Faktor Sosial Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Tabel 19. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Yen Bulan Tahun Nilai Tukar Rp Yen Bulan Tahun Nilai Tukar Rp Yen April 2006 7.672,14 Oktober 2006 7.754,85 Mei 2006 8.220,04 November 2006 7.885,92 Juni 2006 8.095,76 Desember 2006 7.579,53 Juli 2006 7.912,77 Januari 2007 7.472,57 Agustus 2006 7.766,50 Februari 2007 7.732,90 September 2006 7.841,23 Sumber : Bank Indonesia, 2007

3. Faktor Sosial

Kondisi sosial masyarakat terus mengalami perubahan. Perubahan tersebut berimplikasi pada pemasaran produk yang akan dipasarkan oleh perusahaan. Perusahaan perlu mengadaptasikan produk yang ditawarkan dengan pola budaya masyarakat yaitu gaya hidup, nilai dan kepercayaan. Setiap perubahan sosial terjadi, perusahaan perlu mengikutinya dengan cara merespon dan mengantisipasi perubahan tersebut. Pada dasarnya manusia akan meniru dan mengikuti perilaku yang berasal dari lingkungannya. Begitu pula dengan sikap dan gaya hidup, masyarakat akan mengikuti sikap dan gaya hidup yang dianggapnya baik dan sesuai. Masyarakat Indonesia terus-menerus dihadapkan pada tren pasar yang menawarkan produk dengan berbagai atribut yang menarik minat gengsi tertentu. Fenomena gaya hidup masyarakat Indonesia yang bergengsi saat ini berdampak pada pemilihan produk yang dikonsumsi. Produk berstandar kualitas internasional dengan harga yang juga sesuai lebih diminati masyarakat. Gaya hidup yang bergengsi berarti malu menggunakan produk yang kurang berkualitas, produk murahan ataupun produk yang tidak dapat meningkatkan prestise seseorang dilingkungannya. Gaya hidup masyarakat tersebut, merupakan gejala sosial yang juga terjadi pada peminat sepeda motor sport di Indonesia. Untuk mereka yang hobi motor balap, mengendarai sepeda motor sport dianggap lebih bergengsi karena lebih mengesankan pilihan produk berkualitas. Rasa gengsi yang berakibat pada pemilihan sepeda motor sport dapat diandalkan oleh PT. KMI sebagai peluang untuk memasarkan sepeda motor sport di pasar domestik Indonesia.

4. Faktor Teknologi

Semakin canggih teknologi yang diterapkan pada suatu produk tentunya masyarakat menjadi perlu mendapat keyakinan atas keamanan produk tersebut. Semua itu merupakan tantangan bagi setiap perusahaan yang menciptakan produk high tech karena perlu memperhatikan kesehatan masyarakat. Teknologi baru dapat memberikan nilai terunggul dalam memuaskan kebutuhan dan meningkatkan aktivitas perusahaan dalam mencapai keuntungan. Namun, teknologi baru juga menciptakan konsekuensi jangka panjang yang tidak selalu dapat diduga. Gas buang yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor mengandung beberapa polutan logam berat. Salah satunya Karbon yang berbahaya bagi kesehatan. Setiap produsen sepeda motor harus bersaing dalam penerapan teknologi untuk menghadapi hal tersebut. Permasalahan tersebut telah diantisipasi oleh PT. KMI dengan menciptakan sepeda motor sport yang sesuai standard emisi Euro II. Dalam rangka pengendalian pencemaran udara yang berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor agar ramah lingkungan, Kawasaki Ninja dilengkapi Emission Reduction Technology, yaitu : a Super KIPS, b HSAS, c Super Electrofussion Cylinder dan d Catalytic Converter. a Super KIPS Kawasaki Integrated Powervalve System Super KIPS merupakan sistem mekanisme katup pengendali gas buang pada exhaust port yang mengatur penutupan dan pembukaan sebagian dari lubang pembuangan. Pada putaran mesin tinggi katup akan terbuka dan pembuangan gas sisa pembakaran pada RPM tinggi dapat berlangsung lebih sempurna, sehingga menghasilkan respons dan tenaga mesin yang maksimal. Pada putaran mesin rendah katup akan menutup dan menghalangi terbuangnya campuran sisa pembakaran termasuk unsur hidrokarbon HC yang pada mesin 2 tak biasa akan terbuang, sehingga kadar HC yang dihasilkan dalam sisa gas buang menjadi rendah. b HSAS High Performance Secondary Air System Sistem saluran yang menyuntikkan udara bersih ke dalam ruangan yang menjadi muara gas buang dari ruang bakar. Pada ujung saluran terdapat mekanisme katup buluh yang membuka pada saat tekanan dalam ruangan rendah putaran mesin rendah, dan tertutup kembali pada saat tekanan dalam ruangan tinggi putaran mesin tinggi. Super KIPS HSAS bekerja sama dalam suatu sistem yang sama, dimana pada putaran mesin tinggi, katup Super KIPS akan membuka, katup HSAS akan menutup. Sedangkan pada putaran mesin rendah, katup Super KIPS akan menutup, katup HSAS akan membuka dan menyalurkan udara segar ke dalam exhaust chamber sehingga membentuk campuran gas buang yang padat oksigen. c Super Electrofussion Cylinder Sistem pelapis dinding silinder dengan bahan Molybdenum dan High Carbon Steel , diproses menggunakan aliran listrik tegangan sangat tinggi, sehingga membentuk lapisan logam tipis yang sangat kuat. Permukaan lapisan ini memiliki pori-pori yang dapat menyerap dan menahan oli pelumas yang menghalangi pergesekan dinding silinder dengan piston. Karenanya, tidak diperlukan jumlah oli yang berlebihan untuk proses pelumasan, sehingga mengurangi kepekatan asap yang ditimbulkan pada gas buang hasil pembakaran. d Catalytic Converter Terdiri dari Pre Catalytic Converter yang berfungsi meningkatkan temperatur gas buang pada saat memasuki Main Catalytic Converter sehingga pemurnian gas buang lebih sempurna. Serta Main Catalytic Converter dengan menggunakan materi logam mulia yaitu Platinum Rhodium yang mempunyai kemampuan memurnikan gas CO Karbonmonoksida HC Hidrokarbon dan mengubahnya menjadi CO2 Karbondioksida serta H2O air yang tidak beracun.

5.2.2. Lingkungan Industri

Lingkungan industri mempengaruhi kegiatan perusahaan dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan. Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Keenam aspek lingkungan industri yaitu ancaman masuknya pendatang baru, persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok dan pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.

1. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada. Pengaruh tersebut yaitu kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar serta perebutan sumber daya yang akan digunakan. Kondisi ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Namun, hal tersebut dapat diatasi dengan adanya faktor penghambat bagi perusahaan pendatang baru untuk memasuki industri tersebut. Industri sepeda motor Indonesia saat ini memiliki dua perusahaan pendatang baru yaitu TVS Motor Company Indonesia dan PT. Bajaj Motor Indonesia. Keduanya merupakan produsen sepeda motor yang berasal dari India. TVS mulai beroperasi pada September 2006, sedangkan Bajaj merealisasikan pemasaran ke pasar Indonesia pada kuartal pertama tahun 2007. TVS memproduksi sepeda motor sport yaitu TVS Apache dengan kapasitas mesin 150 cc, 4 tak dan 5 kecepatan. TVS Apache mendapat penghargaan Bike of the year 2006 dari Autocar Overdrive Motoring di India. Sedangkan Bajaj, memasarkan sepeda motor sport Pulsar 180 DTSi melalui iklan tayangan televisi. Ada beberapa faktor penghambat bagi pendatang baru tersebut diantaranya skala ekonomi, pengalaman dalam industri, dan kecukupan modal. Pada skala ekonomi, pendatang baru TVS dan Bajaj yang beroperasi dalam skala kecil akan dipaksa berproduksi pada biaya per unit yang tinggi. Sedangkan Kawasaki terus mengurangi biaya per unitnya dengan memperluas skala produksi. TVS merupakan produsen motor terbesar ketiga di India setelah Hero Honda dan Bajaj, serta telah memiliki pengalaman dalam industri sepeda motor di India. Namun, TVS dan Bajaj harus mulai beradaptasi dengan kondisi wilayah serta persaingan dalam industri sepeda motor di Indonesia. Dilihat dari segi kecukupan modal, TVS dan Bajaj harus menyesuaikan anggaran dana yang dibutuhkan untuk berbagai kegiatan perusahaan karena modal yang dibutuhkan tentu tidak sedikit. Saat ini, TVS Motor Company Indonesia yang berkantor di Setiabudi Atrium Jakarta, sedang menyelesaikan pabrik sepeda motor senilai US 45 juta diatas lahan seluas 20 hektare di Surya Cipta Industrial Estate, Karawang, Jawa Barat. Sedangkan Bajaj mengeluarkan banyak dana untuk kegiatan promosi dan jaringan infrastruktur.

2. Persaingan Sesama Perusahaan Dalam Industri