8
b. Faktor-faktor dari Dalam 1 Proses belajar learning dari dalam yang membentuk adanya
perhatian kepada suatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan kejiwaannya.
Kekomplekan kejiwaan ini selaras dengan proses pemahaman atau belajar dan motivasi yang di punyai masing-masing
2 Motivasi Selain proses belajar dapat membentuk persepsi diri dalam lainnya
yang juga menentukan terjadinya persepsi antara lain motivasi dan kepribadian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari proses
belajar, tetapi keduanya juga mempunyai dampak yang sangat penting dalam proses pemilihan persepsi.
3 Kepribadian Unsur ini sangat erat hubungannya dengan proses belajar dan
motivasi mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi
B. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Menurut Peraturan Menteri No 18 tahun 2007 tentang sertifikasi bagi guru dalam jabatan, sertifikasi guru dalam jabatan adalah proses
pemberian sertifikat pendidik untuk guru dalam jabatan. Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru. Dasar hukum tentang
perlunya sertifikasi guru dinyatakan dalam pasal 8 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2004 tentang guru dan dosen, bahwa guru harus
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Mengenai apa itu sertifikat pendidik dapat kita lihat dalam pasal 1 ayat 12, bahwa sertifikat pendidik adalah bukti formal
sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga profesional. Sedangkan pada pasal 11 ayat 2, menyatakan sertifikat
pendidikan tersebut hanya dapat diperoleh melalui program sertifikasi.
9
Untuk itu, guru dapat memperoleh sertifikasi pendidik jika telah memenuhi dua syarat, yaitu kualifikasi pendidikan minimum yang telah
ditentukan Sarjana S1 atau Diploma Empat D4 dan terbukti telah menguasai 4 kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan sertifikat pendidik. Mengingat peserta
sertifikasi tiap tahun terbatas dan jumlah guru yang memenuhi kualifikasi minimal bervariasi maka juga perlu mempertimbangkan 1 masa
kerjapengalaman mengajar, 2 usia, 3 pangkatgolongan bagi PNS, 4 beban mengajar, 5 jabatantugas tambahan dan 6 prestasi kerja.
Penyelenggara sertifikasi ini telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga
kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah. Dalam buku pedoman sertifikasi guru dalam jabatan dijelaskan
bahwa pelaksanaan sertifikasi guru melibatkan berbagai institusi. Standarisasi kualitas proses dan hasil sertifikasi guru diperlukan institusi
berbentuk konsorsium, yaitu Konsorsium Sertifikasi Guru KSG. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.056P2007
keanggotaan KSG terdiri atas berbagai institusi yang terkait dengan penyelenggaraan sertifikasi guru tersebut, sebagai berikut :
1. Direktur Jenderal pendidikan Tinggi Depdiknas.
2. Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan tenaga
Kependidikan Depdiknas.
10
3. Sekretaris Jenderal Departemen Agama.
4. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hadayatullah.
5. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.
6. Rektor Universitas Negeri Makasar.
7. Rektor IKIP PGRI Semarang.
8. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.
9. Rektor Universitas Katholik Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Rektor Universitas Negeri Padang.
11. Dekan FKIP Universitas Palangkaraya.
Dalam sertifikasi bagi guru dalam jabatan, guru akan memperoleh sertifikat pendidik apabila lalui uji kompetensi. Uji kompetensi yang
dilakukan dalam bentuk portofolio, yaitu kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru. Portofolio juga berfungsi sebagai: 1
wahana guru untuk menampilkan dan atau membuktikan unjuk kerja yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama
dan pendukung, 2 informasi atau data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru bila dibandingkan dengan
standar yang ditetapkan, 3 dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi dan 4 dasar memberikan rekomendasi bagi
peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru. Komponen
penilaian portofolio mencakup Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.18 Tahun 2007:
11
1. Kualifikasi akademik.
2. Pendidikan dan pelatihan.
3. Pengalaman mengajar. 3.
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 4.
Penilaian dari atasan dan pengawas. 5.
Prestasi akademik. 6.
Karya pengembangan profesi. 7.
Keikutsertaan dalam forum ilmiah. 8.
Keikutsertaan dalam forum ilmiah 9.
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial 10.
Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan Guru yang belum lulus uji kompetensi akan diberikan kesempatan
untuk mengulang ujian materi pendidikan dan pelatihan yang belum lulus, sesuai dengan prosedur. Apabila sampai pengulangan penilaian guru
tersebut tidak lulus juga , maka guru tersebut wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan diklat profesi guru untuk meningkatkan kompetensi guru
sesuai dengan persyaratan sebagai guru profesional yang telah ditetapkan oleh undang-undang. Diklat ini akan dilaksanakan oleh perguruan tinggi
yang telah ditetapkan oleh meteri pendidikan nasional. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi guru ini diakhiri dengan ujian yang
mencakup ujian tulis dan ujian kinerja praktek mengajar. Ujian tulis untuk mengungkapkan kompetensi profesional, sedangkan ujian praktik
untuk mengungkapkan kompetensi profesional, pedagogik, sosial dan
12
kepribadian. Keempat kompetensi tersebut juga bisa dinilai selama proses pelatihan berlangsung.
Bagi yang lulus, kesejahteraan guru akan terjamin karena mereka akan mendapatkan tunjangan profesi pendidik sebesar satu kali gaji pokok
yang dibayarkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Banyak harapan yang ungin diwujudkan dari program sertifikasi guru ini, bukan
hanya kesejahteraan saja yang ingin dicapai, tetapi diharapkan juga dengan adanya sertifikasi ini ada banyak lulusan sekolah menengah yang menjadi
tenaga pendidik. Dulu guru dianggap pekerjaan yang gajinya kecil , tetapi sekarang tidak lagi karena profesi guru sangat menjanjikan
kesejahteraannya dengan adanya tunjangan satu kali gaji pokok.
C. Status Kepegawaian Guru