Metode Pengoperasian Proporsi Hasil Tangkap Sampingan Jaring Arad (Mini Trawl) Yang berbasis di Pesisir Utara, Kota Cirebon

3.6 Metode Pengoperasian

Pengoperasian jaring arad di Pesisir Utara umumnya dilakukan pada malam hari yaitu mulai sore hingga pagi hari. Pengoperasian alat tangkap jaring arad pada saat penelitian melalui beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pencarian fishing ground , tahap operasi penangkapan setting, towing atau penarikan jaring dan hauling atau pengangkatan jaring dan tahap penanganan hasil tangkapan. 1 Tahap persiapan Persiapan dilakukan sebelum berangkat menuju daerah penangkapan ikan. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah pemeriksaan alat tangkap, kondisi mesin, perahu, bahan bakar, GPS, termometer, kotak tempat hasil tangkapan dan persiapan perbekalan. Persiapan ini dimulai pada pukul 15.00 WIB. 2 Tahap pencarian fishing ground Penentuan fishing ground pada pengoperasian jaring arad dilakukan berdasarkan informasi atau pengalaman hasil tangkapan sebelumnya. Perairan yang sering dijadikan fishing ground untuk pengoperasian jaring arad adalah Pesisir Utara, perairan Gebang Mekar, Jongor, Bagang dan daerah pengeboran minyak di Indramayu. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai fishing ground ini berkisar 1-2 jam dengan kecepatan rata-rata perahu 8 kmjam. 3 Tahap operasi penangkapan Operasi penangkapan ikan yang diikuti 5 kali Trip sebanyak 24 kali setting dan 24 kali hauling dalam 5 hari operasi penangkapan. Operasi penangkapan dilakukan selama 12 jam dalam sehari. 1 Setting Sebelum dilakukan penurunan jaring terlebih dahulu dilakukan pengukuran suhu permukaan air laut dan posisi setting dengan menggunakan GPS hand held e- trex Garmin. Kemudian jaring arad yang akan dioperasikan disiapkan di atas dek perahu. Setelah semuanya siap, kemudian jaring arad di turunkan secara perlahan dimulai dengan menurunkan bagian kantong, badan, sayap jaring, otter board dan danleno. Pada saat jaring diturunkan kecepatan kapal harus dipercepat agar jaring mengembang secara normal serta otter board dapat membuka mulut jaring dengan baik. Kecepatan perahu pada saat setting berkisar antara 3-6 kmjam, sedangkan panjang tali selambar ini 4-5 kali kedalaman perairan. Kegiatan setting dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Setting alat tangkap jaring arad 2 Towing atau penarikan jaring Setelah tali selambar diturunkan, perahu bergerak menarik alat tangkap selama 1-2 jam. Penarikan jaring harus memperhatikan olah gerak kapal untuk menghindari hal-hal yang dapat membahayakan perahu dan alat tangkap. Kecepatan kapal pada saat towing berkisar 3-5 kmjam seperti yang ditunjukan pada layar GPS. Jika kecepatan kapal pada saat towing terlalu lambat, maka posisi otter board dan bukaan mulut jaring tidak optimal sehingga akan mengeruk banyak lumpur. Jika terlalu cepat, otter board dan bukaan mulut jaring tidak optimal sehingga alat tangkap akan melayang. Kegiatan towing dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Towing alat tangkap jaring arad 3 Hauling atau pengangkatan jaring Pada saat hauling, mesin dimatikan dan jaring diangkat ke atas perahu. Pengangkatan jaring dimulai dari tali selambar, danleno, otter board, bridle line, sayap, badan jaring dan kantong. Kegiatan hauling ini dilakukan oleh satu orang nelayan dari lambung kanan perahu. Kemudian hasil tangkapan dikeluarkan dari kantong dengan membuka simpul tali kantong. Kegiatan hauling dapat dilihat pada Gambar 8 Gambar 8 Hauling alat tangkap jaring arad 4 Tahap penanganan hasil tangkapan Setelah semua hasil tangkapan dikeluarkan dari kantong diatas dek perahu, tahap selanjutnya yaitu penanganan hasil tangkapan yang meliputi kegiatan sebagai berikut: a Pemisahan hasil tangkapan berdasarkan jenis, baik itu jenis udang sebagai hasil tangkapan utama dan hasil tangkapan sampingan berupa rajungan, cumi-cumi, sotong dan ikan. Untuk hasil tangkapan sampingan yang lain dibuang kelaut setelah dilakukan penyortiran dan pencatatan. b Pengukuran biometrik hasil tangkapan berupa panjang total berdasarkan jenis spesies dan mencatatnya dalam data sheet penelitian c Memindahkan hasil tangkapan udang kedalam termos besar yang diberi es curah dan jenis rajungan, sotong, cumi-cumi dan ikan sebagai hasil tangkapan sampingan ditempatkan dalam keranjang berukuran besar. Untuk selanjutnya dilakukan persiapan untuk setting berikutnya. 3.7 Metode Analisis Data 3.7.1 Komposisi Ukuran Hasil Tangkap Sampingan