yang diperoleh maka H ditolak dan H
1
diterima untuk variabel kompensasi, dengan demikian maka secara parsial variabel kompensasi berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja wartawan. Hasil statistik yang telah dikemukakan di atas menunjukkan bahwa secara
parsial variabel karakteristik individu, gaya kepemimpinan pemimpin redaksi, kompensasi berpengaruh signifikan dalam menentukan kinerja wartawan pada PT.
Harian Batam Pos di Batam.
4.2. Pembahasan
Pada bagian ini akan dipaparkan pembahasan mengenai hasil analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan oleh peneliti.
Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat terlihat dengan jelas bahwa secara parsial semua variabel berpengaruh terhadap variabel terikat. Pengaruh yang
diberikan ketiga variabel bebas tersebut bersifat positif. Penjelasan dari masing- masing pengaruh variabel dijelaskan sebagai berikut:
4.2.1. Pembahasan Analisis Statistik Deskriptif Variabel Karakteristik individu
Berdasarkan Tabel 4.7. halaman 84 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju dengan jumlah 19 orang 54,70, responden yang
menjawab setuju sebanyak 13 orang 39,21 dan responden yang menjawab kurang setuju adalah sebanyak 2 orang 6,2 dari 34 orang responden, hal ini
mengindikasikan bahwa wartawan pada PT. Harian Batam Pos di Batam memiliki
Universitas Sumatera Utara
karakteristik individu yang membantu mereka dalam melakukan tugas sebagai wartawan sehingga menjadi faktor pendorong dalam meningkatkan gairah wartawan
dalam bekerja untuk melakukan suatu aktivitas ataupun pekerjaan dalam memenuhi kebutuhan serta keinginan wartawan dengan seluruh kemampuan yang ada dalam
mewujudkan tujuan organisasi. Adapun sebanyak 10 orang 29,41 menjawab kurang setuju terhadap item
pernyataan nomor 8 yaitu pendidikan terakhir saya membantu saya dalam melaksanakan tugas setiap hari mengindikasikan bahwa beberapa wartawan PT.
Harian Batam Pos merasa pendidikan terakhir yang didapatkan oleh para wartawan tersebut tidak terlalu membantu mereka dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Ada
kemungkinan para wartawan ini memiliki latar belakang pendidikan non jurnalistik.
4.2.2. Pembahasan Analisis Statistik Deskriptif Variabel Gaya kepemimpinan Pemimpin Redaksi
Berdasarkan Tabel 4.8 halaman 85 diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab selalu berjumlah 25 orang 73,52, responden yang menjawab
sering berjumlah 9 orang 26 dari 34 orang responden untuk indikator pertama yang terdiri dari item pernyataan yang pertama dan kedua. Responden yang
menjawab tidak pernah dengan berjumlah 26 orang 76,47, reponden yang menjawab jarang dengan berjumlah 8 orang 23,53 untuk item pernyataan yang
ketiga dan keempat. Responden menjawab jarang berjumlah19 orang 55,88, responden yang menjawab tidak pernah berjumlah 12 orang 35,12, responden
Universitas Sumatera Utara
yang menjawab kadang-kadang berjumlah 2 orang 7,35, dan responden yang menjawab sering berjumlah 1 orang 1,47 hal ini mengindikasikan bahwa
pemimpin redaksi cenderung menerapkan gaya kepemimpinan demokratis di PT. Harian Batam Pos. Hal ini dicerminkan dari mayoritas jawaban selalu dan sering
terhadap pernyataan pertama dan kedua, dimana kedua pernyataan ini merupakan pernyataan dari indikator gaya kepemimpinan demokratis.
4.2.3. Pembahasan Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kompensasi
Berdasarkan Tabel 4.9 halaman 87 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab sangat setuju berjumlah 17 orang 51,29, responden yang
menjawab setuju berjumlah 13 orang 40,08, dari 34 orang responden, hal ini menunjukkan responden mendapatkan kompensasi yang baik dari perusahaan
tempatnya bekerja, artinya sebagian besar wartawan pada PT. Harian Batam Pos di Batam telah menunjukkan suatu kondisi atau sikap puas terhadap seluruh kompensasi
yang ada dalam organisasi sehingga akan mempercepat pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan responden yang menjawab kurang setuju berjumlah 3 orang 8,08,
responden yang menjawab tidak setuju berjumlah 1 orang 0,55 dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian
kecil responden merasa belum mendapatkan kompensasi seperti yang diharapkan oleh responden sehingga akan menjadi penghalang dan memperlambat pencapaian tujuan
organisasi.
Universitas Sumatera Utara
Dari tanggapan responden terhadap daftar pernyataan yang diberikan diketahui bahwa item pernyataan nomor 11 dan 12 memiliki tanggapan kurang setuju
sebanyak 18 orang yaitu sebesar 52,94 terhadap fasilitas kesehatan yang ada di PT. Harian Batam Pos. Ini mengindikasikan bahwa fasilitas kesehatan yang disediakan
oleh PT. Harian Batam Pos belum sesuai dengan harapan sebagian wartawan PT. Harian Batam Pos. Hal ini tentunya harus mendapat perhatian dari PT. Harian Btam
Pos dalam rangka meningkatkan kinerja para wartawannya.
4.2.4. Pembahasan Analisis Statistik Deskriptif Variabel Kinerja Wartawan
Berdasarkan Tabel 4.10 halaman 88 diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab sangat setuju dengan rata-rata 17 orang 50, responden yang
menjawab setuju dengan rata-rata 16 orang 47,06, dari 34 orang responden. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar responden yang dipaparkan diatas
memiliki kinerja yang baik, artinya wartawan pada PT. Harian Batam Pos di Batam telah menunjukkan kemampuan yang ada melalui implementasi pelaksanaan tugas-
tugas yang dikerjakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan akhir dari organisasi. Dan yang menyatakan kurang setuju dengan rata-rata 1 orang 2,94,
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju, artinya minoritas wartawan menyatakan kurang setuju.
Dari tanggapan responden terhadap daftar pernyataan variabel kinerja diketahui bahwa item pernyataan nomor 3 menghasilkan jawaban kurang setuju
sebanyak 5,88 yaitu berjumlah 2 orang. Hal ini mengindikasikan bahwa masih ada
Universitas Sumatera Utara
wartawan PT. Harian Batam Pos yang kurang mampu untuk tidak membiasakan diri menunda menyelesaikan pekerjaan yang telah diberikan kepadanya.
Dari tanggapan responden terhadap daftar pernyataan variabel kinerja diketahui bahwa item pernyataan nomor 6 dengan pernyataan saya dapat
menyelesaikan beban kerja tanpa dibantu teman yang lain menghasilkan tanggapan kurang setuju sebanyak 11,76 yaitu berjumlah 4 orang. Hal ini mengindikasikan
bahwa ada 4 orang wartawan PT. Harian Batam Pos yang kurang memiliki rasa percaya diri dan masih bergantung kepada rekan kerja dalam melakukan
pekerjaannya. Dari tanggapan responden terhadap daftar pernyataan variabel kinerja
diketahui bahwa item pernyataan nomor 3,4,5 dan 6 menghasilkan jawaban kurang setuju. Hal ini mengindikasikan bahwa sebanyak 7 orang wartawan PT. Harian Batam
Pos kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Hal ini harusnya mendapat perhatian dari pihak PT. Harian Batam Pos agar kinerja wartawan PT.
Harian Batam Pos dapat sesuai dengan yang diharapkan oleh PT. Harian Batam Pos.
4.2.5. Pembahasan Pengaruh Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Wartawan
Berdasarkan hasil hipotesis penelitian diperoleh bahwa karakteristik individu X
1
memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja wartawan Y, berpengaruh signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0
,
265 sebab karakteristik individu adalah salah satu bagian yang dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja yang baik
Universitas Sumatera Utara
didalam individu seorang wartawan selain itu juga mampu meningkatkan kinerja pada PT. Harian Batam Pos sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh pimpinan
maupun organisasi. Hubungan karakteristik individu dengan kinerja adalah karakteristik individu merupakan gambaran dari pribadi seorang karyawan yang
dibawa kedalam suatu organisasi, dan memiliki kecenderungan untuk selalu berkembang dan mempengaruhi kinerjanya. Karakteristik individu yang meliputi
keahlian, pendidikan, dan masa kerja faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan tersebut. Perbedaan ini akan terbawa dalam dunia kerja, yang
menyebabkan kinerja satu orang dengan yang lain berbeda pula, meskipun bekerja ditempat yang sama dan dengan bentuk pekerjaan yang sama pula. Hal ini terbukti
terjadi di Harian Batam Pos, perbedaan keahlian, pendidikan dan masa kerja diantara wartawan menyebabkan kinerja yang berbeda diantara mereka. McCormick dan
Tiffin 2002 menyatakan bahwa kinerja yang dihasilkan seorang karyawan merupakan hasil dari gabungan variabel karakteristik individu dan variabel budaya
organisasi. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil analisis uji t yang menunjukkan
t
hitung
2,165 nilai t
tabel
2,032 dan tingkat signifikansi 0,038 lebih kecil dari probabilitas signifikansi
α = 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka H ditolak
dan H
1
diterima untuk variabel karakteristik individu, maka secara parsial variabel karakteristik individu berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wartawan.
Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh karakteristik individu yang terdiri dari keahlian, pendidikan, masa kerja adalah searah dengan kinerja wartawan atau
Universitas Sumatera Utara
dengan kata lain keahlian, pendidikan, masa kerja yang tinggi akan berpengaruh terhadap kinerja wartawan yang tinggi, demikian sebaliknya bila keahlian,
pendidikan, masa kerja rendah maka kinerja wartawan akan rendah. Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa karakteristik individu yang terdiri dari keahlian,
pendidikan, masa kerja mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kinerja wartawan.
Dengan hasil ini, sebaiknya PT. Harian Batam Pos memberikan perhatian terhadap karakteristik individu para wartawannya. Perbedaan karakteristik individu
masing-masing wartawan akan menyebabkan kinerja yang berbeda pula diantara para wartawan. Hal ini terlihat dari fenomena yang ada di PT. Harian Batam Pos, para
wartawan bekerja kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya, kurang memiliki sikap percaya diri, sangat tergantung sekali pada rekan kerja dalam
melakukan pekerjaannya, dan adanya wartawan menunda-nunda dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Kurangnya sikap percaya diri dan tergantung kepada rekan kerja dalam melakukan pekerjaan, ini diakibatkan oleh karena adanya beberapa wartawan yang
tidak memiliki latar belakang pendidikan jurnalistik. Para wartawan tersebut tidak memiliki rasa percaya diri terhadap berita yang didapatkan, sehingga bergantung
kepada rekan lainnya dalam melakukan pekerjaan. Sikap tidak percaya diri dan ketergantungan kepada rekan kerja ini dapat
diatasi dengan pemberian pelatihan atau pendidikan formal maupun non formal di bidang kewartawanan kepada wartawan, misalnya pendidikan kewartawanan yang
Universitas Sumatera Utara
diadakan oleh dewan pers Indonesia selama 3 bulan. Dengan adanya pelatihan atau pendidikan yang diberikan,diharapkan karakteristik individu masing-masing
wartawan tidak terlalu berbeda yang nantinya juga akan meningkatkan kinerja wartawan dan kinerja organisasi.
4.2.6. Pembahasan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Pemimpin Redaksi Terhadap Kinerja Wartawan
Berdasarkan hasil hipotesis penelitian diperoleh bahwa variabel gaya kepemimpinan pemimpin redaksi X
2
berpengaruh signifikan terhadap kinerja wartawan Y, berpengaruh signifikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,636.
Hal ini berarti gaya kepemimpinan pemimpin redaksi berpengaruh nyata terhadap kinerja wartawan PT. Harian Batam Pos di Batam.
Hubungan kinerja wartawan dengan gaya kepemimpinan pemimpin redaksi adalah baik atau tidaknya kinerja wartawan
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan sang pemimpin. Bagi suatu organisasi, kepemimpinan diharapkan dapat memberikan keunggulan-keunggulan bagi
organisasi agar terus hidup dan berkembang. Para pemimpin dalam melaksanakan aktivitas kegiatannya mempunyai
berbagai gaya tersendiri dalam proses mempengaruhi dan mengarahkan karyawannya, sehingga nantinya mau bersama-sama berusaha mencapai tujuan
organisasi melalui pelaksanaan pekerjaan yang telah ditentukan. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
Universitas Sumatera Utara
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Seorang pemimpin, apabila mampu mempengaruhi anggota-anggota dalam kelompoknya, maka setiap anggota kelompok akan berbuat yang terbaik untuk
mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian setiap anggota kelompok akan meningkatkan kinerja mereka masing-masing. Demikian juga dengan PT. Harian
Batam Pos, apabila pemimpin redaksi bisa mengorganisir dan mempengaruhi wartawan di PT. Harian Batam Pos tersebut, maka setiap wartawan akan berusaha
untuk meningkatkan kinerja mereka dalam menjalankan tugas masing-masing. Gaya kepemimpinan adalah merupakan cara-cara orang memimpin. Sifat,
kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang unik khas. Sebagai gaya yang diterapkan oleh seorang pemimpin pada situasi tertentu, demi tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan Mangkuprawira dan Vitalaya, 2007. Hubungan gaya kepemimpinan redaksi dengan kinerja dibuktikan dengan
hasil analisis uji t yang menunjukkan nilai t
hitung
2,636 nilai t
tabel
2,032 dan tingkat signifikan 0,013 probabilitas signifikansi
α = 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka H
ditolak dan H
1
diterima untuk variabel gaya kepemimpinan pemimpin redaksi, dengan demikian maka secara parsial variabel gaya kepemimpinan
pemimpin redaksi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja wartawan. Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh gaya kepemimpinan adalah
searah dengan kinerja wartawan atau dengan kata lain gaya kepemimpinan yang tepat akan berpengaruh terhadap kinerja wartawan yang tinggi, demikian sebaliknya bila
Universitas Sumatera Utara
gaya kepemimpinan yang diterapkan tidak tepat, maka kinerja wartawan akan rendah. Dalam penelitian ini gaya kepemimpinan yang digunakan oleh pemimpin redaksi
adalah gaya kepempinan demokratis, hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden terhadap daftar pernyataan yang diberikan untuk variabel gaya kepemimpinan
pemimpin redaksi. Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kinerja wartawan.
Dengan hasil ini Pemimpin redaksi PT. Harian Batam Pos, sebaiknya memperhatikan gaya kepemimpinan yang dipakai sekarang mengingat pemimpin
redaksi merangkap sebagai pimpinan umum yang menyebabkan kurangnya pengawasan di bagian redaksi dan berakibat kepada penurunan kinerja wartawan
dalam pencapaian target berita. Pemimpin redaksi sebaiknya menyesuaikan gaya kepemimpinan yang digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada sekarang
pada PT. Harian Batam Pos, atau PT. Harian Batam Pos mencari seorang pimpinan umum yang baru, sehingga tidak terjadi perangkapan tugas yang dilakukan oleh
pemimpin redaksi, sehingga pemimpin redaksi bisa fokus kepada bagian redaksi dan meningkatkan kinerja para wartawan PT. Harian Batam Pos.
4.2.7. Pembahasan Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Wartawan
Berdasarkan hasil hipotesis penelitian diperoleh bahwa kompensasi X
3
berpengaruh signifikan terhadap kinerja wartawan Y dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,399. Hasil ini menunjukkan bahwa dengan kebijakan pemberian
kompensasi yang tepat dan diterima oleh wartawan maka akan meningkatkan kinerja
Universitas Sumatera Utara
wartawan PT. Harian Batam Pos. PT. Harian Batam Pos telah memberikan beberapa kompensasi kepada wartawan sebagai upaya perusahaan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan para wartawan. Hubungan kinerja karyawan dengan kompensasi adalah karyawan yang
memiliki kinerja baik akan mendapatkan kompensasi yang lebih besar; karyawan yang tidak memiliki kinerja yang baik menerima kompensasi yang lebih kecil.
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup adalah salah satu pendorong atau penggerak bagi seseorang untuk melakukan sesuatu, termasuk melakukan pekerjaan
atau bekerja. Bagi sebagian karyawan, harapan untuk mendapatkan uang adalah satu- satunya alasan untuk bekerja, namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah
salah satu dari banyak kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa lebih dihargai oleh masyarakat di sekitarnya, dibandingkan yang
tidak bekerja. Karyawan akan merasa lebih dihargai lagi apabila menerima berbagai fasilitas.
Kebijakan tentang pemberian kompensasi suatu organisasi terhadap karyawan bukan sesuatu yang statis, melainkan bersifat dinamis. Hal ini berarti ketentuan
pemberian kompensasi suatu organisasi dapat berubah dari waktu kewaktu. Kompensasi yang diberikan terhadap wartawan merupakan sebuah motivator bagi
wartawan untuk meningkatkan kinerjanya. Simanjuntak 2005 menyatakan bahwa,”Pemberian kompensasi yang adil dan layak melalui sistem pengupahan akan
mendorong setiap pekerja meningkatkan kinerjanya”.
Universitas Sumatera Utara
Hubungan kompensasi dengan kinerja tersebut dibuktikan dengan hasil analisis uji t yang menunjukkan nilai t
hitung
4,161 nilai t
tabel
2,032 dan tingkat signifikansi 0,000 probabilitas signifikansi
α = 0,05. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka H
ditolak dan H
1
diterima untuk variabel kompensasi, dengan demikian maka secara parsial variabel kompensasi berpengaruh secara signifikan dan
merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi kinerja wartawan. Pengaruh positif menunjukkan bahwa pengaruh kompensasi adalah searah
dengan kinerja wartawan atau dengan kata lain kompensasi yang baik akan berpengaruh terhadap kinerja wartawan yang semakin baik, demikian sebaliknya bila
kompensasi rendah maka kinerja wartawan akan rendah. Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa kompensasi mempunyai peranan yang penting dalam
meningkatkan kinerja wartawan. Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung
penelitian-penelitian terdahulu, salah satunya adalah penelitian dari Virgorina Suzana Ndoen dan Ellen Ruth Pantouw 2001 yang hasil penelitian menunjukkan bahwa
pemberian kompensasi keuangan dan non keuangan secara serempak berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja wartawan Harian Jawa Pos
. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori Nugroho 2009, yang
menyatakan bahwa,”Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kapasitas kinerja karyawan adalah dengan perkembangan karyawan. Jika program kompensasi
dirasakan adil dan kompetitif oleh karyawan, maka perusahaan akan lebih mudah untuk menarik karyawan yang potensial, mempertahankannya dan memotivasi
karyawan agar lebih meningkatkan kinerjanya, sehingga produktivitas meningkat
Universitas Sumatera Utara
dan perusahaan mampu menghasilkan produk dengan harga yang kompetitif. Pada akhirnya, perusahaan bukan hanya unggul dalam persaingan, namun juga mampu
mempertahankan kelangsungan hidupnya, bahkan mampu meningkatkan profitabilitas dan mengembangkan usahanya.”
Adanya hasil yang positif dan signifikan dari pengaruh kompensasi terhadap kinerja wartawan PT. Harian Batam Pos tetapi belum menjadikan wartawan PT.
Harian Batam Pos mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan antara lain oleh adanya kompensasi nonfinansial yang belum didapatkan oleh sebagian
wartawan PT. Harian Batam Pos. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan para wartawan tersebut, bentuk kompensasi yang dimaksud adalah
kesempatan untuk meliput berita-berita bergengsi, yang sedang ramai dibicarakan. Dengan mendapatkan kesempatan untuk meliput berita bergengsi tersebut, maka
kesempatan berita wartawan tersebut untuk dijadikan headline semakin besar. Sebab sengan dijadikannya berita seorang wartawan PT. Harian Batam Pos menjadi
headline, itu menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi wartawan tersebut. Dengan hasil ini, sebaiknya PT. Harian Batam Pos memberikan perhatian
terhadap kompensasi para wartawannya. Dengan memberikan kompensasi yang tepat kepada para wartawannya, maka kinerja para wartawan dapat ditingkatkan, sejalan
dengan itu kinerja PT. Harian Batam Pos juga akan meningkat. Secara serempak seluruh variabel bebas: karakteristik individu X
1
, gaya kepemimpinan pemimpin redaksi X
2
dan kompensasi X
3
berpengaruh signifikan terhadap kinerja wartawan Y. Secara parsial masing-masing variabel bebas:
Universitas Sumatera Utara
karakteristik individu X
1
, gaya kepemimpinan pemimpin redaksi X
2
dan kompensasi X
3
berpengaruh signifikan terhadap kinerja wartawan Y. Dan variabel kompensasi berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja wartawan, dengan demikian
pihak PT. Harian Batam Pos harus lebih memperhatikan variabel kompensasi sebab sangat berperan dalam mempengaruhi kinerja seluruh wartawan pada PT. Harian
Batam Pos di Batam.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan penulis
pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu, gaya kepemimpinan pemimpin redaksi, kompensasi, secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja wartawan. 2.
Secara parsial karakteristik individu, gaya kepemimpinan pemimpin redaksi, kompensasi juga berpengaruh signifikan terhadap kinerja wartawan dan variabel
kompensasi adalah faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja wartawan
pada PT. Harian Batam Pos di Batam.
3. Dari besarnya nilai koefisien determinasi R
2
yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel karakteristik individu, gaya kepemimpinan pemimpin redaksi,
kompensasi sebagian besar mampu menjelaskan variasi yang terjadi pada kinerja wartawan pada PT. Harian Batam Pos, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
5.2. Saran
1. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka diharapkan pihak PT. Harian Batam Pos di Batam dapat memberikan perhatian yang lebih utama terhadap kompensasi
Universitas Sumatera Utara