Gambaran Umum Pasar Tradisional di Kota dan Kabupaten Bogor

Tabel 4.2. Pangsa Penjualan Barang Kebutuhan Sehari-hari persen Tahun Pasar Moderen Pasar Tradisional 2001 24,80 75,20 2002 25,10 74,80 2003 26,30 73,70 2004 30,40 69,60 2005 32,40 67,60 Sumber : AC Nielsen dalam www.bisnis.com , 2006 Berdasarkan Tabel 4.2, sumbangan penjualan barang kebutuhan sehari- hari di pasar tradisional dari tahun ke tahun cenderung mengalami penurunan. Jika pada tahun 2001 penjualan barang kebutuhan sehari-hari yang dimiliki pasar tradisional masih menguasai pangsa 75,2 persen dari total penjualan di dalam negeri, namun pada tahun 2005 pangsanya tinggal 67,6 persen. Menurut AC Nielsen 2006, penurunan pangsa pasar tradisional ini dipicu oleh beberapa faktor, antara lain pertumbuhan pasar moderen, perubahan perilaku belanja konsumen serta stagnasi pasar tradisional sendiri.

4.2. Gambaran Umum Pasar Tradisional di Kota dan Kabupaten Bogor

Kota dan Kabupaten Bogor merupakan bagian dari wilayah Jawa Barat. Berdasarkan hasil penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri, Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki pasar tradisional yang cenderung menurun secara fluktuatif, semula pada tahun 1995 berjumlah 557 unit kemudian mengalami penurunan jumlah masing-masing menjadi 541 unit dan 539 unit pada tahun 2000 dan 2005. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat menyatakan bahwa pasar tradisional di daerah Kabupaten Bogor dari tahun 2001 hingga 2004 mengalami stagnasi sedangkan Kota Bogor mengalami fluktuasi yang kurang signifikan. Wilayah Kota Bogor memiliki 11 unit pasar tradisional kemudian mengalami peningkatan menjadi 12 unit pada tahun 2002 dan 13 unit pada tahun 2003. Pada tahun 2004 mengalami penurunan dengan jumlah 11 unit. Wilayah Kabupaten Bogor dari tahun 2001 hingga 2004 memiliki 23 pasar tradisional. Data terakhir dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bogor pada tahun 2007 menyatakan jumlah pasar tradisional di Kota Bogor berjumlah 7 unit, yaitu Pasar Kebon Kembang Pasar Anyar, Pasar Baru Bogor, Pasar Jambu Dua, Pasar Merdeka, Pasar Padasuka, Pasar Sukasari, dan Pasar Gunung Batu. Kondisi fisik dari pasar-pasar yang ada di Kota maupun Kabupaten Bogor tak jauh berbeda dengan di daerah-daerah lain di Indonesia yaitu masih terkesan becek, kotor, bau, semrawut, belum ada pembagian zona komoditi yang jelas, dan sebagainya. Meskipun ada beberapa pasar yang telah memiliki bangunan baru seperti Pasar Anyar yang telah beberapa kali mengalami musibah kebakaran namun tidak merubah pola dan cara perangkat-perangkat internal bekerja. Salah satu contohnya adalah para pengelola pasar yang belum memperhatikan kenyamanan pasar bagi pengunjung yang terlihat dari kebersihan pasar yang kurang diperhatikan dan infrastruktur yang kurang memadai. Selain itu, para pedagangnya pun masih kurang memperhatikan sistem pelayanan yang baik, kurang disiplin serta memperhatikan kebersihan di tempatnya berdagang.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.