dibutuhkan guna menjawab persoalan penelitian dan memperkaya literatur untuk menunjang data kuantitatif yang diperoleh. Data yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory ICMD 2009 dan dari situs www.idx.co.id.
3.5 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.5.1 Variabel Dependen Y
Variabel dependen sering disebut juga variabel terikat atau variabel tidak bebas, merupakan tipe variabel yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel
independen Erlina, 2008:42. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Debt to Equity Ratio DER sebagai proksi dari kebijakan hutang perusahaan.
DER merupakan pebandingan antara total hutang perusahaan dengan total ekuitas perusahaan yang digunakan sebagai sumber pendanaan usaha. Ratio ini dapat
dihitung dengan persamaan: Total Liabilities Total Hutang
DER = Total Shareholder’s Equity Total Ekuitas
3.5.2 Variabel Independen X
Variabel independen atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen. Penelitian ini menggunakan free cash flow, kepemilikan manajerial, set kesempatan investasi, dan ukuran perusahaan sebagai variabel independennya.
3.5.2.1 Free Cach Flow FCF
Menurut Ross et al. 2003 “Free cash flow merupakan kas perusahaan yang dapat didistribusikan kepada pemegang saham atau kreditor, yang tidak
Universitas Sumatera Utara
diperlukan untuk modal kerja atau untuk diinvestasikan pada aset tetap”. Free cash flow dihitung dengan menggunakan rumus, yaitu:
CFO – NCE + Change in Working Capital FCF =
x 100 Total Asset
Dimana: a. FCF adalah free cash flow perusahaan
b. CFO Cash Flow from Operation merupakan nilai bersih kenaikanpenurunan arus kas dari aktivitas operasi perusahaan.
c. NCE Net Capital Expenditure merupakan nilai perolehan aktiva tetap akhir dikurangi nilai perolehan aktiva tetap awal.
d. Change in working capital dihitung dengan cara modal kerja akhir tahun dikurangi dengan modal kerja awal tahun. Modal kerja adalah selisih antara
jumlah asset lancar dengan hutang lancer.
3.5.2.2 Kepemilikan Manajerial MOWNSP
Kepemilikan manajerial diukur sesuai dengan persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh manajerial. Menurut Wahidawati 2002 kepemilikan
manajerial merupakan pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaaan komisaris dan direktur.
Kepemilikan manajerial ini dapat dilihat di Indonesian Capital Market Directory ICMD atau dapat juga dilihat pada catatan atas laporan keuangan perusahaan.
Variabel ini juga dapat diukur dengan menggunakan skala ratio, yaitu: Total Kepemilikan Saham Manajemen
MOWNSP = x 100
Total Saham yang Beredar
Universitas Sumatera Utara
3.5.2.3 Set Kesempatan Investasi Investment Oppurtunity Set IOS
Set Kesempatan Investasi Investment Oppurtunity Set IOS adalah suatu variabel yang tidak dapat diobservasi, sehingga diperlukan suatu proksi untuk bisa
dilakukan suatu analisis Gul, 1999 dalam Tarjo, 2005. Dalam penelitian ini, proksi yang digunakan adalah rasio Market to Book Value of Equity MVEBVE
yang mencerminkan bahwa pasar menilai return dari ekuitasnya. Adanya perberdaan antara nilai pasar dengan nilai buku ekuitas menunjukkan investasi
perusahaan. Rasio MVEBVE dipilih dalam penelitian ini kerena merupakan rasio yang
paling valid dan paling banyak digunakan oleh peneliti di bidang keuangan. Selain itu, ratio ini diyakini memiliki hubungan yang konsisten dengan pertumbuhan
perusahaan yang nyata dari perusahaan Kallapur dan Trombley, 2001. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah:
Share Outstanding x Share Closing Price MVEBVE =
Total Common Equity
3.5.2.4 Ukuran Perusahaan