Analisis antosianin Penentuan Tepung Terbaik

43 tersebut dibuat untuk menghasilkan karakteristik tertentu yang diinginkan yaitu ketahanan warna dan disajikan pada Gambar 11. Perbedaan perlakuan ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya perbedaan komposisi kimia antar tepung yang diberi perlakuan yang berbeda. Parameter yang dijadikan bahan pembanding adalah analisis kimia untuk kandungan antosianin dan didukung oleh analisis fisik untuk penampakan warna. Kedua parameter tersebut akan dijadikan acuan untuk menentukan proses pembuatan tepung yang terbaik, kemudian dijadikan standar pembuatan tepung ubi ungu yang diterapkan untuk penelitian selanjutnya. Teknik 1 Teknik 2 Teknik 3 Teknik 4 Gambar 11. Tepung ubi jalar var. Ayamurasaki yang dimodifikasi dalam proses pembuatannya

a. Analisis antosianin

Antosianin merupakan salah satu dari sekian banyak pigmen yang terdapat di alam dan memiliki sifat yang larut air. Pigmen ini tergolong ke dalam senyawa flavonoid. Antosianin memberikan warna yang bervariasi dari warna merah hingga biru. Kestabilan antosianin sangat dipengaruhi oleh pH, suhu, enzim, oksigen, senyawa kopigmentasi, asam askorbat, protein dan SO 2 Ersus dan Yurdel, 2007. Antosianin ini memberikan warna ungu pada ubi jalar varietas Ayamurasaki . Warna antosianin sangat dipengaruhi oleh pH. Ubi akan berwarna merah dalam keadaan pH asam dan akan berwarna hijau pada keadaan pH basa. Selama dalam proses pengolahan, kondisi p b p a m 1 d 2 a d f f p b d 3 d pembuatanny berubah seca Kada pH different analisis terha memiliki kan 1; 1880, 50 m dan 1873,61 2 dalam pe antosianin te dan grafikny Kesta faktor sepert faktor utama pada proses p Selam bersentuhan dilakukan sel 3 pada suhu dalam ubi 1550 1600 1650 1700 1750 1800 1850 1900 1 Ha ya stabil se ara signifikan ar antosianin tial , dan da adap total an ndungan ant mg CyE L unt mg CyE L un embuatan te ertinggi. Has a dapat dilih Gambar 12 abilan dan w ti yang tela a yang men pembuatan t ma proses pe dengan suhu lama 7 meni u 100 o C dipe jalar terseb 10 steam oven asil Analis 1680,12 ehingga kea n pada produ n tepung ubi alam satuan ntosianin me osianin sebe tuk teknik 2 ntuk teknik 4 epung ubi sil perhitung hat pada Gam . Total Anto warna antos ah disebutka nyebabkan p tepung ubi ja embuatan me u yang cukup it teknik 2 d erkirakan m but. Selain 7 steam oven sis Kadar 1880,50 adaan pH uk akhir. jalar ungu sianidin ek nunjukkan b esar 1680,12 ; 1677,61 m 4. Dapat disi jalar ungu gan dapat di mbar 12. osianin Tepu sianin dipen an diatas. N penurunan t alar ungu. enjadi tepun p banyak. Pr dan 4 serta memengaruhi n itu juga, 10 steam mataha Antosian 1677, ubi jalar s ini diukur b kuivalen C bahwa tepun 2 mg CyE L un mg CyE L untu mpulkan bah memiliki ilihat pada L ung Ubi Ung ngaruhi oleh Namun, suh total antosia ng, ubi jalar roses penguk 10 menit te kandungan terjadi ju m ri 7 ste matah nin mg CyE 187 61 44 egar tidak berdasarkan CyE. Hasil ng ubi ungu ntuk teknik uk teknik 3 hwa teknik kandungan Lampiran 2 u h beberapa hu menjadi anin CyE ungu segar kusan yang eknik 1 dan antosianin uga proses eam hari E L 73,61 45 pengeringan yang cukup lama sekitar 4 – 6 jam pada suhu 55 – 60 o C di dalam oven kabinet dan selama 24 – 48 jam dengan proses penjemuran. Antosianin akan terdegradasi secara signifakan pada suhu diatas 65 o C Hutchings, 1999. Pada saat proses pengukusan meskipun waktu yang digunakan cukup singkat, tetapi suhu yang digunakan cukup tinggi yaitu sekitar 100 o C dengan ketebalan umbi sekitar 1 cm. Diharapkan dengan ketebalan tersebut dapat mempercepat pematangan ubi tanpa merusak pigmen antosianin secara signifikan. Namun ternyata tidak demikian, kerusakan antosianin terjadi cukup signifikan. Hal ini ditunjukkan pada pembuatan tepung dengan teknik 1 dan 3 yang menggunakan waktu pengukusan selama 10 menit memiliki kandungan antosianin yang cukup berbeda nyata dengan 7 menit waktu pengukusan, dapat dikatakan bahwa kontak antara bahan dengan suhu tinggi yang cukup lama menyebabkan kadar antosianin turun dengan signifikan. Faktor lainnya yang mungkin adalah teroksidasinya ubi jalar mentah saat dipotong. Selain itu, ketebalan umbi mentah yang cukup tipis, menyebabkan penetrasi panas cukup merata dan mempengaruhi kandungan antosianin di dalam ubi. Selain itu terjadi proses pengeringan di oven maupun dengan proses penjemuran. Dengan oven, proses pemanasan berlangsung secara konstan sehingga meskipun suhu yang digunakan cukup rendah 55 – 60 o C, kandungan antosianin di dalam tetap turun secara signifikan. Hal ini disebabkan karena udara panas yang terperangkap dan terkonsentasi di dalam oven sehingga kondisinya menjadi jenuh dan mendegradasi komponen antosianin. Penjemuran memiliki suhu yang cukup rendah dan stabil serta adanya sirkulasi udara yang cukup baik. Hanya saja terlalu banyak faktor lain yang menyebabkan kadar antosianin menjadi rendah. Proses pengeringan yang terlalu lama dan penempatannya dalam keadaan terbuka menyebabkan kemungkinan terjadinya proses fermentasi pada ubi jalar ketika yang sedang dijemur. Meskipun pada produk kering 46 akhir tidak terbentuk aroma asam, tapi proses fermentasi akan menurunkan kandungan antosianin.

b. Analisis warna