Tahap Observasi Siklus I

siswa terhadap metode discovery dengan kegiatan laboratorium sebagai metode yang dipakai dalam proses kegiatan pembelajaran.

c. Tahap Observasi

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus I, pengamatan dilakukan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam melakukan tahapan-tahapan kegiatan discovery melalui kegiatan laboratorium dengan melakukan check-list pada lembar observasi yang tersedia. Adapun aspek-aspek yang dinilai yaitu: 1 Aspek guru, terdiri dari 8 aspek yang diamati; dan 2 Aspek siswa yang meliputi 7 aspek yang diamati. Berikut ini merupakan hasil penelitian dari siklus pertama yang kemudian dianalisis dan dikelompokkan menjadi: 1 Analisis hasil pengolahan data observasi, 2 Analisis hasil belajar dengan melihat kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa; perubahan penguasaan konsep sistem koloid, 3 Analisis analisis pengolahan data kuesioner, 4 Analisis hasil wawancara yang dilakukan setelah melakukan proses pembelajaran pada tiap siklus. 1 Data observasi Tabel 4.1. Rata-rata Hasil Observasi Siklus I Aspek Aspek yang diamati Penilaian Keterangan Guru 1. Mengidentifikasi kebutuhan siswa. 4 Baik 2. Menseleksi pendahuluan terhadap prinsip- prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan. 3 Sedang 3. Menseleksi bahan dan tugas-tugas. 3 Sedang 4. Membantu memperjelas tugas-tugas yang dihadapi siswa serta peranan masing- masing. 3 Sedang 5. Mempersiapkan kelas dan alat yang diperlukan. 4 Baik 6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan 2 Kurang 7. Membantu siswa dengan informasi data yang diperlukan siswa. 3 Sedang 8. Mengamati setiap siswa dalam melakukan kegiatan. 2 Kurang Rata-rata 3 Sedang Siswa 1. Alat dan bahan yang diperlukan lengkap dan tersedia. 4 Baik 2. Siswa melakukan penemuan seperti mencatat, mengamati, dan lain-lain. 3 Sedang 3. Mengidentifikasi masalah. 3 Sedang 4. Interaksi siswa dengan siswa. 3 Sedang 5. Merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuan. 2 Kurang 6. Melakukan penyelidikan terhadap permasalahan yang diajukan guru. 3 Sedang 7. Mengerjakan lembar kerja siswa dengan baik. 3 Sedang Rata-rata 3 Sedang Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa pada aspek guru banyak yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan seperti menseleksi bahan dan tugas-tugas serta menseleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip dan konsep yang akan dipelajari. Hal ini diperlukan agar efektifitas dan efisiensi waktu dapat berjalan secara baik. Namun, pada siklus I ini waktu yang digunakan masih belum proporsional. Selain itu, guru juga harus memperjelas tugas dan peran masing-masing siswa dalam anggota kelompoknya dan memberikan motivasi kepada semua siswa sehingga semua siswa dapat terlibat secara maksimal dalam proses penemuan. Pengawasan guru pada siklus I ini pun perlu ditingkatkan agar pemahaman siswa dalam memecahkan masalah dapat teridentifikasi. Sedangkan pada aspek siswa yang terdiri dari tujuh aspek memiliki rata-rata penilaian 3 dan dikategorikan sedang serta masih belum memenuhi indikator keberhasilan. Hal ini dapat diketahui dalam melakukan penemuan dan mengidentifikasi masalah, serta interaksi siswa dengan siswa yang masih berkaitan dengan kurangnya kejelasan tugas-tugas serta peranan yang dihadapi siswa, sehingga sebagian kecil siswa hanya mengandalkan teman kelompoknya, tidak mencatat dan mengamati proses penemuan yang terjadi. 2 Data Kuesioner Tabel 4.2. Rata-rata Hasil Kuesioner Siswa Siklus I NO Indikator Rata-rata 1. Minat 59,08 2. Keaktifan siswa. 73,10 3. Kemauan belajar siswa dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium. 77,77 Berdasarkan tabel di atas, untuk siklus pertama pada indikator minat, minat siswa untuk memperhatikan dan mempelajari kimia ternyata masih rendah, yaitu 59.08 . Sedangkan pada indikator keaktifan siswa, keaktifan siswa cukup baik. Hal ini didukung oleh persentase penyataan siswa yang menjawab ya pada pernyataan tersebut sebesar 73,10 . Lalu, pada indikator kemauan belajar siswa dengan metode discovery melalui kegiatan laboratorium terlihat antusias siswa yang besar terhadap metode pembelajaran yang digunakan. Dengan demikian, siswa merespon positif metode pembelajaran yang diajarkan di sekolah tersebut. 3 Hasil Belajar Berdasarkan hasil tes yang diberikan pada siklus I, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar siswa menunjukkan nilai sebesar 68,09 dan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa berdasarkan kemampuan kognitif belum mencapai indikator keberhasilan. perhitungan ada pada lampiran 10 Nilai tes hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Nilai Tes hasil belajar Siklus I Rentang Nilai Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 53 – 57 1 3,03 58- 62 8 24,24 63 – 67 11 33,33 68 – 72 - - 73 – 77 9 27,27 78 – 82 4 12,12 Jumlah 33 100 data perhitungan ada pada lampiran 15 Berdasarkan Tabel 9. diatas dapat diperoleh informasi bahwa masih terdapat 1 orang siswa yang mendapat nilai di bawah KKM kurang dari 60 dan nilai rata-rata kelas yang diperoleh ada pada lampiran adalah 68,09 yang berarti hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai indikator lebih besar dari 70. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. 4 Wawancara Peneliti melakukan wawancara dengan siswa yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap pembelajaran yang selama ini telah mereka lakukan. Dari hasil wawancara tersebut didapatkan data sebagai berikut: Tabel 4.4. Data Hasil Wawancara Siswa Siklus I No. Pertanyaan Uraian Hasil Wawancara 1. Setelah mengikuti pelajaran kimia dengan kegiatan praktikum, apakah anda senang dengan metode yang diberikan guru? Menurut siswa, pelajaran kimia cukup menyenangkan karena selama ini mereka hanya menerima pelajaran kimia dari metode ceramah saja 2. Apakah dengan pembelajaran menggunakan metode discovery melalui kegiatan laboratorium membuat anda lebih aktif dalam kegiatan belajar atau justru membuat kamu bosan? Berikan alasannya Menurut siswa, pembelajaran kimia dengan menggunakan metode discovery membuat lebih aktif dalam kegiatan belajar apalagi terdapat kegiatan praktikum yang tidak membuat kegiatan belajar menjadi bosan. 3. Dengan melaksanakan kegiatan laboratorium membuat anda merasa lebih ingin tahu tidak? Jika ya, berikan alasan dan jika tidak berikan alasanmu Siswa mengaku bahwa rasa ingin tahu mereka cukup tinggi terhadap materi yang diajarkan melalui praktikum. Karena didorong oleh rasa penasaran keingintahuan siswa terhadap apa yang mereka amati. 4. Menurut anda, apakah penjelasan yang diberikan guru sudah cukup jelas? Menurut siswa, penjelasan yang diberikan cukup jelas. 5. Apakah guru memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa? Guru memang memberikan arahan dan bimbingan kepada siswa, namun hanya kepada siswa yang bertanya kepada guru yang bersangkutan. 6. Menurut anda, apakah guru sudah dapat menciptakan situasi belajar yang kondusif? Menurut siswa, guru masih kurang menciptakan kondisi belajar yang kondusif, karena suasana kelas masih terdengar berisik. Dari hasil wawancara diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siswa merasa senang dan cukup antusias terhadap metode pembelajaran yang diberikan karena selama ini mereka hanya menerima pelajaran kimia dari metode ceramah. Dengan kegiatan laboratorium, membuat siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar apalagi terdapat kegiatan praktikum yang tidak membuat kegiatan belajar menjadi bosan. Selain itu, dengan mengalami langsung, siswa dapat mengetahui konsep-konsep abstrak yang ada di buku. Namun, situasi dan kondisi di laboratorium masih kurang kondusif karena masih terdengar berisik. Berdasarkan data hasil analisis keadaan di atas, maka peneliti dan guru yang bersangkutan lebih meningkatkan arahan dan bimbingan kepada siswa supaya semua siswa merasa lebih jelas dan lebih menciptakan situasi laboratorium yang kondusif.

d. Tahap Refleksi