Cake Pengertian Bumbu dan Rempah

P a g e | 187 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Penyerta yang biasa digunakan dalam penyajian sup dan soto adalah nasi, lontong, dan ketupat. Hidangan soto dapat disajikan secara terpisah yaitu kuah dan isian sayuran dan daging dalam mangkok dan nasilontongketupat ditempatkan pada piring tersendiri. Namun, dapat juga disajikan tercampur dalam 1 satu tempat. Sup dan soto sebaiknya disajikan dalam keadaan panas, yaitu pada suhu ± 70º-80º C. E. Patiseri Cake, Kue Indonesia, dan Roti

a. Cake

Cake adalah salah satu produk yang diperoleh dari pembakaran adonan yang mengandung tepung, gula, lemak, air, susu, garam dan bahan peragi. Sedangkan menurut bogasari baking centre, cake adalah penganan yang dibuat dari empat bahan dasar yaitu tepung terigu, gula, telur, dan lemak. Proses pembuatan kue ini melalui proses pengocokan dan pemanggangan. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini cake juga diolah dengan teknik kukus steam terutama pada jenis conventional cake, contohnya steamed fruit cake dan steamed brownies. Cake yang diolah dengan teknik pengukusan mempunyai tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan cake yang diolah dengan pemanggangan. Proses pengukusan tidak menghilangkan banyak uap air dalam adonan penguapan. Sebaliknya, tekstur cake yang diolah dengan teknik panggang akan menjadi sedikit lebih kering karena proses pemanggangan yang cukup lama menyebabkan kandungan air dalam adonan banyak yang menguap. Cake dapat diklasifikasikan menjadi 3 jenis, berdasarkan penggunaan shortening yaitu : Batter cakepound cakeconvensional cake, Foam cake sering juga disebut sponge cake dan Chiffon cake 1 Batter cakepound cakeconvensional cake Cake jenis ini disebut juga solid cake, yaitu cake yang menggunakan lemak dalam jumlah banyak sehingga menghasilkan cake yang bertekstur padat, remah kasar, tetapi lembut. Untuk mengurangi kepadatannya, putih telur dapat dikocok terpisah. Gambar 62. Pound Cake Pengembangan cake jenis ini tergantung pada lemak dan telur yang dikocok hingga lembut dan mengembang. Hasil akhir cake yang mengembang juga didapatkan dengan penggunaan bahan pengembang seperti baking powder. Ciri-ciri Batter cake convensional cake dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 25. Ciri Batter Convensional Cake Kriteria Cake Hasil Volume Pendek Padat Rasa Lebih enak Aroma Lebih harum Daya tahan Lebih lama Kelembutan Kurang lembut Cake dasar dari adonan jenis ini adalah pound cake, yaitu cake dengan penggunaan bahan utama mentega, gula, telur dan tepung berjumlah sama, masing-masing satu pound ± 450 gr . Dari adonan dasar tersebut dapat divariasikan dengan berbagai macam bahan isian dan penutup sehinga menjadi aneka jenis cake seperti, banana cake, fruit cake,carrot cake, marble cake. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 188 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar 2 Foam Cake Sponge Cake Foam cake sponge cake merupakan cake dengan tekstur ringan, karena menggunakan lebih banyak telur dibandingkan tepung dan lemak dalam pembuatannya. Sponge cake hampir sepenuhnya tergantung pada kocokan telur supaya ringan. Kunci utama membuat sponge cake adalah memasukkan udara sebanyak mungkin ke dalam adonan dengan cara mengocok telur dan gula hinga putih dan kental. Keringanan dihasilkan karena pengocokan telur yang membentuk gelembung-gelembung udara. Pada metode ini biasanya ditambahkan cake emulsifier yang berfungsi untuk membantu agar adonan lebih cepat mengembang serta menyatukan antara cairan dan tepung dalam adonan. Ciri-ciri foam cake sponge cake dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 26. Ciri Foam sponge cake Kriteria Cake Hasil Volume Besar ringan Rasa Cukup enak Aroma Cukup harum Daya tahan Cukup Kelembutan Cukup lembut cepat kering Umumnya, cake dari jenis ini di sajikan dengan bahan pelapis dan bahan penutup hiasan seperti butter cream ataupun ganache, supaya ketika disantap kue tidak terasa kering. Variasi bahan pelapis dan penutup kue dapat menghasilkan kue berbeda, seperti black forest yang menggunakan pelapis butter cream dan ditutup dengan potongan coklat, sacher cake yang menggunakan pelapis dari ganache, serta opera cake yang diisi dengan krim kopi dan ditutup dengan ganache. 3 Chiffon cake Merupakan kombinasi dari butter cake dengan foam cake. Chiffon cake merupakan cake dengan tekstur yang sangat ringan dan lembut. Proses pengembangan cake jenis ini tergantung kepada udara yang dihasilkan putih telur pada saat pengocokan. Lemak yang digunakan adalah minyak vegetable oil. Gambar 63. Chiffon Cake Ciri-ciri Chiffon cake dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 27 . Ciri-ciri Chiffon cake Kriteria Cake Hasil Volume Lebih besar ringan Rasa Enak Aroma Harum Daya tahan Lebih lama Kelembutan Lebih lembut Bahan-bahan dalam pembuatan cake dibagi dalam dua jenis. 1 Bahan Utama : tepung terigu, gula, telur dan lemak. 2 Bahan Tambahan : susu, garam, baking powder, emulsifier, bahan pengisi, serta bahan penambah rasa dan aroma. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 189 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Metode Pembuatan Cake 1 Pencampuran adonan Terdapat 4 empat metode pencampuran adonan yang digunakan dalam pembuatan pound cake batter type cake convensional cake, yaitu : a Sugar Batter Method Metode ini digunakan untuk pembuatan cake yang mempunyai proporsi lemak, gula dan telur yang tinggi. Secara komersil, metode ini lebih banyak digunakan karena pengerjaannya sangat mudah, dengan cara ini proses pembuatan cake dapat dilakukan dalam satu kali pengerjaan. Langkah pengadukan adonan pada metode ini adalah :  Lemak dan gula dikocok sampai membentuk krim  Masukkan telur secara bertahap  Masukkan tepung terigu sedikit-sedikit  Masukkan cairan paling akhir jika menggunakan airsusu b Flour Batter Method Pada metode ini, pengembangan adonan sangat bergantung dari baik buruknya pengocokan campuran lemak, tepung dan telur. Pengembangan dapat dibantu dengan tambahan sedikit baking soda atau baking powder. Metode ini memerlukan pengerjaan yang hati-hati dan lebih banyak peralatan. Langkah pengadukan adonan pada metode ini, adalah :  Lemak dikocok sampai membentuk krim, lalu masukkan sebagian terigu secara bertahap, kocok hingga adonan tercampur rata.  Telur dan gula dikocok sampai berbuihsetengah mengembang di tempat lain, lalu masukkan ke dalam campuran lemak dan terigu.  Sisa tepung diayak bersama baking powder, kemudian dimasukkan dengan kecepatan rendah.  Bila menggunakan tambahan buah-buahan, masukkan pada tahap terakhir pencampuran. PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 190 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar c Blending Method Proses pencampuran adonan pada metode ini mengemulsikan lemak dengan tepung. Agar adonan tidak mengeras selama proses pembakaran, pengadukan adonan dilakukan dengan mesin kecepatan rendah. Langkah pengadukan adonan pada metode ini, adalah :  Lemak, tepung terigu yang telah dicampur baking powder, dan gula dikocok hingga ringan dan lembut.  Masukkan telur dan diaduk sampai menjadi adonan yang lembut.  Bila menggunakan cairan, masukkan paling akhir. d All-in Method Metode ini merupakan metode paling mudah dilakukan. Dimana semua bahan-bahan diaduk dengan mixer, sampai menjadi adonan yang lembut. Adoanan ini menggunakan tambahan emulsifier untuk membantu prose pencampuran lemak dengan cairan. Pengembangan adonan untuk foamsponge cake tergantung pada udara pada saat mengocok telur. Namun adonan ini mudah gugur, oleh karenanya pada saat penambahan bahan-bahan lain proses pencampuran tidak terlalu lama, pencampuran harus cukup sempurna agar semua bahan benar-benar bersatu, merata dan halus. Langkah pencampuran adonan pada metode ini adalah :  Telur dan gula di kocok dengan kecepatan tinggi sampai mengembang dan kaku.  Masukkan tepung terigu secara bertahap.  Bila menggunakan margarine, cairkan atau kocok dahulu, kemudian masukkan secara perlahan dan merata.  Bila menggunakan coklat bubuk sebagai bahan perasa dan aroma, cairkan bersama-sama dengan margarin. Seperti halnya foamsponge cake, pengembangan adonan pada pembuatan Chiffon cake tergantung sepenuhnya pada udara saat pengocokan telur. Pada prinsipnya, metode ini hanya PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 191 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar memisahkan putih telur dan kuning telur pada proses pengadukannya, karena pengembangan chiffon cake tergantung pada pengocokan putih telur. Langkah pencampuran adonan pada metode ini adalah :  Putih telur dan gula dikocok hingga mengembang dan kaku. Jaga agar putih telur tidak terkena tetesan kuning telur. Sedikit saja kuning telur terbawa, pengembangan putih telur tidak akan sempurna.  Di tempat terpisah, kocok kuning telur dan gula, hingga gula larut. Masukkan terigu, lemak dan cairan hinga tercampur rata.  Gabungkan adonan putih telur dan kuning telur hingga tercampur rata secara perlahan. 2 Proses Pemasukan Adonan Dalam Cetakan Panning Proses pemasukan adonan ke dalam loyang sebaiknya dimasukkan sebanyak mungkin sekaligus, bila adonan dimasukkan sedikit-sedikit akan terjadi gelembung udara diantara bagian adonan. Gelembung akan menimbulkan lubang di dalam cake. Pengisian adonan ke dalam cetakan diukur Ҁ tinggi cetakan, sedangkan ѿ sisanya disediakan untuk pengembangan cake. Gambar 64. Memasukan adonan cake dalam cetakan 3 Pembakaran Setelah adonan dimasukkan ke dalam loyang cetakan, sesegera mungkin dibakar dalam oven, penundaan pembakaran akan menyebabkan kegagalan dalam pembuatan cake. Suhu pembakaran cake untuk setiap jenis cake berbeda tergantung pada jenis, ukuran dan formula cake. Suhu dan waktu yang digunakan dalam proses pembakaran cake, adalah : PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar P a g e | 192 Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar Tabel 28. Suhu dan Waktu Pembakaran Cake Jenis cake Suhu Waktu Pound Cake Sponge Cake Chiffon Cake 175- 185˚C 175- 185˚C 160- 170˚C 55-60 menit 30-35 menit 45-55 menit Sebelum digunakan oven harus dipanaskan minimal 15 menit, agar penyebaran panas merata. Loyang yang berisi adonan dimasukkan dan diletakkan di bagian tengah oven, agar panas oven dapat menyebar merata ke seluruh bagian kue. 4 Pendinginan Setelah cake matang, proses selanjutnya adalah pedinginan cake. Pada proses ini udara dipermukaan atas dan bawah cake harus dapat beredar bebas, agar kerak cake tidak keras dan terkupas. Proses pendinginan di lakukan dengan mengeluarkanmelepaskan cake dari cetakanloyang, dan dipindahkan ke rak kawat hingga dingin. Tujuan dari pendinginan adalah agar cake yang dihasilkan tidak lembab dan berkeringat, sehingga daya tahan cake dapat dipertahankan lebih lama. Untuk menghindari tumbuhnya jamurspora pada cake, peralatan dan area pendinginan harus di jaga kebersihannya dan ditekan serendah mungkin.

b. Pembuatan Kue Indonesia