Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah
40
Gambar. 5 menunjukkan proporsi prevalensi, kesadaran, terapi dan
pengendalian tekanan darah responden penelitian berdasarkan “The Rule of
Halves”. Terdapat dua jenis hasil presentase yang berbeda dalam gambar tersebut, hasil tersebut diperoleh dengan menggunakan dua cara perhitungan. Perhitungan
pertama dilakukan dengan menghitung proporsi prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden penelitian berdasarkan jumlah dari seluruh
populasi yang mengikuti penelitian ini. Perhitungan kedua dilakukukan dengan menghitung proporsi prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan
darah responden penelitian berdasarkan jumlah dari responden yang mengalami hipertensi. Penerapan dua metode yang berbeda ini dilakukan untuk melihat
proporsi dengan lebih jelas. Menggunakan metode perhitungan berdasarkan jumlah responden maka didapatkan nilai prevalensi, kesadaran, terapi dan
pengendalian tekanan darah responden penelitian secara berturut-turut 43,9; 25,5, 12,6, dan 1,1.
Prevalensi hipertensi merupakan responden yang memiliki tekanan darah ≥ 14090 mmHg saat dilakukan pemgambilan data penelitian. Berdasarkan hasil
penelitian yang nampak pada Gambar. 5 diperoleh data mengenai proporsi
prevalensi responden penelitian yang mengalami hipertensi. Responden yang mengalami hipertensi relatif lebih sedikit jumlahnya daripada responden yang
tidak mengalami hipertensi. Populasi masyarakat Kecamatan Kalasan yang menjadi responden dalan penelitian ini berjumlah 813 populasi dan 357 populasi
atau 43,9 diantaranya mengalami hipetensi, sedangkan sebanyak 456 populasi atau 56,1 tidak mengalami hipertensi. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil
41
yang diperoleh tidak sesuai dengan “The Rule of Halves”. Jumlah responden yang
mengalami hipertensi tidak mencapai angka 50 dari total seluruh responden penelitian. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Greta ditahun 2014, dalam penelitian yang dilakukan di Dukuh Sembir, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta menunjukkan hasil penelitian
yang diperoleh untuk kateogri prevalensi sesuai dengan “The Rule of Halves”.
Salah satu penyebab meningkatnya jumlah penderita hipertensi yaitu kurangnya kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit hipertensi. Penelitian
ini juga menampilkan data tentang kesadaran masyarakat yang mengalami hipertensi di Kecamatan Kalasan. Data yang diperoleh menunjukkan sebagian
besar responden tidak menyadari kondisi hipertensi yang dialami. Jumlah responden yang tidak sadar apabila mengalami hipertensi yaitu sebesar 32,3
atau 266 responden. Hal ini relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan responden yang sadar mengalami hipertensi yang hanya sebesar 11,2 atau 91
responden. Hasil penelitian ini menunjukkan ketidaksesuaian dengan “The Rule of
Halves” karena dari seluruh responden yang memiliki tekanan darah diatas 14090 mmHg yang menyadari memiliki tekanan darah diatas 14090 mmHg tidak
lebih dari setengahnya. Dalam dunia kesehatan proses terapi adalah upaya yang dilakukan untuk
menunjang penyembuhan seseorang. Proses terapi yang dilakukan ada dua jenis, yaitu terapi farmakologi dan terapi non-farmakologi. Terapi farmakologi
dilakukan dengan mengkonsumsi obat-obatan. Terapi non-farmakologi dilakukan
42
dengan melakukan diet dan mengurangi mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok Sacks, 2010.
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, jumlah penderita hipertensi yang sadar mengalami hipertensi dan melakukan terapi berbeda tipis dengan yang
tidak melakukan terapi. Responden yang tidak melakukan terapi sebanyak 46 responden sedikit lebih banyak daripada jumlah responden yang melakukan terapi
sebanyak 45 responden. Hal ini menunjukkan penderita hipertensi yang melakukan terapi jumlahnya relatif banyak, dan hasil yang diperoleh telah sesuai
dengan “The Rule of Halves” karena terdapat setengah dari responden yang sadar
mengalami hipertensi dan melakukan terapi hipertensi. Pengendalian hipertensi dalam penelitian ini memiliki arti orang yang
mengalami hipertensi dan memiliki tekanan darah lebih dari 14090 mmHg dan melakukan terapi sehingga dapat mengendalikan tekanan darahnya untuk berada
di bawah batas 14090 mmHg ketika dilakukan pengukuran tekanan darah saat pengambilan data. Terdapat 0,5 responden penelitian yang melakukan
pengendalian tekanan darah. Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran responden tentang penyakit hipertensi yang dialami dan cara untuk
menanggulanginya. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan “The Rule of Halves”
karena responden penelitian yang melakukan pengendalian tekanan darah jumlahnya kurang dari setengah jumlah responden yang memiliki tekanan darah
lebih dari 14090 mmHg dan melakukan terapi.
43