sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain – lain balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan
pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara dari halaman rumah, hasil investasi, serta keuntungan sosial.
Pendapatan berupa barang adalah sebagai penghasilan yang sifatnya reguler dan bisa diterima dalam bentuk barang dan jasa, barang –
barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai transakasi uang oleh yang menikmati
barang dan jasa tersebut, demikian pula penerimaan barang secara cuma – cuma, pemberian barang, dan jasa dengan harga subsidi atau
reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang. Untuk lain – lain penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai
pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah
tangga, misalnya penjualan barang – barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil und ian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang dan
menang judi.
B. Dorongan Orang Tua
Semenjak dilahirkan lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mula– mula menanamkan pengaruh pada individu anak, kemudian setelah anak
menginjak usia lebih tinggi maka lingkungan keluarga ini akan semakin menyempit bagi segala ruang geraknya karena anak akan mulai memperluas
eksplorasinya ke dalam lingkungan masyrakat yang terdapat di luar rumah tangga dimana ia hidup dan dibesarkan.
Menurut Suhartin 1984 : 108, dorongan atau motivasi berarati memberi rangsangan atau penjelasan sehingga timbul minat pada diri siswa, semangat
atau kemauan yang hebat guna diarahkan untuk mencapai tujuan. Purwanto 1990 : 60-63, mengemukakan bahwa bakat anak tidak berkembang karena
tidak diperolehnya dorongan atau motivasi yang tepat, jika seseorang mendapatkan dorongan yang tepat maka akan keluar seluruh kemampuan yang
dimiliki anak sehingga tercapai hal yang diharapkan. Dia juga mengemukakan pengertian dorongan atau motivasi sebagai suatu pernyataan yang komplek di
dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang . Dari uraian di atas maka dapat diartikan bahwa dorongan
orang tua merupakan suatu perangsang yang diberikan kepada anak agar timbul minat, semangat dan kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke
Perguruan Tinggi.
C. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dan yang telah dilakukan, dikerjakan Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1983 : 165. Sejalan dengan itu Winkel
1983:3 mengatakan bahwa prestasi merupakan bukti usaha yang dicapai. Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar
adalah perubahan di dalam diri siswa dimana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Setiap orang mempunyai hal yang berbeda –
beda sesuai dengan kemampuannya dari apa yang telah dipelajari. Prestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya.
Usaha mengevaluasi hasil belajarnya biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi
skor, yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi – informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka – angka
yang disebut prestasi belajar. Masrun, 1975 : 1
D. Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi