2.9. Hipotesis
Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam berbelanja di
pasar tradisional adalah 1.
Umur berpengaruh positif artinya semakin tua umur seseorang semakin besar peluang masyarakat yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional.
2. Pendidikan berpengaruh negatif artinya semakin tinggi pendidikan
seseorang semakin kecil peluang masyarakat yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional.
3. Dummy
pekerjaan artinya peluang bagi IRT yang bekerja lebih kecil yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional dibandingkan dengan IRT yang
tidak bekerja. 4.
Pendapatan rata-rata keluarga perbulan berpengaruh negatif artinya semakin tinggi pendapatan seseorang semakin kecil peluang masyarakat
yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional. 5.
Intensitas belanja berpengaruh positif artinya semakin tinggi intensitas belanja seseorang di pasar tradisional semakin besar peluang masyarakat
yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional. 6.
Harga barang artinya semakin murah harga barang di pasar tradisional semakin besar peluang masyarakat yang preferensi belanjanya ke pasar
tradisional.
7. Kualitas barang artinya semakin baik kualitas barang di pasar tradisional
semakin besar peluang masyarakat yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional.
8. Kelengkapan barang artinya semakin lengkap barang di pasar tradisional
semakin besar peluang masyarakat yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional.
9. Kebersihan pasar artinya semakin bersih pasar tradisional semakin besar
peluang masyarakat yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional. 10.
Kenyamanan pasar artinya semakin nyaman pasar tradisional semakin besar peluang masyarakat yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional.
11. Keamanan pasar artinya semakin aman pasar tradisional semakin besar
peluang masyarakat yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional. 12.
Dummy tempat tinggal artinya peluang bagi IRT yang tinggal di Kota
Bogor yang preferensi belanjanya ke pasar tradisional lebih kecil dibandingkan IRT yang tinggal di Kabupaten Bogor.
III. METODE PENELITIAN 3.1.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota dan Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive karena Bogor merupakan salah satu wilayah dari Jawa
Barat. Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang mengalami penurunan jumlah pasar tradisional yang cukup signifikan. Sedikitnya 100 pasar dari sekitar
800 pasar tradisional yang tersebar di Jawa Barat kolaps Murwanto, 2006. Selain itu, lokasinya terjangkau oleh peneliti dan efisien dalam waktu, biaya dan tenaga.
Waktu penelitian ini dimulai dari Juni 2007 sampai Juli 2007.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh
melalui metode survei dengan menggunakan instrumen kuesioner dan wawancara. Kuisioner yang disebarkan berupa daftar pertanyaan yang telah disusun dengan
rapi. Data sekunder berupa studi literatur dan data-data lain yang berkaitan dengan topik penelitian ini diperoleh dari berbagai dokumen yang tersedia antara lain
majalah, buku, surat kabar, artikel di internet, Departemen Perdagangan, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia APPSI serta instansi terkait lainnya.
3.3. Metode Penarikan Contoh
Penelitian ini menggunakan metode penarikan contoh yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Metode penarikan contoh untuk menganalisa
faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi masyarakat dalam berbelanja di pasar tradisional dengan menggunakan accidental sampling. Penarikan contohnya