4.1.3. Budaya Kerja Perusahaan
Berdasarkan hasil-hasil yang dicapaidi masa lampau, adanya unsur kepercayaan dari masyarakat kepada BRI sangat pasti
tidak terlepas dari unsur integritas para pegawai BRI dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Dengan integritas yang dimiliki itulah,
pada akhirnya para pegawai BRI dapat menjaga kehormatannya baik sebagai individu maupun sebagai lembaga yang layak dipercaya baik
oleh masyarakat luas maupun pemerintah, sehingga identitasnya sebagai bankir yang profesional menjadi semakin jelas dan teruji
kebenarannya. Atas dasar itulah, integritas, kehormatan dan identitas IKI dipandang perlu untuk dikukuhkan sebagai budaya kerja
perusahaan dan
dijadikan komitmen
dalam usaha-usaha
pengembangan sumber daya manusia BRI yang berbudaya kerja “terampil” di masa mendatang.
4.1.4. Lima Nilai Semangat Kerja BRI
BRI memiliki lima semangat kerja, yaitu : 1.
Integritas Kami bankir yang dapat dipercaya. Karena itu kami harus
bertaqwa, penuh dedikasi, jujur, dan selalu menjaga kehormatan dan nama baik, serta taat pada kode etik perbankan dan peraturan
yang berlaku. 2.
Profesionalisme Kami bankir handal dan prudent. Karena itu kami harus
bertanggung jawab, efektif, efisien, disiplin, dan berorientasi ke masa depan dalam mengantisipasi prkembangan, tantangan dan
kesempatan. 3.
Kepuasan Nasabah Kami yakin keberhasilan BRI sangat dipengaruhi oleh
kepuasan nasabah. Karena itu kami harus memenuhi kebutuhan dan memuaskan nasabah dengan memberikan pelayanan yang
terbaik, dengan tetap memperhatikan keopentingan perusahaan,
dengan dukungan SDM yang terampil, ramah, senang melayani dan didukung teknologi unggul.
4. Keteladanan
Kami sebagai panutan yang konsisten bertindak adil, bersikap tegas dan berjiwa besar. Karena itu kami tidak memberikan
toleransi terhadap tindakan-tindakan yang tidak memberikan keteladanan.
5. Penghargaan kepada Nasabah
Kami menghargai SDM sebagi asset utama perusahaan. Karena itu, kami selalu merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan
SDM yang bermutu; kami memperlakukan pegawai berdasarkan kepercayaan, keterbukaan, keadilan, dan saling menghargai sebagai
bagian dari perusahaan dan mengembangkan sikap kerjasama dan kemitraan; kami memberikan penghargaan berdasarkan hasil kerja
individu dan kerjasama tim yang mencipakan sinergi untuk kepentingan perusahaan.
4.1.5. Segmentasi, Target dan Posisi BRI
BRI merupakan salah satu lembaga keuangan dengan segmen pasar ritel mikro terutama kalangan pelaku usaha kecil dan mikro di
daerah pedesaan yang terbesar dan tersukses. Tidak saja berhasil di level domestik, bahkan juga di tingkat dunia. Mayoritas nasabah BRI
adalah nasabah dengan status ekonomi menengah ke bawah dan ini merupakan segmen terbesar dari masyarakat Indonesia. Saat ini produk
tabungan yang ditawarkan oleh pihak perbankan hampir memiliki features yang sama generik, mulai dari tingkat bunga, hingga fasilitas
perbankan. Pada kondisi pasar majemuk tersebut brand memiliki peranan penting. BRI memiliki dua jenis tabungan yang dipasarkan
untuk segmen yang berbeda, yaitu Tabungan BRI BritAma untuk segmen korporat dan perkotaan dan Simpedes merupakan produk
tabungan di tingkat unit untuk segmen mikro dan menengah ke bawah. Pasar sasaran untuk produk tabungan Simpedes adalah nasabah
perorangan Individual dan nasabah non perorangan yang meliputi
perusahaan badan hukumnon badan hukum, koperasi, yayasan, badanlembaga pemerintah, badan usaha lainnya kecuali bank. Sasaran
Simpedes adalah menghimpun dana dari masyarakat sehingga dan yang semula kurang produktif menjadi lebih produktif, bermanfaat
untuk keperluan
pembangunan khususnya
pengembangan perekonomian dan kegiatan usaha di pedesaan.
Positioning BRI untuk menjadi bank terkuat di layanan microbanking, memaksa BRI membangun sistem TI hingga ke gerai-
gerai BRI Unit di daerah terpencil. sejak 1983 BRI memilih strategi positioning sebagai bank yang menyediakan jasa perbankan mikro
microbanking yang melayani nasabah menengah-bawah. Sehingga BRI harus memiliki coverage yang secara geografis jauh lebih luas
dibanding bank-bank yang berorientasi korporat. Cabang-cabangnya juga harus sampai ke dusun-dusun yang bahkan sangat terpencil, dan
belum dipenetrasi jaringan listrik apalagi telepon tetap. Padahal, produk-produk andalan BRI seperti Kupedes Kredit Umum Pedesaan
dan Simpedes Simpanan Pedesaan memang menyasar masyarakat pedesaan. Inisiatif untuk membangun sistem TI yang mendukung
positioning-nya sebagai bank mikro diformulasi tahun 2003. Tahun 2003 BRI berhasil merumuskan IT Strategic Plan yang akan dilakukan
dari tahun 2003-2007. Isi penting strategi itu adalah BRI harus segera melakukan proses transformasi mendasar di bidang TI guna
mendukung positioning-nya. Oleh karena itu, BRI kemudian mencoba mengubah arsitektur dasar TI-nya dari yang semula bersifat distributed
system menjadi centralized system.
4.1.6. Struktur Organisasi