Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Barat Wilayah Yuridiksi

39

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERADILAN

AGAMA JAKARTA BARAT

A. Profil Pengadilan Agama Jakarta Barat

1. Sejarah Pengadilan Agama Jakarta Barat

Gedung Pengadilan Agama Jakarta Barat yang dibangun pada tahun 1994 dan selesai pada tahun 1997 adalah milik PEMDA DKI Jakarta. Kemudian olehnya di serah terimakan kepada Pengadilan Agama Jakarta Barat pada tanggal 19 Mei 1997 untuk dipergunakan sebagai tempat kegiatan Pengadilan Agama Jakarta Barat dalam melaksanakan tugas penegakan Hukum dan Keadilan. Pada saat ini kondisinya sebagai berikut: a. Luas Tanah Luas Tanah Kantor Pengadilan Agama Jakarta Barat seluruhnya adalah seluas 3.056 M2 yang seluruhnya berupa tanah darat. b. Luas Bangunan. Luas Bangunan Kantor Pengadilan Agama Jakarta Barat seluruhnya adalah 2.400 M2. Bangunan Pos Satpam adalah seluas 2 x 2 M2 dengan kondisi rusak tanpa kaca jendela dan pintu. Bangunan Gardu Listrik Bangunan Gardu Listrik adalah seluas 6 x 12 M2 dengan kondisi pintu gulung roling dor rusak dan berkarat. Bangunan Tangki Air Minum Bangunan tangki Air Minum adalah seluas 4 x 5 M2 kondisi rusak dan terjadi kebocoran dinding sehingga air kotor dari luar masuk ke dalam serta tidak bisa dipakai. 40 Fasilitas Pendukung lainnya Halaman tempat parkir kendaraan cukup memadai akan tetapi halamannya terlalu rendah dari jalan raya, sehingga pada waktu musim hujan, halaman selalu digenang air setinggi lebih kurang 30 cm. pada tahun anggaran 2004 sekitar 700 M2 sebagian halaman telah ditinggikan dengan proyek DIP Pengadilan Agama Jakarta Barat tahun 2006 yang dilaksanakan oleh Pengadilan Agama Jakarta Barat. · Lokasi Kantor Pengadilan Agama Jakarta Barat. Lokasi Kantor Pengadilan Agama Jakarta Barat terletak dijalan Flamboyan II No. 2 Cengkarenag Barat Jakarta Barat. Tergolong kurang strategis karena tidak dilewati kendaraan umum atau jarak ± 1500 m. dari jalan Kamal Raya dan berdampingan dengan Rumah Susun Cengkareng. 1

2. Wilayah Yuridiksi

Wilayah yuridiksi pada pembahasan ini bermuara pada istilah kewenangan memeriksa, memutuskan dan menyelesaikan suatu perkara bagi Pengadilan. Dalam istilah “kewenangan”. Adapun yang dimaksud dengan kewenangan dan kekuasaan atau pada HIR dikenal pula dengan istilah kompetensi. Adapun pembahasan kompetensi ini terbagi kepada 2 dua aspek yaitu: 1. Kompetensi Absolut, yaitu kewenangan atau kekuasaan untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikansuatu perkara bagi pengadilan yang 1 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Jakarta Barat Tahun 2010, h. 1 41 menyangkut pokok perkara itu sendiri. 2 Pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama disebut pada Bab III yang berjudul Kekuasaan Peradilan Agama Pasal 49 Ayat 1 yang berbunyi: “Pengadilan Agama Bertugas dan berwenang, memeriksa, memutuskan dan menyelesaika perkara-perkara ditingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang: 3 a. Perkawinan b. Kewarisan, Wasiat dan Hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam c. Wakaf dan Shadaqoh d. Ekonomi Syariah 2. Kompetensi Relatif, yaitu kewenangan atau kekuasaan untuk memeriksa, memutuskan atau menyelesaikan suatu perkara bagi pengadilan yang berhubungan dengan wilayah atau domisili pihak atau para pihak pencari keadilan. 4

3. Daftar Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Jakarta Barat