100 200
300 400
500 600
700 800
900 1000
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009
Pendapatan Negara dan Hibah
Penerimaan Dalam Negeri
Penerimaan Perpajakan
Penerimaan Negara Bukan
Pajak Hibah
Gambar 4.2. Perkembangan Pendapatan Negara dan Hibah 2003-2009
4.1.4 Perkembangan Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran Pemerintah menunjukkan kecenderungan yang meningkat dari tahun 1998 sampai tahun 2009. Komponen belanja pusat mempunyai peranan yang
dominan dalam pengeluaran Pemerintah. Dari tahun 2000-2003, pengeluaran Pemerintah untuk komponen ini cukup meningkat. Pada tahun 2003 dana yang
dibelanjakan untuk keperluan ini mencapai Rp.259,93 triliun. Dan total pengeluaran Pemerintah dalam APBN mencapai 377,25 triliun rupiah. Untuk lebih jelasnya,
perkembangan pengeluaran pemerintah dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Perkembangan Pengeluaran Pemerintah triliun rupiah
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009 Pengeluaran PemerintahBelanja Negara
377.25 430.04 565.07 699.10 752.37 989.49 988.08 I.Belanja Pemerintah Pusat
259.93 300.04 411.67 478.25 498.17 697.07 685.03 a.Pengeluaran Rutin
191.79 228.04 -
- -
- -
b.Pengeluaran Pembangunan 66.15
71.95 -
- -
- -
II.Transfer ke Daerah 119.31 130.01 153.40 220.85 254.20 292.42 303.05
a.Dana Perimbangan 109.93 123.15 146.16 216.80 244.61 278.44 279.31
b.Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 9.39
6.86 7.24
4.05 9.59
13.98 23.73
Sumber : Bank Indonesia 2003-2009
Dari tabel di atas terlihat bahwa pengeluaran pemerintah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2003, total pengeluaran pemerintah sebesar
Rp.377,25 triliun. Sedangkan pada tahun 2009, jumlahnya naik menjadi Rp.988,08 triliun. Hal ini disebabkan karena peningkatan belanja pemerintah pusat dan transfer
ke daerah mengalami peningkatan. Peningkatan pengeluaran Pemerintah ini berkaitan juga dengan upaya perbaikan kesejahteraan aparatur Pemerintah dan peningkatan
pelayanan kepada masyarakat, pemberian stimulus fiskal secara terbatas pada perekonomian, dan peningkatan alokasi anggaran ke daerah sejalan dengan
pelaksanaan kebijakan desentralisasi fiskal. Pengeluaran Pemerintah juga membengkak untuk membiayai subsidi, baik
belanja subsidi energi dan non energi. Pertumbuhan peningkatan belanja negara tahun 2008 mencapai 30, hal ini dilakukan untuk melakukan pelaksanaan program
stabilisasi harga menghadapi dampak krisis ekonomi global pada perekonomian
Universitas Sumatera Utara
domestik. Subsidi mengalami kenaikan sebesar 83,3 akibat harga minyak mentah yang terus meningkat sejak awal tahun 2008. Sebagian besar dari belanja negara
digunakan untuk pembayaran subsidi dan bunga utang, disusul oleh belanja untuk daerah, kemudian sisanya untuk stimulus fiskal dari Pemerintah pusat serta
kompensasi atas pengurangan subsidi BBM. APBN 20062007 diarahkan pada konsolidasi fiskal dan ketahanan fiskal
yang berkelanjutan. Pada tahun 2007, belanja Negara pada APBN sebesar Rp.752,37 triliun, dimana belanja pusat sebesar Rp.498,17 triliun rupiah dan belanja ke daerah
sebesar Rp.254,20 triliun rupiah. Defisit anggaran pada tahun 2007 mencapai Rp.58,28 triliun rupiah.
Pada tahun 2009 pemerintah akan meningkatkan berbagai program yang bertujuan untuk memberikan stimulus terhadap kegiatan perekonomian. Program-
program tersebut antara lain dengan meneruskan berbagai program kesejahteraan rakyat seperti program nasional pemberdayaan masyarakat, bantuan operasional
sekolah, jaminan kesehatan masyarakat, raskin dll. Selain itu pemerintah juga akan melanjutkan pembangunan infrastruktur dan meneruskan reformasi birokrasi. Secara
visualisasi, perkembangan pengeluaran pemerintah dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
200 400
600 800
1000 1200
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Pengeluaran
Negara Belanja
Pemerintah Pusat Transfer
ke Daerah Dana
Perimbangan Dana
Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Gambar 4.3. Perkembangan Pengeluaran Negara 2003-2009
4.1.5 Perkembangan Pinjaman Luar Negeri Pemerintah