1 Pengadaan, pemanfaatan, dan pengembangan guru serta tenaga
kependidikan lainnya. 2
Pengadaan dan pemanfaatan buku pelajaran. 3
Pengadaan, pemanfaatan, dan pengembangan peralatan pendidikan.
4 Pengadaan dan pemanfaatan tanah, gedung, dan ruang kelas.
5 Peralatan dan pemeliharaan tanah, gedung, dan ruang kelas.
6 Keamanan, keterlibatan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan,
dan perundangan sekolah. 7
Pembiayaan penyelenggaraan pendidikan. 8
Penambahan jam pelajaran berkenaan dengan ciri khas sekolah tanpa mengurangi struktur program.
E. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Tingkat Pendapatan Orang Tua.
Dewasa ini kalangan masyarakat telah timbul kesadaran baru bahwa kesadaran seseorang itu tidak semata- mata dipengaruhi oleh IQ
Intelligence Quotient saja namun dipengaruhi oleh faktor lain. Salah satu faktor penting diantarannya adalah kecerdasan emosional EQ seseorang.
Di Indonesia sering dijumpai beberapa kasus yang berhubungan dengan hal ini, misalnya seorang siswa mempunyai IQ yang cukup tinggi tetapi
mengalami kesulitan belajar di sekolah sehingga nilai rapornya jelek. Hal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tersebut kemungkinan disebabkan karena siswa tidak mengimbangi antara IQ dengan EQ.
Kecerdasan emosional EQ seseorang menentukan seberapa baik yang bersangkutan menggunakan keterampilan-keterampilan yang
dimilikinya, termasuk keterampilan intelektual. Kecerdasan emosional EQ siswa mencakup kemampuan siswa, dalam mengelola perasaannya,
kemampuan memotivasi dirinya sendiri, kemampuan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan untuk menunda kepuasan sesaat, serta
mampu berempati dan bekerjasama dengan orang lain http:secapramana.tripod.com. Kemampuan-kemampuan di atas ini
dapat mendukung siswa dalam memahami materi pelajaran untuk mencapai cita-cita serta dapat meningkatkan prestasi belajar. Prestasi
belajar merupakan kemampuan siswa untuk mengetahui pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazimnya diperoleh
dari nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru KBBI dalam BPK Penabur.or.idjurnal02082-100pdf. Dengan demikian semakin tinggi
kecerdasan emosional, maka prestasi belajar anak akan semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian Wulan Arum 2005 dan Romanus
Mudjijana http:www1.bpk penabur.or.idjurnal02082-100.pdf. yang mengemukakan bahwa ada hubungan positif antara kecerdasan emosional
terhadap prestasi belajar. Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar
diduga kuat berbeda pada siswa yang tingkat pendapatan orang tuanya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbeda. Siswa yang berasal dari orang tua berpendapatan tinggi akan terpenuhi segala kebutuhan-kebutuhannya terutama dalam hal pendidikan.
Dengan adanya sarana dan prasarana yang lengkap atau kebutuhannya terpenuhi, serta perhatian dalam belajar, maka akan termotivasi dalam
belajar dan akan mendapatkan rangsangan mental bagi perkembangan kecerdasan emosional atau berdampak pada kondisi emosional anak yang
stabil, berpikir secara baik sehingga mampu belajar secara baik dan berdampak dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu bagi orang
tua yang tingkat pendapatannya tinggi mereka dapat memilih sekolah yang mereka inginkan. Jadi anak juga merasa nyaman dalam proses belajar.
Dengan kondisi yang demikian diharapakan siswa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini sejalan dengan penelitian Yosef Haryadi
2003:88. Namun sebaliknya, anak yang berasal dari orang tua berpendapatan rendah mereka akan mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan-kebutuhan mereka khususnya dalam hal pendidikan. Hal ini dapat menyebabkan motivasi belajar rendah yang akan berpengaruh pada
kecerdasan emosionalnya karena mereka merasa tidak puas dan pada akhirnya prestasi belajar anak rendah. Dan biasanya anak yang
mempunyai latar belakang tingkat pendapatan orang tuanya rendah sering menghadapi problem-problem finansial, sehingga mereka tidak maksimal
dalam belajar. Hal ini yang menjadi penghambat anak dalam mencapai prestasi belajar yang baik.
2. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Orang Tua.
Dewasa ini kalangan masyarakat telah timbul kesadaran baru bahwa kesadaran seseorang itu tidak semata- mata dipengaruhi oleh IQ
Intelligence Quotient saja namun dipengaruhi oleh faktor lain. Salah satu faktor penting diantarannya adalah kecerdasan emosional EQ seseorang.
Di Indonesia sering dijumpai beberapa kasus yang berhubungan dengan hal ini, misalnya seorang siswa mempunyai IQ yang cukup tinggi tetapi
mengalami kesulitan belajar di sekolah sehingga nilai rapornya jelek. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena siswa tidak mengimbangi antara
IQ dengan EQ. Kecerdasan emosional EQ seseorang menentukan seberapa baik
yang bersangkutan menggunakan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, termasuk keterampilan intelektual. Kecerdasan emosional
EQ siswa mencakup kemampuan siswa, dalam mengelola perasaannya, kemampuan memotivasi dirinya sendiri, kemampuan untuk tegar dalam
menghadapi frustasi, kesanggupan untuk menunda kepuasan sesaat, serta mampu berempati dan bekerjasama dengan orang lain
http:secapramana.tripod.com. Kemampuan-kemampuan di atas ini dapat mendukung siswa dalam memahami materi pelajaran untuk
mencapai cita-cita serta dapat meningkatkan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan kemampuan siswa untuk mengetahui pengetahuan atau
keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazimnya diperoleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dari nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru KBBI dalam BPK Penabur.or.idjurnal02082-100pdf. Dengan demikian semakin tinggi
kecerdasan emosional, maka prestasi belajar anak akan semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian Wulan Arum 2005 dan Romanus
Mudjijana http:www1.bpk penabur.or.idjurnal02082-100.pdf. yang mengemukakan bahwa ada hubungan positif antara kecerdasan emosional
terhadap prestasi belajar. Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar
diduga kuat berbeda pada siswa yang tingkat pendidikan orang tuanya berbeda. Siswa yang tingkat pendidikan orang tuanya tinggi akan menjadi
contoh atau pemicu semangat yang baik bagi anak untuk mencapai hal yang serupa. Hal ini akan membuat sikap orang tua semakin positif pada
dunia pendidikan, sehingga orang tua akan selalu mendorong anak untuk rajin belajar sehingga dapat mencapai prestasi yang memuaskan. Sikap
orang tua yang mempunyai pendidikan tinggi akan berdampak pada anak. Anak menjadi merasa terarahkan dan akan lebih terbantu atau mudah jika
dia sedang mengalami kesulitan dalam belajar serta dengan mendapat perhatian yang cukup tersebut akan membantu membentuk kecerdasan
emosional anak karena seseorang yang mempunyai kecerdasan emosiona l yang tinggi akan mau menuntut dirinya untuk belajar mengakui dan
menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain untuk menanggapinya dengan tepat dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal demikian
pada akhirnya memotivasi anak dalam meningkatkan prestasinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedangkan bagi siswa yang tingkat pendidikan orang tuanya rendah mereka akan lebih mengalami kesulitan dalam belajar. Hal ini disebabkan
orang tua mereka tidak dapat membantu anak apabila anak mengalami kesulitan dalam belajar. Hal ini secara tidak langsung juga akan
berdampak pada kecerdasan emosional anak. Kecerdasan emosional anak akan menjadi rendah dan mengakibatkan motivasi anak dalam belajar
menjadi rendah karena ketidakmampuannya dalam memahami pelajaran tertentu sehingga berdampak prestasi belajarnya rendah.
3. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari Jenis Pekerjaan Orang Tua.
Dewasa ini kalangan masyarakat telah timbul kesadaran baru bahwa kesadaran seseorang itu tidak semata- mata dipengaruhi oleh IQ
Intelligence Quotient saja namun dipengaruhi oleh faktor lain. Salah satu faktor penting diantarannya adalah kecerdasan emosional EQ seseorang.
Di Indonesia sering dijumpai beberapa kasus yang berhubungan dengan hal ini, misalnya seorang siswa mempunyai IQ ya ng cukup tinggi tetapi
mengalami kesulitan belajar di sekolah sehingga nilai rapornya jelek. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena siswa tidak mengimbangi antara
IQ dengan EQ. Kecerdasan emosional EQ seseorang menentukan seberapa baik
yang bersangkutan menggunakan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, termasuk keterampilan intelektual. Kecerdasan emosional
EQ siswa mencakup kemampuan siswa, dalam mengelola perasaannya, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kemampuan memotivasi dirinya sendiri, kemampuan untuk tegar dalam menghadapi frustasi, kesanggupan untuk menunda kepuasan sesaat, serta
mampu berempati dan bekerjasama dengan orang lain http:secapramana.tripod.com. Kemampuan-kemampuan di atas ini
dapat mendukung siswa dalam memahami materi pelajaran untuk mencapai cita-cita serta dapat meningkatkan prestasi belajar. Prestasi
belajar merupakan kemampuan siswa untuk mengetahui pengetahuan atau keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazimnya diperoleh
dari nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru KBBI dala m BPK Penabur.or.idjurnal02082-100pdf. Dengan demikian semakin tinggi
kecerdasan emosional, maka prestasi belajar anak akan semakin tinggi. Hal ini sejalan dengan penelitian Wulan Arum 2005 dan Romanus
Mudjijana http:www1.bpk penabur.or.idjurnal02082-100.pdf. yang mengemukakan bahwa ada hubungan positing antara kecerdasan
emosional terhadap prestasi belajar. Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar
diduga berbeda pada siswa yang berasal dari orang tua dengan jenis pekerjaan orang tua yang berbeda. Prestasi belajar siswa berhubungan erat
dengan pola didik anak oleh orang tua di keluarga. Pola didik masing- masing orang tua berbeda-beda. Bila orang tuanya sebagai pendidik, maka
orang tua akan lebih sabar dan telaten dalam membimbing anaknya dalam belajar. Orang tua akan memperlakukan anaknya layaknya seperti siswa
sekolah yang terus didampingi, diarahkan, dan dibimbing sehingga anak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dapat berprestasi secara maksimal. Bagi orang tua yang profesinya bukan sebagai seorang pendidik, tentu juga akan mengharapkan anaknya
berprestasi tetapi cara mendidik atau membimbing anak dalam belajar berbeda dengan orang tua yang berprofesi sebagai seorang pendidik atau
guru yang di dalam dirinya memiliki latar belakang dunia pendidikan dimana kegitan itu merupakan bidang kerja yang ditekuninya setiap hari.
Dari hal ini tampak bahwa, banyaknya ragam jenis pekerjaan orang tua sangat membedakan cara orang tua dalam membentuk kecerdasan
emosional anaknya. Untuk jenis pekerjaan orang tua yang secara langsung berhubungan dengan pendampingan pada orang lain, misalnya psikolog
maka orang tua akan lebih memahami anak dan mengembangkan kecerdasan emosional anak. Dampaknya anak berdasarkan kesadaran pada
dirinya melakukan apa yang menjadi kewajiban dan tanggung jawabnya dalam belajar. Anak selanjutnya sadar untuk mengembangkan potensinya
untuk memperoleh prestasi yang maksimal. 4. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau
dari Status Sekolah. Dewasa ini kalangan masyarakat telah timbul kesadaran baru
bahwa kesadaran seseorang itu tidak semata- mata dipengaruhi oleh IQ Intelligence Quotient saja namun dipengaruhi oleh faktor lain. Salah satu
faktor penting diantarannya adalah kecerdasan emosional EQ seseorang. Di Indonesia sering dijumpai beberapa kasus yang berhubungan dengan
hal ini, misalnya seorang siswa mempunyai IQ yang cukup tinggi tetapi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengalami kesulitan belajar di sekolah sehingga nilai rapornya jelek. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena siswa tidak mengimbangi antara
IQ dengan EQ. Kecerdasan emosional EQ seseorang menentukan seberapa baik
yang bersangkutan menggunakan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, termasuk keterampilan intelektual. Kecerdasan emosional
EQ siswa mencakup kemampuan siswa, dalam mengelola perasaannya, kemampuan memotivasi dirinya sendiri, kemampuan untuk tegar dalam
menghadapi frustasi, kesanggupan untuk menunda kepuasan sesaat, serta mampu berempati dan bekerjasama dengan orang lain
http:secapramana.tripod.com. Kemampuan-kemampuan di atas ini dapat mendukung siswa dalam memahami materi pelajaran untuk
mencapai cita-cita serta dapat meningkatkan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan kemampuan siswa untuk mengetahui pengetahuan atau
keterampilan tertentu dalam suatu mata pelajaran, yang lazimnya diperoleh dari nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru KBBI dalam BPK
Penabur.or.idjurnal02082-100pdf. Dengan demikian semakin tinggi Kecerdasan Emosional, maka prestasi belajar anak akan semakin tinggi.
Hal ini sejalan dengan penelitian Wulan Arum 2005 dan Romanus Mudjijana http:www1.bpk penabur.or.idjurnal02082-100.pdf. yang
mengemukakan bahwa ada hubungan positif antara kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar.
Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar diduga berbeda pada siswa yang berasal dari status sekolah yang berbeda.
Status sekolah mendapatkan perhatian orang tua sebelum menyekolahkan anaknya. Status sekolah juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa. Hal ini dikarenakan status sekolah siswa sangat berpengaruh terhadap kecerdasan emosional anak. Baik buruknya status sekolah dan
iklim sekolah akan mempengaruhi keadaan anak. Dengan status sekolah dan iklim sekolah yang baik atau mendukung maka kecerdasan emosional
siswapun lebih mudah terbentuk. Dampaknya mereka termotivasi untuk belajar dan meningkatkan prestasinya. Masyarakat luas memandang
bahwa sekolah yang mempunyai mutu yang baik dan predikat serta fasilitas yang memadai maka akan menghasilkan lulusan yang baik dan
mempunyai prestasi yang tinggi. Hal ini dapat mereka jumpai di sekolah- sekolah negeri, karena banyak orang tua yang beranggapan bahwa sekolah
negeri mempunyai mutu, kualitas dan predikat yang baik pula. Dengan keadaan yang seperti ini anak dapat termotivasi untuk lebih giat dalam
belajar sehingga prestasinya dapat meningkat. Berbeda dengan orang tua yang menyekolahkan anaknya di sekolah yang mutu, kualitas dan predikat
yang kurang baik. Orang tua beranggapan bahwa sekolah yang seperti itu merupakan sekolah swasta, sehingga mereka kebanyakan tidak mau jika
anak mereka sekolah di sekolah swasta. Mereka takut anaknya menjadi kurang termotivasi dalam belajar sehingga dapat menurunkan prestasi
belajar anak. Berikut ini disajikan gambar paradigma penelitian ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.1 Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar
Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Status Sekolah
Kecerdasan Emosional Prestasi Belajar
Status sosial ekonomi Status Sekolah orang tua
F. Hipotesis