Uji Normalitas Pengujian Asumsi Klasik

5. Rata – rata dari DER adalah 1,6983 dengan standar deviasi 3,78634 dan jumlah data yang ada adalah 35. Nilai DER tertinggi adalah 27,06 sedangkan nilai terendah adalah 0,04.

4.3 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyaratan analisis regresi berganda. Dari hasil perhitungan sampel, maka dalam penelitian ini perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedasitisitas, dan uji autokolerasi. Menurut Ghozali 2005:123, asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah : 1. Berdistribusi normal, 2. Non-multikolinearitas yaitu antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara sempurna ataupun mendekati sempurna, 3. Non-autokorelasi yaitu kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi, 4. Non-heteroskedastisitas yaitu variance variabel independen dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.

4.3.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Ghozali 2005:115, memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov- Smirnov, dapat dilihat dari: 1. Jika nilai signifikan 0,05 maka distribusi data tidak normal, dan 2. Jika nilai signifikan 0,05 maka distribusi data normal. Hipotesis yang digunakan adalah : H : Data residual berdistribusi normal, dan Universitas Sumatera Utara H a : Data residual tidak berdistribusi normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Predicted Value N 35 Normal Parameters a,b Mean 1.0122326 Std. Deviation .37356412 Most Extreme Differences Absolute .106 Positive .087 Negative -.106 Kolmogorov-Smirnov Z .629 Asymp. Sig. 2-tailed .824 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2012 Dari hasil uji normalitas data diatas, maka nilai Kolmogrov – Smirnov menjadi 0,629 dan signifikansi lebih 0,05 karena Asymp. Sig. 2-tailed 0,824 dari 0,05. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau H 1 ditolak yang berarti data residual telah berdistribusi normal. Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas, berikut ini turut dilampirkan grafik histogram dan plot data yang terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2012 Gambar 4.1 Histogram Grafik histogram diatas menunjukkan pola distribusi normal karena grafik tidak melenceng skeweness kiri maupun melenceng kanan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Demikian pula hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal p-plot. Universitas Sumatera Utara Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2012 Gambar 4.2 Grafik Normal P-plot Berdasarkan grafik normal p-plot di atas terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ghozali 2005:112, dimana pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika data titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara

4.3.2 Uji Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Investment Opportunity Set, Free Cash Flow, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 46 91

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 97

PENGARUH FREE CASH FLOW, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 20

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 10

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Pengaruh Free Cash Flow, Kepemilikan Manajerial, Set Kesempatan Investasi, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang pada Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH FREE CASH FLOW DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 88