Kontrak Perjanjian Kemitraan Mekanisme Suplai Benih Kepada Petani Wortel

51 Pelaksanaan kemitraan wortel akan dijelaskan dengan menjabarkan kontrak perjanjian, pelayanan bantuan budidaya oleh Agro Farm, mekanisme suplai benih, serta sistem panen dan pembayaran hasil panen.

6.1.1. Kontrak Perjanjian Kemitraan

Mekanisme pola kemitraan Agro Farm dengan petani dibuat berdasarkan perjanjian kemitraan. Surat perjanjian kemitraan di dalamnya terkandung aspek- aspek berupa identitas kedua belah pihak yang bermitra, dan pasal-pasal yang memuat luas areal tanam petani, lokasi atau daerah penanaman. Surat perjanjian tersebut di dalamnya juga mencakup kesepakatan tanam komoditas serta kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan oleh perusahaan maupun petani. Kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan perusahaan dan petani wortel adalah sebagai berikut yaitu menyusun program semua lahan yang mau dimitrakan, membantu teknis budidaya, membeli semua produk yang dihasilkan oleh pihak kedua petani wortel yang memenuhi standar kualitas yang ditentukan pihak pertama Agro Farm. Kewajiban petani sebagai mitra antara lain membayar kebutuhan benih sesuai dengan kebutuhan lahan, membiayai biaya operasional, menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan, mengikuti petunjuk dari Agro Farm tentang teknis budidaya, mengikuti program tanam dan panen yang ditentukan pihak perusahaan, menjual seluruh hasil produksi yang memenuhi standar kualitas yang ditentukan kepada pihak pertama.

6.1.2. Mekanisme Suplai Benih Kepada Petani Wortel

Benih wortel merupakan salah satu benih yang relatif mudah dalam pengadaannya. Keperluan benih untuk penanaman wortel petani disuplai oleh perusahaan dalam bentuk benih. Agro Farm memiliki teknik serta sarana teknologi yang mendukung dalam proses pembenihan. Pembenihan yang dilakukan perusahaan memudahkan petani dalam penanaman. Kemudahan pembenihan dirasa penting karena sangat sulit dan membutuhkan ketelitian serta peralatan lengkap dalam melakukan pembenihan. Petani wortel dapat menghemat waktu, tenaga dan juga dapat meminimalisir kegagalan dalam proses pembenihan. Petani wortel mendapatkan benih dalam bentuk pinjaman. Harga benih wortel yaitu Rp 250.000 per kilogram. Pinjaman benih tersebut akan dihitung 52 dalam rupiah yang dibayar oleh petani dengan cara potong panen. Uang hasil penjualan wortel akan dipotong sebesar biaya pinjaman benih. Pemotongan hasil panen dilakukan oleh pihak perusahaan sehingga petani langsung menerima pendapatan bersih setelah dipotong pinjaman benih. Perusahaan memberikan kebijakan pelunasan pinjaman benih dilakukan dengan pembayaran secara bertahap apabila terjadi kegagalan panen pada petani. Petani wortel sebelumnya harus melaporkan terlebih dahulu kebutuhan benih yang akan ditanam.

6.1.3. Sistem Panen dan Pembayaran Hasil Panen