BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi antar sesama manusia. Sebagai manusia dan makhluk sosial, kita tidak dapat terlepas dari
penggunaan bahasa. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kita menggunakan bahasa setiap hari untuk
mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan kita. Parera 1991:6 beranggapan bahwa salah satu gejala alam yang manusiawi yang terdapat pada sebuah
paguyuban atau masyarakat, suku atau bangsa ialah pemilikan suatu isyarat komunikasi yang disebut bahasa. Selain itu bahasa merupakan salah satu aspek
dari kebudayaan. Dalam setiap kebudayaan, bahasa merupakan suatu unsur pokok yang terdapat dalam masyarakat. Keanekaragaman bahasa dalam masyarakat
tampak dari cakupan nasional maupun yang lebih luas internasional. Setiap negara dan suku bangsa di dunia ini memiliki ragam bahasa yang
berbeda-beda. Masing-masing negara tersebut memiliki bahasa resmi yang kemudian bahasa itulah yang menjadi bahasa pemersatu dan juga menjadi salah
satu identitas mereka, seperti Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia. Bahasa Mandarin merupakan bahasa resmi negara Republik Rakyat Cina RRC. Selain
Universitas Sumatera Utara
itu Bahasa Mandarin juga merupakan salah satu dari empat bahasa resmi Singapura dan salah satu dari enam bahasa resmi PBB. Bahasa Mandarin
merupakan bagian dari kelompok Thai-Cina dalam rumpun bahasa Sino-Tibet. Kelompok Thai–Cina dibedakan atas dua subkelompok, yakni Thai dan Cina.
Bahasa Mandarin merupakan bahasa utama dalam subkelompok Cina. Kelompok Thai-Cina ini tercirikan sebagai bahasa nada karena ciri intonasi nada memegang
peran utama dalam kelompok ini. Sedangkan Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara Republik Indonesia yang berasal dari varian Bahasa Melayu, sebuah
bahasa yang berasal dari rumpun Bahasa Austronesia. Dikarenakan bersumber dari dua rumpun bahasa yang berbeda, tentu saja
Bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia memiliki banyak perbedaan seperti perbedaan cara penulisan, perbedaan pelafalan kata dan masih banyak perbedaan
lainnya. Contoh salah satu perbedaan yaitu dalam bentuk penulisan, bahasa Mandarin menggunakan bentuk aksara Cina atau yang dikenal dengan han zi
(汉
字 ). Aksara ini bersumber dari gambar dan simbol yang kemudian diubah
menjadi bentuk tulisan. Aksara ini memiliki dua bentuk varian yaitu aksara tradisional dan aksara yang telah disederhanakan. Sedangkan Bahasa Indonesia
ditulis dangan bentuk alfabet a-z. Dalam penelitian ini aksara Cina atau han zi
(汉字)yang digunakan oleh
penulis adalah aksara yang telah disederhanakan. Hal ini dikarenakan aksara Cina yang telah disederhanakan merupakan jenis aksara yang digunakan di Republik
Rakyat Cina RRC saat ini dan juga merupakan aksara yang telah dipelajari
Universitas Sumatera Utara
dibeberapa sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Contoh perbedaan lainnya adalah dalam sistem pelafalan, bahasa Mandarin memiliki nada
dalam setiap pelafalan katanya, nada tersebut mempengaruhi makna dari kata tersebut. Sedangkan Bahasa Indonesia tidak memiliki nada dalam pelafalannya.
Selain perbedaan dalam pelafalan dan bentuk aksara kedua jenis bahasa ini juga masih memiliki perbedaan dalam tata bahasanya. Tata bahasa merupakan
unsur utama suatu bahasa. Tata bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah- kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Di dalam tata bahasa dijelaskan
bagaimana cara pembentukan kalimat dengan susunan kata-kata yang ada. Kata merupakan unsur yang paling penting dalam bahasa, karena kata itulah
yang menjadi perwujudan bahasa. Chaer 2006:86 mengungkapkan : Setiap kata mengandung konsep makna dan mempunyai peran dalam
pelaksanaan bahasa. Konsep dan peran apa yang dimiliki tergantung dari jenis dan macam kata-kata itu, serta pengggunaanya di dalam kalimat. Dilihat dari
konsep makna dan peran yang dimilikinya, kata dibedakan atas beberapa jenis kata, yaitu : 1 Kata benda 2 Kata ganti 3Kata kerja 4 Kata sifat 5 Kata
sapaan 6 Kata penunjuk 7 Kata bilangan 8 Kata penyangkal 9 Kata depan 10 Kata penghubung 11 Kata keterangan 12 Kata tanya 13Kata
seru 14 Kata sandang 15 Kata partikel. Salah satu jenis kata dan yang akan menjadi konsentrasi dalam karya ini
adalah jenis kata tanya. Kata tanya merupakan kata yang berperan sebagai pembantu dalam kalimat yang menyatakan pertanyaan.
Di dalam Bahasa Mandarin terdapat beberapa macam kata tanya, antara lain : 什么 shen me, 谁 shui, 为什么 wei shen me, 怎么 zen me, 几ji, 哪里儿
na lier, 什么时候 shen me shi hou, 多少 duo shao. Sedangkan kata tanya
Universitas Sumatera Utara
yang terdapat di dalam bahasa Indonesia antara lain: apa, siapa, mengapa, kenapa, berapa, mana, kapan, bila, bilamana, bagaimana.
Selain kata-kata tanya di atas, dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia masih memiliki jenis kata tanya lain baik yang berbentuk baku maupun yang tidak
baku. Persamaan dan perbedaan kata tanya dalam kedua bahasa ini tentunya bisa ditemukan apabila kita membawanya ke dalam suatu bentuk analisis. Penelitian
ini akan berusaha menunjukkan persamaan dan perbedaan tentang bagaimana kata tanya berfungsi di dalam bahasa Mandarin dan di dalam bahasa Indonesia.
Pembahasan ini akan menjadi lebih efektif apabila dibawa kedalam bentuk analisis kontrastif. Maka jenis kata tanya yang penulis analisis difokuskan hanya
pada enam jenis kata tanya saja yaitu: 1.
什么 shen me = apa
2. 什么时候 shen me shi hou = kapan
3. 哪里儿 na lier = dimana
4. 为什么 wei shen me = kenapa
5. 谁 shui = siapa ; dan
6. 怎么样 zen meyang = bagaimana
Pemilihan keenam jenis kata tanya diatas didasari atas pola kata tanya 5W+1H. Pola kata tanya yang bersumber dari Bahasa Inggris ini merupakan singkatan dari
Universitas Sumatera Utara
what, when, where, why, who dan how. Keenam jenis kata tanya ini merupakan jenis umum yang paling sering dipergunakan.
Keenam kata tanya di atas akan dianalisis berdasarkan penggunaannya dalam k alimat tanya. Berikut adalah contoh kalimat tanya yang diambil dari Jurnal
中学
英语之友 ・
上旬刊 Zhong xue ying yu zhi you shang xun kan yang berjudul 细说
疑问词 Xi shuo yi wen ci.
1. 你放学后通常干什么
? Ni
Fang xue Hou
tong chang gan
shen me? Kamu
pulang sekolah Setelah Selalu
melakukan apa? Apa yang selalu kamu lakukan sepulang sekolah?
2. 你什么时候回来?
Ni shen me shi hou
hui lai Kamu
Kapan pulang?
Kapan kamu pulang? 3.
我的钢笔在哪儿? Wo
De gang bi
zai na er ?
Saya kepunyaan
Pulpen di
Mana? Dimana pulpen saya ?
4. 为什么不送她些花呢?
Wei shen me Bu
Song Ta
xie hua ne?
Kenapa Tidak
mengantarkan Dia beberapa
bunga? Kenapa tidak mengantarkan dia beberapa bunga?
5. 那边那个男人是谁?
Na bian na ge
nan ren shi
shui? Bagian
Itu Lelaki
adalah siapa
Universitas Sumatera Utara
Siapakah lelaki yang ada disana? 6.
你是怎样拼写那个单词的? Ni
shi zen yang
pin xie na ge
dan ci de? kamu
adalah Bagaimana Mengeja itu
kata-kata Bagaimana kamu mengeja kata-kata itu?
Dari paparan contoh kata tanya dari masing-masing bahasa tersebut dapat dinyatakan bahwa kedua kata tanya tersebut memiliki persamaan dan perbedaan
tentang bagaimana kata tanya itu bekerja dalam suatu kalimat tanya yang utuh. Perbedaan dan persamaan itu akan tampak apabila diamasukkan kedalam proses
analisis kontrastif. Atas dasar inilah penulis membandingkan kata tanya antara kedua bahasa tersebut.
Kalimat-kalimat pertanyaan tersebut diambil dari buku teks pelajaran 汉语教
程 Hanyu Jiaocheng dan Bahasa Indonesia Untuk SMK dan MAK. Penulis
memilih kedua jenis buku ini karena memiliki tipe dan karakteristik yang sama dan didalamnya terdapat kalimat tanya yang sesuai dengan apa yang akan dibahas
dalam penelitian ini.
1.2 Batasan Masalah