67 persen atau sebanyak 12 responden mengatakan baik, 6 persen atau sebanyak 5
responden mengatakan sangat buruk. Lebih jelasnya perbandingan persentase persepsi responden terhadap kualitas air Situ Rawa Gede dapat dilihat pada Tabel
16 berikut. Tabel 16. Persepsi Kualitas Air Situ Rawa Gede
No Persepsi Kualitas Air
Jumlah orang Persentase
1 Sangat Buruk
5 6
2 Buruk
74 82
3 Baik
11 12
4 Sangat Baik
Total 90
100 Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Sebagian besar responden mengatakan kualitas air dalam kategori buruk karena air pada Situ Rawa Gede semakin keruh dan kadang terlihat coklat
kehitaman setelah hujan deras atau pagi. Buruknya kualitas air situ juga dapat dilihat dari jumlah tangkapan ikan yang semakin sedikit dan usaha budidaya ikan
yang gagal karena banyak ikan yang mati sehingga para pengusaha budidaya ikan menagalami kerugian dan kini sudah tidak dilanjutkan.
6.2.3. Kebersihan Lingkungan Sekitar
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar persepsi responden terhadap kebersihan lingkungan sekitar Situ Rawa Gede adalah tidak bersih. Hal
ini dapat dilihat dari hasil presentasenya yang mencapai 86 persen atau sebanyak 77 responden. Sisanya 14 persen atau sebanyak 13 orang mengatakan baik. Lebih
jelasnya perbandingan persentase persepsi responden terhadap kebersihan lingkungan sekitar Situ Rawa Gede dapat dilihat pada Tabel 17 berikut.
Tabel 17. Persepsi Kebersihan Lingkungan Sekitar Situ Rawa Gede No
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase 1
Sangat Tidak Bersih 2
Tidak Bersih 56
62 3
Bersih 34
38 4
Sangat Bersih Total
90 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2013 Sebagian besar responden mengatakan bahwa kebersihan lingkungan
sekitar Situ Rawa Gede dalam kategori buruk. Hal ini dapat dilihat dari masih
68
banyaknya sampah di dalam situ dan sekitar situ. Situ banyak ditumbuhi enceng
gondok liar dan jalan yang masih tanah membuat kawasan Situ Rawa Gede tampak kumuh. Menurut para responden kebersihan lingkungan saat ini sudah
tidak sekotor tahun-tahun yang lalu. Menjaga kebersihan lingkungan sekitar situ tidak hanya tanggung jawab pengelola saja namun, diperlukan juga kerjasama
masyarakat sekitar sebab sebagian besar sampah berasal dari sampah rumah tangga yang kadang sengaja membuang sampah di sungai yang akhirnya mengalir
ke situ saat sungai meluap atau membuang sampah langsung ke situ.
6.2.4. Pemandangan Alam sekitar Situ Rawa Gede
Berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar persepsi responden terhadap pemandangan alam kawasan Situ Rawa Gede adalah tidak indah. Hal ini
dapat dilihat dari hasil presentasenya yang mencapai 59 persen atau sebanyak 53 responden. Sisanya 41 persen atau sebanyak 37 responden mengatakan indah.
Lebih jelasnya
perbandingan persentase
persepsi responden
terhadap pemandangan alam atau keindahan kawasan Situ Rawa Gede dapat dilihat pada
Tabel 18 berikut. Tabel 18. Persepsi Pemandangan Alam Responden
No Jenis Kelamin
Jumlah orang Persentase
1 Sangat Tidak Indah
2 Tidak Indah
53 59
3 Indah
37 41
4 Sangat Indah
Total 90
100 Sumber: Hasil Analisis Data 2013
Responden yang mengatakan bahwa keindahan alam kawasan Situ Rawa Gede tidak indah lebih banyak dibandingkan yang menilai indah. Responden yang
mengatakan bahwa keindahan alam kawasan Situ Rawa Gede tidak indah karena
berbagai hal. Hal tersebut antara lain, pada kawasan situ masih banyak sampah baik di sekitar situ mauapun pada situ, adanya pool truk sampah sehingga terjadi
penumpukkan sampah, situ banyak ditumbuhi enceng gondok, air situ semakin
keruh dan adanya pipa besar pembuangan limbah pabrik yang membentang diatas
situ yang membuat keindahan alam situ semakin buruk.
69
VII. ANALISIS KESEDIAAN MEMBAYAR WILLINGNESS TO PAY
7.1. Deskripsi Skenario
Skenario yang dibangun pada penelitian ini menjelaskan kondisi lingkungan Situ Rawa Gede saat ini, khususnya terkait kondisi kualitas
lingkungan situ dan sekitarnya yang mulai mengalami penurunan kualitas lingkungan. Penurunan kualitas tersebut antara lain seperti lingkungan sekitar situ
yang kotor akibat banyak sampah, terjadinya pendangkalan pada situ dan kualitas air situ yang semakin buruk. Pada skenario juga dijelaskan bahwa salah satu solusi
untuk menanggulanggi hal tersebut, maka pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pariwisata akan membangun kawasan Situ Rawa Gede menjadi kawasan
pariwisata yang berbasis alam dan budaya.
Jika kawasan situ dikembangkan menjadi kawasan pariwisata tentu akan
adanya biaya retribusi masuk tiket masuk kawasan pariwisata. Hasil dari dana
tersebut akan dialokasikan untuk biaya operasional seperti biaya pengerukan situ,
pengeluaran gaji karyawan sebagai petugas kebersihan agar dapat membersihkan dan memantau kebersihan lingkungan Situ Rawa Gede, serta untuk pengadaan
prasarana dan sarana yang mendukung aktivitas rekreasi sesuai yang direncanakan pemerintah, namun hal ini memerlukan partisipasi aktif dari para
pengunjung kawasan Situ Rawa Gede melalui biaya retribusi masuk kawasan pariwisata. Ketika wawancara juga dijelaskan secara lisan rencana fasilitas
rekreasi dan fasilitas umum yang akan dibangun pada kawasan Situ Rawa Gede nanti jika dikembangkan menjadi kawasan pariwisata sesuai rencana yang telah
dibuat oleh pemerintah Kota Bekasi.
7.2. Analisis Kesediaan Responden Membayar Biaya Retribusi Masuk untuk Upaya Pelestarian Budaya dan Lingkungan jika Situ Rawa
Gede dijadikan Kawasan Pariwisata Analisis kesediaan membayar pengunjung dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar tingkat kesediaan responden terhadap penarikan sejumlah dana dalam bentuk penarikan retribusi masuk ke kawasan Situ Rawa Gede jika
dijadikan kawasan pariwisata yang nantinya akan dialokasikan untuk biaya
70
pengerukan situ, pengeluaran gaji karyawan sebagai petugas kebersihan, serta
untuk pengadaan prasarana dan sarana yang mendukung aktivitas rekreasi sesuai yang direncanakan pemerintah. Sebanyak 90 responden diminta pendapatnya
mengenai kesediaannya untuk membayar. Hasil dari penelitian bahwa sebagian besar responden menyatakan bersedia
untuk membayar. Hasil persentasenya yaitu mencapai 81 persen atau sebanyak 73 responden dan sisanya 19 persen atau sebanyak 17 orang. Lebih jelasnya
perbandingan persentase responden yang bersedia dan tidak bersedia dapat dilihat pada Tabel 19 berikut.
Tabel 19. Kesediaan Responden Membayar Biaya Retribusi No
Jenis Kelamin Jumlah orang
Persentase 1
Bersedia 73
81 2
Tidak Bersedia 17
19 Total
90 100
Sumber: Hasil Analisis Data 2013 Beberapa alasan responden yang tidak bersedia membayar biaya retribusi
masuk ke kawasan pariwisata Situ Rawa Gede jika kawasan Situ Rawa Gede dikembangkan menjadi kawasan pariwisata, antara lain yaitu:
1. Responden beranggapan jika kawasan Situ Rawa Gede dikembangkan
menjadi kawasan pariwisata maka tempat tinggal mereka akan digusur sehingga mereka tidak setuju jika kawasan Situ Rawa Gede dikembangkan menjadi
kawasan pariwisata. Apabila mereka tidak setuju Situ Rawa Gede dijadikan kawasan pariwisata maka mereka tidak bersedia membayar biaya retribusi masuk
ke kawasan pariwisata Situ Rawa Gede jika kawasan Situ Rawa Gede dikembangkan menjadi kawasan pariwisata. Responden yang tidak bersedia
membayar dengan alasan tersebut biasanya yaitu responden yang tempat
tinggalnya dipinggir situ.
2. Responden beranggapan jika kawasan Situ Rawa Gede dikembangkan
menjadi kawasan pariwisata maka mereka akan kehilangan pendapatan karena
takut tidak diperbolehkan mencari ikan di situ dan membuka usaha diareal sekitar
Situ Rawa Gede lagi jika telah dikembangkan menjadi kawasan pariwisata maka secara otomatis jika mereka tidak setuju Situ Rawa Gede dijadikan kawasan
pariwisata, mereka tidak bersedia membayar biaya retribusi masuk ke kawasan
71 pariwisata Situ Rawa Gede jika kawasan Situ Rawa Gede dikembangkan menjadi
kawasan pariwisata. Responden yang tidak bersedia membayar dengan alasan
tersebut biasanya yaitu responden yang mencari ikan di situ dan yang membuka usaha diareal sekitar situ seperti usaha pemancingan dan warung untuk
pengunjung pemancingan.
7.3. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar
Responden Membayar Biaya Retribusi Masuk untuk Upaya Pelestarian Budaya dan Lingkungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar pengunjung kawasan Situ Rawa Gede sebagai upaya pelestarian budaya dan lingkungan jika
Situ Rawa Gede dijadikan kawasan pariwisata didapatkan dengan analisis regresi logit, dengan variabel respon dependent adalah peluang responden bersedia
membayar atau tidak bersedia membayar biaya retribusi masuk ke kawasan Situ Rawa Gede jika dikembangkan menjadi kawasan pariwisata. Jika responden
menyatakan bersedia membayar maka diberi nilai 1 satu, sedangkan responden yang tidak bersedia membayar diberi nilai 0 nol.
Variabel yang diduga akan menjelaskan variabel respon terdiri dari sembilan variabel penjelas independent. Variabel-variabel penjelas tersebut
terdiri dari tingkat usia, tingkat pendidikan, rata-rata pendapatan, jarak antara tempat tinggal responden dengan Situ Rawa Gede, jumlah tanggungan keluarga,
frekuensi kunjungan ke kawasan Situ Rawa Gede, persepsi terhadap kualitas
udara sekitar situ, persepsi terhadap kualitas air situ, dan persepsi terhadap kebersihan lingkungan sekitar situ.
Berdasarkan analisis regresi logit, pengujian ketika semua slope model bernilai nol menghasilkan statistik G sebesar 17,487 dan P-value bernilai 0,042
yang berarti bahwa terdapat minimal satu slope model yang tidak sama dengan nol atau variabel-variabel secara serentak berpengaruh nyata terhadap peluang
responden bersedia atau tidak bersedia membayar biaya retribusi masuk ke kawasan Situ Rawa Gede jika kawasan Situ Rawa Gede dijadikan kawasan
pariwisata sebagai upaya pelestarian budaya dan lingkungan pa da taraf α = 0,05.
Berdasarkan uji kebaikan model metode Pearson, Deviance, Hosmer dan