7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional Goleman 1999:512 menyatakan kecerdasan emosional adalah
kemampuan untuk mengenal perasaan diri sendiri dan orang lain untuk memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik di dalam diri
kita dan hubungan kita. Kemampuan ini saling berbeda dan melengkapi dengan kemampuan akademik murni, yaitu kemampuan kognitif murni
yang diukur dengan IQ Intelligence Quotient. Salovey dan Mayer 1990 dikutip oleh Goleman 1999:512 mendefinisikan kecerdasan emosional
sebagai kemampuan memantau dan mengendalikan perasaan diri dan orang lain, serta menggunakan perasaan itu untuk memandu pikiran dan
tindakan. IQ dengan EQ Emotional Quotient itu berbeda. IQ adalah ukuran
kemampuan intelektual, analisis, logika, dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan ketrampilan berbicara, kesadaran akan
ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal- hal baru, memusatkan
perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingatkan kembali informasi obyektif, terlibat dalam proses berpikir, bekerja dengan
angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan permasalahan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan menerapkan pengetahuan yang telah ada sebelumnya. Stein dan Howart 2002:31 menyatakan bahwa kecerdasan emosional
yang biasanya kita sebut sebagai “street smart pintar”, atau kemampuan khusus yang kita sebut “akal sehat”, terkait dengan kemampuan membaca
lingkungan politik dan sosial, dan menatanya kembali; kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang
lain, kelebihan dan kekurangan mereka; kemampuan untuk terpengaruh oleh tekanan; dan kemampuan untuk menjadi orang yang menyenangkan,
yang kehadiranya didambakan orang lain. Sementara menurut Peter Salovey dan Jack Mayer dalam Stein dan Howart 2002:30 kecerdasan
emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan
dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi intelektual.
Jadi menurut pernyataan-pernyataan yang telah dicantumkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosinal merupakan
kemampuan mengontrol dan menggunakan emosi, serta mengendalikan diri, semangat, motivasi sosial, kerja sama, dan menye suaikan diri dengan
lingkungan http: www.duniaguru.com. 2. Lima aspek kecerdasan emosional http: www.duniaguru.com
a. Mengenali emosi diri emotional awareness Inti dari kecerdasan emosional adalah kesadaran akan perasaan diri
sendiri. Kesadaran ini dilukiskan sebagai “ perhatian tak memihak “. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Mengelola emosi managing emotion Emosi bukan untuk ditekan, karena setiap perasaan mempunyai nilai
dan makna. Semua orang menginginkan memiliki emosi yang wajar, yakni adanya keselarasan antara perasaan dan tindakan.
c. Memotivasi diri sendiri self motivation Kecerdasan emosional dapat merupakan kecakapan utama apabila kita
dapat mengelola tingkah laku kita. Selain itu juga dapat mempertinggi kemampuan lainnya misalnya antusiasme, semangat, tekun, gigih dan
ulet. d. Mengenali emosi orang lain managing conflikempati
Akar permasalaha n disini adalah empati empathia yang artinya, adalah ikut merasakan bagian dari orang lain. Suatu kemampuan
empati dapat di tumbuhkan sejak bayi. e.
Membina hubungan social comunicatian Salah satu kunci kecakapan sosial adalah seberapa baik atau buruk
seseorang berbuat dan bertindak serta bertingkah laku. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kecerdasan Emosional
Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kecerdasan emosional dalam diri seseorang ada 2, yaitu Goleman,1999:23:
a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu
untuk menanggapi lingkungan sekitar. Menurut Goleman 1999:23, faktor ini berasal dari dalam diri individu yang dipengaruhi oleh
keadaan otak emosional. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu dan
mempengaruhi individu untuk mengubah hidup. Pengaruh luas yang bersifat individu dapat secara perorangan, secara kelompok, antara
individu mempengaruhi kelompok atau sebaliknya, juga bersifat tidak langsung yaitu perantara, misal media massa. Faktor lain dapat melalui
lingkungan fisik tempat manusia berada ketika berkomunikasi dengan pihak lain, melalui lingkungan sosial dimana keberadaan manusia lain
sebagai penerima komunikasi maupun ha nya hadir di sana, serta melalui keikutsertaan individu dalam berbagai kegiatan seperti
keaktifan di dalam mengikuti berbagai organisasi Goleman,1997:275- 279.
B. Prestasi Belajar