18
Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat atau skor
apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang
didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya.
Yang harus ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan tetapi
pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat meningkat.
C. Prestasi Belajar
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:895 adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan antara
lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya Masidjo, 1995:13. Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang
dalam menyelesaikan suatu hal Zainal Arifin, 1988:3. Belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap W.S Winkel, 1991:16. Belajar
berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang
dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-
keadaan sesaat seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh
mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilaiangka hasil tes yang diberikan oleh guru. Keberhasilan dalam kegiatan yang disebut belajar akan
tampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya. Usaha untuk mengevaluasi hasil belajar,
biasanya dilakukan dengan mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang kemudian diberi skor yang biasanya berwujud
angka. Hasil dari pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar.
Faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
digolongkan menjadi dua yaitu Dimyati dan Mujiono, 1999:236-254: a. Faktor internal
1 Sikap terhadap belajar Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu,
yang membawa diri
sesuai dengan
penilaian tentang sesuatu,
mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar.
2 Motivasi belajar Motivasi belajar
merupakan kekuatan
mental yang mendorong
terjadinya proses belajar. Motivasi ini dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan
belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus
menerus agar siswa memiliki hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi berprestasi.
3 Konsentrasi belajar Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian
pada pelajaran yang tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar, dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.
4 Mengolah bahan belajar Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima
isi dan cara memperoleh ajaran yang dikembangkan di berbagai mata pelajaran, sehingga lebih bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa
pengetahuan, nilai kesusilaan, nilai agama, kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Cara memperoleh ajaran berupa bagaimana
menggunakan kamus, daftar logaritma, atau rumusan matematika.
5 Menyimpan perolehan hasil belajar Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan
isi pesan dan cara memperoleh pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu yang pendek hasil belajar cepat
dilupakan dan waktu yang lama hasil belajar tetap dimiliki siswa. Proses belajar terdiri dari proses penerimaan, pengolahan, dan
pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali untuk dipergunakan. Dalam kehidupan sebenarnya tidak berarti semua proses
tersebut berjalan lancar, akibatnya proses penggunaan hasil belajar terganggu.
6 Menggali hasil belajar yang tersimpan Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses pengaktifan
pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan baru, maka siswa akan memperkuat
pesan dengan
cara mempelajari
kembali, atau
mengkaitkannya dengan bahan lama. Dalam hal pesan lama, maka siswa akan memanggil atau membangkitkan pesan dan pengalaman
lama untuk suatu unjuk hasil belajar. 7 Kemampuan berprestasi
Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan tugas-tugas
belajar atau
mentransfer hasil
belajar. Kemampuan
berprestasi terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan, prapengolahan, serta
pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman. 8 Rasa percaya diri siswa
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat
adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian ”perwujudan diri”
yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum,
dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.
9 Intelegensi dan keberhasilan belajar Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan
untuk dapat bertindak terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
10 Kebiasaan belajar Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang
kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain: belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar,
bersekolah hanya untuk bergengsi, bergaya sok menggurui atau bergaya minta ”belas kasih” tanpa belajar. Kebiasaan-kebiasaan belajar tersebut
disebabkan oleh ketidak mengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri.
Hal ini
dapat diperbaiki
dengan pembinaan
disiplin membelajarkan diri.
b. Faktor eksternal 1 Guru sebagai pembina siswa belajar
Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik
generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan
belajar yang merupakan wujud emansipasi diri siswa. Sebagai guru pengajar, guru bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah.
Adapun tugas pengelolaan pembelajaran siswa meliputi: pembangunan hubungan baik dengan siswa, menggairahkan minat, perhatian dan
memperkuat motivasi belajar untuk berprestasi, mengorganisasi belajar, melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat, mengevaluasi
hasil belajar secara jujur dan obyektif, melaporkan hasil belajar kepada orang tuawali siswa.
2 Prasarana dan sarana pembelajaran Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi
pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti lengkapnya sarana dan prasarana otomatis bisa menentukan jaminan terselenggaranya proses
belajar dengan baik.
3 Kebijakan penilaian Penilaian adalah penentuan sampai sesuatu dipandang
berharga, bermutu, atau bernilai. Ukuran tentang hal itu berharga, bermutu, atau
bernilai datang dari orang lain. Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Guru adalah
pemegang kunci pembelajaran. Guru menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.
4 Lingkungan sosial siswa di sekolah Lingkungan dimana siswa tinggal yang dapat berpengaruh terhadap
kehidupan siswa. Siswa yang berada di lingkungan yang dikondisikan untuk belajar, misalnya dibuat jam belajar malam antara jam 19.00-
21.00, maka siswa akan terdorong untuk belajar. Sementara siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
berada di lingkungan yang tidak peduli pada pendidikan, maka siswa akan menjadi malas untuk belajar.
5 Kurikulum sekolah Program pembelajaran di sekolah mendasarkan pada suatu kurikulum.
Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu
yayasan pendidikan dan disusun berdasarkan kemajuan masyarakat. Perubahan kurikulum dapat mempengaruhi tujuan yang akan dicapai,
isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi pembelajaran. Perubahan kurikulum dapat menimbulkan masalah bagi guru, siswa
maupun elemen-elemen dalam sekolah dan juga orang tua siswa.
D. Mata Pelajaran Ekonomi