4 Menentukan lembar pengamatan data untuk siswa seperti lembar
observasi aktivitas siswa. 5
Menyiapkan alat dan bahan secara lengkap. 6
Menentukan dengan cermat apakah siswa akan bekerja secara individual atau berkelompok.
7 Mencoba terlebih dahulu kegiatan yang akan dikerjakan oleh siswa.
b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II hampir sama
dengan tindakan pada siklus I. Namun, pada siklus II ini terdapat perbedaan perlakuan dari siklus I agar diharapkan dapat mengalami
peningkatan pembelajaran siswa. c. Observasi dan Evaluasi
1 Aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung
di pantau oleh peneliti dengan menggunakan pedoman lembar observasi.
2 Memberikan tes hasil belajar 1
3 Memberikan kuesioner setelah pelaksanaan pembelajaran siklus 1
untuk mengetahui tanggapannya terhadap proses pembelajaran melalui metode discovery.
d. Refleksi Data yang diperoleh pada siklus II dikumpulkan untuk selanjutnya
dianalisis dan kemudian diadakan refleksi terhadap hasil analisis yang diperoleh. Jika masih terdapat kekurangan dapat diperbaiki pada siklus
berikutnya.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Hasil yang diharapkan dari penelitian adalah adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran sistem koloid dengan menggunakan metode
discovery melalui kegiatan laboratorium dan terciptanya pembelajaran yang aktif dan kondusif.
G. Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa dinyatakan mengalami peningkatan hasil belajar terhadap konsep sistem koloid apabila mencapai
indikator sebagai berikut: 1. Partisipasi siswa
Partisipasi siswa yang diharapkan dalam penelitian ini adalah partisipasi siswa yang aktif dalam proses pembelajaran
75 . 2. Hasil belajar siswa.
Dengan menggunakan metode discovery melalui kegiatan laboratorium ini diharapkan siswa dapat lebih memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Dengan demikian siswa akan lebih termotivasi serta lebih fokus dalam memahami suatu konsep materi pelajaran,
sehingga hasil belajarnyapun akan meningkat. Hasil belajar yang diharapkan yaitu siswa mendapat nilai rata-rata kelas
70. Z =
siswa siswa
postes nilai
total
Gambar 3.2. Aspek-aspek Iindikator Hasil Belajar yang Diukur Pengamatan
dan pertanyaan
Indikator: Keaktifan partisipasi siswa yang
aktif dalam proses pembelajaran 75.
Hasil evaluasi siswa
Indikator: Nilai rata-rata kelas tes evaluasi
akhir siswa 70.
Hasil belajar meningkat
H. Data dan Sumber Data
Sumber data diperoleh dari siswa dan guru kimia MAN 12 Duri Kosambi, Jakarta barat dan data yang diperoleh adalah situasi dan suasana
kelas saat proses belajar mengajar berlangsung.
Tabel 3.1 Data dan Sumber Data yang digunakan
I. Instrumen-instrumen Pengumpul Data
1. Lembar wawancara analisis kebutuhan
Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa. Pedoman wawancara kepada guru menitikberatkan pada tanggapan dan kesulitan
guru dalam mengajarkan kimia, khususnya materi sistem koloid. Sedangkan pedoman wawancara dengan siswa menitikberatkan pada
pandangan siswa terhadap pelajaran kimia dan kesulitan dalam mempelajari kimia khususnya materi sistem koloid.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Wawancara Guru No.
Aspek Jumlah Item
1 Persiapan mengajar
1 2
Metode dan pendekatan mengajar 2
3 Sumber bahan ajar mengajar
1 4
Hasil belajar siswa 1
5 Kendala-kendala dalam mengajar
2 6
Unsur pedagogik dalam mengajar 2
7 Alokasi waktu
1 Jumlah
10
No Data
Sumber Data Instrumen
1. Partisipasi siswa dengan dilihat
dari aktifitas siswa selama proses pembelajaran.
Siswa Kuesioner
dan lembar observasi
2. Nilai kimia
Siswa Tes Hasil Belajar
3. Kendala yang dihadapi guru
Guru Lembar wawancara
4. Kendala yang dihadapi siswa
Siswa Lembar wawancara
dan kuesioner
Tabel 3.3 Kisi-kisi Wawancara Siswa No.
Topik Jumlah Item
1 Tanggapan siswa pada materi pelajaran
kimia 2
2 Kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran
kimia 2
3 Metode mengajar guru
1 4
Sumber belajar 1
4 Hasil belajar siswa
1 5
Tanggapan siswa
mengenai metode
discovery dengan kegiatan laboratorium 2
Jumlah 9
2. Kuisioner
Kuisioner diberikan di akhir siklus yaitu untuk mengetahui kendala siswa pada proses pembelajaran kimia dengan menggunakan indikator
evaluasi penelitian tindakan kelas PTK.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner NO
Indikator Jumlah Item
1. Minat
4 2.
Keaktifan siswa. 8
3. Kemauan belajar siswa dengan metode
discovery melalui kegiatan laboratorium. 2
Jumlah 14
3. Lembar Observasi
Lembar observasi diperlukan untuk mencatat kejadian-kejadian selama proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi ini berisi
tentang aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dengan Metode
Discovery melalui Kegiatan laboratorium Aspek
Aspek yang Diamati
Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa.
2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan.
3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. 4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta
peranan masing-masing. 5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan.
6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan 7. Membantu siswa dengan informasi data yang diperlukan siswa.
8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan.
Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia.
2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dll. 3. Mengidentifikasi masalah.
4. Interaksi siswa dengan siswa. 5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan.
6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru. 7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik.
4. Tes Kemampuan
Tes kemampuan adalah metode pengumpulan data apabila peneliti akan melakukan perbandingan secara kuantitatif. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai materi sistem koloid setelah menggunakan metode discovery melalui kegiatan
laboratorium. Dengan menggunakan metode tes ini, maka peneliti akan dapat mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa mengalami
peningkatan sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus I
No. Indikator
Aspek kognitif Proporsi
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
∑
1. Mengelompokkan campuran
yang ada di lingkungan ke dalam sistem koloid, larutan
dan suspensi
serta menyimpulkan perbedaannya.
1 6
4 7 -
- 4 26,67
2.
Menjelaskan komponen- komponen koloid dan
rentangan diameter partikel koloid.
- 2
- -
- -
1 6,67
3.
Menggolongkan 8 macam sistem koloid berdasarkan
fase terdispersi dan medium pendispersi.
5, 14 3
- -
- -
3 20,00 4.
Mengelompokkan koloid yang ada di lingkungan ke
dalam beberapa macam sistem koloid.
- 9, 11, 13 8, 10 -
- -
5 33,33 5.
Mendeskripsikan koloid
liofil dan liofob serta memberikan
contoh masing-masing.
- 15
12 -
- -
2 13,33
Jumlah 3
7 4
1 - -
15 100
Tabel 3.7 Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar Siklus II
No. Indikator
Aspek kognitif Proporsi
C
1
C
2
C
3
C
4
C
5
C
6
∑
1.
Mengetahui sifat-sifat
koloid efek Tyndall, gerak Brown,
elektroforesis, adsorpsi
dan koagulasi
melalui pengamatan sifat- sifat koloid.
1,2,9,14 4,5,
6,25 -
23 -
- 9
36
2.
Memberikan contoh dari sifat-sifat koloid.
- -
3,8,16 21,22
- -
- 5
20 3.
Mendeskripsikan dan menggolongkan macam-
macam proses pembuatan koloid.
7,11,17 13,20 12,18 10,24,
19,15 -
- 11
44
Jumlah 7
6 7
5 -
- 25
100
Keterangan: C
1
: Hafalaningatan C
4
: Analisis C
2
: Pemahaman C
5
: Sintesis C
3
: Penerapan C
6
: Evaluasi Kemampuan-kemampuan yang termasuk domain kognitif oleh
Bloom, dkk. dikategorikan lebih terinci secara hirarki ke dalam enam jenjang kemampuan, yakni
2
: a. Hafalan C1
Jenjang hafalan ingatan meliputi kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang lebih dipelajarinya.
b. Pemahaman C2 Jenjang pemahaman meliputi kemampuan menangkap arti dari
informasi yang diterima, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram, atau grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan
matematis atau sebaliknya, meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu eksplorasi dan interpolasi serta mengungkapkan suatu konsep
atau prinsip dengan kata-kata sendiri. c. Penerapan C3
Yang termasuk
jenjang penerapan
ialah kemampuan
menggunakan prinsip, aturan, metode yang dipelajarinya pada situasi baru atau pada situasi konkrit.
d. Analisis C4 Jenjang analisis meliputi kemampuan-kemampuan menguraikan
suatu informasi yang dihadapi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta hubungan antara komponen informasi
tersebut menjadi jelas.
2
Tonih Feronika dan Burhanuddin Milaman, Evaluasi Pendidikan Kimia Modul. Jakarta: Program Studi Pendidikan Kimia FITK, 2006, h. 5-8.
e. Sintesis C5 Yang termasuk jenjang sintesis ialah kemampuan untuk
mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah-pisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya kemampuan
merencanakan eksperimen, menyusun karangan laporan praktikum, artikel, rangkuman, menyusun cara baru untuk mengklasifikasikan
objek-objek, peristiwa dan informasi lainnya. f. Evaluasi C6
Kemampuan pada jenjang evaluasi ialah kemampuan untuk mempertimbangkan nilai suatu pernyataan, uraian, pekerjaan berdasarkan
kriteria tertentu yang ditetapkan.
J. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam
penelitian ini
diperoleh berdasarkan
hasil kuesionerangket, wawancara, observasi pembelajaran dan tes kemampuan
akhir. Pada observasi pembelajaran, peneliti menggunakan observasi
langsung, karena pencatatan yang dilakukan terhadap objek diteliti langsung di tempat berlangsungnya peristiwa. Skala yang digunakan adalah skala nilai
rating scale yaitu pencatatan data dengan alat ini dilakukan seperti checklist. Dalam lembar observasi tidak hanya terdapat objek yang diteliti dan gejala
yang diselidiki, tetapi tercantum kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan atau jenjang setiap gejala tersebut. Penjenjangan pada observasi penelitian ini
menggunakan skala 5 yaitu sangat baik, baik, sedang, kurang dan sangat kurang.
K. Teknik Pemeriksaan Kepercayaan Trusworthiness Studi