Tujuan Umum Tujuan Khusus

6

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. b. Mengevaluasi perbedaan antara faktor umur dan jenis pekerjaan terhadap proporsi prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. 7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Definisi

Hipertensi merupakan kondisi keadaan tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih. Tekanan darah tersebut sudah diukur secara berulang untuk menentukan kondisi hipertensi pasien Martin, 2008. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik yang tingginya dipengaruhi oleh banyak faktor. Tekanan darah berfluktuasi dalam batas-batas tertentu tergantung pada umur dan tingkat stres yang dialami. Hipertensi dengan peningkatan sistolik tanpa disertai peningkatan tekanan diastolik lebih sering terjadi pada lansia. Hipertensi dengan peningkatan diastolik tanpa disertai dengan peningkatan tekanan sistolik lebih sering terjadi pada orang dewasa muda Gunawan, 2007.

2. Patofisiologi

Tekanan darah arteri merupakan hasil dari curah jantung dan resistensi perifer yang bisa ditunjukkan dengan persamaan, tekanan darah = curah jantung x resistensi perifer. Peningkatan dari curah jantung atau resistensi perifer dapat meningkatkan tekanan darah yang bisa menghasilkan hipertensi. Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi curah jantung yaitu peningkatan kontraktilitas otot jantung, denyut jantung atau aliran balik pembuluh vena Ganong, 2005. 8 Tekanan darah dikontrol oleh saraf simpatis. Suatu perubahan yang terdeteksi akan menyebabkan barroreseptor perifer mengirim pesan ke pusat kardiovaskular di otak bagian medula. Hal ini memacu saraf untuk mengubah tekanan darah. Mekanismenya dengan menstimulasi a drenoreseptor β 1 di jantung akan meningkatkan kontraksi jantung dan stimulasi pada adrenoreseptor α1 di arteri mengakibatkan vasokonstriksi Dipiro et al., 2008. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan oleh kondisi penyakit lain yang dipengaruhi oleh ginjal melalui sistem renin-angiotensin- aldosteron RRA. Renin akan mengubah angiotensin menjadi angiotensin I di dalam darah, kemudian diubah menjadi angiotensin II oleh Angiotensin converting enzyme ACE. Angiotensin II ini merupakan vasokonstriktor potent yang menyebabkan terjadinya vasokonstriksi Dipiro et al., 2008.

3. Klasifikasi

Batas tekanan darah menentukan seseorang tergolong dalam kategori tekanan darah tertentu. Klasifikasi hipertensi menurut ESHESC guidelines sebagai berikut: Tabel II. Klasifikasi Hipertensi menurut ESHESC Kategori Sistolik mmHg Dastolik mmHg Optimal 120 80 Normal 120-129 80 –84 Hipertensi 130-139 85-89 Hipertensi Grade 1 140 –159 90-99 Hipertensi Grade 2 160-179 100-109 Hipertensi Grade 3 ≥ 180 ≥ 110 Mancia et al., 2013.

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan pengaturan diet).

5 38 107

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, di Yogyakarta (kajian faktor umur dan aktivitas fisik).

0 0 101