38 lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan
mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran fasilitator. Peserta didik juga mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang
harus dikuasainya. Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan keenam prinsip
pembelajaran, yaitu 1 penyajian, 2 pengulangan, 3 umpan balik positif, 4 memberikan motivasi belajar, 5 mencapai tujuan, dan 6 mengetahui
hasil Departemen Pendidikan Nasional, 2008:16-118. Materi pelajaran dapat dibedakan menjadi: pengetahuan knowledge,
keterampilan skill, dan sikap attitude. Pengetahuan menunjuk pada informasi yang disimpan daIam pikiran mind peserta didik, dengan demikian
pengetahuan berhubungan dengan berbagai informasi yang harus dihafal dan dikuasai oleh peserta didik, sehingga manakala diperlukan peserta didik
dapat mengungkapkan kembali. Keterampllan skill menunjuk pada tindakan-tindakan fisik dan non fisik yang dilakukan seseorang dengan cara
yang kompeten untuk mencapai tujuan tertentu. Sikap menunjuk pada kecenderungan seseorang untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma
yang diyakini kebenarannya oleh peserta didik. Menurut Sanjaya 2013:147, sumber materi pelajaran yang dapat
dimanfaatkan untuk proses pembelajaran. Adapun sumber materi pelajaran tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut: 1 tempat atau lingkungan, 2
orang atau narasumber, 3 objek, dan 4 bahan cetak dan noncetak..
2. Penerapkan Materi Pembelajaran Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran
Materi pelajaran pada hakikatnya adalah pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada peserta didik untuk dikuasai. Pesan adalah informasi
yang akan disampaikan baik berupa ide, datafakta, konsep dan lain sebagainya yang dapat berupa kalimat, tulisan, gambar, peta, ataupun tanda.
Pesan bisa disampaikan melalui bahasa verbal atau nonverbal. Penerimaan pesan bisa dipengaruhi oleh keadaan individu yang
menerima pesan itu sendiri. Agar pesan yang ingin disampaikan bermakna sebagai bahan pelajaran, maka menurut Sanjaya 2013:150, ada empat
kriteria yang harus diperhatikan, yaitu novelty, proximity, conflict, dan humor.
39 Novelty, artinya suatu pesan akan bermakna apabila bersifat baru atau
mutakhir. Pesan yang usang atau yang sebenarnya telah diketahui oleh peserta didik, akan memengaruhi tingkat motivasi dan perhatian peserta didik
dalam mempelajari bahan pelajaran. Proximity, artinya pesan yang disampaikan harus sesuai dengan pengalaman peserta didik. Pesan yang
disajikan jauh dari pengalaman peserta didik cenderung akan kurang diperhatikan. Conflict, artinya pesan yang disajikan sebaiknya dikemas
sedemikian rupa sehingga menggugah emosi. Memang hal ini tidaklah mudah sebab tidak semua materi pelajaran bisa dikemas seperti itu. Humor,
artinya pesan yang disampaikan sebaiknya dikemas sehingga menampilkan kesan lucu. Pesan yang dikemas dengan lucu cenderung akan lebih menarik
perhatian. Beberapa pertimbangan teknis dalam mengemas isi atau materi pelajaran
menjadi bahan belajar di antaranya adalah: a. Kesesuaian dengan tuiuan yang harus dicapai
Kesesuaian antara pengemasan bahan pelajaran dengan tujuan yang harus dicapai, seperti yang dirumuskan dalam kurikulum secara teknis harus
menjadi pertimbangan pertama, sebab dalam pendekatan sistem tujuan adalah komponen yang utama dalam proses pembelaiaran. Oleh karena itu,
sebelum dilakukan pengemasan materi pelajaran sebaiknya ditentukan terlebih dahulu tujuan yang harus dicapai baik tujuan dalam bentuk
perubahan perilaku vang bersifat umum goals, maupun perilaku terukur dalam bentuk indikator hasil belaiar objectives.
b. Kesederhanaan Bahan pelajaran dikemas dengan tujuan untuk mempermudah peserta didik
belajar. Dengan demikian, kesederhanaan pengemasan merupakan salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan. Pengemasan tersebut bukan
hanya tercerminkan dari bentuk pengemasannya itu sendiri, tetapi juga dilihat dari bentuk penyajiannya.
c. Unsur-unsur desain pesan Dalam setiap kemasan sebaiknya terdapat unsur gambar dan caption.
Pengemasan materi yang hanya terdiri atas gambar atau caption saja akan mengurangi makna penyajian informasi. Walaupun bahan pelajaran dikemas
dalam bentuk visual misalnya, unsur caption harus menjadi bagian dari teknik
40 penyajian, sebab salah satu kriteria keberhasilan pengemasan adalah
apakah pengemasan pesan atau informasi yang disajikan itu mudah dipahami atau tidak. Agar mudah dipahami, maka penyajian pesan dan
informasi harus menyertakan unsur gambar dan caption. d. Pengorganisasian bahan
Bahan pelajaran sebaiknya disusun dalam bagian-bagian menuju keseluruhan. Bahan pelajaran akan lebih mudah dipahami manakala disusun
dalam bentuk unit-unit terkecil atau dalam bentuk pokok-pokok bahasan yang dikemas secara induktif. Selesai peserta didik mempelajari unit tertentu
segera berikan umpan balik, demikian seterusnya sampai peserta didik menguasai materi secara keseluruhan secara tuntas mastery.
3. Penerapan Pengalaman Belajar yang Diperoleh Sesuai dengan Tujuan Pembelajaran
Merancang pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran merupakan aspek penting baik dalam perencanaan maupun desain
pembelajaran. Merancang pengalaman belajar pada hakikatnya adalah menyusun skenario pembelajaran sebagai pedoman untuk guru dan peserta
didik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Oleh sebab itu, dalam pengembangan pengalaman belajar perlu tergambarkan kegiatan guru dan
kegiatan peserta didik dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar diberikan kepada peserta didik menjadi acuan bagi
guru untuk melihat keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukannya. Keberhasilan tersebut didukung oleh penggunaan materi pelajaran yang
sesuai dengan situasi dan kondisi peserta didik.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam mempelajari materi ini, peserta pelatihan membaca materi pelatihan dan menjawab pertanyaan yang tersedia.
E. Latihan
Jawablah pertanyaan di bawah ini. 1. Bagaimanakah
mengidentifikasi materi
pembelajaran dengan
memperhatikan hakikat pengalaman belajar? 2. Bagaimanakah mengembangkan materi pelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran?