beroperasi dikarenakan belum adanya mesin pengolahan sampah. Sampah-sampah organik yang masuk ke UPS diolah menjadi kompos untuk kemudian dijual
kembali.
5.2 Sampah di Kota Depok
Saat ini sampah di Kota Depok merupakan masalah yang harus dihadapi. Hal ini terkait dengan semakin padatnya penduduk Kota Depok yang
menyebabkan semakin tinggi tingkat konsumsi penduduk Kota Depok dan pada akhirnya berdampak pada semakin meningkatnya volume sampah Kota Depok.
5.2.1 Volume Sampah
Sampah yang diproduksi oleh Kota Depok berjumlah 103.350 m
3
bulan. Volume sampah tersebut merupakan akumulasi sampah yang ada di setiap
wilayah Kecamatan yang ada di Kota Depok, yang terdiri dari Kecamatan Cimanggis, Sukmajaya, Pancoran Mas, Beji, Sawangan, dan Limo. Tidak semua
sampah dapat terangkut dan tertanggulangi setiap harinya. Volume timbulan sampah dan sampah yang terangkut terhitung Januari sampai dengan Desember
2008 dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Timbulan Sampah dan Sampah Terangkut di Kota Depok Pada Bulan Januari-Desember 2008
No. Wilayah Penanganan
Sampah Jumlah
Sampah m
3
hari Tertanggulangi
m
3
hari Belum
Tertanggulangi m
3
hari 1 Cimanggis
287,50 115,00
172,50 2 Sukmajaya
682,70 273,10
409,60 3 Pancoran
Mas 319,20
127,70 191,50
4 Beji 244,20
97,70 146,50
5 Sawangan 81,75
32,70 49,05
6 Limo 91,00
36,40 54,60
Jumlah 1706,35
719,00 1023,75
Persentase 100
40 60
Sumber: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok 2008
Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa sebanyak 60 sampah di Kota Depok belum terangkut. Hal ini dikarenakan armada truk pengangkutan
sampah yang masih sedikit sehingga tidak dapat mengangkut sampah secara keseluruhan. Selain itu masih banyaknya sampah liar yang tidak terangkut oleh
truk sampah.
5.2.2 Penanganan Sampah
Penanganan sampah yang dilakukan oleh DKP Kota Depok mencakup pengangkutan sampah dari sumber ke TPAS Cipayung. Pengelolaan sampah
meliputi kegiatan: 1. Sampah yang berasal dari rumah tinggal diangkut ke Tempat Pembuangan
Sementara TPS oleh gerobak pengangkut danatau truk pengangkut sampah. Sampah-sampah yang masih dapat dipergunakan kemudian didaur ulang,
sedangkan sampah-sampah yang sudah tidak dapat dipergunakan langsung dibuang ke TPAS Cipayung. Sedangkan sampah yang berasal dari pasar
diangkut langsung ke TPAS Cipayung. 2. Sampah yang berasal dari tempat komersial dapat langsung dibuang ke TPAS
Cipayung. 3. Sampah yang berasal dari industri dipisahkan terlebih dahulu. Sampah yang
tidak mengandung bahan berbahaya dan beracun B3 dapat langsung dibuang ke TPAS, sementara sampah yang mengandung B3 harus dibawa ke tempat
penelitian limbah terlebih dahulu. 4. Sampah yang berasal dari jalan, taman, dan sungai dapat langsung dibuang ke
TPAS
5. Setelah sampah-sampah tersebut masuk di TPAS Cipayung kemudian dihamparkan dan diolah dengan sistem sanitary landfill.
5.3 Karakteristik Responden