Proses Penyiaran Broadcasting Televisi
c. News Department
Bagian pemberitaan atau News Departemen merupakan bagian yang mensuplai informasi atau berita. Sifat tayangan sangat spesifik, walaupun
sangat cocok bila disiarkan secara langsung. Dikarenakan mempunyai nilai informasi yang lebih up to date. Namun dalam beberapa hal, seperti saat
peliputan di medan pertempuran, pada suasana kerusuhan, kejadian bencana alam, dimana untuk proses siaran langsung sulit dilakukan dan
penayangan informasi menggunakan cara rekaman taping dari bagian pemberitaan tetap ditunggu-tunggu oleh pemirsa.
d. Studio Department
Studio merupakan fasilitator facility berlangsungnya sebuah program acara. Studio dapat berperan sebagai pensupport ketiga jenis sajian non
drama, drama, dan news untuk keperluan recording maupun siaran langsung.
e. Electronic Field Production EFP
EFP adalah bagian penyangga utama sebuah produksi suatu program acara televisi, yang bersifat out door atau peliputan diluar studio, baik bersifat
drama maupun non drama. EFP merupakan bagian yang terintegrasi dari seksi kamera, seksi audio dan seksi lighting.
Hasil shooting bagian EFP merupakan data mentah, sehingga harus di edit untuk mendapatkan sebuah urutan cerita atau gambar yang diinginkan.
f. Post Production
Post Production atau bagian editing, merupakan bagian yang akan mensortir hasil-hasil shooting, baik drama atau non drama. Post
Production dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu Off Line Editing dan On Line Editing.
- Off line editing lebih membatasi pekerjaan pada pengurutan hasil mentah shooting, menjadi sebuah hasil yang rapi namun kasar.
Umumnya hanya cut to cut video namun hasilnya sudah menjadi sebuah storyboard yang urut dan rapi, tanpa efek-efek apapun.
Ruangan untuk off line video cukup dibangun menggunakan dua Video Tape Recorder VTR saja sebagai player dan satu lagi sebagai
recording. - On line editing lebih mempunyai kompleksitas perangkat, baik dari sisi
audio maupun video. Bagian on line editing banyak melakukan proses polesan gambar hasil cut to cut off line editing, seperti solving
perpindahan gambar secara halus, efek-efek gambar yang variatif, sampai penulisan nama atau tittle.
Post production tidak semata-mata hanya off line dan on line edting, karena di bagian ini ada seksi bagian audio mixing dan dubbing. Sebab
hasil editing on line kebanyakan audio-nya masih asli baik program drama maupun non drama. Untuk itu diperlukan efek-efek suara yang khusus,
agar dapat dihasilkan produksi program yang lebih hidup nuasanya baik
berupa proses penambahan efek musik ilustrasi musik maupun sulih suara dubbing.
g. Tape Library
Bagian tape library akan mencatat semua kaset tape yang masuk dan keluar, agar tetap termonitor keberadaannya.
h. Production House PH
Rumah produksi atau production house PH adalah penyedia program- program acara televisi baik drama sinetron dan film maupun non drama
kuis dan infotainment. Production house PH juga melakukan produksi video untuk iklan komersial, company profile dan video klip musik.
Kehadiran rumah produksi bagi sebuah stasiun televisi sangat diperlukan karena sangat sulit bagi sebuah stasiun televisi broadcasting untuk
memenuhi semua program acaranya dengan memproduksi sendiri atau in house production.
Banyak perusahaan rumah produksi di Indonesia, seiring perkembangan dunia pertelevisian akhir-akhir ini, seperti Multivision Plus, Prima
Visualindo, MD, Viandra, Karnos Film, Soraya Intercine dan lain-lain. Untuk bekerja sama dengan rumah produksi, setiap stasiun televisi
melakukan perjanjian atau kebijakan yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan model bagi hasil pendapatan iklan atau beli lepas dimana
keduanya mempunyai konsekuensi yang berlainan. Model bagi hasil, konsekuensi didapat yaitu saat program acara yang dibeli
mengalami “booming” atau mempunyai rating tinggi, sehingga
menghasilkan iklan banyak, berdasar perjanjian awal yaitu bagi hasil maka stasiun televisi tersebut tidak mendapatkan iklan seluruhnya, namun harus
dibagi dengan rumah produksi pemasoknya. Tapi sebaliknya, bila program acara yang dibeli kurang laku di pasaran, secara biaya produksi sebuah
stasiun televisi tidak mengalami banyak kerugian, namun juga ditanggung oleh rumah produksi tersebut.
Sedangkan model pembelian program lepas, maka apapun yang terjadi dengan program acara tadi akan ditanggung sendiri oleh stasiun televisi
tersebut. Maka disinilah peran para pengambilan keputusan pada sebuah stasiun televisi untuk mampu menganalisa kelayakan suatu program untuk
di jual.