C. Pemasaran Jasa
1. Pengertian Jasa
Menurut Sunarto,2004:6, jasa adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual, yang pada dasarnya tidak nyata dan tidak
berakibat pada kepemilikan apapun.
Jasa sebagai salah satu produk yang dapat didefinisikan setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak
lain yang pada dasarnya bersifat abstrak tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Pemasaran jasa pada hakikatnya
merupakan proses dari pemasaran suatu jasa yang ditawarkan kepada pelanggan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia. Pada praktek tidaklah gampang membedakan barang dan jasa,
karena sering pemberian barang dibarengi dengan unsur jasapelayanan. Demikian pula sebaliknya, suatu jasa sering diperluas dengan cara
memasukkan atau menambahkan produk fisik pada penawaran jasa tersebut. Contoh, mobil dianggap lebih dekat sebagai barang ketimbang
jasa, walaupun biasanya penjualan mobil disertai dengan manfaat-manfaat khusus berupa unsur jasa yang sifatnya abstrak seperti garansi atau
fasilitas pembiayaan. Dapat disimpulkan bahwa jasa merupakan proses atau aktivitas
yang di dalamnya selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pemberi jasa, meskipun bagi pihak-pihak yang terlibat tidak sadar
Universitas Sumatera Utara
melakukannya. Contohnya jasa transportasi, jasa pengobatan, jasa pengangkutan, jasa telekomunikasi, hiburan, dan berbagai macam jasa
lainnya.
2. Karakteristik Jasa
Sifat perusahaan yang menghasilkan jasa ialah bahwa jasa itu tidak dapat ditimbun seperti barang-barang lain sambil menunggu untuk dijual,
hal ini disebabkan jasa memiliki karakteristik-karakteristik yang unik. Menurut Tjiptono,2005:18, jasa memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Intangibility tidak berwujud. Jasa berbeda dengan barang. Bila barang merupakan suatu objek, alat
atau benda maka jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses kinerja atau usaha. Jasa tidak dapat, dipegang, dilihat, dirasa,
dicium, didengar, atau diraba sebagaimana yang dapat terjadi dengan barang sebelum dibeli atau dipergunakan.
b. Inseparability tidak terpisahkan Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.
Sedangkan jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu baru kemudian diproduksi dan digunakan atau dikonsumsi pada waktu dan tempat
yang sama. c. Heteroginity beraneka ragam
Jasa sangat beraneka ragam karena banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis. Tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut
Universitas Sumatera Utara
diproduksi. Jasa yang ditawarkan cenderung tidak standart dan seragam dibandingkan dengan barang.
d. Perishability tidak tahan lama Jasa tidak tahan lama, tidak dapat disimpan, dimasukkan dalam
gudang atau dijadikan persediaan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni atau kapasitas jalur telepon yang tidak dapat
dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan. Pada permintaan yang bersifat konstan, kondisi ini tidak
menjadi masalah, karena sifat dan kapasitas jasa bisa direncanakan untuk memenuhi permintaan. Namun sayangnya, permintaan
pelanggan terhadap sebagian besar jasa sangat fluktuatif. Misalnya, permintaan jasa transportasi antar kota dan antar pulau akan melonjak
menjelang Lebaran, Natal, Tahun Baru, dan Liburan Sekolah, permintaan akan jasa-jasa rekreasi dan hiburan meningkat selama
musim liburan, permintaan akan jasa telekomunikasi via telefon berfluktuasi antar jam dan hari. Kegagalan memenuhi permintaan
puncak akan menyebabkan ketidak puasan pelanggan. e.
Lack of ownership Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian
barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau
menjualnya. Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin
Universitas Sumatera Utara
hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas.
D. Bauran Pemasaran