Unsur-Unsur Pokok DDC Dewey Decimal Classification DDC

berwarna hijau bagian atas serta hitam pada bagian bawahnya. Di samping format tercetak, muncul juga format elektronik dalam bentuk CD ROM Compact Disc Read Only Memory. Selain edisi lengkap juga terbit edisi ringkas abridgment edition yang terbit sejak tahun 1894. Sulistyo-Basuki 1991 : 405 memaparkan, “Edisi ringkas ini memuat kira-kira 25 dari edisi lengkap. Edisi ini digunakan oleh perpustakaan sekolah serta perpustakaan umum yang kecil dengan koleksi tidak lebih dari 20.000 judul”. Pada awal mulanya, edisi ringkas direvisi bila dianggap perlu. Ketentuan ini kemudian diubah, setiap ringkas diterbitkan mengikuti pola edisi lengkap. Untuk edisi lengkap 19 diterbitkan edisi ringkas ke-11. Dengan terbitnya edisi lengkap 20, diharapkan terbit edisi ringkas ke-12 sekitar tahun 1991. Dan berlanjut seterusnya sehingga pada saat terbit edisi lengkap 22, maka terbit edisi ringkas ke-14 sekitar tahun 2004.

2.2.2 Unsur-Unsur Pokok DDC

Sistem klasifikasi yang baik harus mempunyai unsur-unsur tertentu yang dijadikan sebagai persyaratan bagi sistem klasifikasi yang baik. Unsur-unsur pokok tersebut dinamai sistematika. Sistematika dalam hal ini adalah pembagian ilmu pengetahuan yang dituangkan ke dalam suatu bagan yang lengkap dan dilandaskan pada beberapa prinsip dasar tertentu antara lain adalah notasi bagan, indeks relatif, serta tabel pembantu. 2.2.2.1 Bagan schedule Sistem klasifikasi Dewey disebut persepuluhan karena Dewey membuat sistem pengelompokkan bidang-bidang pengetahuan manusia dengan pola sepuluh kelompok, baik untuk kelompok yang paling global maupun dalam mengembangkan masing-masing kelompok selanjutnya. Bagan atau schedule pada DDC terdiri dari serangkaian notasi bilangan untuk kelas utama dan semua perincian lanjutannya. Notasi terdiri dari serangkaian simbol berupa angka, yang mewakili serangkaian istilah yang mencerminkan subjek tertentu yang terdapat dalam bagan yang disebut nomor kelas. Notasi DDC sekurang-kurangnya terdiri atas tiga angka Arab, sehingga Universitas Sumatera Utara terbentuklah notasi 000-900. Kesepuluh kelompok ini merupakan kelas utama main classes sehingga menghasilkan kelas sebagai berikut: 000 Computer science, information general works 100 Philosophy Psychology 200 Religion 300 Social Sciences 400 Language 500 Science 600 Technology 700 Art recreation 800 Literature 900 History Geography DDC and Relative Index Edition 22, 2003 : v Selanjutnya setiap kelas utama dibagi menjadi 10 divisi yang merupakan subordinasi dari padanya. Contoh pada kelas 300 dapat dirinci sebagai berikut: 300 Social sciences 310 Collections of general statistics 320 Political science 330 Economic 340 Law 350 Public administration military science 360 Social problem services; association 370 Education 380 Commerce, communication transportation 390 Customs, etiquette folklore DDC and Relative Index Edition 22, 2003 : 312 Selanjutnya setiap divisi dapat dirinci menjadi 10 seksi yang merupakan subordinasi daripadanya. Contoh pada kelas 330 dapat dilihat rinciannya menjadi: 330 Economics 331 Labor economics 332 Financial economics 333 Economics of land and energy 334 Cooperative 335 Socialsm and related systems 336 Public Finance 337 International economics 338 Production 339 Macroeconomics and relative topics DDC and Relative Index, 2003 : 313 Selanjutnya setiap seksi dapat dirinci lagi menjadi sub seksi. Masing- masing subseksi ini dapat dirinci lagi menjadi 10 kelas yang merupakan Universitas Sumatera Utara subordinasi daripadanya. Dan demikian seterusnya, sehingga satu kelas utama ada yang mempunyai perincian terkecil atas 11 digit Eryono, 1993 : 165. Menurut Eryono 1993 : 165, “Notasi DDC mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Notasi murni pure notation yang terdiri dari tiga angka Arab. 2. Mnemonik, yaitu penggunaan angka yang sama pada kelas yang berbeda tetapi mempunyai kesamaan pengertian. Notasi mnemonik dapat dijumpai pada kelas-kelas 400, 800, 900 dan notasi subdivisi standar”. 2.2.2.2 Indeks Relatif Indeks relatif terdiri dari sejumlah tajuk dengan perincian aspek-aspeknya yang disusun secara alfabetis, dan memberikan petunjuk berupa nomor kelas, yang memungkinkan orang mencari tajuk yang tercantum dalam indeks pada bagandan tabel-tabel. Eryono menyatakan dalam bukunya “Pengolahan Bahan Pustaka” 1993:166, sejak terbitan edisi ke-16 DDC, indeks dipisahkan dan dijilid tersendiri yang memuat lebih dari 80.000 istilah. Sebagai indeks yang baik indeks DDC berfungsi: a. menunjukkan semua aspek topik-topik yang tersusun secara sistematik dalam bagan klasifikasi. b. Menunjukkan semua aspek yang berhubungan dari satu subjek yang tersebar dalam bagan klasifikasi. Pada bagan, berbagai aspek dari suatu subjek terpisah-pisah letaknya dalam berbagai disiplin, sedangkan dalam indeks, aspek-aspek suatu subjek dikumpulkan bersama-sama di bawah tajuk subjeknya, dan disertai indikator letaknya nomor kelas di dalam bagan. Oleh karena penempatan aspek-aspek subjek yang tidak tetap inilah maka indeks DDC disebut indeks relatif. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa tajuk dalam bagan disusun secara sistematis dan tajuk dalam indeks secara alfabetis. Contoh: Academic custume 378.28 Academic degrees 378.2 Academic dissertations 378.242 Specific places 015 Babies 305.232 Health T1 – 083.2 Pediatrics 613.043 2 Universitas Sumatera Utara Psychology 618.920 2 DDC and Relative Index Edition 22, 2003 : 64 Perlu diperhatikan bahwa kelas yang dicantumkan di belakang tajuk atau aspek-aspeknya di dalam indeks benar-benar hanya merupakan indikator saja, sehingga orang harus membandingkannya dengan nomor kelas pada bagan untuk mendapatkan yang paling tepat. 2.2.2.3 Tabel PembantuTambahan Tabel pembantu berbentuk serangkaian notasi khusus, yang dipakai untuk menyatakan aspek-aspek tertentu yang selalu terdapat dalam beberapa subjek yang berbeda. Di dalam DDC edisi ke-22 terdapat 6 tabel pembantu yaitu: 1 Tabel 1 : Tabel Standar Subdivision 2 Tabel 2 : Tabel AreaWilayah 3 Tabel 3 : Tabel Subdivisi Kesusastraan 4 Tabel 4 : Tabel Subdivisi Bahasa 5 Tabel 5 : Tabel Subdivisi Ras, etnik dan kebangsaan 6 Tabel 6 : Tabel Bahasa

2.2.3 Catatan dan Instruksi dalam DDC

Dokumen yang terkait

Studi Komperatif Bagan Klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) Edisi 21 Dan Edisi 22 : studi kasus notasi pada kelas 400 dan kelas 800.

0 41 105

Perbandingan sistem klasifikasi Islam adaptasi dan perluasan Dewey Decimal Classification (DDC): antara Depertemen Agama dan Perpustakaan Nasional RI

0 4 79

Sistem Informasi Perpustakaan IPDN Jatinangor Menggunkan Metode Dewey Decimal Classification

0 5 181

Hubungan Persepsi Pemustaka tentang Sistem Klasifikasi Dewey Decimal Classification (DDC) dengan Pemanfaatan Sistem telusur Elektronik pada Perpustakaan Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung.

0 6 40

PENERAPAN SISTEM DDC (DWEY DECIMAL CLASSIFICATION) PADA PERPUSTAKAAN POLITEKNIK ATMI SURAKARTA.

0 0 1

Implementasi universal decimal classification (udc) di Upt Perpustakaan Universitas Negeri Yogyakarta COVER

0 0 16

KOMPARASI BAGAN SISTEM KLASIFIKASI DEWEY (1)

0 0 11

PERSEPSI PUSTAKAWAN TERHADAP SISTEM KLASIFIKASI DEWEY DECIMAL CLASSIFICATION DI BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN, PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

0 1 82

Keterampilan Pustakawan dalam Mengklasifikasi Bahan Pustaka dengan Menggunakan Dewey Decimal Classification (DDC) di Perpustakaan SDN 168 Kessing Kecamatan Donri-Donri Kabupaten Soppeng - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 84

Analisis Klasifikasi Bahan Pustaka di Perpustakaan Berdasarkan Dewey Decimal Classification di Perpustakaan Universitas Hasanuddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 94