Hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan dengan cara membandingkan nilai F
hitung
dengan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 α
=0.05. Jika nilai F
hitung
F
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima sedangkan jika nilai F
hitung
≤ F
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
c. Uji Signifikansi secara Parsial Uji-T
Uji-t atau uji signifikan individual menunjukkan secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :
a. Ho : b
1,
b
2,
b
3
, b
4
= 0 suatu variabel bebas tidak terdapat pengaruh terhadap variabel terikat
b. Ho : b
1
, b
2
, b
3
, b
4
≠ 0 semua variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat
Hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak dilakukan dengan cara membandingkan nilai t
hitung
dengan t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 α =0,05. Jika nilai t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima sedangkan jika nilai t
hitung
≤ t
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
d. Uji Koefisien Determinasi R
2
Pengujian koefisien determinan R
2
digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel kinerja produk, variabel pelayanan, variabel emosional,
dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas nasabah. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu 0R
2
1, jika R
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan bahwa semakin kuat pengaruh variabel kinerja
produk, variabel pelayanan, variabel emosional, dan kepuasan pelanggan terhadap
variabel loyalitas nasabah. Sebaliknya, jika R
2
semakin kecil mendekati nol menunjukkan bahwa semakin kecil pengaruh variabel kinerja produk, variabel
pelayanan, variabel emosional, dan kepuasan pelanggan terhadap variabel loyalitas nasabah.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
Bank Bukopin telah melayani masyarakat sebagai bank umum swasta nasional selama lebih dari tiga dasawarsa. Cikal bakal bank Bukopin didirikan
dalam bentuk badan hukum koperasi pada tanggal 10 Juli 1970 dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia disingkat BUKOPIN. Beberapa tonggak
penting dalam perjalanan sejarahnya antara lain adalah perubahan nama menjadi bank Bukopin pada tahun 1989, perubahan status badan hukum dari Koperasi
menjadi Perseroan Terbatas PT pada tahun 1993 dan diperolehnya status bank devisa pada tahun 1997.
Setelah krisis ekonomi, pada tahun 1999 bank Bukopin masuk dalam program rekapitalisasi perbankan yang dijalankan Pemerintah dan pada tahun
2001 telah berhasil menyelesaikannya serta menjadi bank pertama yang keluar dari program tersebut. Saat ini bank Bukopin telah berumur hampir 41 tahun dan
semakin kokoh ditengah persaingan dunia perbankan di Indonesia dan bersiap masuk menjadi bank nasional dengan modal diatas 10 triliun sesuai dengan
ketentuan Arsitektur Perbankan Indonesia tahun 2010. Dengan kondisi keuangan yang sehat , struktur neraca yang semakin kokoh dan dengan menerapkan prinsip
kehati-hatian serta pengendalian risiko yang lebih sempurna bank Bukopin memantapkan diri dalam melangkah mewujudkan sumbangsih yang nyata guna
membangun masa depan.