selatan. Letak geografis Binjai 03°0340 - 03°4002 LU dan 98°2703 - 98°3932 BT.
43
Pemerintah Kota Binjai pertama kali terbentuk berdasarkan Undang- Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi
Kota Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Utara, dengan luas wilayah 1.710 Ha
44
. Akibat pembangunan yang semakin pesat, dan dalam rangka
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Kota Binjai diperluas sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1986 tentang Perubahan Batas
Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Binjai, Kabupaten Daerah Tingkat II Langkat dan Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang, maka wilayah Kota
Binjai telah diperluas menjadi 9.023,63 Ha dengan 5 lima wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Binjai Selatan, Kecamatan Binjai Utara,
Kecamatan Binjai Timur, Kecamatan Binjai Barat dan Kecamatan Binjai Kota. Kota Binjai merupakan kota multi etnis, dihuni oleh suku Jawa, suku Karo,
suku Tionghoa dan suku Melayu. Kemajemukan etnis ini menjadikan Binjai kaya akan kebudayaan yang beragam. Jumlah penduduk kota Binjai dari data
BPS Kota Binjai
45
pada tahun 2013 adalah 252.263 jiwa dengan kepadatan penduduk 18.813 jiwakm persegi.
F. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
43
http:id.wikipedia.orgwikiKota_Binjai, diakses pada 9 Februari 2015
44
Profil DPRD Kota Binjai, tanpa tahun, hlm..4
45
http:binjaikota.bps.go.idfrontedLinkTabelStatisViewid7 diakses pada 28 Mei 2015
Penelitian ini dilakukan di Kota Binjai, tepatnya di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kota Binjai. Penulis memilih tempat tersebut sebagai
lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa tempat tersebut memenuhi karakteristik penulis untuk mendapatkan gambaran mengenai masalah yang
akan diteliti.
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini
dilakukan secara
deskriptif, yang
bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan,gejala atau
kelompok tertetu. Atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala , atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala
lain dalam masyarakat.
3. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara yuridis normatif dan yuridis empiris. Yuridis normatif membahas doktrin-doktrin atau asas-asas dalam ilmu
hukum.
46
Yuridis normatif merupakan penelitian yang dilakukan dan ditujukan pada peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang topik
yang penulis angkat,kemudian melihat kesesuaian antara hal yang ditentukan dalam peraturan hukum tersebut dengan pelaksanaannya di lapangan.
Sedangkan yuridis empiris adalah penelitian terhadap identifikasi hukum hukum tidak tertulis, dimaksudkan untuk mengetahui hukum yang berlaku
dalam masyarakat
47
. Dalam penelitian secara yuridis empiris, penulis harus berhadapan dengan warga masyarakat yang menjadi objek penelitian
46
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta; Sinar Grafika, 2010,hlm.29
47
Ibid. hlm. 30
sehingga banyak peraturan-peraturan yang tidak tertulis berlaku dalam masyarakat.
48
4. Data yang digunakan
Dalam pengumpulan data yang diperoleh guna penyusunan penulisan hukum ini meliputi :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber
pertama.
49
Data yang dapat diperoleh langsung dari informan dengan cara menggunakan kuisioner dan melalui wawancara bebas terpimpin,
yaitu dengan terlebih dahulu mempersiapkan pokok-pokok pertanyaan guide interview sebagai pedoman dan variasi-variasi dengan situasi
ketika wawancara. b.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan guna mendapatkan landasan teoritis terhadap peranan legislator
Perempuan dalam pelaksanaan fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan. Di samping itu tidak menutup kemungkinan diperoleh
bahan hukum lain, di mana pengumpulan bahan hukumnya dilakukan dengan cara membaca, mempelajari, serta menelaah data yang
terdapat dalam buku. Antara lain dokumen resmi, buku-buku, hasil- hasil penelitian yang berwujud laporan, dan sebagainya.
50
Bahan-bahan hukum tersebut adalah :
51
1 Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukumyang mengikat dan terdir i
dari :
48
Ibid. hlm. 31
49
Amiruddin dan Zainal asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2004, hlm.30
50
Ibid.
51
Ibid.
a Norma atau kaedah dasar, yaitu Pembukaan UUD 1945
b Peraturan dasar:
1 Batang Tubuh UUD 1945,
2 Ketetapan-ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat,
c Peraturan perundang-undangan:
1 Undang Undang dan peraturan yang setaraf,
2 Peraturan Pemerintah dan peraturan setaraf,
3 Keputusan Presiden dan peraturan setaraf,
4 Keputusan menteri dan peraturan yang setaraf,
5 Peraturan-peraturan Daerah
d Bahanhukumyang tidak dikodifikasikan,
e Yurisprudensi,
2 Bahan
hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan undang-undang, hasil
penelitian, atau pendapat pakar hukum. 3
Bahan hukum tersier, bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus hukum, ensiklopedia.
5. Metode Pengumpulan Data