Metode Penelitian Metode Pengambilan Sampel
31 sebenarnya menggambarkan probabilitas atau risiko dari suatu objek. Model
regresi logistiknya adalah sebagai berikut. …………..3
Keterangan p = banyaknya variabel prediktor
Untuk mempermudah pendugaan parameter regresi maka model regresi logistik pada persamaan 3 dapat diuraikan dengan menggunakan transformasi logit dari
π x sehingga diperoleh persamaan berikut. g x = ln
= ………….4
Model tersebut merupakan fungsi linier dari parameter-parameternya. Pada regresi logistik, variabel respon diekspresikan sebagai y
= πx + ε dimana ε mempunyai salah satu dari kemungkinan dua nilai yaitu ε = 1+ πx dengan
peluang πx jika y =1 dan ε = -πx dengan peluang 1- πx jika y = 0 dan
mengikuti distribusi binomial dengan rataan nol dan varians [πx] [1- πx].
Analisis regresi logistik atau regresi ordinal tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik karena estimasi koefisien-koefisien di dalam persamaan regresi logistik
tidak menggunakan OLS sehingga tidak perlu dilakukan uji asumsi klasik Imawati dan Kismanto, 2011
Bentuk model logit yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Keterangan :
L
i
= peluang responden bersedia untuk membayar bernilai 1 untuk “bersedia”, bernilai 0 “tidak bersedia”
= intersep
1
...
9
= koefisien regresi UM
= tingkat usia tahun TP
= tingkat pendidikan tahun RP
= rata-rata pendapatan per bulan Rp JTK
= jumlah tanggungan keluarga orang JTT
= jarak tempat tinggal meter FK
= frekuensi kunjungan kali KU
= kualitas udara persepsi KA
= kualitas air persepsi KL
= kebersihan lingkungan persepsi
32 i
= responden ke-i 1,2,3....n = galat atau error
Variabel-variabel yang diduga berbanding lurus dengan peluang responden untuk membayar retribusi masuk kawasan wisata yaitu tingkat usia, tingkat
pendidikan, frekuensi kunjungan ke situ, rata-rata pendapatan perbulan dan jarak tempat tinggal respondendari situ. Variabel-variabel yang berbanding terbalik
dengan peluang responden untuk membayar retribusi masuk kawasan wisata yaitu jumlah tanggungan keluarga, serta persepsi terhadap kualitas udara sekitar situ,
kualitas air situ dan kebersihan lingkungan sekitar situ. Interpretasi variabel tingkat usia adalah semakin tinggi tingkat usia
responden, maka semakin besar peluang kesediaan membayar responden. Interpretasi variabel tingkat pendidikan adalah semakin tinggi tingkat pendidikan
responden maka semakin besar peluang kesediaan membayar responden karena semakin bertambah usia dan tinggi pendidikan responden, maka semakin tinggi
kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Interpretasi variabel rata-rata pendapatan perbulan adalah semakin besar rata-rata pendapatan perbulan
responden, maka semakin besar peluang kesediaan membayar responden karena responden memiliki dana lebih yang dapat disisihkan untuk membayar retribusi
masuk. Interpretasi variabel frekuensi kunjungan adalah semakin sering responden berkunjung ke kawasan Situ Rawa Gede maka semakin besar peluang kesediaan
membayar responden, semakin dekat jarak tempat tinggal responden dari kawasan Situ Rawa Gede, maka semakin besar peluang kesediaan membayar responden.
Hal ini karena responden yang jarak rumah dengan kawasan situ lebih dekat dan yang lebih sering berkunjung ke kawasan Situ Rawa Gede, lebih mengetahui
kondisi lingkungan dan perubahan kondisi lingkungan Situ Rawa Gede dari tahun ke tahun.
Interpretasi variabel jumlah tanggungan keluarga adalah semakin sedikit jumlah tanggungan keluarga responden, maka semakin besar peluang kesediaan
membayar responden. Hal ini karena alokasi dana yang dimiliki lebih diprioritaskan untuk keperluan pokok anak dan istri dibandingkan membayar
retribusi masuk. Interpretasi variabel persepsi terhadap kualitas udara sekitar situ,
kualitas air situ dan kebersihan lingkungan sekitar situ adalah semakin buruk
33
persepsi responden terhadap kualitas udara sekitar situ, kualitas air situ dan kebersihan lingkungan sekitar situ, maka semakin besar peluang kesediaan
membayar responden. Hal ini karena responden yang menilai kualitas lingkungan
situ sekarang semakin buruk, berharap dengan dijadikannya kawasan situ menjadi
kawasan wisata, kualitas lingkungan situ menjadi lebih baik karena adanya pengelolaan dan pengawasan yang lebih optimal, selain dapat menambah
lapangan pekerjaan masyarakat sekitar. Variabel-variabel tersebut dipilih berdasarkan teori-teori, penelitian terdahulu dan observasi di lokasi penelitian.