Pengaruh Kekuatan Stakeholder lainnya

PT. KMI menggunakan bahan baku lokal sekitar 80 persen sedangkan bahan baku impor sebesar 20 persen. Perusahaan bekerja sama dengan 141 pemasok lokal 84 perusahaan lokal Indonesia dan 57 perusahaan Penanaman Modal Asing serta 12 perusahaan pemasok impor. Total pemasok PT. KMI berjumlah 153 perusahaan. Pemasok-pemasok lokal PT. KMI juga bekerja sama dengan beberapa produsen sepeda motor dan mobil di Indonesia. PT. KMI saat ini sedang melaksanakan program lokalisasi bahan baku untuk menekan biaya produksinya. Sehingga, perusahaan menjadi lebih bergantung pada pemasok lokal. Hubungan perusahaan dengan pemasok terjalin sangat baik, meskipun pemasok dapat mempengaruhi perusahaan lewat kekuatan yang mereka miliki seperti menaikkan harga. Namun, perubahan harga tersebut tidak sering terjadi dan perusahaan masih dapat mengatasinya. Perubahan harga terjadi jika ada kebijakan dari pemerintah misalnya kenaikan BBM, kenaikan bijih besi, kenaikan harga logam serta sumber daya yang terbatas. Kesepakatan kerja yang telah terjalin cukup lama membuat komunikasi antara perusahaan dengan pemasok berjalan lancar. Sehingga perusahaan tetap mendapatkan pelayanan dan kualitas bahan baku yang terbaik dari para pemasoknya.

6. Pengaruh Kekuatan Stakeholder lainnya

Kekuatan lainnya diluar perusahaan yang mempunyai pengaruh dan kepentingan secara langsung bagi perusahaan yaitu stakeholder. Stakeholder antara lain pemerintah, serikat pekerja, asosiasi dagang dan lingkungan masyarakat. Pada PT. KMI, stakeholder yang mempengaruhi perusahaan dalam memasarkan sepeda motor sport yaitu pemerintah. Dalam rangka pengendalian pencemaran udara yang berasal dari emisi gas buang kendaraan bermotor, pemerintah mengeluarkan peraturan yang harus segera dipatuhi oleh para produsen kendaraan bermotor yaitu KM No. 1412003- 23 Sept 03. Peraturan tersebut merupakan penjabaran dari Euro II Emission Standard tahun 1996. Sebenarnya untuk tingkatan dunia saat ini sudah ada pada tahapan Euro V Emission Standard yang lebih ketat, tetapi lebih diarahkan ke pengaturan emisi mesin-mesin besar serta diesel. Pemerintah memberikan tenggang waktu atas berlakunya peraturan tersebut dengan maksud agar para produsen mempersiapkan teknologi untuk dapat memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut. Para produsen diharapkan sudah mengaplikasikan ketentuan tersebut pada 1 Juli 2006 untuk produk kendaraan 4 tak. Sedangkan, untuk kendaraan 2 tak pemerintah memberikan batas waktu hingga 1 Januari 2007. Begitu pula untuk kendaraan tipe baru, peraturan itu diberlakukan pada 1 Januari 2005. PT. KMI merupakan produsen sepeda motor sport dengan tipe mesin 2 tak dan telah mengaplikasikan ketentuan dari peraturan tersebut dengan menggunakan Emission Reduction Technology .

5.3 Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman PT. Kawasaki Motor Indonesia

Berdasarkan hasil analisis terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal PT. Kawasaki Motor Indonesia dalam memasarkan sepeda motor sport diperoleh beberapa kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan. Serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.

5.3.1. Kekuatan

Kekuatan menggambarkan hal yang dimiliki perusahaan yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan itu sendiri. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka diperoleh beberapa kekuatan yang dimiliki PT. KMI dalam memasarkan sepeda motor sport. Kekuatan tersebut antara lain : 1 Segmentasi, Targeting dan Positioning perusahaan jelas, 2 Produk berkualitas dan berstandar internasional, 3 Memiliki jaringan distribusi hampir di seluruh wilayah Indonesia, 4 Hubungan baik dengan dealer, 5 Hubungan baik dengan pemasok, 6 Perusahaan telah berpengalaman dan menguasai teknologi serta 7 Tipe sepeda motor sport yang dihasilkan beragam. 1 Segmentasi, Targeting dan Positioning perusahaan jelas PT. KMI mampu menciptakan keunggulan bersaing karena telah melakukan segmentasi pasar, memilih pasar sasaran yang akan dilayani sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, serta menentukan posisi pasar kompetitif yang ingin ditempati. Segmentasi penting dilakukan perusahaan karena merupakan langkah awal dalam memasuki pasar dan untuk mengarahkan pasar yang akan dituju. Segmentasi PT. KMI didasarkan pada empat variabel yaitu geografik, demografik, psikografik dan tingkah laku. Targeting memiliki peranan untuk memfokuskan konsumen mana yang akan dituju dalam pasar.