Pengaruh status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus pada siswa kelas XII SMU Negeri 2 Sragen.

(1)

viii ABSTRAK

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT

SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Teresia Niken Maya Widita Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 2) pengaruh dorongan orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 3) pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 4) pengaruh status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 2 Sragen, yang berjumlah 312 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 94 siswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Untuk menjawab masalah pertama, kedua dan ketiga digunakan analisa regresi linier sederhana, sedangkan untuk menjawab masalah keemoat digunakan analisa regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = 0,434); 2) dorongan orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = 0,528); 3) prestasi belaajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = 0,308); 4) status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (R = 0,427).


(2)

ix ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PARENTS’ SOCIAL ECONOMY STATUS, ENCOURAGEMENT FROM PARENTS, AND STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT TOWARD STUDENTS’ INTEREST IN CONTINUING

THEIR STUDY AT COLLEGE

Teresia Niken Maya Widita Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This study was intended to find out: 1) the influence of parents’ social economy status toward students’ interest in continuing their study at college; 2) the influence of encouragement from parents toward students’ interest in continuing their study at college; 3) the influence of students’ learning achievement toward students’ interest in continuing their study at college; and 4) the influence of parents’ social economy status, encouragement from parents, and students’ learning achievement toward students’ interest in continuing their study at college.

The population of this study was 312 students of grade XII of SMA Negeri 2 Sragen. The sample of this study were 94 students chosen through proportional random sampling technique. The simple linear regression analysis was conducted to answer the first, second, and third problem. Meanwhile, the double linear regression analysis was used to answer the fourth problem.

The study showed that: 1) the parents’ social economy status had positive influence toward students’ interest in continuing their study at college (r: 0,434); 2) the encouragement from parents had positive influence toward students’ interest in continuing their study at college (r: 0,528); 3) the students’ learning achievement had positive influence toward students’ interest in continuing their study at college (r: 0,308); 4) the parents’ social economy status, encouragement from parents, and students’ learning achievement had positive influence toward students’ interest in continuing their study at college (r: 0,427).


(3)

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,

DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE

PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMU Negeri 2 Sragen

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh :

Nama : Teresia Niken Maya Widita NIM : 031334027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008


(4)

(5)

(6)

iv

LEMBAR PENGESAHAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Teresia Niken Maya Widita

Nomor Mahasiswa : 031334027

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Dorongan Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Studi Kasus Pada Siswa Kelas Xii Smu Negeri 2 Sragen

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin sari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta


(7)

v

“Segala perkara dapat kutanggung di dalam D ia yang memberi kekuatan kepadaku”

( Filipi 4 : 14)

Aku memandang hi dup i ni seperti apa adanya,

orang-orang seperti apa adanya,

di ri ku sendi ri seperti apa adanya,

karena aku harus meneri ma apa yang benar dan nyata

sebelum aku mampu membuatnya menjadi lebi h bai k.

Aku terpesona pada keajai ban hi dup,

bersemangat untuk menjadi lebi h bai k,

bersemangat untuk berbuat lebi h banyak,

dan belajar lebi h banyak,

karena hi dup yang berdetak di dadaku merupakan hadi ah

yang pali ng berharga bagi ku.


(8)

vi

Halaman Persembahan

K upersembahkan karya ini untuk :

Bapak dan mamahku tercinta yang tiada pernah berhenti mencurahkan kasih sayangnya dan memberikan dukungan doa selama ini.

”Mzsay ku” Letda. Arh. Sulisty o Nugroho y ang dengan cintany a selalu memberiku semangat untuk terus maju.


(9)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.


(10)

viii ABSTRAK

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT

SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Teresia Niken Maya Widita Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 2) pengaruh dorongan orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 3) pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi; 4) pengaruh status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 2 Sragen, yang berjumlah 312 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 94 siswa yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Untuk menjawab masalah pertama, kedua dan ketiga digunakan analisa regresi linier sederhana, sedangkan untuk menjawab masalah keemoat digunakan analisa regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = 0,434); 2) dorongan orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = 0,528); 3) prestasi belaajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r = 0,308); 4) status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (R = 0,427).


(11)

ix ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PARENTS’ SOCIAL ECONOMY STATUS, ENCOURAGEMENT FROM PARENTS, AND STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT TOWARD STUDENTS’ INTEREST IN CONTINUING

THEIR STUDY AT COLLEGE

Teresia Niken Maya Widita Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This study was intended to find out: 1) the influence of parents’ social economy status toward students’ interest in continuing their study at college; 2) the influence of encouragement from parents toward students’ interest in continuing their study at college; 3) the influence of students’ learning achievement toward students’ interest in continuing their study at college; and 4) the influence of parents’ social economy status, encouragement from parents, and students’ learning achievement toward students’ interest in continuing their study at college.

The population of this study was 312 students of grade XII of SMA Negeri 2 Sragen. The sample of this study were 94 students chosen through proportional random sampling technique. The simple linear regression analysis was conducted to answer the first, second, and third problem. Meanwhile, the double linear regression analysis was used to answer the fourth problem.

The study showed that: 1) the parents’ social economy status had positive influence toward students’ interest in continuing their study at college (r: 0,434); 2) the encouragement from parents had positive influence toward students’ interest in continuing their study at college (r: 0,528); 3) the students’ learning achievement had positive influence toward students’ interest in continuing their study at college (r: 0,308); 4) the parents’ social economy status, encouragement from parents, and students’ learning achievement had positive influence toward students’ interest in continuing their study at college (r: 0,427).


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan limpahan karunia-Nya sehingga skripsi berjudul “Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Dorongan Tua dan Prestasi Belajar Siswa Teerhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi”. Studi kasus : Siswa Kelas XII SMU Negeri 2 Sragen ini dapat penulis selesaikan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Program Studi Akuntansi, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada kesempatan ini penulis dengan sepenuh hati menyampaikan ucaapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. T. Sarkim.,M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd.,M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Universitas Sanata Dharmaa Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono,S.Pd.,Msi, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Ign. Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan perhatian dan waktu dengan kesabaran serta semangatnya untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan koreksi selama penulisan skripsi ini. 5. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd.,M.A, yang telah memberikan bimbingan dan

koreksi untuk penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd, yang telah memberikan bimbingan dan koreksi untuk penulisan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Sunaryo, selaku Kepala Sekolah SMU Negeri 2 Sragen yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMU Negeri 2 Sragen.

8. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMU Negeri 2 Sragen yang dengan keramahannya telah banyak membantu dan memberikan informasi selama penulisan skripsi ini.


(13)

xi

9. Adik-adik kelas XII SMU Negeri 2 Sragen (terima kasih ya……)

10.Kedua orang tuaku tercinta, bapak Yoseph Soewarso dan mamah Anastasia Tri Widayati yang telah mendukung baik secara materia l maupun spiritual sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. ( terima kasih mamah…selama ini mamah ga’ cuma ibu tetapi juga sobatku..)

11.Letda Arh. Sulistyo Nugroho mzsay tercintaku, terima kasih sampai saat ini masih mendampingiku dengan penuh cinta dan kasih sayang meski kita begitu rumit. (kapan nich ada long week end lagi...?? J )

12.Kakakku yang kecil dan mungil, Francisca Dyah Kartikasari, S.Pd terima kasih untuk sayang dan perhatiannya.

13.Sahabatku tercinta yang selalu berbagi keceriaan dan kesusahan, Rosana Rahayu. (cepet digarap lagi ya skripsinya...maaf ya mbakyu kemarin-kemarin aku sempet nyuekin kamu.)

14.Pegawai sekretariat PAK, mbak Aris dan Pak Wawik yang telah banyak membantu segala macam kepentingan perkuliahan.

15.Sahabat – sahabatku PAK ’03, Nina (terima kasih sudah mengantarku kemana-mana), Eki, Shinta dan Krisna, tetep kompak selalu ya...

16.Teman – teman Surya 7B, mbak ninik, niken wija, yufita, juleha, risma, nian, ayo bikin kos jadi rame lagi... Sukses ya buat kalian semua.

17.Terima kasih juga untuk semua teman – teman yang namanya tidak dapat penulis sebutkan.

Dalam skripsi ini penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu dengan rendah hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan kesempurnaan skripsi ini. semoga dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

Penulis Teresia Niken Maya Widita


(14)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Batasan Masalah... 3

C. Rumusan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 6


(15)

xiii

b. Jenis Pekerjaan... 7

c. Pendapatan... 8

B. Dorongan Orang Tua ... 10

C. Prestasi Belajar ... 11

D. Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 12

E. Hubungan Antar Variabel ... 13

F. Kerangka Teoritik ... 14

G. Hipotesis ... 16

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 17

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 17

C. Subjek dan Objek Penelitian... 17

D. Populasi... 18

E. Sampel... 18

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran... 20

G. Teknik Pengumpulan Data dan Pengujian Kuesioner... 25

H. Analisis Data ... 30

BAB IV. HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Sekolah... 38

B. Visi dan Misi Sekolah... 39

C. Kepala Sekolah... 40

D. Guru/Karyawan PNS dan Non PNS... 42


(16)

xiv

F. Fasilitas... 43

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif... 44

B. Pengujian Linearitas ... 47

C. Pengujian Normalitas ... 48

D. Uji Asumsi Klasik ... 49

E. Pengujian Hipotesis... 51

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 55

BAB VI. PENUTUP A. Kesimpulan... 62

B. Keterbatasan Penelitian... 63


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pengelompokan Tingkat Pendidikan... 20

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 22

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Dorongan Orang Tua ... 24

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 25

Tabel 3.5 Hasil Pengukuran Validitas Untuk Variabel Dorongan Orang Tua ... 27

Tabel 3.6 Hasil Pengukuran Validitas Untuk Variabel Minat Siswa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi... 28

Tabel 3.7 Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II... 34

Tabel 3.8 Batasan Nilai R... 35

Tabel 4.1 Data Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Sragen... 42

Tabel 4.2 Data Siswa SMA Negeri 2 Sragen... 42

Tabel 5.1 Deskripsi Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 44

Tabel 5.2 Deskripsi Dorongan Orang Tua ... 45

Tabel 5.3 Deskripsi Prestasi Belajar ... 46

Tabel 5.4 Deskripsi Minat Siswa Melanjutkan ke Perguruan Tinggi ... 47

Tabel 5.5 Ringkasan Hasil Uji Lilnieritas... 48

Tabel 5.6 Hasil Korelasi Antara Variabel- Variabel Bebas dengan Variabel Terikat... 51


(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kuesioner Untuk Uji Validitas ... 65

2. Kuesioner Sesudah Uji Validitas... 73

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 84

4. Case Summaries ... 86

5. Perhitungan Statistik Deskriptif ... 89

6. Uji Linearitas Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua ... 93

7. Uji Linearitas Variabel Dorongan Orang Tua ... 94

8. Uji Linearitas Variabel Prestasi Belajar Siswa ... 96

9. Uji Normalitas... 98

10. Uji Asumsi Klasik ... 99

11. Uji Hipotesis... 100


(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan berperan penting dalam pembangunan masyarakat suatu bangsa, karena pendidikan merupakan dasar bagi pelaksanaan pembangunan. Pelaksanaan pembangunan harus didukung oleh manusia – manusia yang cerdas, terampil, berbudi pekerti, nasionalis serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan juga merupakan salah satu cara untuk mencapai kehidupan yang layak.

Melalui pendidikan, setiap warga masyarakat mendapat kesempatan untuk memperoleh kemampuan dan keahlian sehingga potensi yang ada dalam diri setiap manusia dapat berkembang secara optimal. Pendidikan dianggap sangat penting sebagai bekal hidup untuk mencapai kehidupan yang lebih layak. Orang tua pasti menginginkan anaknya untuk mendapatkan pendidikan

yang lebih baik karena melalui pendidikan dalam keluarga saja tidak cu kup untuk masa depan anaknya. Setiap orang tua tentunya mempunyai

harapan yang tinggi akan pendidikan anaknya karena itu banyak orang tua tidak ragu – ragu memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan anaknya.

Dewasa ini, pendidikan formal yang tinggi menjadi kebutuhan masyarakat. Masyarakat meyakini bahwa seseorang yang berpendidikan tentu dengan mudah akan mendapatkan pekerjaan dan memperoleh pendapatan yang sesuai dengan pekerjaannya itu yang pada akhirnya dapat meningkatkan


(20)

kehidupan sosial ekonomi dalam keluarga. Tingkat pendidikan yang berhasil dicapai oleh seseorang akan berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat. Pada umumnya masyarakat akan lebih menghormati dan meneladani seseorang yang pendidikannya tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak berpendidikan. Oleh karena itu pendidikan tinggi harus betul – betul diarahkan untuk menghasilkan manusia berkualitas, mampu bersaing, memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

Pendidikan tinggi dapat ditem puh dengan menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Di Indonesia terdapat 5 bentuk perguruan tinggi, yaitu akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut dan universitas. Akan tetapi untuk memperoleh pendidikan tersebut diperlukan biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Biaya pendidikan yang tinggi ini kadang menjadi kendala bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Banyak dari mereka terpaksa tidak dapat melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena keterbatasan biaya. Hal inilah yang sering mempengaruhi minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi setelah tamat SMU. Namun pada kenyataan dapat dilihat bahwa tidak sedikit siswa yang berasal dari keluarga cukup mampu tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi dikarenakan kurangnya minat dari siswa itu sendiri.

Agar siswa tidak kehilangan minatnya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, diperlukan dorongan dari orang tua untuk dapat mengembangkan minat yang ada pada diri anaknya, selain dorongan dari


(21)

orang tua, teman – teman sekitar dimana siswa biasa bergaul juga dianggap berpengaruh terhadap minat.

Prestasi yang dicapai siswa selama sekolah juga dianggap ikut mempengaruhi minat siswa . Siswa yang berprestasi bagus tentu mempunyai keyakinan bahwa dia mampu untuk menempuh perguruan tinggi sedangkan siswa yang kurang berprestasi akan lebih rendah diri dan merasa tidak yakin akan kemampuannya. Namun pada akhirnya, saat siswa hendak mengambil keputusan terhadap pendidikan yang lebih lanjut mereka harus mempertimbangkan beberapa faktor. Ada 2 faktor yang harus dipertimbangkan; (Winkel, 1984 : 31) yaitu:1. Kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita – cita hidup dan kemampuan finansial. 2. Tidak dapat diabaikan pula harapan dari keluarga serta kewajiban keluarga.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa dalam menentukan pendidikan lanjutan banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh siswa. Dari sekian banyak faktor tersebut dapat dipilih beberapa faktor yang diduga dominan berpengaruh terhadap pembentukan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Faktor tersebut adalah status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar siswa, dukungan teman dan dorongan orang tua.

Berdasarkan uraian di atas, pene litian ini berjudul “ Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Dorongan Orang Tua, dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi . Studi Kasus : Siswa kelas XII SMU Negeri 2 Sragen.


(22)

B. Batasan Masalah

Minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tingi di pengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain kemampuan intelektual, bakat, cita – cita, lingkungan bergaul, dorongan orang tua dan status sosial ekonomi orang tua. Penelitian ini menitik beratkan pada minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi yang dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar siswa, dorongan orang tua.

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui :

1. Apakah status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

2. Apakah dorongan orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

3. Apakah prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

4. Apakah status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi;


(23)

2. pengaruh dorongan orang tua terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi;

3. pengaruh prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi;

4. pengaruh status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa

Sebagai gambaran dalam menentukan pilihan melanjutkan pendidikan setelah tamat SMU.

2. Bagi peneliti

Dapat mengetahui secara mendalam latar belakang sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua, prestasi belajar dan pengaruhnya terhadap minat melanjutkan ke Perguruan tinggi.


(24)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Status adalah tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok (Sukanto, 1990:263). Status sosial adalah perbandingan peranan dalam masyarakat, status merupakan pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah manusia (Susanto, 1977 : 99). Status ekonomi merupakan kombinasi dari status sosial dan status ekonomi yang dimiliki seseorang (orang tua) dalam suatu kelompok masyarakat. Sukanto (1990 : 263) mengatakan bahwa status sosial adalah tempat secara umum di dalam masyarakat, sehubungan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulannya, prestise dan hak – hak serta kewajiban- kewajibannya.

Menurut Keeves (1972 : 235) status sosial ekonomi mencakup unsur pendidikan, pekerjaan, jabatan, penghasilan, pemilihan barang berharga yang dimiliki oleh seseorang di dalam suatu masyarakat atau kelompoknya. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi merupakan posisi seseorang dalam suatu kelompok masyarakat yang dilihat berdasarkan tingkat pendidikan yang dicapai, besarnya penghasilan dan jenis pekerjaan.

a. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dala m suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari – hari biasa disebut bapak ibu. Soekanto (1982 : 256) mengatakan bahwa pendidikan memberikan


(25)

suatu nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikirannya, serta menerima hal – hal yang baru dan juga bagaimana berfikir secara ilmiah. Pendidikan tidak hanya diperuntukan bagi anak –anak saja, melainkan juga bagi kaum remaja dan orang – orang dewasa. Setiap orang dapat memperolehnya sebab pada hakekatnya pendidikan terutama adalah untuk mena mbah pengetahuan. Dengan demikian orang yang telah menerima pendidikan dalam bentuk apapun akan menjadi berkembang, baik pikiran, kemampuan pengetahuan maupun kecakapannya sebagai manusia yang bertanggung jawab dan berguna bagi individu itu sendiri dalam kehidupannya maupun bagi masyarakat dan negara.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pendidikan pikiran orang akan semakin berkembang dan kepribadian seseorang itu juga akan semakin matang, menjadi orang yang lebih terbuka terhadap perkembangan dan menerima hal – hal baru, yang semuanya itu akan memberikan kesejahteraan bagi orang itu sendiri. Tingkat pendidikan adalah jenjang sekolah yang telah diselesaikan oleh orang tua yang dibuktikan dengan adanya ijasah yang paling akhir diperolehnya, misalanya lulus SD, SLTP, Sekolah Menegah, Sarjana Muda atau Sarjana. b. Jenis Pekerjaan

Menurut Spillane dan Yudiati (1983 : 105), pekerjaan adalah aktivitas yang menjadi sebagian besar waktu seseorang untuk berlangsung terus menerus. Tentang jenis pekerjaan dapat digolongkan menjadi beberapa jenis antara lain : buruh, petani, pedagang, pegawai swasta, pegawai


(26)

negeri, dan sebagainya. Pekerjaan orang tua berarti aktivitas keseharian yang dilakukan orang bertanggung jawab dalam suatu keluarga, yang aktivitas tersebut menyita banyak waktu.

Biro Pengembangan Sosial Budaya membedakan pekerjaan menjadi beberapa jenis (Eko, 2004 : 10).

1) Pekerjaan Pokok

Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber utama penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain di luar penghasilan pokok, yang disebut sebagai pekerjaan dan penghasilan tambahan atau sampingan.

2) Pekerjaan Sampingan atau Sambilan

Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari – hari. Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama halnya seperti pekerjaan pokok, tetapi tidaklah sama untuk masing – masing orang.

c. Pendapatan


(27)

Pengertian pendapatan erat hubungannya dengan penghasilan, yaitu jumlah barang dan jasa yang diperoleh dari hasil kerja seseorang. Menurut Mulyanto dan Evers (1982 : 89), pendapatan adalah hasil yang diperoleh suatu keluarga baik bersumber dari pekerjaan pokok, pekerjaan sampingan dan pendapatan hasil lain yang berupa uang maupun barang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Penghasilan dalam jumlah besar akan memudahkan bagi mereka untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan, termasuk kebutuhan akan pendidikan. Pemenuhan kebutuha n sering dirasa sukar dengan penghasilan yang kecil, padahal mereka dituntut untuk dapat selalu mempertahankan kehidupan keluarganya. Agar kebutuhan pokok hidup dapat terpenuhi seringkali harus mengorbankan kebutuhan lain yang sifatnya tidak mendesak.

Saat ini pendidikan merupakan kebutuhan pokok dan penting untuk dipenuhi. Untuk itu semua orang tua bekerja keras untuk memperoleh pendapatan guna mencukupi macam – macam kebutuhan akan pendidikan.

2) Bentuk Pendapatan

Menurut Biro Pusat Statistik pendapatan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk : (Mulyanto dan Ever, 1982 : 92) pendapatan berupa uang, pendapatan berupa barang dan lain – lain penerimaan uang dan barang. Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya reguler dan diterima biasanya sebagai balas jasa. Sumber –


(28)

sumber yang utama adalah gaji dan upah serta lain – lain balas jasa serupa dari majikan, pendapatan bersih dari usaha sendiri dan pekerjaan bebas, pendapatan dari penjualan barang yang dipelihara dari halaman rumah, hasil investasi, serta keuntungan sosial.

Pendapatan berupa barang adalah sebagai penghasilan yang sifatnya reguler dan bisa diterima dalam bentuk barang dan jasa, barang – barang dan jasa yang diperoleh dinilai dengan harga pasar sekalipun tidak diimbangi atau disertai transakasi uang oleh yang menikmati barang dan jasa tersebut, demikian pula penerimaan barang secara cuma – cuma, pemberian barang, dan jasa dengan harga subsidi atau reduksi dari majikan merupakan pendapatan berupa barang.

Untuk lain – lain penerimaan uang dan barang yang dipakai sebagai pedoman adalah segala penerimaan yang bersifat transfer atau redistribusi dan biasanya membawa perubahan dalam keuangan rumah tangga, misalnya penjualan barang – barang yang dipakai, pinjaman uang, hasil und ian, warisan, penagihan piutang, kiriman uang dan menang judi.

B. Dorongan Orang Tua

Semenjak dilahirkan lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mula– mula menanamkan pengaruh pada individu anak, kemudian setelah anak menginjak usia lebih tinggi maka lingkungan keluarga ini akan semakin menyempit bagi segala ruang geraknya karena anak akan mulai memperluas


(29)

eksplorasinya ke dalam lingkungan masyrakat yang terdapat di luar rumah tangga dimana ia hidup dan dibesarkan.

Menurut Suhartin (1984 : 108), dorongan atau motivasi berarati memberi rangsangan atau penjelasan sehingga timbul minat pada diri siswa, semangat atau kemauan yang hebat guna diarahkan untuk mencapai tujuan. Purwanto (1990 : 60-63), mengemukakan bahwa bakat anak tidak berkembang karena tidak diperolehnya dorongan atau motivasi yang tepat, jika seseorang mendapatkan dorongan yang tepat maka akan keluar seluruh kemampuan yang dimiliki anak sehingga tercapai hal yang diharapkan. Dia juga mengemukakan pengertian dorongan atau motivasi sebagai suatu pernyataan yang komplek di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan atau perangsang . Dari uraian di atas maka dapat diartikan bahwa dorongan orang tua merupakan suatu perangsang yang diberikan kepada anak agar timbul minat, semangat dan kemauan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi.

C. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dan yang telah dilakukan, dikerjakan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1983 : 165). Sejalan dengan itu Winkel (1983:3) mengatakan bahwa prestasi merupakan bukti usaha yang dicapai. Apabila seseorang belajar, maka ia akan memperoleh hasilnya. Hasil belajar adalah perubahan di dalam diri siswa dimana ia dapat mengetahui sesuatu yang sebelumnya tidak diketahui. Setiap orang mempunyai hal yang berbeda –


(30)

beda sesuai dengan kemampuannya dari apa yang telah dipelajari. Prestasi belajar siswa dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya.

Usaha mengevaluasi hasil belajarnya biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor, yang biasanya berwujud angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi – informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka – angka yang disebut prestasi belajar. (Masrun, 1975 : 1)

D. Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi

Minat merupakan perhatian, kesukaan, dan keinginan. Kalau kita berminat terhadap sesuatu pasti kita akan berusaha untuk mewujudkan keinginan kita itu. Walgito (1977 : 38) mengatakan bahwa minat merupakan keadaan dimana seseorang menaruh perhatian suatu objek disertai adanya kecenderungan untuk berhubungan lebih aktif dengan objek tersebut.

Sementara itu menurut Winkel (1983:30), minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang/hal itu.

Dari pendapat di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa minat melanjutkan ke Perguruan Tinggi merupakan suatu kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk memilih Perguruan Tinggi sebaga i kelanjutan pendidikan setelah tamat dari SMU/SMK, yang ditandai dengan perasaan senag, tertarik terhadap Perguruan Tinggi.


(31)

E. Hubungan Antar Variabel Penelitian

1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Penelitian tentang minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi yang dilakukan oleh Budiarti (2001 : 82) menyatakan bahwa minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi ternyata dipengaruhi oleh status sosial ekonomi orang tua siswa tersebut. Dalam penelitian itu menunjukkan bahwa semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua maka minat siswa juga semakin tinggi untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Kuntoro (2004 : 85) juga menyatakan bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Begitu juga dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari (2005 : 77) yang dalam hasil penelitiannya tersebut menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Prestasi belajar yang berhasil diraih siswa ternyata berhubungan positif dengan minat siswa untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, hal ini berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Budiarti (2001 : 82), semakin tinggi prestasinya maka minat melanjutkan ke perguruan tinggi juga semakin besar. Penelitian yang dilakukan oleh Kuntoro (2004 : 85) tentang minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi juga menyatakan bahwa minat


(32)

siswa melanjutkan ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh prestasi belajar. Dalam penelitian yang serupa, Sari (2005 : 77) juga menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi.

F. Kerangka Teoritik

1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Minat adalah keinginan, perhatian yang lebih pada suatu obyek tertentu yang disertai dengan perasaan senang untuk berhubungan dengan obyek tersebut. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah suatu keinginan, perhatian dan perasaan senang dari siswa tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Status sosial ekonomi berarti posisi seseorang dalam suatu kelompok masyarakat dilihat dari pekerjaan, latar belakang pendidikan serta tingkat penghasilannya. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi ini diduga dipengaruhi oleh status sosial yang disandangnya. Siswa yang berasal dari status sosial ekonomi tinggi tentu saja akan mempunyai keinginan atau minat yang besar untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Semakin tinggi status sosia l ekonomi orang tua maka minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi juga semakin besar.

2. Pengaruh Dorongan Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.


(33)

Minat adalah keinginan, perhatian yang lebih pada suatu obyek tertentu yang disertai dengan perasaan senang untuk berhubungan dengan obyek tersebut. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah suatu keinginan, perhatian dan perasaan senang dari siswa tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Dorongan orang tua merupakan suatu perangsang yang diberikan orang tua kepada anaknya agar timbul minat, semangat dan kemauan. Minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi diduga juga dipengaruhi oleh dorongan orang tua. Dengan adanya dorongan yang kuat dari orang tua maka siswa juga akan semakin berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Semakin besar dorongan orang tua maka minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi juga akan semakin besar.

3. Pengaruh Prestasi Belajar Siswa Te rhadap Minat Siswa Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi.

Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa selama siswa tersebut mengikuti pelajaran di sekolah yang hasil belajarnya ini diwujudkan dalam bentuk nilai. Minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi adalah suatu keinginan, perhatian dan perasaan senang dari siswa tersebut untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Siswa merasa yakin bahwa ia mampu untuk mengikuti pendidikan di perguruan tinggi, dari prestasi yang tinggi yang telah dicapainya itu timbulah minat siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Jadi minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi diduga dipengaruhi oleh prestasi belajar


(34)

siswa tersebut. Semakin tinggi prestasinya maka siswa akan semakin berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

G. Hipotesis

1. Status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi.

2. Dorongan orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi.

3. Prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi.

4. Status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi.


(35)

17 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Menurut Amirin (1986 : 137), studi kasus adalah penelitian tentang subyek tertentu, dimana subyek tersebut terbatas maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti. Studi kasus dilakukan di SMU Negeri 2 Sragen sehingga generalisasi kesimpulan hanya berlaku pada siswa kelas XII di SMU Negeri 2 Sragen.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMU Negeri 2 Sragen. 2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2007. C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa – siswi kelas XII SMU Negeri 2 Sragen. 2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua, prestasi belajar siswa dan minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi.


(36)

D. Populasi

Menurut Suprapto (1986 : 24) populasi adalah kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Perbedaan itu dapat disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMU Negeri 2 Sragen yang berjumlah 312 siswa

E. Sampel

Tidak semua penelitian menjadikan semua anggota dari populasi sebagai subjek penelitian, hal ini ditentukan oleh tujuan penelitian, waktu, dan dana yang tersedia, serta minat peneliti, sehingga sebagian besar peneliti hanya mengambil sebagian dari populasi. Sebagian dari populasi tersebut disebut sampel.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Berdasarkan pertimbangan kemampuan, waktu, dan biaya yang dimiliki oleh penulis, maka penelitian tidak dilaksanakan pada seluruh populasi tetapi hanya pada sebagian anggota populasi (sampel). Namun demikian hasil kesimpulan yang diperoleh nantinya akan digeneralisasikan pada populasi dimana sampel penelitian tersebut diambil. Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 30% dari populasi, sehingga diperoleh 94 siswa SMU Negeri 2 Sragen yang diambil sebagai sampel. Teknik pengambilan sampel yang ditempuh menggunakan teknik proportional random sampling, yaitu sampel yang diambil secara proporsional dari setiap kelompok dan sampel akan


(37)

dipilih secara acak dari setiap populasi. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Pertama-tama penulis membagi kelompok berdasarkan kelas siswa.

Kelompok Kelas Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8

XII IPA 1 XII IPA 2 XII IPA 3 XII IPA 4 XII IPS 1 XII IPS 2 XII IPS 3 XII IPS 4

40 40 40 39 39 37 39 38 312

2. Penulis akan mengambil sampel sebanyak 96 siswa, maka masing-masing kelompok akan diambil secara proporsional.

Kelompok 1 : (40/312) x 94 = 12 Kelompok 2 : (40/312) x 94 = 12 Kelompok 3 : (40/312) x 94 = 12 Kelompok 4 : (39/312) x 94 = 12 Kelompok 5 : (39/312) x 94 = 12 Kelompok 6 : (37/312) x 94 = 11 Kelompok 7 : (39/312) x 94 = 12


(38)

Kelompok 8 : (38/312) x 94 = 11 94 F. Variabel Penelitian dan Pengukuran

a. Pengelompokan Variabel

Variabel bebas : Status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua, prestasi belajar siswa.

Variabel terikat : minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi. b. Pengukuran Variabel

1. Status Sosial Ekonomi Orang Tua a. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan diukur berdasarkan pendidikan formal yang dicapai oleh ayah atau ibu siswa dimana ditetapkan salah satu dari tingkat pendidikan ayah atau ibu yang paling dominan dalam keluarga. Tingkat pendidikan dikelompokkan (Marcellinus, 2004 : 22) dan diberi skor sebagai berikut.

Tabe l 3.1

Pengelompokan Tingkat Pendidikan Tingkat pendidikan ayah atau ibu

siswa

Skor Tidak sekolah

SD SMP

SMU/Sederajat DIPLOMA SARJANA

0 1 2 3 4 5


(39)

b. Jenis Pekerjaan

Spillane (!982 : 14) membedakan pekerjaan menjadi beberapa golongan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dasar penggolongan dari Spillane yang sudah dimodifikasi. Penulis membedakan jenis pekerjaan menjadi 5 golongan dan masing – masing diberi skor sebagai berikut.

Golongan Skor A

B C D E

1 2 3 4 5 Keterangan :

Golongan A adala h : buruh tani, buruh bangunan, tukang becak dan pemulung.

Golongan B adalah : petani, pengrajin dan tukang. Golongan C adalah : pensiunan, pedagang, peternak.

Golongan D adalah : guru, wiraswasta, TNI/Polri, PNS non guru, dosen

Golongan E adalah : artis, direktur, manajer, camat, bupati. c. Tingkat Penghasilan

Dalam penelitian ini jumlah penghasilan yang diperoleh responden dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan. Untuk mengkategorikan tingkat penghasilan adalah dengan menggunakan ukuran UMK (Upah Minimum Kota) yaitu sebesar Rp 515.000,00


(40)

sehingga diperoleh pengukuran dengan mengklasifikasikan kategori sebagai berikut .

Kategori Tingkat penghasilan Skor

Tinggi Sedang Rendah

> Rp 1.545.000,00

Rp 1.030.000 – Rp 1.545.000,00 < Rp 1.030.000

5 3 1

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Variable Indikator Nomor Item

Status sosial ekonomi orang tua

Tingkat pendidikan yang dicapai orang tua

1, 2

Jenis pekerjaan orang tua 3, 4 Besar penghasilan yang diperoleh orang tua dalam satu bulan

5.6

Untuk selanjutnya dalam menentukan pengklasifikasian status sosial ekonomi orang tua secara keseluruhan dikategorikan menjadi 3, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Adapun langkah- langkahnya adalah sebagai berikut.

1. Menjumlahkan skor yang dicapai oleh responden dari masing- masing indikator penelitian status sosial ekonomi orang tua.

2. Data yang diperoleh dari pengukuran disusun dari skor yang terendah sampai skor yang tertinggi

3. Skor yang dicapai oleh responden selanjutnya digolongkan dalam kategori tinggi, sedang dan rendah berdasarkan acuan kurve normal dan diberi skor serta pengukuran sebagai berikut :


(41)

Kategori Syarat Pengukuran Tinggi

Sedang Rendah

M + 1SD M – 1SD < M - SD

Grafik kurve normal Dimana :

N fx M =

X = tingkat pendapatan yang dikelompokan N = jumlah sampel

Status Sosial Ekonomi Tinggi

Artinya status sosial ekonomi orang tua baik, berkecukupan, mampu, kaya, pendidikan orang tua termasuk tinggi, tingkat pendapatan lebih dari cukup karena pekerjaan mapan, orang tua mampu membiayai pendidikan anak sampai pada jenjang perguruan tinggi.

Status Sosial Ekonomi Sedang

Artinya status sosial ekonomi cukup baik, pendidikan orang tua sedang, penghasilan cukup untuk menghid upi keluarag, karena pekerjaan cukup baik. Orang tua cukup membiayai sekolah anak ke jenjang yang lebih baik.


(42)

Status Sosial Ekonomi Rendah

Artinya status sosial ekonomi orang tua kurang menguntungkan, kurang berada, miskain, pendidikan orang tua rendah, pekerjaan hanya dapat memberikan penghasilan yang tidak lebih dari cukup, biaya pendidikan dirasa memberatkan.

2. Prestasi Belajar

Pengukuran prestasi belajar yaitu dengan melihat nilai raport siswa yang dicapai pada saat kelas XI semester II.

3. Dorongan Orang Tua

Dorongan orang tua yaitu pemberian rangsangan oleh orang tua kepada anak agar timbul minat, semangat dan kemauan yang hebat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.

Pengukuran variabel dorongan orang tua, digunakan pengukuran skala sikap Likert yang dimodifikasi dengan menggunakan lima kategori penilaian. Alternatif jawaban dan skor variabel dorongan orang tua adalah sebagai berikut.

Alternatif Jawaban Skor Selalu

Sering Jarang

Kadang – kadang Tidak pernah

5 4 3 2 1

Tabel 3.3 Operasionalisasi Va riabel Dorongan Orang Tua

Variabel Indikator Nomor Item

Dorongan Orang Tua Dorongan moral 12, 14, 16, 17, 18, 20


(43)

Penghargaan 8, 15

Perhatian 7, 9, 10, 11,13, 19

4. Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi sebagai kelanjutan mereka setelah tamat SMU. Untuk mengukur minat siswa melanjutkan ke perguruan tinggi, cara yang digunakan penulis adalah kuesioner tipe pilihan dengan empat alternatif jawaban. Adapaun pedoman untuk memberikan skor pada alternatif jawaban adalah sebagai berikut.

Skor Jawaban

Positif Negatif

A 4 1

B 3 2

C 2 3

D 1 4

Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Minat Melanjutkan ke Perguruan Tinggi

Variabel Indikator Nomor Item

Minat melanjutkan ke perguruan tinggi

Tertarik 24, 25, 26, 30, 31, 33

Kesenangan 22, 23

Perhatian 27, 28, 29, 32,

G. Teknik Pengumpulan Data dan Pengujian Kuisioner 1. Teknik Pengumpulan data

a. Kuisioner

Teknik pengumpulan data kuisioner digunakan untuk memperoleh data primer, meliputi status sosial ekonomi orang tua,


(44)

dorongan orang tua dan minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Kuisioner ini dibagikan kepada siswa siswi kelas XII SMU negeri 2 Sragen.

b. Dokumenter

Teknik pengumpulan data dokumenter dilakukan untuk memperoleh data berupa catatan atau dokumen. Dokumen yang dimaksud adalah data prestasi belajar siswa kelas XII dan data tentang keadaan sekolah misalnya : jumlah siswa, jumlah guru, jumlah karyawan, dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan langsung atau lisan kepada sekolah dan guru untuk melengkapi data tentang gambaran umum sekolah.

2. Pengujian Kuisioner 1. Pengujian Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 1986:56). Untuk menguji validitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi Product Moment (Hadi, 2001:294) dengan rumus sebagai berikut:

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

xy Y Y N X X . N Y . X -XY N r Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ Σ = Keterangan:


(45)

rxy = korelasi skor item dengan skor total

N = jumlah subjek X = skor item Y = skor total

Dalam pengujian validitas dicari koefisien validitas yang diperoleh dengan jalan mengkorelasikan skor yang ada pada setiap butir pertanyaan dengan skor total. Uji validitas menggunakan sampel sebanyak n = 30, dengan dk = n-2 (dk = 30-2), sehingga diperoleh rtabel

(0,05 : 28) = 0,239.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila rhitung lebih besar dari

rtabel dengan taraf signifikasi 5% dinyatakan valid, jika rhitung lebih kecil

dari rtabel dinyatakan tidak valid. Rangkuman dari hasil pengukuran

validitas tersedia pada tabel berikut ini. Tabel 3.5

Hasil Pengukuran Validitas untuk Variabel Dorongan Orang Tua No

Item

Dorongan Orang Tua r hitung r tabel keterangan

7 0,8092 0,239 Valid 8 0,3840 0,239 Valid 9 0,3518 0,239 Valid 10 0,4484 0,239 Valid 11 0,7736 0,239 Valid 12 0,3683 0,239 Valid 13 0,7422 0,239 Valid 14 0,7799 0,239 Valid 15 0,3684 0,239 Valid 16 0,5130 0,239 Valid 17 0,7947 0,239 Valid 18 0,3580 0,239 Valid 19 0,3523 0,239 Valid 20 0,8697 0,239 Valid


(46)

Tabel 3.6

Hasil Pengukuran Validitas untuk Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

No Item

Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi r hitung r tabel keterangan

22 0,6564 0,239 Valid 23 0,5678 0,239 Valid 24 0,0896 0,239 Tidak Valid 25 0,0689 0,239 Tidak Valid 26 0,7198 0,239 Valid 27 0,5524 0,239 Valid 28 0,5396 0,239 Valid 29 0,8275 0,239 Valid 30 0,4971 0,239 Valid 31 0,3869 0,239 Valid 32 0,3665 0,239 Valid 33 0,7366 0,239 Valid

Untuk variabel minat siswa terdapat item nomor 24 dan 25 yg nilai rhitung lebih kecil dari rtabel maka item pertanyaan tersebut tidak valid,

maka item nomor 24 dan 25 digugurkan sehingga tidak terpakai lagi dalam penelitian.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan erat dan taraf kepercayaan. Suatu instrumen dikatakan andal atau mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika dapat memberikan hasil yang tetap, mantap serta stabil (Arikunto, 1986:81). Untuk menghitung reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi Alpha-Cronbach (Suharsimi Arikunto 1989:164-165) dengan rumus sebagai berikut:


(47)

rtt =

  

Σ       2 2 t b 1 1 -k k σ σ Keterangan:

rtt = reliabilitas instrumen

k = jumlah varians

Σs b2 = jumlah varians butir s t2 = varians total

Setelah rtt diperoleh kemudian di konsultasikan dengan rtabel

pada taraf 5 %, instrumen dikatakan andal jika rtt lebih besar dari rtabel.

Hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut. a. Variabel Dorongan Orang Tua (X2)

Koefisien Alpha atau rtt yang diperoleh untuk variabel dorongan orang tua adalah 0,8910, sedangkan rtabel 0,239. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dorongan orang tua dapat dikatakan reliabel pada taraf signifikansi 5%, karena rhitung lebih besar dari

rtabel.

b. Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tingii (Y) Koefisien Alpha atau rtt yang diperoleh untuk variabel minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,8620, sedangkan rtabel 0,239. Hal ini menunjukkan bahwa variabel minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi dapat dikatakan reliabel pada taraf signifikansi 5%, karena rhitung lebih


(48)

H. Analisis Data

a. Uji prasyarat analisis 1). Pengujian Linearitas

Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan linear atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat dari data yang diperoleh. Rumus yang digunakan adalah rumus persamaan garis regresi dengan menghitung nilai “F” atau analisis varians untuk uji linearitas (Sudjana, 2002:332).

F= e 2 TC 2 S S Keterangan:

( )

2 K TC JK

S2TC

− =

( )

k n E JK e S2 − =

JK (TC) = Tuna Cocok JK (E) = Kekeliruan

Untuk menguji linearitasnya dengan mengkonsultasikan F hitung yang lebih kecil dari pada Ftabel dengan taraf signifikan 5 % dan derajat

kebebasan (k-2) serta (n-k), maka kedua variabel tersebut dinyatakan mempunyai hubungan linear. Sebaliknya apabila Fhitung lebih besar dari


(49)

kedua variabel dinyatakan tidak mempunyai hubungan linear. Kriteria pengujian ini dapat juga dinyatakan sebagai berikut:

- Ho ditolak jika: Fhit (0,05) (k-2, n-k) > Ftabel (0,05) (k-2, n-k)

2). Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus Kolmogorov Smirnov (Sugiono, 2003:150).

D = Max [Fo (xi) – Fn (xi)] Keterangan :

D = deviasi

Fo (xi) = fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan Fn (xi) = frekuensi kulmulatif yang diobservasikan

Jika F hitung > dari F tabel pada taraf signifikasi 5% maka distribusi data dikatakan normal. Jika nilai F hitung < dari nilai F tabel maka distribusi dikatakan tidak normal.

3). Uji Asumsi Klasik

a). Uji heteroskedastisitas

Menurut Algifari (1997:85-86) heteroskedastisitas artinya varians variabel dalam model tidak sama (konstan). Konsekuensi adanya heteroskedastisitas dalam model regresi adalah penaksir (estimator) yang diperoleh tidak efisien, baik dalam sampel kecil


(50)

maupun dalam sampel besar, walaupun penaksir yang diperoleh menggambarkan populasinya (tidak bias) dan bertambahnya sampel yang digunakan akan mendekati nilai sebenarnya (konsisten). Diagnosis adanya heteroskedastisitas secara kuantitatif dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan pengujian korelasi ranking Spearman. Adapun rumusnya sebagai berikut (Sudjana,1990:230) :

(

1

)

di 6 -1 2 2         − =

N N rs Keterangan:

di = selisih ranking standar deviasi (s) dan ranking nilai mutlak error (e). Nilai e = Y – Y

N = banyaknya sampel

Kriteria pengujian heteroskedastisitas yaitu jika nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel pada taraf signifikan 5 % dan db 100 maka tidak ada heteroskedastisitas. Sedangkan jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikan 5 % dan db 100 maka ada heteroskedastisitas.

b). Uji multikolinearitas

Menurut Algifari (1997:84) multikolinearitas artinya variabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Untuk menguji multikolinearitas menggunakan rumus VIF hitung (Variance Inflation Factor). Adapun rumus yang digunakan yaitu (Santoso, 2002: 356) :


(51)

VIF = 1 / Tolerance

Kriteria pengujian multikolinearitas yaitu jika VIF hitung lebih besar dari 5 maka ada multikolinearitas. Sedangkan VIF hitung lebih kecil dari 5 maka tidak ada multikolinearitas.

4). Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis data secara kuantitatif untuk menjawab permasalahan yang ada. Analisis kuantitatif adalah analisis data yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari data hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan dan rumus statistik. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1). Statistik Deskriptif

Peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari penelitian yaitu data mengenai status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua, dan prestasi belajar siswa yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada siswa ke dalam tabel penilaian. Dalam hal ini peneliti akan menghitung nilai rata-rata dan standart deviasi, dan selanjutnya menyusun tabel penilaian. Status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua, dan prestasi belajar siswa diklasifikasikan dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan tipe II


(52)

Tabel 3.7

Kategori Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

81% - 100% Sangat tinggi

66% - 80% Tinggi

56% - 65% Cukup

46% - 55% Rendah

46% Sangat rendah

2). Untuk menguji Hipotesis ke-1, ke-2, dan ke3, digunakan teknik

Analisis Regresi Linier Sederhana.

Teknik ini digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan oleh variabel independen, melalui persamaan: Y` = a + bx

Untuk mencari a, rumusnya adalah a = Y – bx, sedangkan b= r

x y

S S

, dimana r adalah koefisien korelasi Product Moment, yang dicari dengan rumus dengan rumus (Suharsimi,1990:425) :

r =

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

Y Y N X X N X -XY N Σ − Σ Σ − Σ ΣΥ Σ Σ Keterangan:

r = koefisien korelai X = variabel bebas Y = variabel terikat

ΣXY = jumlah hasil kali X dan Y N = jumlah sampel

Sy = simpangan baku variabel y


(53)

Untuk menguji apakah harga itu signifikan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi pada taraf signifikan 5 % dengan tabel r product moment.

Penarikan Kesimpulan : Ho : ditolak jika r hitung < r tabel.

Pada hakekatnya nilai r bervariasi dari -1 melalui 0 hingga +1 r = -1, berarti korelasi negatif dan sangat lemah

r = 0, berarti tidak ada korelasi antara variabel- variabel r = +1, berarti korelasi tersebut positif dan sangat kuat.

Batasan-batasan yang dipakai untuk mengetahui tingkat koefisien korelasi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.8 Batasan Nilai r

Interval Koefisien Interpretasi 0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang / cukup

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

3). Untuk menguji hipotesis ke-4 digunakan Analisis Regresi Linier Berganda. Analisis ini digunakan untuk memprediksi pengaruh antara seluruh prediktor (variabel bebas) dengan kriteria (variabel terikat) serta untuk mengetahui sumbangan atau pengaruh yang diberikan oleh prediktor terhadap kriterian. Persaman regresi linier berganda dengan 4 prediktor dinyatakan dengan rumus (Hadi,1992:33) :


(54)

Keterangan:

a1 = slope yang berpengaruh terhadap variabel X1

a2 = slope yang berpengaruh terhadap variabel X2

a3 = slope yang berpengaruh terhadap variabel X3

X1 = variabel status sosial ekonomi orang tua

X2 = variabel dorongan orang tua

X3 = variabel prestasi belajar

Y = variabel minat siswa melanjutkan ke Perguruan Tinggi Sedangkan koefisien a1, a2, a3, dihitung dengan persamaan: Σ X1y = a1 ΣX12 + a2ΣX1X2 + a3 ΣX1X3 + a4 ΣX1 . X4 Σ X2y = a1 Σ1X2+ a2ΣX22 + a3ΣX1X3 + a4 ΣX1 . X4 Σ X3y =a1ΣX1.X3+ a2ΣX1X2 + a3ΣX32 + a4 ΣX1 X4

Untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat, digunakan rumus (Hadi, 1995:25):

( ) 2

3 3 2 2 1 1 3, 1,.2, y R y y x a y x a y x a Σ Σ + + Σ =

Untuk mengetahui besarnya sumbangan yang diberikan oleh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat digunakan rumus koefisien determinasi berbentuk (Ry(1,2,3))2 = R2.

Sedangkan Ftes yang dipergunakan untuk menguji signifikansi

antara variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat (Sudjana, 2002:385)adalah :

(

1

)

/

(

1

)

/ F 2 2 − − − = K N R k R Keterangan:

k : banyaknya variabel bebas n : banyaknya responden


(55)

R2 : koefisien determinan

Harga Fhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel pada

db (derajat kebebasan) = {k:(n-k-1)} dan pada taraf signifikan 5 %. Kriteria: Jika Fhitung > Ftabel maka harga Ry(1,2,3,4) signifikan, dan

berarti ada korelasi antar variabel bebas secara keseluruhan dengan variabel terikat.


(56)

38 BAB IV

HASIL TEMUAN LAPANGAN A. Gambaran Umum Sekolah

1. Data Kelembagaan Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA NEGERI 2 SRAGEN b. Alamat : Jl. Anggrek no 34 Sragen 57212 2. Sejarah Berdirinya Sekolah

Kepala TU SMA Negeri 2 Sragen saat ini menerangkan bahwa sejarah berdirinya SMA Negeri 2 Sragen disusun oleh KTU yang pertama yaitu oleh Bapak Soekimpel. Pada tanggal 1 Agustus 1963 beriri sekolah swasta di kabupaten Sragen yang namanya SMA SUKAWATI SRAGEN. Pada waktu itu SMA Sukawati Sragen bernaung dibawah Yayasan Front Marhenis dengan susunan panitia pendiri SMA Sukawati Sragen adalah sebagai berikut .

1. Ketua : Bp. Wongsoatmojo, BA.

2. Sekretaris : Bp. Y. Soeradi Hardjopranoto

( Wakasek/Guru SMP Negeri 1 Sragen) 3. Bendahara : Bp. Soetimboel

4. Bagian Pendidikan : Bp. Soebono, BA.

(Guru SMA Negeri 1 Sragen) 5. Bagian Usaha : Bp. Soejono Tjiptosuhardjo. 6. Bagian Tata Usaha : Bp. Soekimpoel.


(57)

7. Kepala Sekolah : Bp. Wongsoatmodjo, BA (Tjamat Sragen)

8. Pelaksana Harian : Bp. Soebono, BA (Wakil Kepala Sekolah)

Pada tanggal 1 Januari 1972 Yayasan Front Marhenis menyerahkan SMA Sukawati Sragen kepada Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sragen. Pada tanggal 1 Januari 1972, SMA Sukawati Sragen namanya dirubah menjadi SMA PEMDA SRAGEN. Kepala Sekolah pada waktu itu adalah Bp. Soedjadi, pada tanggal 1 Juli 1978 SMA PEMDA Sragen disyahkan oleh Bapak Kepala Bidang Dikmenum Semarang dengan nomor Piagam No. : 074/XIII/4.A/78 tanggal 1 April 1978. pada tanggal 1 Juli 1980 SMA PEMDA SRAGEN diresmikan menjadi SMA NEGERI 2 SRAGEN oleh Bapak Menteri P dan K Republik Indonesia di Jakarta dengan surat keputusan tanggal 30 Juli 1980 No. 0208/0/1980.

B. Visi dan Misi Sekolah

1. Visi Sekolah dan Misi Sekolah

Sebagai lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya dalam dunia pendidikan, maka di SMU N 2 Sragen mempunyai maksud dan tujuan atau visi dan misi yang sangat berarti bagi anak didiknya. Adapun visi dan misinya yaitu :


(58)

1. Visi Sekolah : Unggul Dalam Mutu Santun Dalam Perilaku Ber Akhlak Dan Ber Ilmu 2. Misi Sekolah

a. Meningkatkan mutu Pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan IPTEK

b. Meningkatkan Prestasi dalam ekstrakulikuler, sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini serta mendorng dan membantu siswa untuk mengenali dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal.

c. Menyelenggarakan program pendidikan yang senantiasa berakar pada sistem niali, adat istiadat, agama dan budaya masyarakat dengan tetap mengikuti perkembangan dunia luar.

d. Meningkatkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga sekolah.

e. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.

C. Kepala Sekolah

Sejak diresmikan menjadi SMA NEGERI 2 SRAGEN, yang pernah menjabat sebagai Kepala Seklah SMA Negeri 2 Sragen antara lain :


(59)

1. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 1 : Bp. Drs. Sri Widodo

(01-07-1980 s.d 29-09-1986) 2. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 2 : Bp. Soejoto Siswohadisaputro, BA.

(29-09-1986 s.d 23-12-1987) 3. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 3 : Bp. KM. Maksum, BA.

(23-12-1987 s.d 15-11-1989) 4. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 4 : Bp. R. M. Sambodo, BA.

(15-11-1989 s.d 11-09-1995, karena meninggal)

Sebagai Pengampu Kep. SMAN 2 : Bp. Drs. Sardjono (Kep. SMAN 1 Sragen) (20-09-1995 s.d 29-04-1996) 5. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 6 : Bp. Drs. Sutarno

(01-05-1996 s.d 14-12-2000) 6. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 7 : Bp. Drs. Suyatmin

(20-12-2000 s.d 05-04-2002, karena meninggal)

Sebagai PJS Kep. SMAN 2 : Bp. Sugiyanto, S.Pd (Wak. Kur.) 7. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 8 : Bp. Drs. Sumarsono

(10-07-2002 s.d 30-04-2003) 8. Kepala SMA Negeri 2 Sragen ke 9 : Bp. Drs. Sunaryo


(60)

D. Guru/ Karyawan PNS dan Non PNS

Laporan keadaan Guru/Karyawan PNS dan NN PNS SMA Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2007/2008

Tabel 4.1 Data Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Sragen

NO JENIS L/P JML

1. Guru PNS L 29

P 24

2. Guru Bantu/ GB L 1

P 4

3. Guru Tidak Tetap / GTT L 3

P 3

4. Pegawai Tetap / PT L 8

P 1

5. Karyawan Tidak Tetap L 6

P 2

Jumlah 81

E. Siswa

Siswa SMA Negeri 2 Sragen tiap tahun pelajaran dibagi menjkagi 8 kelas. Berikut ini data siswa SMA Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2007 / 2008.

Tabel 4.2

Data siswa SMA Negeri 2 Sragen tahun pelajaran 2007 / 2008 No. Kelas L P Jumlah

1 X.A 16 24 40

2 X.B 16 24 40

3 X.C 17 23 40

4 X.D 16 24 40

5 X.E 16 24 40

6 X.F 16 23 39

7 X.G 18 20 38


(61)

JUMLAH 133 182 315 9 XI. IA.1 13 29 42 10 XI. IA.2 10 30 40 11 XI. IA.3 10 31 41 12 XI. IA.4 13 27 40 13 XI. IS.1 24 17 41 14 XI. IS.2 19 21 40 15 XI. IS.3 21 19 40 16 XI. IS.4 20 20 40 JUMLAH 130 194 324 17 XII. A1 15 25 40 18 XII. A2 11 29 40 19 XII. A3 12 28 40 20 XII. A4 12 27 39 21 XII. S1 19 20 39 22 XII. S2 19 18 37 23 XII. S3 19 20 39 24 XII. S4 17 21 38 JUMLAH 124 188 312 F. Fasilitas

SMA N 2 Sragen memiliki fasilitas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, fasilitas itu adalah :

1. Gedung sekolah yang luas 2. Sekolah masuk pagi 3. Prasarana praktek :

a. kelas komputer b. Lab kimia c. Lab Biologi d. Lab Fisika e. Lab Bahasa 4. Mushola


(62)

44 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan analisis data yang meliputi pengujian linearitas, pengujian normalitas, dan pengujian hipotesis.

A.Statistik Deskriptif

Dalam bab ini akan dideskripsikan data tentang variabel status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua, prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Data dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner kepada siswa. Untuk penilaian masing- masing variabel menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dan juga berdasarkan nilai rata-rata (mean), modus, median, dan standar deviasi. Deskripsi data masing- masing variable adalah sebagai berikut.

1. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Dari hasil penelitian diketahui skor tertinggi yang dicapai 28 dan skor terendah adalah 8. Mean sebesar 17,85; standar deviasi sebesar 5,939; median sebesar 19; serta modus sebesar 8. Berikut ini adalah tabel interpretasi variable Status Sosial Ekonomi Orang Tua.

Tabel 5.1

Deskripsi Status Sosial Ekonomi Orang Tua No Skor Frekuensi Persentase Kriteria

1 25 - 30 12 12,7% Sangat Tinggi

2 22 - 24 19 20,2% Tinggi

3 19 - 21 17 18,1% Sedang


(63)

No Skor Frekue nsi Persentase Kriteria

5 = 16 36 38,29% Sangat Rendah

Jumlah 94 100%

Berdasarkan tabel deskripsi data variabel status sosial ekonomi orang tua tampak bahwa 36 siswa atau 38%,29 berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi sangat rendah. Dengan memperhatikan mean tampak bahwa status sosial ekonomi orang tuarendah, sehingga dapat disimpulkan bahwa status sosial ekonomi orang tua pada siswa SMA Negeri 2 Sragen termasuk dalam kategori rendah atau sangat rendah. 2. Variabel Dorongan Orang Tua

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor tertinggi yang dicapai adalah 68 dan skor terendah adalah 22. Mean sebesar 47,60; standar deviasi 10,872; median sebesar 49; dan modus sebesar 48. Berikut ini disajikan tabel interpretasi variable dorongan orang tua.

Tabel 5.2

Deskripsi Dorongan Orang Tua

No Skor Frekuensi Persentase Kriteria

1 59 – 70 15 16% Sangat Tinggi

2 51 - 58 26 27,6% Tinggi

3 45 - 50 19 20,2% Cukup

4 38 - 44 16 17,02% Rendah

5 14 - 37 18 19,14% Sangat Rendah

Jumlah 94 100%

Dari tabel deskripsi data variable dorongan orang tua dapat dilihat bahwa 26 siswa atau 27,6% menyatakan bahwa dorongan orang tua tinggi. Dengan memperhatikan nilai mean, dorongan orang tua termasuk cukup


(64)

Maka dapat disimpulkan bahwa dorongan orang tua pada siswa SMA Negeri 2 Sragen termasuk dalam kategori tinggi atau cukup.

3. Variabel Prestasi Belajar

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skor tertinggi yang dicapai adalah 8,76 dan skor terendah adalah 7. Mean sebesar 7,7040; standar deviasi 0,47130; median sebesar 7,8; dan modus sebesar 7. Berikut ini disajikan tabel interpretasi variable prestasi belajar.

Tabel 5.3

Deskripsi Prestasi Belajar

No Skor Frekuensi Persentase Kriteria

1 =8,43 7 7,4% Sangat Tinggi

2 8,16 – 8,42 9 9,57% Tinggi

3 8 – 8,15 14 15% Cukup

4 7,8 - 8 18 19,14% Rendah

5 =7,8 45 47,87% Sangat Rendah

Jumlah 94 100%

Dari tabel deskripsi data prestasi belajar tampak bahwa 45 siswa atau 47,87% prestasi belajarnya sangat rendah. Dengan memperhatikan nilai mean, prestasi belajar siswa juga termasuk sangat rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa SMA Negeri 2 Sragen termasuk kategori sangat rendah.

4. Variabel Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa skor tertinggi adalah 39 dan skor terendah adalah 22. Mean sebesar 32,07; standar deviasi 3,676; median sebesar 32; dan modus sebesar 30. Berikut ini disajikan tabel interpretasi variabel minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.


(65)

Tabel 5.4

Deskripsi Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi No Skor Frekuensi Persentase Kriteria

1 =34 36 38,3% Sangat tinggi

2 30 - 33 41 43,6%% Tinggi

3 27 - 29 8 8,5% Cukup

4 24 -26 7 7,4% Rendah

5 =24 2 2,12% Sangat rendah

Jumlah 94 100%

Berdasarkan tabel deskripsi data variabel minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi tampak bahwa 41 siswa atau 43,64% menyatakan minatnya tinggi untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan memperhatikan nilai mean, minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga tinggi. Maka dapat disimpulkan bahwa minat siswa SMA Negeri 2 Sragen untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi termasuk kategori tinggi.

B. Pengujian Linearitas

Penguj ian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan linier atau tidak antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan, terjadi linearitas apabila nilai Fhitung lebih

kecil dari nilai Ftabel, demikian sebaliknya apabila Fhitung lebih besar dari Ftabel

maka dinyatakan tidak mempunyai hubungan linear. Setelah dilakukan uji linearitas dari masing- masing variabel diperoleh hasil sebagai berikut.


(66)

Tabel 5.5

Ringkasan Hasil Uji Linieritas

Variabel Bebas Variabel Terikat Fhitung Ftabel

Status sosial ekonomi orang tua

Minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi

1,600 3,098 Dorongan orang tua Minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi

1,026 3,098 Prestasi belajar siswa Minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi

0,844 3,098

Dari tabel di atas diketahui bahwa Fhitung antara masing- masing variabel bebas

dan variabel terikat lebih kecil dari Ftabel pada taraf signifikansi 5%. Hal ini

dapat disimpulkan bahwa hubungan antara masing- masing variabel adalah linear.

B. Pengujian Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut digunakan rumus Kolmogorov Smirnov dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria penilaian yaitu jika nilai p-value pada kolom Asimp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 5% maka data dinyatakan berdistribusi normal. Begitu pula sebaliknya jika nilai p-value pada kolom Asimp. Sig (2-tailed)

lebih kecil dari 5% maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS. Hasil uji normalitas sebaran distribusi data masing- masing variabel dapat dilihat sebagai berikut :


(67)

a. berdasarkan hasil analisis uji normalitas sebaran distribusi data variabel X1 ( status sosial ekonomi orang tua) diperoleh nilai Asimp. Sig (2-tailed) sebesar 0,390 hal ini berarti bahwa nilai Asimp. Sig (2-tailed) 0,39 lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa data variabel status sosial ekonomi orang tua berdistribusi normal.

b. berdasarkan hasil analisis uji normalitas sebaran distribusi data variabel X2 (dorongan orang tua) diperoleh nilai Asimp. Sig (2-tailed)

sebesar 0,468. Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel dorongan orang tua berdistribusi normal karena nilai

Asimp. Sig (2-tailed) 0,468 lebih besar dari 0,05.

c. berdasarkan hasil analisis uji normalitas sebaran distribusi data variabel X3 (prestasi belajar siswa) diperoleh nilai Asimp. Sig (2-tailed) sebesar 0,12 yang berarti bahwa variabel X3 (prestasi belajar siswa) berdistribusi normal karena nilai Asimp. Sig (2-tailed) 0,12 lebih besar dari 0,05.

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heteroskesdastisitas

Heteroskesdastisitas menguji terjadinya perbedaan varians suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Hasil prediksi ada tidaknya heteroskesdastistas dapat dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan pengujian korelasi Spearman dengan kriteria pengujian jika nilai p value pada kolom sig. (2-tailed) lebih besar dari level


(68)

signifikan 5% maka tidak ada heteroskesdastisitas. Dari hasil perhitungan nampak bahwa ;

a. variabel status sosial ekonomi orang tua mempunyai nilai p- value pada kolom sig.(2-tailed) 0.471 > 0.05;

b. variabel dorongan orang tua mempunyai nilai p-value pada kolom sig.(2-tailed) 0.356 > 0.05;

c. variabel prestasi belajar mempunyai nilai p-value pada kolom sig.(2-tailed) 0.623 > 0.05;

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda dalam penelitian ini tidak terjadi heteoskesdastisitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam suatu model. Uji asumsi klasik multikolinieritas dicari dengan bantuan komputer program SPSS, dari hasil uji melalui VIF, masing-masing variabel bebas memiliki VIF tidak lebih dari 5 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian.


(69)

D. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Hipotesis ke-1, ke -2 dan ke- 3.

Pada penelitian ini pengujian hipotesis ke- 1, ke- 2 dan ke- 3 menggunakan analisis korelasi product moment. Dari hasil perhitungan diperoleh korelasi antara masing- masing variabel bebas yaitu status sosial ekonomi orang tua (X1), dorongan orang tua (X2), dan prestasi belajar siswa (X3) dengan vaariabel terikat yaitu minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y) seperti dalam tabel di bawah ini.

Tabel 5.6

Hasil Korelasi Antara Variabel-variabel Bebas Dengan Variabel Terikat Variabel

Bebas

Variabel Terikat

N rhitung rtabel Sig. α Kesimpulan

X1 Y 94 0,434 0,204 0.000 0.05 berpengaruh positif X2 Y 94 0,528 0,204 0.000 0.05 berpengaruh

positif X3 Y 94 0,308 0,204 0.003 0.05 berpengaruh

positif

a. Uji Hipotesis ke-1.

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa harga koefisien korelasi antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (rhitung = 0,434) lebih besar dari (rtabel = 0,204) pada taraf

signifikansi 5% dengan N = 94, nilai rhitung positif dengan interpretasi

sedang / cukup, berarti status sosial ekonomi orang tua berpengaruh cukup positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian terdapat pengaruh variabel status sosial


(70)

ekonomi orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r2 = 0,188)

Untuk menguji apakah ada nilai r signifikan atau tidak, digunakan

Signifikan Value dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai p-value 0.000 < 0.05 yang berarti bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian hipotesis ke-1 yang menyatakan “Status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.” gagal ditolak.

b. Uji Hipotesis ke-2.

Dari tabel di atas dapat diketahui harga koefisien korelasi antara dorongan orang tua dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (rhitung = 0,528) lebih besar dari (rtabel = 0,204) pada taraf

signifikansi 5%. Nilai rhitung positif dengan interpretasi sedang / cukup,

berarti dorongan orang tua berpengaruh cukup positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian terdapat pengaruh variabel dorongan orang tua terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r2 = 0,279).

Untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak, digunakan Sinifikan Value dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai p-value 0.000 < 0.05 yang berarti bahwa dorongan orang tua berpengaruh signifikan terhadap minat siswa melanjutkan studi ke


(71)

perguruan tinggi. Dengan demikian hipotesis ke-2 yang menyatakan “Status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi” gagal ditolak.

c. Uji Hipotesis ke-3.

Dari tabel di atas dapat diketahui harga koefisien korelasi antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (rhitung = 0,308) lebih besar dari (rtabel = 0,204) pada taraf signifikansi 5%.

Nilai rhitung positif dengan interpretasi rendah, berarti prestasi belajar

siswa pengaruhnya rendah terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian terdapat pengaruh variabel prestasi belajar siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (r2 = 0,095).

Untuk menguji apakah nilai r signifikan atau tidak, digunakan Signifikan Value dengan taraf signifikan 5%. Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa nilai p-value 0.003 < 0.05 yang berarti bahwa prestasi belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian hipotesis ke-3 yang menyatakan “Prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi” gagal ditolak.

2. Pengujian Hipotesis ke- 4

Hipotesis ke- 4 menyatakan bahwa status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa berpengaruh positif terhadap


(72)

minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Pengujian hipotesis ini dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda.

Dari hasil perhitungan diperoleh harga koefisien variabel status sosial ekonomi orang tua (a1) sebesar 0,189 koefisien variabel dorongan

orang tua (a2) 0,133 sedangkan koefisien variabel prestasi belajar siswa

(a3) sebesar 2,179 serta harga konstanta sebesar 5,559. Berdasarkan

harga-harga yang diperoleh tersebut, maka diketahui persamaan regeresi linier ganda sebagai berikut.

Y = 0,189X1 + 0,133X2 + 2,179X3 + 5,559

Dari hasil perhitungan koefisien korelasi regresi ganda diperoleh harga koefisien korelasi regresi ganda (r1,2,3) sebesar 0,653 sedangkan harga

koefisien deteminasi yang diperoleh (R2) adalah 0,427. Nilai Rhitung positif

dengan interpretasi kuat, berarti ketiga variabel bebas tersebut secara bersama – sama berpengaruh kuat terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian pengaruh ketiga variabel bebas secara bersama – sama terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi cukup tinggi (R2 = 0,427).

Untuk menguji signifikansi harga koefisien korelasi (r ) dengan analisis regresi, maka digunakan uji F pada taraf signifikansi 5%. Jika nilai p-value

(pada kolom Sig.) lebih kecil dari 5% maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan p-value 0.000 < 0.05. Maka hipotesis yang menyatakan “ Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Dorongan Orang Tua dan Prestasi


(73)

Belajar Siswa Berpengaruh Positif Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi” gagal ditolak.

Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh yang positif antara status sosial ekonomi orang tua, dorongan orang tua dan prestasi belajar siswa terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Ringkasan hasil analisis regresi ganda dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.7

Ringkasan Hasil Analisis Regresi Ganda Sumbangan

Variasi

db JK RK FHitung Sig.

Regresi 3 536,248 178,749 22,337 0.000

Residual 90 720,231 8,003

Total 93 1256,479

Keterangan

db = derajat kebebasan JK = jumlah kuadrat RK= rerata kuadrat

F = harga bilangan F untuk regresi

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Mina t Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diketahui bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, artinya semakin tinggi status sosial ekono mi


(74)

orang tua maka semakin tinggi minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, atau sebaliknya semakin rendah status sosial ekonomi orang tua, semakin rendah minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Status sosial ekonomi orang tua dapat berpengaruh positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi karena siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya tinggi dengan segala macam kebutuhan hidup yang kecukupan cenderung memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh pendidikan tinggi karena siswa merasa orang tuanya tidak akan kesulitan untuk membayar biaya kuliah yang tidak sedikit. Dengan masuk ke perguruan tinggi mereka akan memperoleh pengetahuan yang lebih tinggi dari pengetahuan yang sudah didapatkan ditingkat pendidikan ya ng telah diselesaikannya guna mencapai cita-cita dan suatu taraf tertentu yang diinginkannya.

Sebaliknya siswa yang status sosial ekonomi orang tuanya rendah sadar akan kemampuan finansial orang tuanya, sehingga mereka tidak berminat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Mereka cenderung untuk langsung bekerja setelah tamat SMU sehingga bisa membantu orang dan meringankan beban orang tua mereka. Hal tersebut menunjukkan bahwa status sosial ekonomi orang tua berpengaruh positif terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Dari deskripsi data diketahui bahwa status sosial ekonomi orang tua rendah atau sangat rendah sedangkan minat siswa melanjutkan studi ke


(1)

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 13.587 5.971 2.275 .000

X3 Prestasi

Belajar Siswa 2.400 .774 .308 3.102 .000


(2)

14. Uji Hipotesis ke- 4 Regression

Descriptive Statistic

Mean Std. Deviation N Y Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan

Tinggi

32.07 3.676 94

X1 Status Sosial Ekonomi Orang Tua 17.85 5.939 94

X2 Dorongan Orang Tua 47.60 10.872 94

X3 Prestasi Belajar Siswa 7.7040 .47130 94

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variable s Remove

d

Metho d

1 X1 Status Sosial Ekonomi Orang Tua, X2 Dorongan Orang Tua, X3 Prestasi Belajar Siswaa

. Enter

a. All requested variables entered

b. Dependent Variable : Y Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .653a .427 .408 2.829

a. Predictors : (Constant), X1 Status Sosial Ekonomi Orang Tua, X2 Dorongan Orang Tua, X3 Prestasi Belajar Siswa

b. Dependent Variable : Y Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan

Tinggi

ANOVAb

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig


(3)

7

Residual 720.231 90 8.003

Total 1256.479 93

a. Predictors: (Constants), X1 Status Sosial Ekonomi Orang Tua, X2 Dorongan

Orang Tua, X3 Prestasi Belajar Siswa

b. Dependent Variable: Y Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Coefficientsa Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Toleranc

e

VIF

1 (Constant) 5.559 4.939 1.125 .263

X1 Status Sosial

Ekonomi Orang Tua .189 .053 .305 3.579 .001 .875 1.143

X2 Dorongan Orang

Tua .133 .029 .395 4.609 .000 .868 1.152

X3 Prestasi Belajar


(4)

LAMPIRAN

12


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 4 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 1 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 0 13

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 P

0 0 16

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Siswa Terhadap Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 P

1 4 13

Pengaruh prestasi belajar, dan status sosial ekonomi orang tua terhadap minat siswa kelas XII untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi : studi kasus siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 139

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN MINAT SISWA UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

0 0 158

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, DORONGAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII SMU Negeri 2 Sragen SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mempe

0 0 137

PENGARUH PRESTASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA SMA KELAS XII UNTUK MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SKRIPSI

0 1 137