Ruang Lingkup Saran dan Cara Penggunaan Modul

5 PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

A. Tujuan

Pembelajaran ini bertujuan sebagai berikut: 1. Peserta pelatihan dapat menjelaskan pengertian kurikulum. 2. Peserta pelatihan dapat menjelaskan prinsip pengembangan kurikulum. 3. Peserta pelatihan dapat menentukan faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum. 4. Peserta pelatihan dapat menentukan landasan pelaksanaan kurikulum.

B. Indikator

Indikator pencapaian kompetensi, yakni: 1. Menjelaskan pengertian kurikulum; 2. Menjelaskan prinsip pengembangan kurikulum; 3. Menentukan faktor yang mempengaruhi pengembangan kurikulum; 4. Menentukan landasan pengembangan kurikulum.

C. Uraian

1. Pengertian Kurikulum

Secara etimologis, kurikulum merupakan terjemahan dari kata curriculum dalam bahasa Inggris, yang berarti rencana pelajaran. Curriculum berasal dari kata currere yang berarti berlari cepat, maju dengan cepat, merambat tergesa-gesa, menjelajahi, menjalani, dan berusaha untuk mencapai tujuan dengan cepat. Curriculum juga diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari, mulai dari start hingga finish. Dalam kamus Websters 1857, kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa untuk mendapatkan ijazah atau naik kelas. Dalam kajian tentang pengertian kurikulum di kalangan praktisi pendidikan dan pakar pendidikan, banyak persepsi tentang pemahaman kurikulum. Itulah sebabnya, terdapat berbagai macam pengertian atau pemahaman mengenai kurikulum. Beberapa pemahaman tersebut adalah sebagai berikut. a. Kurikulum dipandang sebagai suatu bahan tertulis yang berisi uraian tentang program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun. 6 b. Kurikulum dilukiskan sebagai bahan tertulis untuk digunakan para guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. c. Kurikulum adalah suatu usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri- ciri yang penting dari suatu rencana dalam bentuk yang sedemikian rupa, sehingga dapat dilaksanakan guru di sekolah. d. Kurikulum diartikan sebagai tujuan pengajaran, pengalam-pengalaman berajar, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan digunakan dalam pendidikan. e. Kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu. Dalam beberapa pendapat, maka pemahaman-pemahaman tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama, kelompok yang memandang kurikulum sebagai suatu rencana atau bahan tertulis yang dapat dijadikan pedoman bagi para guru di sekolah. Kedua, kelompok yang memandang kurikulum sebagai program yang direncanakan dan dilaksanakan dalam situasi yang yata di kelas. Menurut Soedijarto dalam Sagala, 2009, kurikulum adalah pengalaman dan kegiatan belajar yang direncanakan untuk diatasi oleh peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dalam suatu lembaga. Adapun menurut UUSP No. 20 Tahun 2003, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan evaluasi. Kurikulum adalah suatu program yang direncanakan,dikembangkan, dan akan dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang sengaja diciptakan di sekolah. Oleh karena itu, kurikulum mempunyai fungsi bagi sekolah yaqng bersangkutan, bagi sekolah di atasnya, bagi peserta didik, bagi orang tua, bagi masyarakat, dan bagi pengguna lulusan. Komponen kurikulum terpenting meliputi tujuan, isi, metode, dan evaluasi. Pengembangan kurikulum yang ideal mesti memperhatikan asas filosofis, psikologis, sosiologis, dan organitoris Ismawati, 2012:17. 7

2. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip yang dianutnya. Prinsip itu pada dasarnya merupakan kaidah yang menjiwai kurikulum tersebut. Prinsip-prinsip yang biasa digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum, menurut Sudirman adalah sebagai berikut. a. Prinsip Relevansi Secara umum, istilah relevansi diartikan sebagai kesesuaian atau keserasian pendidikan dengan tuntutan kehidupan bermasyarakat. Masalah relevansi ini dapat dikaji sekurang-kurangnya lewat tiga segi, yaitu seperti berikut ini: 1 Relevansi dengan lingkungan hidup para peserta didik. ; 2 Relevansi dengan perkembangan kehidupan masa kini dan masa yang akan dating; 3 Relevansi dengan tuntutan dalam dunia perkerjaan. b. Prinsip efektivitas Dalam kajian pendidikan, prinsip efektivitas dikaitkan dengan efektivitas guru ketika mengajar dan efektivitas para peserta didik yang belajar. Implikasi prinsip ini dalam pengembangan kurikulum ialah mengusahakan agar setiap kegiatan kurikuler membuahkan hasil tanpa ada kegiatan yang terbuang sia- sia dan percuma. c. Prinsip efisiensi Implikasi prinsip ini mengusahakan agar kegiatan kurikuler dapat menadayagunakan waktu, tenaga, biaya, dan sumber-sumber lain secara cermat, tepat, sehingga hasil kegiatan kurikuler itu mewadahi dan memenuhi harapan. d. Prinsip fleksibilitas Fleksibilitas ini artinya lenturtidak kaku dalam memberikan kebebasan bertindak. Dalam kurikulum, pengertian tersebut dimaksudkan untuk kebebasan dalam memilih program pendidikan bagi para peserta didik dan kebebasan dalam mengembangkan program pendidikan bagi para guru. e. Prinsip kesinambungan kontinuitas Implikasi ini mengusahakan agar antara berbagai tingkat dari jenis program pendidikan saling berhubungan. Dalam tatanan bahan kurikulum yang dikaitkan atau saling menjalin, maka dapat dijelaskan sebagai berikut. 1 Kesinambungan antara berbagai tingkat sekolah. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun kurikulum di tingkat sekolah,