BULD.
102
Hal ini untuk mengurangi pengeluaran daerah serta dapat memberikan pemasukan kepada daerah.
F. Peranan Legislator Perempuan dalam Pelaksanaan Fungsi Anggaran
1. Pentingnya ketewakilan Perempuan dalam fungsi anggaran
Hampir semua daerah dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah APBD nya terdapat perbandingan yang tidak setara antara biaya
rutin untuk menjalankan pemerintahan dan biaya pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Rata-rata komposisi APBD
adalah 80 persen untuk biaya rutin 20 persen untuk biaya pembangunan. Dengan anggaran yang kecil untuk biaya pembangunan, bisa dipahami
kalau sebagian besar derah memberikan tak lebih 3 tiga persen anggaran pembangunannya untuk kesehatan dan pendidikan
103
. Ketiadaan keterwakilan perempuan dalam lembaga perwakilan
rakyat, akan melahirkan perancangan anggaran yang tidak adil karena tidak mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan realistis kaum perempuan
anak-anak khususnya dari kelompok miskin.
104
Karena itu, advokasi Anggota DPR perempuan untuk menekan ketimpangan gender adalah
mengupayakan anggaran yang sensitive gender dalam pembahasan anggaran di Panitia Anggaran. Dalam hal ini, anggota legislator
perempuan yang duduk di Panitia Anggaran berusaha memperjuangkan agar anggaran yang „dipangkas‟ bukanlah anggaran yang ditujukan untuk
102
Wawancara dengan Ibu Nurlela Kaloko, SE., Anggota Legislatif DPRD Kota Binjai Periode 2009-2014
103
Op.cit. Buku Kompilasi.. , hlm 19
104
Ibid.
program-program pemberdayaan perempuan sehingga anggaran dapat diarahkan kepada pola penganggaran yang sensitive gender
105
.
2. Peran Legislatif Perempuan di DPRD Kota Binjai Pelaksanaan
Fungsi Anggaran
Dalam menjalankan fungsi anggaran, para legislator perempuan mempelajari rancangan APBD yang diajukan oleh Eksekutif. Disini
mereka melihat, dalam rancangan APBD ini ada yang belum dimasukan untuk kepentingan masyakarat dan rancangan APBD tersebut tidak di
perlukan oleh masyarakat. Dari riset lapangan ke masyarakat yang dilakukan oleh legislator perempuan, dapat diketahui apa saja yang
menjadi kebutuhan
masyarakat. Mereka
mencatatnya lalu
mamasukkannya pada rencana rancangan anggaran tahun depan bila belum dicantumkan oleh eksekutif.
106
Dari hasil kerja yang telah di laksanakan, Legislator perempuan ini memberikan perhatian khusus pada anggaran untuk kesehatan serta
pengalokasian dana untuk pembangunan infrastuktur. Pada anggaran untuk kesehatan mereka memberikan rancangan
anggaran yang besar karena menyangkut kesehatan masyarakat dan untuk memudahkan masyarakat dalam soal biaya untuk obat yang selama
ini diketahui memiliki harga yang mahal.
107
Pada anggaran untuk pembangunan infrastruktur, mereka memberikan perhatian pada dana
untuk pembangunan jalan. Dimana dari hasil riset tinjau lapangan,
105
Ibid.hlm 106
106
Wawancara dengan Ibu Nurlela Kaloko, SE., Anggota Legislatif DPRD Kota Binjai Periode 2009-2014
107
Wawancara dengan Ibu Nurlela Kaloko, SE., Anggota Legislatif DPRD Kota Binjai Periode 2009-2014
legislator perempuan banyak menemukan daerah di Kota Binjai yang belum memiliki jalan yang bagus sehingga menyulitkan masyarakat
dalam melakukan kegiatan perekonomian
108
.
108
Wawancara dengan Ibu Nurlela Kaloko, SE., Anggota Legislatif DPRD Kota Binjai Periode 2009-2014
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan