Pengertian Anak Tunanetra Anak Tunanetra

11 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Anak Tunanetra

1. Pengertian Anak Tunanetra

Para ahli pendidikan khusus memiliki pendapat- pendapat yang berbeda tentang pengertian tunanetra. Tunanetra memiliki makna adanya kerugian yang disebabkan oleh kerusakan atau terganggunya organ mata, baik anatomis danatau fisiologis Purwaka Hadi, 2007: 8. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa seseorang yang tunanetra mengalami kerugian karena rusak atau tidak berfungsinya indera pengelihatannya, baik secara anatomis, fisiologis, atau kedua- duanya. Pendapat lain menyatakan bahwa tunanetra merupakan suatu kondisi hilangnya daya pengelihatan untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga individu yang mengalami ketunanetraan harus menggunakan indera pendengaran, perabaan dan penciuman dalam menempuh pendidikannya Tin Suharmini, 2009: 31. Pendapat tersebut menerangkan bahwa tunanetra merupakan suatu kondisi yang dialami oleh seseorang, yaitu tidak berfungsinya indera pengelihatan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, seseorang yang tunanetra harus menggunakan indera-indera selain pengelihatan dalam menempuh pendidikan. 12 Menurut pendapat Ardhi Widjaya 2013: 21, bila dilihat dari sudut pandang pendidikan, anak tunanetra merupakan seorang anak yang membutuhkan alat bantu, metode atau teknik-teknik tertentu dalam kegiatan pembelajarannya sehingga anak tersebut dapat belajar tanpa pengelihatan atau dengan pengelihatan fungsionalnya. Pendapat tersebut menjelaskan bahwa dari sudut pandang pendidikan, anak tunanetra membutuhkan alat bantu, metode, dan teknik-teknik tertentu dalam kegiatan pembelajaran. Hal tersebut penting agar anak tunanetra bisa tetap mengikuti pembelajaran walaupun tanpa pengelihatan atau dengan pengelihatan fungsional. Pengelihatan fungsional merupakan istilah yang mengacu pada apa saja yang dapat dilihat oleh seorang anak tunanetra dan bagaimana cara membantu memaksimalkan pengelihatan fungsional anak tersebut dalam kegiatan pembelajaran Davis dalam Thompson, 2012: 112. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat ditegaskan bahwa anak tunanetra adalah seseorang anak yang mengalami kondisi hilangnya daya pengelihatan karena rusak atau terganggunya organ mata sehingga harus mengoptimalkan indera-indera selain pengelihatan serta memerlukan alat bantu, metode, teknik-teknik khusus dalam kegiatan pembelajaran. Anak tunanetra yang dimaksud dalam penelitian ini adalah 13 anak tunanetra kategori kurang lihat low vision dan anak tunanetra kategori buta total totally blind.

2. Klasifikasi Anak Tunanetra

Dokumen yang terkait

Perkembangan Kemandirian Anak Tunanetra di Sekolah Luar Biasa Bagian A (Studi Kasus di SLB-A Karya Murni Medan Johor)

20 191 96

Pengaruh Pola Sosialisasi Terhadap Tingkat Penyesuaian Diri (Studi Kasus: Mahasiswa Jurusan Pendidikan IPS Semester VI FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 6 118

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 0 17

PRESTASI DIRI PENYANDANG TUNANETRA (STUDI KASUS SEKOLAH LUAR BIASA BAGIAN TUNANETRA Prestasi Diri Penyandang Tunanetra (Studi Kasus Sekolah Luar Biasa Bagian Tunanetra/SLB A-YKAB Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013).

0 1 14

EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAMBAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-

3 11 16

PENDAHULUAN EFEKTIFITAS METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK TUNANETRA DI SEKOLAH LUAR BIASA A (SLB-A) (Studi Kasus Pada Tingkat SMP YKAB di SLB-A Jebres Surakarta).

0 0 16

KEGIATAN OUTBOUND SEBAGAI PENANAMAN RASA PERCAYA DIRI ANAK TUNANETRA USIA 5-6 TAHUN (STUDI KASUS DI SLB/A-YKAB Kegiatan Outbound Sebagai Penanaman Rasa Percaya Diri Anak Tunanetra Usia 5-6 Tahun (Studi Kasus Di SLB/A-YKAB Surakarta Kecamatan Jebres Kota

0 0 15

KEGIATAN OUTBOUND SEBAGAI PENANAMAN RASA PERCAYA DIRI ANAK TUNANETRA USIA 5-6 TAHUN (STUDI KASUS DI SLB/A-YKAB Kegiatan Outbound Sebagai Penanaman Rasa Percaya Diri Anak Tunanetra Usia 5-6 Tahun (Studi Kasus Di SLB/A-YKAB Surakarta Kecamatan Jebres Kota

0 4 15

MOTIVASI BERPRESTASI ANAK TUNANETRA(STUDI KASUS DI SEKOLAH INKLUSI MAN MAGUWOHARJO).

0 3 185

Penyesuaian Diri Anak Luar Biasa (Studi Kasus Ade Irawan, Juara Pianis Tunanetra Indonesia)

0 0 24