Unsur-unsur Pokok UDC Universal Decimal Classification UDC

2.3.2 Unsur-unsur Pokok UDC

Tidak berbeda dengan DDC, UDC juga mempunyai unsur-unsur pokok sistematika yang dijadikan sebagai syarat sistem klasifikasi yang baik. Unsur- unsur pokok tersebut terdiri dari bagan schedule, indeks relatif dan juga tabel pembantu. 2.3.2.1 Bagan Schedule UDC menggunakan notasi angka Arab sehingga bersifat sederhana, namun mampu diperluas tanpa batas berkat prinsip desimalnya. UDC hanya menggunakan satu angka saja untuk subjek utama kelas utama tanpa tambahan 0 seperti halnya DDC. Bagan UDC dapat dilihat sebagai berikut: 0. Generalities 1. Philosophy. Psychology 2. Religion. Theology 3. Social sciences 4. Under development 5. Mathematics and natural sciences 6. Applied sciences. Medicine. Technology 7. The arts. Recreation. Entertainment. Sport 8. Language. Linguistics. Literature 9. Geography. Biography. History British Standard Institution : 2005 Tiap kelas dibagi menjadi 10 subkelas, tiap subkelas dibagi lagi menjadi 10 dan seterusnya. Notasi kelas yang terdaftar dalam bagan disebut notasi pokok atau notasi terdaftar. UDC lebih mampu memberi hubungan subjek daripada DDC. Kemampuan ini diperoleh dari penggunaan indikator faset atau simbol yang menandai bagian komponen sebuah nomor kelas. Faset ini berupa tanda numerik atau nonverbal dan nonnumerik. Menurut Sutono 1979 : 8, Secara umum UDC menggunakan dua cara untuk menunjukkan faset, yaitu: 1. Dengan memberi langsung suatu kelas dengan notasi pokok, seperti contoh: - dalam dalam 633 Fieldcrops, Industrial crops, faset “benda” hasil pertanian ditunjukkan oleh notasi 633.1.9. Di dalam faset inipun satu macam hasil dapat dibagi lagi menjadi jenis-jenisnya, seperti: 633.5 Fiber and plant crops Universitas Sumatera Utara .51 Cotton and hair seed crops .52 Flax, haemp, jute, bast fibre crops 2. Dengan menggunakan notasi tambahan dari tabel pembantutambahan. Istilah tambahan mengandung arti bahwa faset-faset yang dinyatakan dengan notasi tambahan selalu terdapat setelah faset yang terdaftar. Faset-faset tambahan ini dapat dikenali oleh adanya lambang khusus yang berfungsi sebagai indikator faset. 2.3.2.2 Indeks Relatif Seperti halnya DDC, indeks relatif UDC juga terdiri dari subjek-subjek verbal disertai notasi kelasnya, disusun berdasarkan abjad dan mengacu kepada nomor kelas pada bagan utama. Fungsi Indeks relatif ini adalah untuk menunjukkan notasi kelas dari suatu subjek dalam tabel utama bagan UDC. 2.3.2.3 Tabel PembantuTambahan Merupakan tabel-tabel yang mendaftar notasi tambahan umum dan khusus serta tanda penghubungperluasan yang dapat ditambahkan pada setiap notasi utama sesuai keperluan. Notasi dan tanda dalam tabel ini tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus selalu dicantumkanditambahkan pada notasi pokok yang terdaftar pada tabel utama kelas utama. Berdasarkan UDC online dari British Standard Institution tahun 2005, tanda tambahan simbol tersebut terdiri antara lain: No. Simbol Makna 1 + dan Auxiliary tables. Section i: common auxiliary signs and subdivisions Table 1a. Coordination. Extension 2 :, [ ], :: Table 1b. Relation. Subgrouping. Order-fixing 3 = Table 1c. Common auxiliaries of language 4 0... Table 1d. Common auxiliaries of form 5 19 Table 1e. Common auxiliaries of place 6 =... Table 1f. Common auxiliaries of race, ethnic grouping and nationality 7 ... Table 1g. Common auxiliaries of time + CE Common era AD - BCE Before Common era BC 8 , AZ Table 1h. Subject specification by notations from non-udc sources Universitas Sumatera Utara 9 -0 Table 1k. Common auxiliaries of general characteristics 10 -1-9,.01.09, 09 Auxiliary tables. Section ii: special auxiliary subdivisions Sutono 1979 : 9 memaparkan bahwa ada dua jenis notasi tambahan, yakni: 1. Notasi tambahan khusus notus, yang hanya dapat digunakan untuk kelas tertentu, dan didaftarkan pada awal kelas tersebut. Simbol yang digunakan ialah “ – “ tanda hubung, atau .0 titik nol. 2. Notasi tambahan umum notum yang terdaftar dalam tabel tambahan auxiliary tables dan dapat ditambahkan pada tiap notasi utama yang memerlukannya.

2.3.3 Catatan dan Petunjuk dalam UDC

Dokumen yang terkait

Studi Komperatif Bagan Klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) Edisi 21 Dan Edisi 22 : studi kasus notasi pada kelas 400 dan kelas 800.

0 41 105

Perbandingan sistem klasifikasi Islam adaptasi dan perluasan Dewey Decimal Classification (DDC): antara Depertemen Agama dan Perpustakaan Nasional RI

0 4 79

Sistem Informasi Perpustakaan IPDN Jatinangor Menggunkan Metode Dewey Decimal Classification

0 5 181

Hubungan Persepsi Pemustaka tentang Sistem Klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) dengan Pemanfaatan Sistem telusur Elektronik pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

0 6 40

PENERAPAN SISTEM DDC (DWEY DECIMAL CLASSIFICATION) PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK ATMI SURAKARTA.

0 0 1

Implementasi universal decimal classification (udc) di Upt Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta COVER

0 0 16

KOMPARASI BAGAN SISTEM KLASIFIKASI DEWEY (1)

0 0 11

PERSEPSI PUSTAKAWAN TERHADAP SISTEM KLASIFIKASI DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION DI BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

0 1 82

Keterampilan Pustakawan dalam Mengklasifikasi Bahan Pustaka dengan Menggunakan Dewey Decimal Classification (DDC) di Perpustakaan SDN 168 Kessing Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 84

Analisis Klasifikasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Berdasarkan Dewey Decimal Classification di Perpustakaan Universitas Hasanuddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 94