap pengelolaan kelas, dari hasil refleksi siklus II peneliti banyak belajar
dari kekurangan yang terjadi di dalam pelaksanaan siklus I. Dibawah ini data peningkatan aktifitas guru siklus I dan Siklus II.
Tabel. 4.14 Nilai peningkatan aktifitas guru
Keterangan Siklus I
Siklus II P.1
P.2 P.1
P.2 Total nilai
41 51
55 66
Presentase 62,30
75 80,88
97,05 Kualifikasi
Cukup Cukup
Baik sekali Baiksekali
5. Data hasil penilaian LKS Pada tahap ini, masing-masing kelompok diberi LKS yang telah di siapkan
oleh guru sebagai latihan, LKS ini adalah berupa uraian, Pemberian evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat menerima pelajaran,
sekaligus memberi latihan dan bimbingan pada siswa agar mereka dapat menemukan konsep dan sekaligus siswa dapat memberikan kesimpulan secara
umum mengenai materi yang telah di pelajari.
Tabel 4.15 Data nilai Lembar Kerja Siswa siklus II
No Kelompok
PerolehanNilai Pertemuan 1I
1 1
85 2
2 75
3 3
85 4
4 75
5 5
80 6
6 75
Jumlah 475
Rata-rata 79,16
Berdasarkan hasil penilaian Lembar Kerja Siswa yang telah di dikerjakan masing-masing kelompok yang disajikan pada tabel 4.10 di atas menjelaskan
bahwa nilai LKS pada pertemuan kedua sudah mencapai nilai maksimal, dengan memperoleh nilai ≥ 70 dengan nilai tertinggi mencapai 85, dan nilai terendah 75 .
Dan rata-rata nilai adalah 79,16. d. Refleksi
Dalam pelaksanaan pembelajaran Siklus II pada pertemuan 3 dan 4 di peroleh informasi hasil dari pengamatan sebagai berikut :
1. Rata-rata hasil posttest pada siklus II mencapai 84,44 2. Nilai N-Gain kelas pada siklus 1I adalah 0,68 dengan kategori sedang
3. Tingkat ketuntasan atau presentase keberhasilan pada siklus 1I sebanyak 100. 4. Data hasil observasi aktivitas siswa
a. sudah mulai terkontrol masing-masing kelompok sudah mau mempresentasikan hasil kerja mereka didepan kelas.
b. ketika guru membagi siswa dalam kelompok, terlihat siswa mulai menunjukan ketertarikan dan rasa ingin tahu, mereka ada yang bertanya
apa yang
akan di lakukan oleh guru.
c. tampak pada awal diskusi, mereka sudah menunjukan rasa percaya diri
mereka, berdiskusi dengan teman kelompoknya. d.
Seiring dengan berjalanya waktu dengan bimbingan dan arahan guru tampak
mereka mulai
berusaha berinteraksi
dengan teman
sekelompoknya. e.
Dalam mempresentasikan hasil kelompok, sudah mulai ada kemauan dan keberanian yang mereka tunjukan tanpa rasa malu dan canggung
lagi. f.
Sebagian siswa sudah mulai terampil menerapkan diskusi kelompok dan menjalankan peranan masing-masing.
g. Pengolahan waktu dalam diskusi kelompok sudah mulai terkontrol.
h. Keadaan kelas sudah terlihat kondusif walaupun masih ada sebagian
kecil siswa yang masih kurang disiplin dalam kelompoknya.
e.. Keputusan Pada pelaksanaan siklus 1I berdasarkan tes kemampuan siswa yang telah
dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus II ,pada standar kompetensi menghargai peran tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia, dengan materi pokok Menghargai jasa para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia Bahwa hasil belajar siswa pada
siklus I1 ini sudah memenuhi indikator yang diharapkan dengan standar nilai KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang diharapkan yaitu semua siswa
mendapatkan nilai diatas KKM, maka dengan ini siklus diberhentikan.
C. Analisis Data
1. Hasil belajar Siswa
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang di peroleh dari siklus I. Nilai tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan
menggunakan metode kooperatif learning type make a match terdapat peningkatan hasil belajar pada siklus I terdapat 11 siswa yang nilainya berada diatas Kriteria
Ketuntasan Minimal dengan nilai rata-rata pretest 39,44 dan rata-rata postest sebesar 69,44 dan 7 siswa yang masih berada di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan pada jumlah siswa yang nilainya diatas Kriteria Ketuntasan Minimal menjadi 100 yaitu semua
siswa nilainya berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal dengan nilai rata-rata pretest sebesar 72,77, dan nilai rata-rata postest sebesar 89,44. Nilai tes hasil
belajar siswa dapat dilihat pada histogram berikut ini.
Grafik.4.3 Presentase Rata-rata hasil belajar siswa siklus I dan II
Tabel 4.16. Hasil perbandingan N-Gain siklus I dan Siklus II
No Nama Siswa
Postest I Posttest II
N-Gain Kriteria
1 Andrian
60 90
0,75 Tinggi
2 Angelina M Qur’ania
40 80
0,66 Sedang
3 Annisa Maulidina
60 90
0,75 Tinggi
4 Burhanudin
60 90
0,66 Sedang
5 Dahtria Destiani
50 100
1 Tinggi
6 Delpitasari
50 80
0,60 Sedang
7 Kukuh Nurprabowo
70 90
0,66 Sedang
8 May Kurniawati
50 100
1 Tinggi
9 Mutiara Ramadhani
70 100
1 Tinggi
10 Nurkholik 60
90 0,66
Sedang 11 Pajrin Soleh
60 100
1 Tinggi
39.44 72,77
69,44 89,44
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
Siklus I Siklus II
Pretest Postest
12 Pitridiana 70
100 1,00
Tinggi 13 Ranita Dewi
40 80
0,66 Sedang
14 Sahrul Ramadhan 70
80 0,33
Sedang 15 Sawaludin
50 90
0,80 Tinggi
16 Syawal Saputra 50
90 0,80
Tinggi 17 Tari Apriyanti
30 80
0,71 Tinggi
18 Yudhi 50
80 0,66
Sedang
Grafik 4.4 Kategori Perbandingan Ngain
Postest I dan II
Pada grafik di atas dapat diketahui bahwa perbandingan nilai N-gain pada postest I dan II mengalami peningkatan. Kategori N-gain rendah sebasar 0,
karena tidak ada siswa dengan kategori N-gain yang rendah, kategori sedang sebanyak 8 siswa atau 44,44, danN-gain dengan kategori tinggi sebanyak 10
siswa atau 55,55
Rendah Sedang
Tinggi 10
20 30
40 50
60
N Gain 44.44
55.55
Rendah Sedang
Tinggi
2. Hasil PengamatanObservasi
Grafik 4.5 Presentase Aktifitas Siswa siklus I dan II
Dapat diketahui Presentase keaktifan siswa mengalami peningkatan dari tiap siklus,dari total nilai siklus ke satu sebesar 62,50, meningkat pada siklus II
menjadi sebesar 81,25
Grafik 4.6 Presentase Aktifitas Guru Siklus I dan II
Berdasarkan tabel di atas, dapat di ketahui bahwa aktivitas guru pada proses pembelajaran pada siklus I1 dapat dikategorikan baik, perolehan total nilai pada
54.16 81.25
62.50 93.75
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
SIKLUS I SIKLUS II
PERTEMUAN I PERTEMUAN II
63.30 80.88
75 97.05
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
SIKLUS I SIKLUS II
PERTEMUAN I PERTEMUAN II
pertemuan ke 2 siklus I sebesar 75 dan meningkat pada pertemuan ke 2 siklus ke II menjadi sebesar 97,05 sedangkan nilai idealnya adalah 68. Peningkatan
hasil aktivitas guru pada proses pembelajaran pada siklus ini dikarenakan perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan siklus II
di siklus II.. 3.
Hasil Wawancara Wawancara dilakukan 2 kali, yaitu pada awal pembelajaran siklus 1
mengenai mata pelajaran IPS, dan di akhir siklus II mengenai pembelajaran Kooperatif Type Make A Match. Hasil Wawancara di pergunakan untuk
memperkuat hasil perolehan angket guna mendapatkan kejelasan mengenai pendapat siswa mengenai pendekatan Cooperatif Learning type Make A Match,
hasil wawancara tersebut adalah: a.
Setiap siswa merasa bahwa pelajaran IPS itu pembelajaran yang sangat membosankan, sulit dan terlalu banyak hafalan. Hal ini terjadi dikarenakan
guru kurang terampil dalam memilih dan menentukan metode pembelajaran.
b. Siswa diminta untuk membaca materi yang notabene muatan materinya
cukup luas serta mengikuti perkembangan zaman, dimana siswa di tuntut untuk banyak membaca baik dari buku ajar, koran, berita di tv bahkan
akses internet. c.
Rata-rata siswa senang belajar dengan menggunakan pendekatan kooperatif tipe make a match atau mencari pasangan, lebih santai, serius
tapi riang dan materi mudah di ingat dengan cara permainan diskusi kelompok dapat di pecahkan bersama, dan adanya rewardhukuman bagi
siswakelompok yang unggul dalam mencari pasangan. d.
Nilai yang di dapat cukup memuaskan, penilaian diperoleh dari penilaian individu dan kelompok.
e. Mereka berharap guru selalu menggunakan metode pembelajaran yang
dapat membuat mereka termotivasi dan dapat membangkitkan gairah belajar mereka, agar tidak terjadi kebosanan dalam pembelajaran dikelas