Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

61 Sebaran responden yang melakukan kunjungan ke Restoran Sagoo Kitchen didominasi oleh responden dengan status belum menikah sebanyak 61,67 persen dan sisanya 38,33 persen sudah menikah. Hal ini dikarenakan konsumen yang mengunjungi restoran lebih didominasi oleh usia muda yang berpendapat bahwa Restoran Sagoo Kitchen memiliki suasana yang nyaman untuk berkumpul bersama teman. Sementara konsumen yang sudah menikah, umumnya datang bersama keluarga pada hari weekend.

6.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Konsumen

Ada suatu proses sebelum akhirnya konsumen memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk. Proses ini akan membawa konsumen tiba pada suatu tahap keputusan untuk membeli produk tersebut. Proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu: 1 pengenalan kebutuhan, 2 pencarian informasi, 3 evaluasi alternatif, 4 pembelian, dan 5 hasil Engel et al.1994. Adapun uraian kelima tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

6.2.1 Pengenalan Kebutuhan

Konsumen Restoran Sagoo Kitchen telah mengenali kebutuhan terhadap pemenuhan makan di luar rumah. Berdasarkan hasil survei dapat diketahui bahwa sebagian besar konsumen 53,3 persen makan di luar rumah sebanyak 1-2 kali dalam seminggu, kemudian diikuti oleh konsumen yang makan setiap hari sebesar 31,7 persen. Hal tersebut menunjukkan setidaknya dalam seminggu, konsumen akan makan di luar rumah 1-2 kali untuk memenuhi kebutuhan akan makan dimana jika dilihat dari karakteristik konsumen Restoran Sagoo Kitchen yaitu pelajarmahasiswa dan pegawai swasta yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Tabel 8. Sebaran Konsumen berdasarkan Intensitas untuk Makan di Luar Frekuensi makan di luar rumah dalam satu minggu kali Jumlah Orang Persentase Setiap hari 7 19 31,67 3-5 9 15,00 1-2 32 53,33 Total 60 100,00 62 Sebesar 26,67 persen responden memilih makan di luar rumah dikarenakan ingin mencari menu yang khas atau unik. Restoran yang memiliki keunikan dan kekhasan pada menu yang ditawarkan akan menjadi nilai tambah untuk menarik konsumen dan pada umumnya konsumen cenderung mencari menu yang berbeda, yang tidak akan mereka dapatkan bila makan di rumah. Alasan terbesar kedua yaitu sebagai gaya hidup dimana responden memiliki aktivitas di luar rumah yang lebih banyak sehingga makan di luar rumah merupakan suatu hal yang sudah menjadi kebutuhan. Tabel 9. Sebaran Konsumen Berdasarkan Alasan untuk Makan di Luar Rumah AlasanMotivasi untuk Makan di Luar Rumah Jumlah Orang Persentase Sekedar ingin mencoba 11 18,33 Mencari menu yang khasunik 16 26,67 Sebagai gaya hidup 14 23,33 Mencari tempat yang nyaman 13 21,67 Lainnya 6 10,00 Total 60 100,00 Berdasarkan data sebaran konsumen mengenai manfaat responden makan di luar rumah yaitu sebesar 58,33 persen mengemukakan bahwa makan di luar rumah dimanfaatkan sebagai makanan utama. Kebutuhan konsumen terhadap panganmakanan merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Untuk itu pengenalan kebutuhan tersebut dilakukan dengan keterlibatan tinggi, dimana konsumen diprakarsai oleh aktivasi motif yang sentral terhadap dirinya yang berasal dari tujuan pemenuhan kebutuhan konsumen. Pengenalan kebutuhan dirangsang ketika konsumen merasa lapar dan menginginkan manfaat lain dari pemenuhan kebutuhan akan makan di luar rumah seperti kepuasan fisiologis mencoba menu yang khasunik, kepraktisan dikarenakan kesibukan di luar rumah dan kenyamanan. Tabel 10. Sebaran Konsumen Berdasarkan Manfaat Makan di Luar Rumah Manfaat yang dicari dari makan di luar rumah Jumlah Orang Persentase Sebagai makanan utama 35 58,33 Sebagai makanan selingan 23 38,33 Pemenuhan gizi 1 1,67 Simbol status sosial prestise 1 1,67 Total 60 100,00 63

6.2.2 Pencarian Informasi

Tahap kedua setelah pengenalan kebutuhan adalah pencarian informasi. Setelah konsumen mengetahui motivasi dan manfaat yang dicari dari makan di luar rumah, selanjutnya konsumen akan mulai mencari berbagai informasi mengenai restoran, baik sumber informasi maupun berbagai aspek yang ada di dalam informasi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 80 persen konsumen mendapatkan informasi mengenai restoran dari teman dan 8,33 persen konsumen mendapatkan informasi dari internet. Hal ini menunjukkan bahwa informasi mengenai restoran masih banyak dilakukan dengan cara word of mouth dimana cara komunikasi seperti ini dinilai cukup efektif dalam menyampaikan keberadaan suatu produk kepada masyarakat. Selain itu cara ini dinilai lebih mudah dipercaya oleh konsumen karena adanya pengalaman yang nyata dari orang lain. Tabel 11. Sebaran Konsumen Berdasarkan Sumber Informasi Utama Sumber informasi utama untuk alternatif tempat makan Jumlah Orang Persentase Temankenalan 48 80,00 Anggota keluarga 4 6,67 Iklan cetak brosur 0,00 Media cetak majalahkoran 1 1,67 Media elektronik tv, radio 2 3,33 Internet 5 8,33 Total 60 100,00 Setelah mendapatkan informasi mengenai restoran, konsumen akan mencari informasi lain yang lebih mendalam mengenai aspek-aspek yang menjadi fokus utama dari informasi yang diperoleh. Konsumen Restoran Sagoo Kitchen pada umumnya memiliki tingkat pendidikan yang baik. konsumen yang memiliki tingkat pendidikan memadai akan mencari informasi yang banyak serta lebih selektif terhadap apa yang dikonsumsi untuk menghindari ketidakpuasan. Rasa dari makanan dan minuman yang ditawarkan oleh restoran merupakan hal penting yang menjadi fokus perhatian utama responden ketika mendapatkan informasi tentang suatu restoran yaitu sebesar 43,33 persen. Selain itu, 23,33 persen konsumen berpendapat bahwa kenyamanan tempat juga merupakan hal penting yang ingin diketahui ketika mendapatkan informasi mengenai suatu restoran. 64 Tabel 12. Sebaran Konsumen Berdasarkan Fokus Perhatian dari Sumber Informasi Fokus perhatian dari sumber informasi Jumlah Orang Persentase Lokasi restoran 5 8,33 Harga yang ditawarkan 10 16,67 Rasa 26 43,33 Kenyaman tempat 14 23,33 Lainnya 5 8,33 Total 60 100,00 Pada umumnya promosi yang dilakukan oleh suatu restoran akan menarik perhatian konsumen untuk mengunjungi restoran tersebut. Data yang ditunjukkan pada Tabel 13 membuktikan bahwa pengaruh promosi membuat 80 persen 48 orang konsumen merasa tertarik sehingga memutuskan untuk mengunjungi restoran tertentu dan sisanya 16,67 persen merasa bahwa promosi yang dilakukan suatu restoran tidak memberikan pengaruh apapun terhadap diri mereka. Tabel 13. Sebaran Konsumen Berdasarkan Pengaruh Promosi dalam Melakukan Kunjungan ke Tempat Makan Pengaruh promosi dalam melakukan kunjungan ke tempat makan Jumlah Orang Persentase Membuat tertarik 48 80,00 Tidak ada pengaruh 10 16,67 Lainnya 2 3,33 Total 60 100,00 Tabel 14 menunjukkan bahwa bentuk promosi yang paling banyak dipilih konsumen adalah bentuk promosi berupa potongan harga, yaitu sebesar 58,33 persen. Konsumen yang memilih bentuk promosi berupa paket promosi sebanyak 30 persen. Hal tersebut menyimpulkan bahwa konsumen lebih tertarik dengan potongan pada harga dari menu makanan dan minuman yang dibelinya dibandingkan dengan paket promosi seperti paket hemat yang belum tentu menu makanan dan minuman yang ada di dalam paket tersebut sesuai dengan selera atau keinginan mereka. Berdasarkan indikasi tersebut, konsumen Restoran Sagoo Kitchen memiliki motivasi yang kuat dalam mencari informasi. Konsumen tidak berhenti pada pencarian internal tetapi melanjutkan proses pencarian eksternal dimana informasi didapat dari teman atau diperoleh dari internet. Pencarian eksternal 65 tidak hanya mengetahui mereknama restoran, tetapi juga menanyakan informasi atribut yang ditawarkan produk tersebut, yaitu rasa. Informasi yang diperoleh kemudian diolah sehingga menghasilkan beberapa alternatif restoran yang akan dievaluasi selanjutnya pada proses evaluasi alternatif. Tabel 14. Sebaran Konsumen Berdasarkan Bentuk Promosi Bentuk promosi menarik bagi konsumen untuk melakukan kunjungan ke tempat makan Jumlah Orang Persentase Paket promosi 18 30,00 Potongan harga 35 58,33 Lainnya 7 11,67 Total 60 100,00

6.2.3 Evaluasi Alternatif

Pada tahap ini konsumen harus menentukan kriteria evaluasi yang sesuai dengan keinginannya dan digunakan untuk memutuskan alternatif yang dipertimbangkan lalu membuat pilihan akhir dalam hal ini yaitu mengunjungi Restoran Sagoo Kitchen. Konsumen Restoran Sagoo Kitchen mayoritas berusia dewasa dimana konsumen telah memiliki kemampuan untuk memutuskan pilihan restorantempat makan yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan konsumen. Hal-hal yang menjadi pertimbangan awal konsumen sebelum melakukan pembelian di restoran adalah suasana restoran yang nyaman. Hal ini dikarenakan konsumen yang berkunjung ke restoran tidak hanya ingin menikmati makanan dan minuman saja melainkan juga restoran digunakan sebagai tempat berkumpul dan bersosialisasi dengan teman, keluarga atau kolega, dan tempat beristirahat. Keingintahuan konsumen dengan menu yang ditawarkan restoran menempati posisi kedua yaitu sebesar 45 persen. Keingintahuan atau rasa penasaran konsumen ini berasal dari informasi yang telah mereka dapatkan melalui berbagai media sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk mengunjungi restoran tertentu. Berdasarkan hasil penelitian Tabel 16 menunjukkan bahwa 29 orang 48,33 persen memilih Restoran Sagoo Kitchen karena suasana restoran yang nyaman dan unik. Sebanyak 13 orang memilih tampilan luar restoran dan 11 orang memilih cita rasa makanan dan minuman yang menjadi pertimbangan mereka untuk berkunjung ke Restoran Sagoo Kitchen. Sebagian besar konsumen 66 lebih mendahulukan faktor kenyamanan dibandingkan dengan cita rasa makanan karena biasanya suasana restoran yang nyaman dapat meningkatkan nafsu makan sekaligus mengurangi kepenatan. Selain itu, ditunjukkan juga di dalam diagram IPA bahwa kenyamanan Restoran Sagoo Kitchen termasuk ke dalam kuadran II yang artinya kinerjanya sudah dinilai baik oleh konsumen. Tabel 15. Sebaran Konsumen Berdasarkan Pertimbangan Awal Saat akan Mengunjungi Suatu Restoran Pertimbangan awal ketika akan mengunjungi restoran Jumlah Orang Persentase Penasaran dengan menu yang ditawarkan 27 45,00 Suasana restoran yang nyaman 29 48,33 Lokasi restoran yang mudah dijangkau 2 3,33 Lainnya 2 3,33 Total 60 100,00 Tampilan luar restoran menempati posisi kedua yang banyak dipilih oleh konsumen. Hal ini dikarenakan desain eksterior dari Restoran Sagoo Kitchen sangat unik dengan konsep tempo dulu yang sangat kuat sehingga menarik perhatian pengunjung di Mall Botani Square. Tabel 16. Sebaran Konsumen Berdasarkan Pertimbangan Konsumen dalam Memilih Restoran Sagoo Kitchen Atribut yang dipertimbangkan dalam memilih Restoran Sagoo Kitchen Jumlah Orang Persentase Lokasi strategis dan mudah dijangkau 1 1,67 Tersedianya produk dan kerajinan tangan tempo dulu 6 10,00 Cita rasa makanan dan minuman 11 18,33 Suasana restoran yang nyaman dan unik 29 48,33 Tampilan luar restoran 13 21,67 Total 60 100,00

6.2.4 Pembelian

Jenis pembelian yang dilakukan konsumen Restoran Sagoo Kitchen termasuk jenis pembelian tidak terencana. Umumnya pembeli tidak terencana belum menentukan pilihan sebelum proses pembelian dilakukan dan akan mudah terpengaruh dari rangsangan internal seperti pengaruh teman, tampilan restoran yang menarik, dan lain sebagainya. Sebanyak 53,33 persen konsumen memutuskan berkunjung ke Restoran Sagoo Kitchen secara mendadak dimana niat 67 membeli dirasakan ketika berada di dekat restoran atau ketika sedang melewati restoran. Tabel 17. Sebaran Konsumen Berdasarkan Cara Memutuskan Untuk Berkunjung Cara Memutuskan Untuk Melakukan Kunjungan ke Restoran Sagoo Kitchen Jumlah Orang Persentase Terencana sudah direncanakan dari awal 10 16,67 Mendadak minat berkunjung dirasakan saat melewatimembicarakanmendengar 32 53,33 Ikut-ikutan 9 15,00 Tergantung situasi jika sedang ingin 9 15,00 Total 60 100,00 Sebanyak 48,33 persen menganggap sumber yang paling mempengaruhi mereka dalam melakukan kunjungan ke Restoran Sagoo Kitchen adalah karena pengaruh atau ajakan teman. Hal ini dikarenakan umumnya konsumen yang berkunjung ke Restoran Sagoo Kitchen datang bersama teman. Sebanyak 26,67 dipengaruhi oleh keluarga, dimana sebagian besar konsumen Restoran Sagoo Kitchen datang bersama keluarga pada hari weekend. Tabel 18. Sebaran Konsumen Berdasarkan Sumber yang Mempengaruhi dalam Melakukan Kunjungan Sumber yang mempengaruhi untuk berkunjung ke Restoran Sagoo Kitchen Jumlah Orang Persentase Inisiatif sendiri 15 25,00 Keluarga 16 26,67 Teman 29 48,33 Total 60 100,00 Dilihat dari karakteristik konsumen Restoran Sagoo Kitchen yang umumnya berpenghasilan Rp. 500.000 – Rp. 1.500.000 dan Rp. 2.500.000 – Rp. 3.500.000, frekuensi kunjungan yang dilakukan oleh konsumen dalam satu bulan sebanyak satu kali yaitu sebesar 48,33 persen dan sebanyak dua sampai tiga kali yaitu 41,67 persen. Frekuensi kunjungan konsumen ke Restoran Sagoo Kitchen dapat dilihat pada Tabel 19. 68 Tabel 19. Sebaran Konsumen Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ke Restoran Sagoo Kitchen dalam Satu Bulan Frekuensi kunjungan di Restoran Sagoo Kitchen dalam satu bulan kali Jumlah Orang Persentase Satu 29 48,33 2-3 25 41,67 4-5 6 10,00 Total 60 100,00 Berdasarkan hari kunjungan, sebagian besar konsumen yaitu sebanyak 32 orang 53,33 persen menyatakan tidak tentu kapan mereka melakukan kunjungan ke Restoran Sagoo Kitchen. Dalam artian bahwa mereka dapat melakukan kunjungan pada hari kerja maupun hari libur. Sementara itu, 26 orang 43,33 persen biasa melakukan kunjungan ke Restoran Sagoo Kitchen pada hari libur. Konsumen biasanya datang bersama keluarga atau teman pada hari weekend yang merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul. Sedangkan sisanya 3,33 persen melakukan kunjungan pada hari kerja. Tabel 20. Sebaran Konsumen Berdasarkan Hari berkunjung ke Restoran Sagoo Kitchen Hari berkunjung ke Restoran Sagoo Kitchen Jumlah Orang Persentase Hari kerja 2 3,33 Hari libur 26 43,33 Tidak tentu 32 53,33 Total 60 100,00 Waktu kunjungan yang paling sering dilakukan oleh konsumen yaitu pada Waktu sore hari yaitu sebanyak 45 persen. Sebanyak 38,33 persen konsumen berkunjung pada siang hari dan sisanya 16,67 persen berkunjung pada malam hari. Sebaran konsumen berdasarkan waktu berkunjung disajikan pada Tabel 21. Tabel 21. Sebaran Konsumen Berdasarkan Waktu Berkunjung ke Restoran Sagoo Kitchen Waktu kunjungan konsumen Restoran Sagoo Kitchen Jumlah Orang Persentase Siang hari 23 38,33 Sore hari 27 45,00 Malam hari 10 16,67 Total 60 100,00 69

6.2.5 Hasil Pembelian

Konsumen tidak berhenti pada proses pembelian, tetapi konsumen akan melakukan proses evaluasi terhadap konsumsi yang telah dilakukannya. Konsumen akan mengevaluasi apakah pembelian yang dilakukan sesuai dengan yang mereka harapkan. Hasilnya adalah kepuasan atau ketidakpuasan. Perilaku hasil pembelian atau pasca pembelian ini akan mempengaruhi niat pembelian di masa yang akan datang. Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada Tabel 22, diketahui sebanyak 75 persen 45 orang konsumen menyatakan puas terhadap hidangan restoran, sebanyak 18,33 persen 11 orang menyatakan biasa saja dan sebanyak 6,67 persen 4 orang menyatakan tidak puas. Tingkat kepuasan yang cukup tinggi membuktikan bahwa Restoran Sagoo Kitchen mampu memberikan produkpelayanan yang baik. Namun persentase yang menyatakan tidak puas atau biasa saja perlu dijadikan perhatian bagi pihak restoran dan dilakukan perbaikan agar dapat diminimalisir. Tabel 22. Sebaran Konsumen Berdasarkan Perasaan Sesudah Menikmati Menu Perasaan konsumen sesudah menikmati menu Jumlah Orang Persentase Puas 45 75,00 Tidak puas 4 6,67 Biasa saja 11 18,33 Total 60 100,00 Tingkat kepuasan konsumen yang telah dijabarkan di atas juga dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan kunjungan kembali ke Restoran Sagoo Kitchen. Adapun konsumen yang berminat melakukan kunjungan kembali yaitu sebesar 95 persen 57 orang. Tabel 23. Sebaran Konsumen Berdasarkan Minat untuk Berkunjung Kembali Minat konsumen untuk berkunjung kembali Jumlah Orang Persentase Ya 57 95.00 Tidak 3 5,00 Total 60 100,00 Berdasarkan indikasi tersebut, konsumen Restoran Sagoo Kitchen menganggap kepuasan konsumen merupakan hal yang penting setelah konsumen 70 melakukan pembelian. Konsumen yang umumnya memiliki tingkat pendidikan yang baik tentu mempunyai rasionalitas tinggi dimana kepuasan menjadi suatu hal yang harus diterima setelah konsumen mengeluarkan sejumlah sumberdaya untuk melakukan pembelian di Restoran Sagoo Kitchen.

6.3 Analisis Kepuasan Konsumen