ISPA Batuk-batuk
Diare Pusing-pusing
TBC Penyakit Kulit
Gambar 16. Persentase Jenis Penyakit yang Banyak Dialami Masyarakat di Kelurahan Cipayung Tahun 2009
Keberadaan TPAS memberikan kerugian tidak hanya dari segi kesehatan masyarakat yang menurun. Namun juga secara ekonomi karena diperlukan biaya
untuk pengobatan, dimana dijaman sekarang ini biaya pengobatan semakin mahal. Bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi biaya pengobatan ke rumah sakit
tidak menjadi masalah, tetapi bagi masyarakat yan berpenghasilan rendah dan pas- pasan hanya bisa berobat ke puskesmas yang biayanya murah.
Persoalan penurunan kesehatan masyarakat ini sudah disampaikan kepada pihak Pemkot Depok, namun kebijakan yang baru dapat dilakukan Pemkot Depok
adalah memberikan kartu berobat Puskesmas gratis kepada masyarakat miskin di Kelurahan Cipayung. Padahal terkadang ada penyakit yang tidak dapat
disembuhkan hanya dengan berobat ke Puskesmas melainkan harus dirujuk ke rumah sakit seperti TBC.
6.1.2 Persepsi Responden Atas Keberadaan TPAS Cipayung
Keberadaan TPAS Cipayung memberikan dampak positif dan negatif bagi
masyarakat di sekitar TPAS. Dampak yang dimaksudkan adalah keadaan yang
timbul akibat adanya sampah yang dibuang ke TPAS Cipayung. Sejak awal berdirinya TPAS terjadi pro dan kontra di masyarakat Cipayung, ada yang
menolak atas keberadaan TPAS dan ada pula yang mendukung atas keberadaan TPAS.
Berdasarkan survei
yang telah
dilakukan terhadap
100 responden
diketahui bahwa sebagian besar masyarakat menolak keberadaan TPAS karena beranggapan TPAS memberikan dampak negatif yaitu mengganggu aktifitas
kehidupannya. Namun terdapat pula yang tidak menolak keberadaan TPAS, responden yang tidak menolak rata-rata berprofesi sebagai pemulung yang
beranggapan bahwa keberadaan TPAS memberikan dampak positif baginya. Persepsi responden mengenai apakah keberadaan TPAS memberikan
gangguan terhadap kehidupan sehari-hari mereka ditunjukan dari persepsi responden terhadap dampak negatif dari sampah; keadaan air, udara, dan
lingkungan di sekitar TPAS; kondisi pemukiman saat ini; kondisi sampah yang ada di TPAS saat ini; pengelolaan sampah yang telah dilakukan di TPAS, serta
persepsi seberapa besar tingkat gangguan yang dialami responden. Persepsi responden atas keberadaan TPAS ini dinilai menggunakan skala perbedaan
semantik. Penilaian responden atas keberadaan TPAS dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Perhitungan Persepsi Masyarakat Atas KeberadaanTPAS Cipayung Tahun 2009
Penilaian Skor
Dampak Negatif dari Sampah 4,38
Keadaan air, udara dan lingkungan 4,31
Kondisi Pemukiman Saat ini 1,91
Kondisi Sampah Saat Ini 1,96
Pengelolaan Sampah di TPAS 1,39
Mengganggu atau Tidaknya Keberadaan TPAS 4,53
Sumber: Data diolah
Persepsi responden terhadap dampak negatif dari sampah dinilai
menggunakan skala perbedaan semantik, dimana responden diminta untuk menentukan nilai yang mereka kehendaki. Nilai 1 menunjukkan persepsi
responden terhadap dampak negatif dari sampah sangat tidak berbahaya, nilai 2 menunjukkan persepsi responden terhadap dampak negatif dari sampah tidak
berbahaya, nilai 3 menunjukkan persepsi responden terhadap dampak negatif dari sampah biasa saja, nilai 4 menunjukan persepsi responden terhadap dampak
negatif dari sampah berbahaya, dan nilai 5 menunjukkan persepsi responden terhadap dampak negatif dari sampah sangat berbahaya. Berdasarkan Tabel 8
menunjukkan nilai rata-rata 4,38 atau dengan kata lain mendekati nilai 4 yang berarti bahwa persepsi responden terhadap dampak negatif sampah dapat
dikategorikan berbahaya. Persepsi responden terhadap dampak negatif dari sampah dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17.
Persepsi Responden Berdasarkan Penilaian Dampak Negatif Sampah di Kelurahan Cipayung Tahun 2009
Berdasarkan Gambar 17 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden 59 dari seluruh respoden beranggapan bahwa dampak negatif dari sampah
adalah sangat berbahaya. Hal ini terkait dengan dampak negatif yang dialami masyarakat Cipayung yaitu mengganggu pemandangan dan keindahan alam,
menimbulkan pencemaran air dan udara, berkembangnya bibit penyakit, berkurangnya oksigen yang ada di TPAS dan lainnya. Persentase dampak negatif
yang dialami masyarakat dapat dilihat pada Gambar 18.
mengganggu keindahan alam
pencemaran air dan udara
berkembang bibit penyakit
berkurang oksigen di TPAS
Gambar 18. Persentase Responden Berdasarkan Dampak Negatif yang Dialami Mayarakat Cipayung Tahun 2009
Berdasarkan Gambar 18 menunjukkan bahwa persentase terbesar gangguan yang dialami masyarakat adalah adanya pencemaran air dan udara. Hal
ini berkaitan dengan persepsi responden terhadap kondisi air, udara, dan lingkungan. Persepsi ini dinilai dengan cara responden diminta memberikan nilai
mengenai kondisi air, udara, dan lingkungan, dimana nilai 1 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi air, udara, lingkungan yang tidak ada
masalah; nilai 2 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi air, udara, lingkungan yang sedikit masalah; nilai 3 menunjukkan persepsi responden
terhadap kondisi air, udara, lingkungan yang cukup bermasalah; nilai 4 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi air, udara, lingkungan yang
bermasalah; serta nilai 5 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi air, udara, lingkungan yang sangat bermasalah. Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa
nilai persepsi rata-rata dari seluruh responden bernilai 4.31 yang berarti bahwa persepsi responden terhadap kondisi air, udara, dan lingkungan tergolong
bermasalah. Penilaian responden terhadap kondisi air, udara, dan lingkungan dapat dilihat pada Gambar 19.
Cukup bermasalah Bermasalah
Sangat Bermasalah
Gambar 19. Persepsi Responden Berdasarkan Penilaian Kondisi Air,
Udara, dan Lingkungan di Kelurahan Cipayung Tahun 2009 Sebesar
50 responden memberikan persepsi bahwa keberadaan TPAS berdampak terhadap kondisi air, udara, dan lingkungan yang dikategorikan
bermasalah. Masalah yang ditimbulkan yaitu tercemarnya air menjadi kotor, bau yang ditimbulkan oleh sampah yang ada di TPAS, dan sampah berserakan yang
mengganggu pemandangan dan keindahan lingkungan. Persepsi responden terhadap kondisi pemukiman saat ini dinilai
menggunakan skala perbedaan semantik dengan cara responden diminta memberikan penilaian mengenai kondisi pemukiman saat ini, dimana nilai 1
menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi pemukiman yang sangat buruk, nilai 2 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi pemukiman yang butuk,
nilai 3 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi pemukiman yang cukup, nilai 4 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi pemukiman
yang baik, dan nilai 5 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi pemukiman yang sangat baik. Berdasarkan Tabel 8 diketahui bahwa nilai persepsi
rata-rata dari seluruh responden bernilai 1,91 atau dengan kata lain mendekati nilai 2 yang berarti persepsi responden terhadap kondisi pemukiman saat ini
dikategorikan buruk. Penilaian responden terhadap kondisi pemukiman saat ini dapat dilihat pada Gambar 20.
Sangat buruk Buruk
Cukup
Gambar 20.
Persepsi Responden Berdasarkan Penilaian Kondisi Pemukiman Saat ini di Kelurahan Cipayung Tahun 2009
Sebesar 43 responden beranggapan bahwa kondisi pemukiman saat ini
tergolong buruk, 41 responden beranggapan bahwa kondisi pemukiman saat ini sangat buruk. Bisa disimpulkan bahwa keberadaan TPAS memberikan pengaruh
buruk terhadap kondisi pemukiman saat ini. Persepsi responden terhadap kondisi sampah
saat ini di TPAS dengan cara responden diminta memberikan nilai mengenai kondisi sampah saat ini di TPAS.
Nilai 1 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi sampah saat ini yang sangat buruk, nilai 2 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi sampah
saat ini yang buruk, nilai 3 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi sampah saat ini yang dinilai cukup, nilai 4 menunjukkan persepsi responden
terhadap kondisi sampah saat ini yang dinilai baik, dan nilai 5 menunjukkan persepsi responden terhadap kondisi sampah saat ini yang sangat baik.
Berdasarkan Tabel 8 dihasilkan nilai persepsi rata-rata dari seluruh responden bernilai 1,96 atau dengan kata lain mendekati nilai 2 yang berarti bahwa persepsi
responden terhadap kondisi sampah di TPAS saat ini tergolong buruk. Penilaian responden terhadap kondisi pemukiman di TPAS saat ini dapat dilihat pada
Gambar 21.
25.00
53.75 21,25
Sangat buruk Buruk
Cukup
Gambar 21. Persepsi Responden Berdasarkan Penilaian Kondisi Sampah di TPAS Saat ini di Kelurahan Cipayung Tahun 2009
Menurut sebagian besar responden kondisi sampah saat ini buruk karena banyaknya gunungan sampah. Saat ini tercatat tinggi gunungan sampah di TPAS
Cipyung mencapai 11 meter yang setiap hari terus bertambah dan berdampak pada semakin besarnya dampak negatif yang ditimbulkan.
Persepsi responden mengenai seberapa besar tingkat gangguan yang dialami atas keberadaan TPAS dinilai dengan cara responden diminta memberikan
nilai sesuai dengan tingkat gangguan yang mereka alami. Nilai 1 menunjukkan persepsi responden atas keberadaan TPAS terhadap aktivitasnya sehari-hari
tergolong sangat tidak mengganggu, nilai 2 menunjukkan persepsi responden atas keberadaan TPAS terhadap aktivitasnya sehari-hari tergolong tidak mengganggu,
nilai 3 menunjukkan persepsi responden atas keberadaan TPAS terhadap aktivitasnya sehari-hari tergolong biasa saja, nilai 4 menunjukkan persepsi
responden atas keberadaan TPAS terhadap aktivitasnya sehari-hari tergolong mengganggu, dan nilai 5 menunjukkan persepsi responden atas keberadaan TPAS
terhadap aktivitasnya sehari-hari tergolong sangat mengganggu. Berdasarkan Tabel 8 dihasilkan nilai persepsi rata-rata dari seluruh
responden bernilai 4,53 atau dengan kata lain mendekati nilai 5 yang berarti bahwa persepsi responden mengenai keberadaan TPAS saat ini tergolong sangat
mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Penilaian responden terhadap
mengganggu atau tidaknya keberadaan TPAS terhadap kehidupan sehari-hari dapat dilihat pada Gambar 22.
Biasa sa ja Mengga nggu
Sa nga t Mengga nggu
Gambar 22. Persepsi Responden Berdasarkan Penilaian Mengganggu atau Tidaknya Keberadaan TPAS di Kelurahan Cipayung Tahun
2009 Sebagian besar responden menilai bahwa keberadaan TPAS sangat
mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini terkait dengan persepsi responden mengenai dampak negatif dari sampah yang berbahaya, kondisi air,
udara dan lingkungan yang bermasalah, kondisi pemukiman saat ini yang buruk, serta kondisi sampah di TPAS yang buruk.
6.2 Analisis Kesediaan Menerima Responden Terhadap Dana