Analisis Nilai Willingness To Pay WTP Responden sebagai Upaya

80 taraf α = 0,10. Koefisien variabel ini bertanda positif +, yang artinya bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan, maka nilai WTP yang diberikan juga semakin besar. Hal ini disebabkan semakin tinggi tingkat pendidikan responden, maka responden lebih menyadari akan pentingnya kondisi lingkungan yang baik, sehingga responden bersedia membayar lebih untuk mendapatkan kondisi lingkungan Situ Rawa Gede yang lebih baik. Nilai koefisien varibel ini yaitu sebesar 809,9 yang berarti bahwa setiap kenaikan tingkat pendidikan responden sebanyak satu kategori tingkat pendidikan, maka diduga rata-rata nilai WTP yang diberikan akan ikut meningkat sebesar Rp 809,9 dengan asumsi cateris paribus. Variabel rata-rata pendapatan memiliki nilai P-value sebesar 0,049 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh secara nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf α = 0,05. Koefisien variabel ini bertanda positif +, yang artinya bahwa semakin tinggi rata-rata pendapatan per bulan, maka nilai WTP yang diberikan juga semakin besar. Hal ini disebabkan semakin tinggi rata-rata pendapatan per bulan seseorang, maka semakin besar pula kemampuan finansial yang dimiliki sehingga dana yang dialokasikan untuk membayar retribusi sebagai upaya pelestarian kebudayaan dan lingkungan Situ Rawa Gede semakin besar. Nilai koefisien variabel ini yaitu sebesar 0,0005765yang berarti bahwa setiap kenaikan pendapatan sebesar satu kategori tingkat pendapatan maka diduga rata-rata nilai WTP yang diberikan akan ikut meningkat sebesar Rp 0,0005765 dengan asumsi cateris paribus. Variabel frekuensi kunjungan memiliki nilai P-value sebesar 0,022 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh secara nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf α = 0,05.Koefisien variabel ini bertanda positif +, yang artinya semakin sering frekuensi tingkat kunjungan responden ke kawasan Situ Rawa Gede, maka nilai WTP yang diberikan juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena dengan semakin sering responden berkunjung ke kawasan Sittu Rawa Gede, maka pengunjung semakin tahu keadaan situ, dimana keadaan kawasan tersebut perlu adanya suatu upaya pelestarian lingkungan, sehingga mereka bersedia meningkatkan nilai WTP demi kepentingan bersama. Nilai koefisien variabel ini sebesar 500 yang berartibahwa setiap kenaikan frekuensi kunjungan 81 sebanyak satu kali maka diduga rata-rata nilai WTP yang diberikan responden akan ikut meningkat sebesar Rp 500 dengan asumsi cateris paribus. Variabel tingkat usia memiliki nilai P-value sebesar 0,005 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh secara nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf α = 0,10. Koefisien variabel ini bertanda positif +, yang artinya semakin tinggi tingkat usia responden, maka nilai WTP yang diberikan juga semakin besar. Hal ini disebabkan semakin tinggi tingkat usia responden, maka tingkat kesadaran akan lingkungan yang lebih baik semakin tinggi. Nilai koefisien variabel ini sebesar 99,38 yang berartibahwa setiap kenaikan satu tingkat usia responden maka diduga rata-rata nilai WTP yang diberikan responden akan ikut meningkat sebesar Rp 99,38 dengan asumsi cateris paribus. Variabel penilaian terhadap kualitas air situ memiliki nilai P-value sebesar 0,083 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh secara nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf α = 0,10. Koefisien variabel ini bertanda positif +, yang artinya semakin buruk persepsi responden terhadap kualitas air situ saat ini, maka nilai WTP yang diberikan juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena pengetahuan responden mengenai penilaian kualitas air sudah cukup baik. Mereka mengetahui bahwa perludilakukan suatu upaya pelestarian untuk mencegah penurunan kualitas air di masa mendatang. Variabel penilaian terhadap kualitas udara sekitar situ memiliki nilai P-value sebesar 0,096 yang berarti bahwa variabel ini berpengaruh secara nyata terhadap nilai WTP responden pada taraf α = 0,10. Koefisien variabel ini bertanda negatif -, yang artinya semakin baik penilaian responden terhadap kualitas udara sekitar situ saat ini, maka nilai WTP yang diberikan juga semakin kecil. Hal ini berlawanan dengan hipotesis karena menurut sebagian responden kualitas udara sekitar situ saat ini masih tergolong baik. Bau yang ditimbulkan baik dari limbah maupun sampah dari pool truk sampah masih bisa ditolerir karena tidak terlalu menganggu aktivitas sehari-hari masyarakat sekitar. 82 83

VIII. ANALISIS KELAYAKAN PEMBANGUNAN KAWASAN WISATA SITU RAWA GEDE

Pembangunan kawasan Situ Rawa Gede menjadi kawasan pariwisata dapat dikatakan sebuah proyek, sebab merupakan suatu rencana aktivitas yang direncanakan oleh pemerintah, mengeluarkan uang dengan harapan mendapatkan hasil diwaktu yang akan datang dan dilaksanakan sebagai satu unit. Supaya proyek mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan maka perlu analisis kelayakan dengan melakukan penilaian terhadap manfaat dan biaya dari investasi sehingga dapat melihat besarnya manfaat yang akan diterima dan biaya yang harus dikeluarkan pada usaha tersebut nantinya. Analisis dilakukan dengan penyusunan arus kas cash flow dari usaha pariwisata Situ Rawa Gede. Aliran kas merupakan perbandingan jumlah kas masuk inflow dan kas dikeluarkan outflow. Aliran kas disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut dengan menunjukkan dari mana sumber sumberkas dan penggunaannya. Arus kas dilakukan dengan cara mengelompokkan komponen yang termasuk dalam manfaat dan biaya. Komponen manfaat dikelompokkan lagi menjadi dua kelompok, yaitu manfaat langsung dan tak langsung. Begitu juga komponen biaya terdiri dari biaya langsung dan tak langsung. Pengelompokkan arus penerimaan dan pengeluaran tersebut didasari karena analisis kelayakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kelayakan ekonomi. Aliran kas masuk dimulai dari tahun ke-0, yaitu tahun sebelum dimulainya proyek wisata tersebut. Komponen-komponen yang dimasukkan dalam arus kas untuk analisis kelayakan ekonomi disesuaikan dengan rencana fisik pengembangan kawasan Situ Rawa Gede yang dibuat oleh pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Kepariwisataan pada tahun 2010 yaitu berupa studi kelayakan penataan kawasan Situ Rawa Gede.

8.1. Identifikasi Manfaat

8.1.1. Manfaat Langsung

Manfaat langsung adalah manfaat langsung yang diterima pihak-pihak yang terkait langsung dengan usaha pariwisata Situ Rawa Gede. Manfaat tersebut 84 dapat berupa penerimaan hasil produksi, peningkatan pendapatan investor atau pemilik modal dan dapat juga penurunan biaya dari adanya pembangunan kawasan wisata Situ Rawa Gede. Komponen arus penerimaan usaha wisata tersebut antara lain penerimaan dari karcis masuk kawasan wisata, wahana outbound flying fox, panggung seni, wisata pemancingan, penyewaan fasilitas wisata air, sepeda tandem, bangunan serbaguna dan penghasilan dari penyewaan kios. Harga bayangan untuk seluruh komponen penerimaan langsung menggunakkan pendekatan harga pasar kecuali untuk harga tiket masuk menggunakkan harga hasil dari tujuan penelitian ketiga yaitu nilai WTP sebagai upaya pelestarian budaya dan lingkungan Situ Rawa Gede jika Situ Rawa Gede dijadikan kawasan pariwisata. Harga jual yang digunakan untuk komponen penerimaan langsung yaitu harga jual pada hari biasa non weekend. Berikut tabel daftar perkiraan harga jual sarana dan aktivitas wisata Situ Rawa Gede. Tabel 24.Harga Jual Sarana dan Aktivitas Wisata Situ Rawa Gede. Sarana dan Aktivitas Wisata Keterangan Harga Rupiah Keterangan Harga Parkir Flat setiap jamnya 1.000 Roda 2 3.000 Roda 4 10.000 Bus Karcis Masuk Per orang 6.000 Umum Outbound Flying Fox Per 3 jam 7.000 Hari biasa 25.000 Weekend Outbound Paint Ball Per 3 jam 150.000 Hari biasa 120.000 Weekend Panggung Seni Per pagelaran 20.000 Weekend Wisata Air Per 3 jam 20.000 Hari biasa 25.000 Weekend Pemancingan Per orang 10.000 Per kg Sepeda Tandem Per sepeda 20.000 Per jam Foodcoourt Per kios 10.000.000 Per Tahun Bangunan untuk Meeting Max 1200 orang 4.500.000 Hari biasa 5.500.000 Weekend Sumber: Data Primer, Diolah 2013 Berikut detail komponen penerimaan langsung dari usaha pariwisata Situ Rawa Gede tersebut. a Karcis masuk Ketika akan memasuki kawasan pariwisata Situ Rawa Gede akan dikenai biaya masuk sehingga dari sini nilai karcis masuk diperoleh. Jumlah pengunjung 85 yang datang ke kawasan pariwisata Situ Rawa Gede pada tahun pertama diperkirakan sebanyak 75731 orang, Jumlah ini berdasarkan studi kelayakan penataan kawasan Situ Rawa Gede yang dibuat oleh pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Kepariwisitaan pada tahun 2010. Berdasarkan analisis tersebut jumlah pengunjung yang datang setiap tahunnya diasumsikan mengalami kenaikan 10 persen. Perhitungan nilai karcis masuk diperoleh dari perkiraan jumlah target pengunjung yang datang setiap tahunnya dikalikan harga tiket masuk sehingga pada tahun pertama total penghasilan dari karcis masuk kawasan wisata yaitu Rp 454.386.000 dan setiap tahunnya mengalami kenaikan mengikuti asumsi kenaikan jumlah pengunjung. b Parkir Sesuai dengan rencana, tempat wisata ini akan disediakan tempat parkir yang dikelola langsung oleh pemilik usaha wisata. Kapasitas parkir untuk usaha ini direncanakan untuk jenis kendaraan roda dua 86, jenis kendaraan roda empat 128 dan jenis bis maksimal hanya tiga bis. Pada tahun pertama diasumsikan kendaraan jenis roda dua yang datang tiap minggunya 10 persen dari kapasitas parkir jenis kendaraan roda dua sehingga jumlahnya 9 kendaraan. Kendaraan jenis roda empat 30 persen dari kapasitas parkir jenis kendaraan roda empat sehingga jumlahnya 38 mobil per minggu dan bis sebanyak 1 per minggu. Rata-rata lama kunjungan pengunjung yang datang ke tempat wisata diasumsikan 3 jam untuk semua jenis kendaraan. Nilai ini diperoleh dari perkiraan target jumlah kendaraan yang parkir per tahun berdasarkan jenisnya dikalikan dengan harga parkir berdasarkan jenis kendaraan per jam, kemudian dikalikan lagi dengan rata-rata kunjungan pengunjung sehingga pada tahun pertama total penghasilan dari parkir kawasan wisata yaitu Rp 20.748.000 dan nilai setiap tahunnya mengalami kenaikan mengikuti asumsi kenaikan jumlah pengunjung. c Rekreasi air Rekreasi air yang dimaksud disini adalah aktivitas wisata berupa menyusuri situ dengan menggunakkan fasilitas yang akan disediakan pengelola yaitu berupa sepeda air dan perahu air. Pengunjung dapat menikmati pemandangan sekitar situ dengan menyewa sepeda air atau perahu untuk mengelilingi situ.Nilai rekreasi air disini diambil dari hasil penyewaan fasilitas tersebut. Belum adanya rekreasi air 86 alami di dalam Kota Bekasi sendiri maka diasumsikan pada tahun pertama pengunjung menyusuri situ menggunakkan fasilitas yang telah disediakan pengelola adalah sebanyak 20 persen dari total pengunjung yang datang ke Wisata Situ Rawa Gede dan setiap tahunnya diasumsikan mengalami kenaikan sehingga pada tahun kedua sebanyak 30 persen, tahun ketiga 40 persen, tahun keempat 50 persen, tahun kelima 60 persen, tahun keenam 70 persen, tahun ketujuh dan tahun selanjutnya hingga batas umur proyek sebesar 80 persen pengunjung yang melakukan rekreasi air. Hal ini karena kecenderungan kebutuhan rekreasi perkotaan sebagian besar lebih condong ke wisata kuliner sehingga sangat kecil kemungkinan seluruh pengunjung melakukan rekreasi air. Perhitungan nilai manfaat rekreasi air ini didapatkan dari perkiraan total jumlah pengunjung yang menikmati rekreasi air setiap tahunnya dikalikan tarif sewa sepeda air atau perahu air per jam sehingga pada tahun pertama didapatkan total penghasilan dari rekreasi air Rp 302.924.000. d Rekreasi Mancing Rekreasi pemancingan akan diadakan karena aktivitas ini merupakan aktivitas yang secara tradisional sudah dilakukan oleh penduduk lokal dan sekitar situ bahkan hingga saat ini masih ada. Peningkatan kualitas, fasilitas dan pelayanan usaha pemancingan yang sudah ada tersebut diharapkan akan terjadi jika kawasan ini dijadikan kawasan pariwisata sehingga dapat lebih menarik pengunjung untuk melakukan aktivitas tersebut. Rekreasi memancing di wisata ini di peruntukkan bagi kalangan umum namun, melihat pengunjung di tempat usaha rekreasi memancing di Situ Rawa Gede saat ini dan usaha yang sejenis didaerah sekitar, pengunjung rekreasi memancing dominan laki-laki. Melihat fakta tersebut, maka diasumsikan total pengunjung yang melakukan rekreasi memancing pada tahun pertama diperkirakan sebanyak 10 persen dari total pengunjung yang datang ke Wisata Situ Rawa Gede. Pada tahun kedua 20 persen, tahun ketiga 30 persen, tahun keempat 40 persen dan tahun kelima dan tahun seterusnya hingga batas umur proyek 50 persen. Perhitungan manfaat rekreasi memancing ini didapatkan dari perkiraan total jumlah pengunjung yang mengunjungi pemancingan setiap tahunnya dikalikan dengan tingkat harga ke wahana rekreasi mancing per orang 87 sehingga pada tahun pertama didapatkan total penghasilan dari rekreasi mancing yaitu Rp 75.731.000. e Pagelaran seni Rekreasi pagelaran seni adalah rekreasi hiburan sekaligus budaya. Pertunjukan yang akan digelar yaitu pegelaran seni betawi seperti lenong betawi, tari betawi, gambang kromong dan kesenian-kesenian betawi lainnya. Harapannya dengan adanya rekreasi hiburan yang mengandung unsur kebudayaan betawi maka kebudayaan betawi yang sudah mulai luntur dapat kembali dilestarikan agar tidak hilang tergerus budaya modern. Nilai rekreasi pagelaran seni ini didapatkan dengan mengalikan perkiraan total jumlah pengunjung yang mengunjungi pagelaran senisetiap tahunnya dengan harga tiket atraksi wisata pagelaran seni yang telah ditetapkan. Pihak pengelola nantinya akan menyediakan panggung untuk pagelaran tersebut. Pengunjung yang ingin melihat pertunjukkan tersebut nantinya akan dikenai biaya masuk per pagelaran. Rekreasi wisata ini diperuntukkan untuk kalangan umum juga namun, karena rekreasi hiburan sejenis ini masih terbilang baru bagi masyarakat bekasi maka perlu strategi-strategi khusus supaya masyarakat tertarik untuk melihat pagelaran tersebut. Melihat hal tersebut maka diasumsikan total pengunjung yang melihat pagelaran seni pada tahun pertama diperkirakan sebanyak 10 persen dari total pengunjung yang datang ke Wisata Situ Rawa Gede. Pada tahun kedua 20 persen, tahun ketiga 30 persen, tahun keempat 40 persen dan tahun kelima dan tahun seterusnya hingga batas umur proyek 50 persen. Perhitungan manfaat rekreasi pagelaran seni ini didapatkan dari perkiraan total jumlah pengunjung yang melihat pagelaran seni betawi setiap tahunnya dikalikan dengan harga tiket melihat pagelaran seni betawi per orang sehingga pada tahun pertama didapatkan total penghasilan dari pagelaran seni yaitu sebesar Rp 21.877.844. f Flying Fox Flying Fox merupakan salah satu wahana rekreasi outbound yang disediakan bagi pengunjung yang ingin menghilangkan stres dengan jenis hiburan yang menantang. Wahana ini rencananya diperuntukkan bagi semua kalangan. Asumsi pengunjung yang melakukan kegiatan ini pada tahun pertama yaitu 20 persen dari 88 total jumlah pengunjung yang datang ke Wisata Situ Rawa Gede dan setiap tahunnya diasumsikan mengalami kenaikan sehingga pada tahun kedua sebanyak 30 persen, tahun ketiga 40 persen, tahun keempat 50 persen, tahun kelima 60 persen, tahun keenam 70 persen, tahun ketujuh dan tahun selanjutnya hingga batas umur proyek sebesar 80 persen pengunjung yang melakukan kegiatan outbound flying fox. Perhitungan manfaat outbound flying fox ini didapatkan dari perkiraan total jumlah pengunjung yang melakukan kegiatan outbound flying fox setiap tahunnya dikalikan dengan tingkat harga tiket outbound per orang sehingga pada tahun pertama didapatkan total penghasilan dari manfaat outbound flying fox sebesar Rp 378.655.000 g Paintball Paintball merupakan salah satu wahana rekreasi outbound yang disediakan bagi pengunjung yang ingin menghilangkan stres dengan hiburan berjenis menantang dengan berkelompok. Wahana ini rencananya diperuntukkan bagi semua kalangan. Asumsi pengunjung yang melakukan kegiatan ini pada tahun pertama yaitu 10 persen dari total jumlah pengunjung yang datang ke Wisata Situ Rawa Gede dan setiap tahunnya diasumsikan mengalami kenaikan sehingga pada tahun kedua sebanyak 20 persen, tahun ketiga 30 persen, tahun keempat 40 persen, tahun kelima dan tahun selanjutnya hingga batas umur proyek sebesar 50 persen. Asumsi tersebut maksimal hanya mencapai 50 persen karena rekreasi jenis ini baru berjalan jika banyak peminat karena jenis outbound ini adalah berkelompok dan harga tiket juga tergolong mahal. Perhitungan manfaat outbound paintball ini didapatkan dari perkiraan total jumlah pengunjung yang melakukan kegiatan paintball setiap tahunnya dikalikan dengan tingkat harga tiket outbound per orang sehingga pada tahun pertama didapatkan total penghasilan dari manfaat outbound paintball adalah sebesar Rp 1.135.965.000. h Sepeda Tandem Sepeda tandem merupakan salah satu fasilitas yang akan disediakan oleh pengelola. Sepeda tandem dapat disewa oleh pengunjung untuk bersepeda santai mengitari area situ dengan melewati jalur yang sudah disediakan, maupun bersepeda keluar kawasan. Asumsi pengunjung yang melakukan kegiatan ini pada tahun pertama yaitu 20 persen dari total jumlah pengunjung yang datang ke 89 Wisata Situ Rawa Gede dan setiap tahunnya diasumsikan mengalami kenaikan sehingga pada tahun kedua sebanyak 30 persen, tahun ketiga 40 persen, tahun keempat 50 persen, tahun kelima 60 persen, tahun keenam 70 persen, tahun ketujuh dan tahun selanjutnya hingga batas umur proyek sebesar 80 persen pengunjung yang menyewa sepeda tandem setiap tahunnya. Perhitungan nilai manfaat dari penyewaan sepeda tandem didapatkan dari perkiraan total jumlah pengunjung yang menyewa sepeda tandem setiap tahunnya dikalikan tarif sewa sepeda per jam sehingga pada tahun pertama didapatkan total penghasilan dari hasil sewa sepeda tandem yaitu sebesar Rp 302.924.000. i Gedung Serbaguna Gedung serbaguna merupakan aset terbesar yang nantinya akan dimiliki Wisata Situ Rawa Gede Bekasi karena biaya pembangunannya yang mahal dan diperkirakan dapat memberikan pemasukan yang cukup besar karena di Bekasi sendiri bangunan serbaguna masih terbilang sedikit. Gedung serbaguna yang dimiliki usaha wisata ini juga berbeda dari gedung serbaguna lain yang ada di Bekasi. Hal yang membedakan yaitu gedung terletak didalam kawasan wisata alam yang mepunyai pemandangan alam yang indah. Gedung ini dapat disewa baik untuk meeting atau acara pernikahan. Nilai ini didapatkan dengan mengalikan perkiraan jumlah yang menyewa bangunan serbaguna untuk kegiatan meeting atau pernikahan setiap tahunnya dengan harga sewa bangunan per bulan. Perkiraan untuk weekdays hanya dua yang menyewa bangunan dan untuk weekend hanya satu penyewa sehingga dalam setahun total yang menyewa pada weekdays sebanyak 96 penyewa, pada weekend 48 penyewa sehingga dalam setahun penghasilan total dari gedung serbaguna yaitu Rp 696.000.000 dengan asumsi penghasilan tiap tahun sama tidak mengikuti kenaikan jumlah pengunjung dari situ karena penghasilan untuk gedung perhitungannya berdasarkan penyewa bukan pengunjung. Harga sewa sudah termasuk tiket masuk kawasan wisata. j Bangunan Food court Bangunan food court merupakan fasilitas yang disediakan oleh pengelola bagi para pengunjung yang ingin berwisata kuliner. Rencananya food court akan dibagi menjadi dua bagian, bagian food court pertama akan disi oleh makanan khas betawi dan cinderamata. Dalam rangka mendukung pelestarian kebudayaan