3.4.2. Penyiaran
Penyiaran adalah kegiatan pembuatan dan proses menyiarkan acara siaran radio serta pengelolaan operasional perangkat lunak dan keras yang meliputi segi
ide, kelembagaan, dan sumber daya manusia untuk memungkinkan terselenggaranya siaran Wahyudi, 1994. Kegiatan penyiaran dilakukan oleh
organisasi penyiaran. Organisasi penyiaran didukung oleh tiga unsur utama, yaitu siaran teknik dan administrasi. Siaran merupakan output satu-satunya dari
organisasi penyiaran. Siaran radio hanya menyajikan informasi audio dan mampu mendatangi khalayak tanpa membedakan status dan usia selama lebih kurang 24
jam setiap hari. Siaran sebagai output medium radio, memiliki fungsi yang sama dengan
media massa lain, yaitu fungsi mendidik, menginformasikan, meneruskan nilai- nilai budaya bangsa, menghibur, mempromosikan atau iklan, dan melakukan
kontrol sosial. Setiap mata acara siaran direncanakan, diproduksi, dan disajikan kepada khalayak dengan isi pesan yang bersifat informatif, edukatif, persuasif,
dan komunikatif.
3.5. Kuesioner 3.5.1. Pembuatan Kuesioner
Kuesioner adalah media pengumpulan data yang umum digunakan dalam penelitian survei yang berisi pernyataanpertanyaan yang harus diisidijawab oleh
responden. Tujuan pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi
Universitas Sumatera Utara
yang relevan dengan tujuan penelitian serta informasi dengan reliabilitas dan validitas yang tinggi.
Kuesioner berisi pertanyaan mengenai beberapa hal Singarimbun, 1979:176, seperti:
a. Fakta, misalnya umur, pendidikan dan sebagainya.
b. Pendapat dan sikap, menyangkut sikap responden terhadap obyek tertentu.
c. Informasi, menyangkut apa yang diketahui oleh responden tentang sesuatu hal.
d. Persepsi diri, dimana responden menilai perilakunya sendiri dalam
hubungannya dengan orang lain. Dalam pembuatan kuesioner, jenis pertanyaan yang diajukan, antara lain:
1. Pertanyaan terbuka, kemungkinan jawabannya tidak ditentukan terlebih dahulu
dan responden diberi kebebasan untuk menjawab pertanyaan. 2.
Pertanyaan tertutup, kemungkinan jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan untuk memberikan jawaban
yang lain. 3.
Pertanyaan kombinasi tertutup dan terbuka, dimana jawaban telah ditentukan tetapi kemudian disusul dengan pertanyaan tambahan.
4. Pertanyaan semi terbuka, dimana alternatif jawaban sudah tersusun tetapi
masih ada kemungkinan jawaban tambahan. Beberapa petunjuk dalam membuat pertanyaan, antara lain:
1. Kata-kata yang digunakan harus sederhana dan diketahui oleh semua
responden.
Universitas Sumatera Utara
2. Pertanyaan harus jelas dan tidak mengandung tafsir majemuk.
3. Pertanyaan harus berkaitan dengan masalah dan sasaran penelitian.
4. Pertanyaan tidak boleh berisi informasi pengetahuan yang tidak dimiliki
responden. 5.
Pertanyaan tidak boleh menggiring responden untuk memberikan alternatif jawaban tertentu.
6. Pertanyaan tidak memuat hal-hal yang bersifat pribadi dan peka sehingga
responden mungkin menolak untuk menjawab. 7.
Pertanyaan tidak boleh bersifat klise agar jawaban juga tidak klise. Hasil kuesioner akan menjelma dalam angka-angka, tabel-tabel, analisis
statistika dan uraian serta kesimpulan hasil penelitian. Analisis data kuantitatif dilakukan berdasarkan hasil kuesioner tersebut.
3.5.2. Tingkat Pengukuran
Pengukuran adalah pengumpulan angka-angka pada suatu variabel menurut aturan tertentu. Tingkat pengukuran yang luas digunakan dalam
penelitian sosial adalah yang dikembangkan oleh S. S. Steven Singarimbun, 1979:175, yang membagi tingkat ukuran ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Ukuran nominal, yakni tingkat pengukuran yang paling sederhana. Pada
ukuran ini tidak ada asumsi tentang jarak maupun urutan antara kategori- kategori dalam ukuran tersebut. Contohnya adalah variabel jenis kelamin,
ditentukan kode 1: pria dan kode 2: wanita.
Universitas Sumatera Utara
2. Ukuran ordinal, yang banyak digunakan untuk mengukur tingkat kepentingan
dan sikap. Melalui pengukuran ini, responden dapat ranking dari tingkat paling rendah sampai tingkat paling tinggi menurut suatu atribut tertentu. Ranking
tersebut dinilai atas dasar sikapnya terhadap obyek atau tindakan tertentu. Misalnya 1. sangat tidak setuju, 2. tidak setuju, 3. tidak ada pendapat, 4. setuju,
5. sangat setuju. 3.
Ukuran interval, yang mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut dan memberikan informasi tentang interval antar suatu obyek dengan obyek lain.
Ukuran ini tidak memberikan informasi tentang jumlah absolut yang dimiliki oleh seseorang. Ukuran interval ditandai oleh unit pengukuran yang tetap
dengan menggunakan angka-angka sebagai pembanding. 4.
Ukuran rasio, diperoleh apabila selain informasi tentang urutan dan interval, diinginkan informasi nilai absolut yang dimiliki oleh obyek. Ukuran ini
merupakan suatu ukuran yang mempunyai titik nol yang nyata. Perbandingan setiap titik pada unit pengukuran adalah bebas.
3.6. Teknik Pengambilan Sampel