Konsep Analisis Kelayakan Ekonomi
22 ekonomi dan persepsi responden terhadap Situ Rawa Gede yang dianalisis dengan
metode deskriptif, kemudian peluang kesediaan untuk membayar Willingness to Pay dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan untuk membayar
responden sebagai upaya pelestarian budaya dan lingkungan Situ Rawa Gede jika Situ Rawa Gede dijadikan kawasan pariwisata dianalisis menggunakkan metode
regresi logit sehingga diketahui tingkat peluang kesedian responden untuk membayar dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar tersebut.
Lalu mengkaji besarnya nilai Willingness to Pay WTP responden sebagai upaya pelestarian budaya dan lingkungan Situ Rawa Gede jika Situ Rawa Gede
dijadikan kawasan pariwisata yang nilainya akan didapatkan dengan menggunakkan metode kontingensi Contingent Valuation Method. Sementara
kajian faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP dianalisis dengan menggunakkan metode regresi linier berganda. Terakhir mengkaji kelayakan
rencana pembangunan kawasan wisata Situ Rawa Gede yang akan dianalisis dengan analisis kriteria kelayakan investasi.
Manfaat dan biaya yang diperhitungkan dalam kelayakan dari pembangunan kawasan wisata Situ Rawa Gede dibagi menjadi manfaat dan biaya
langsung dan tak langsung. Manfaat langsung terdiri dari proyeksi penerimaan dari karcis masuk, parkir, wisata air, wisata mancing, panggung seni, outbound,
penyewaan sepeda tandem, penyewaan bangunan foodcourt dan penyewaan ruang meeting. Manfaat tak langsung terdiri dari produktivitas ikan, penampung air dan
pelestarian budaya dan lingkungan Situ Rawa Gede. Manfaat produktivitas ikan didapatkan dengan menggunakkan metode produktivitas. Nilai penampung air
didapatkan dari biaya pengganti. Selanjutnya untuk nilai pelestarian budaya dan lingkungan Situ Rawa Gede didapatkan dengan metode kontingensi Contingent
Valuation Method. Sementara biaya langsung terdiri dari biaya investasi dan operasional yang
mana biaya-biaya tersebut didapatkan berdasarkan proyeksi dengan menyesuaikan rencana fisik yang telah dibuat oleh pemerintah pada tahun 2010. Biaya tak
langsung hanya terdapat biaya kehilangan produktivitas perikanan tangkap. Nilai biaya kehilangan produktivitas perikanan didapatkan dari Opportunity Cost nilai
manfaat perikanan yang hilang. Nilai tersebut diperoleh dari nilai manfaat tak
23 langsung pembangunan kawasan Situ Rawa Gede menjadi kawasan pariwisata.
Lebih jelasnya alur kerangka berfikir dari penelitian ini dapat terlihat pada Gambar 1.
24
Gambar 1. Diagram Alur Kerangka Berpikir
Tidak Dilakukan Pembangunan Kawasan
Wisata Situ Rawa Gede
Tak Layak Layak
Pembangunan Kawasan Situ Rawa Gede Menjadi
Kawasan Wisata Situ Rawa Gede
Biaya Pengeluaran Manfaat Penerimaan
Langsung Langsung
Tak Langsung Tak Langsung
Besarnya Nilai Willingness to Pay WTPresponden sebagai upaya pelestarian
budaya dan lingkungan Situ Rawa Gede Contingent Valuation Method CVM
Kriteria Kelayakan Investasi Metode
Deskriptif Karakteristik
sosial ekonomi dam Persepsi
ressponden terhadap Situ
Rawa Gede Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesediaan membayar responden, serta
faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
nilai WTP sebagai upaya pelestarian budaya dan
lingkungan Situ Rawa Gede jika Situ Rawa Gede
dijadikan kawasan wisata. Kawasan Situ Rawa Gede Kota Bekasi
Pemanfaatan tidak sesuai pada kawasan Situ Rawa Gede dan kualitas lingkungan
menurun
Rencana Pemerintah Kota Bekasi membangun Situ Rawa Gede
menjadi kawasan pariwisata Metode Logit
dan Regresi Linier
Berganda Analisis Kelayakan Ekonomi
Pembangunan Kawasan Wisata Situ Rawa Gede
25