sangat diperlukan oleh karyawan-karyawan dan mereka akan berusaha memenuhinya sendiri apabila perusahaan tidak menyediakan. Pelayanan
kesejahteraan karyawan yang bersifat memudahkan atau meringankan facilitative ini terdiri dari musola, kafetariakantin, pelayanan medis, kesenian,
pendidikanseminar, cuti, koperasitoko, perumahan, transportasi karyawan, dan lain sebagainya.
1. MusolaTempat Ibadah
Bagi perusahaan yang memiliki karyawan muslim penyediaan fasilitas ibadah perlu diadakan, agar mereka tidak terlalu lama meninggalkan
pekerjaan hanya untuk mencari tempat ibadah. 2. KafetariaKantin
Bentuk program ini dimaksudkan untuk melayani karyawan dalam hal makan dan minum, lebih-lebih kalau perusahaan jauh dari restoran atau
warung makan. Di samping itu, pengadaan kafetaria juga untuk memperbaiki gizi karyawan, agar karyawan dapat melakukan pekerjaan
dengan baik khususnya pekerjaan-pekerjaan berat. 3. Pelayanan Medis
Dokter yang dibantu oleh seorang perawat sangat diperlukan di perusahaan untuk mengantisipasi karyawan yang kesehatannya terganggu,
sehingga dapat melanjutkan pekerjaan apabila penyakit yang dideritanya
tidak terlalu berat. 4. PendidikanSeminar
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghadapi usangnya keahlian karyawan, atau untuk meningkatkan pengetahuan karyawan, sebagian besar perusahaan menengah dan besar
menyediakan beberapa bentuk bantuan biaya pendidikan. Tunjangan pendidikan yang disediakan oleh perusahaan merupakan fringe benefits
yang menguntungkan kedua belah pihak. Karyawan memperoleh pengetahuan dan keterampilan tambahan yang bermanfaat bagi
pengembangan pribadi, organisasi mendapatkan sumberdaya manusia
yang lebih terampil dan terlatih untuk melaksanakan peerjaan. 5. Cuti
Program ini merupakan usaha untuk menjamin kesegaran jasmani dan
rohani karyawan. 6. KoperasiToko
Ada beberapa perusahaan yang membuka koperasi untuk melayani kebutuhan karyawan. Koperasi yang dibuka bisa memiliki beberapa divisi,
misalnya divisi penjualan toko swalayan, divisi apotek, divisi pengurusan SIM dan STNK mobil dan sepeda motor, serta divisi
pengadaan tiket pesawat terbang atau kereta api.Program koperasi akan terlaksana dengan efektif bila para anggota koperasi memiliki kredibilitas
dan integritas moral yang tinggi. 7. Perumahan
Tersedianya tempat tinggal bagi karyawan, misalnya rumah dinas, mess, atau asrama perusahaan akan sangat membantu para karyawan dan
berdampak cukup besar terhadap pelaksanaan kerja. Dalam kenyataan,
Universitas Sumatera Utara
para karyawan yang memiliki rumah sendiri akan lebih stabil dalam
melaksanakan pekerjaan. 8. Transportasi Karyawan
Tersedianya transportasi bagi karyawan akan sangat membantu para
karyawan dan berdampak cukup besar terhadap pelaksanaan kerja.
Jenis pelayanan kesejahteraan karyawan yang akan diberikan harus selektif dan efektif untuk mendorong tujuan perusahaan, karyawan beserta
keluarganya. Sehingga penentuan atas jenis dari pelayanan kesejahteraan karyawan tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati, buka n emosional. Hal ini
dikarenakan bahwa pelayanan kesejahteraan ini memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Pelayanan kesejahteraan karyawan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan yang sesungguhnya.
2. Pelayanan pegawai hendaknya dibatasi kepada kegiatan-kegiatan, di dalam mana kelompok adalah lebih efisien daripada orang perseorangan.
3. Pelayanan pegawai hendaknya dikembangkan seluas-luasnya. 4. Biaya pelayanan kesejahteraan pegawai tersebut hendaknya dapat dihitung
dan dilengkapi dengan pembiayaannya. Dessler 2005 : 171 berpendapat bahwa dengan menawarkan suatu
pelayanan kesejahteraan karyawan yang menguntungkan keluarga mengasumsikan konflik kerja-keluarga mempengaruhi pekerjaan
karyawan, dan agak merendahkan kepuasan dan kinerjanya. Sebuah studi menyatakan bahwa kenyataannya memang demikian. Dua riset telah
meninjau semua studi yang berfokus pada konflik kerja dan keluarga, kepuasan kerja dan kepuasan hidup. Mereka menemukan bahwa
“hubungan antara kepuasan kerja dan berbagai ukuran konflik kerja- keluarga kuat dan negatif hampir pada semua sample; orang yang
memiliki konflik kerja-keluarga tingkat tinggi cenderung untuk lebih
Universitas Sumatera Utara
tidak puas dengan pekerjaan mereka.” Juga terdapat korelasi negatif yang kuat antara konflik kerja-keluarga dan ukuran kepuasan hidup. Dimana
karyawan merasa puas dengan kehidupan mereka secara umum. Karenanya para manajer harus memahami bahwa menawarkan pelayanan
kesejahteraan karyawan yang menguntungkan keluarga kepada karyawan dan membiarkan mereka menggunakannya dapat memiliki pengaruh
positif pada karyawan, yang salah satunya adalah membuat mereka merasa puas dengan pekerjaan mereka.
2.1.2 Semangat Kerja